Anda di halaman 1dari 8

PIPA TERJEPIT (PIPE STICKING)

Jumat, 15 April 2011

Pipa terjepit adalah keadaan dimana sebagian dari pipa bor atau stang bor (drill
collar) terjepit (stuck) didalam lubang bor. Jika hal ini terjadi, maka gerakan pipa akan
terhambat dan pada gilirannya dapat mengganggu kelancaran operasi pemboran.
Dalam prakteknya masalah pipa terjepit ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu :
1. Differential pipe sticking.
2. Mechanical pipe sticking (jepitan mekanis).
3. Key seating

2.1. Differential Pipe Sticking


Differential pipe sticking terjadi jika perbedaan antara tekanan hidrostatik lumpur
pemboran dan tekanan formasi menjadi sangat besar, keadaan seperti ini terjadi apabila :
1. Menembus formasi yang porous dan permeabel.
2. Lumpur terlalu berat sehingga tekanan hidrostatis lumpur jauh melebihi tekanan formasi.
3. Lumpur yang kurang stabil (water loss tinggi, mud cake tebal).
Tanda terjadinya differential pipe sticking ini adalah tidak mungkinnya pipe
digerakkan ke atas maupun ke bawah sementara sirkulasi masih dilakukan 100%, dimana
hal ini diakibatkan karena hanya satu sisi pipa yang menempel di dinding lubang bor.
Pada keadaan jepitan yang lengkap (hal ini terjadi lebih dari satu mekanisme) sirkulasi
maupun gerakkan pipa sudah tidak bisa lagi dilakukan.
Besarnya gaya differential sangat sensitif untuk berubah dalam hal besarnya
perbedaan tekanan (Hs – Pf). Dalam operasi pemboran yang normal diusahakan
terdapat overbalance pressure antara 100 – 200 psi (6,8 – 13,6 bar).
Kenaikanoverbalance pressure yang tinggi dapat ditimbulkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Kenaikan tiba-tiba di berat lumpur pemboran akan meningkatkan tekanan hidrostatik
lumpur dan pada akhirnya akan meningkatkan besarnya overbalance pressure.
2. Pemboran yang melalui resevoir yang terdeplesi dan adanya regresi tekanan.
Regresi tekanan terjadi apabila operasi pemboran pada saat gradien tekanan
menurun sementara tekanan lumpur pemboran tetap, untuk menahan tekanan formasi
pada formasi buatan yang berada diatasnya.

Pencegahan Differential Sticking


Berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkannya differential stickingdapat dicegah
yaitu dengan :
1. Mengurangi perbedaan tekanan.
2. Mengurangi daerah kontak.
3. Menjaga rangkaian bor agar tidak statis.
4. Mengurangi faktor gesekan.

Mengurangi Perbedaan Tekanan


Hal ini berarti membor dengan overbalance pressure yang minimum sekedar untuk
mengimbangi tekanan formasi dan memungkinkan terjadinya fek surge dan swat.
Kenaikan berat jenis lumpur dapat dimonitor dengan mengontrol laju penembusan (ROP),
serbuk bor (cutting) yang akan menyebabkan kenaikan berat jenis lumpur dan pada
akhirnya akan menaikkan beda tekanan.
Mengurangi Perbedaan Tekanan
Mengurangi daerah kontak ( h x t ) karena ketebalan formasi berpori atau porous
tidak dapat dirubah secara fisik, maka daerah kontak hanya bisa dikurangi dengan
mengurangi ketebalan mud cake. Hal ini berarti mengurangi kandungan padatan di dalam
lumpur menjadi minimum dan menggunakan lumpur dengan water loss (kehilangan air)
yang rendah.
Besarnya daerah kontak juga berhubungan dengan luas pipa baja yang kontak
(menempel) pada formasi permeabel.Sebagian besar pipa yang menempel pada
kasus differential sticking ini adalah drill collar, sehingga pemecahan yang cocok adalah
dengan menggunakan drill collar yang mempunyai luas permukaan minimum. Drill collar
spiral mempunyai luas permukaan yang lebih kecil (50%) dibandingkan drill collar biasa
(smooth) dan oleh karena itu gaya differential yang dihasilkan juga akan berkurang
sebesar setengah dari drill collar biasa. Pengurangan luas permukaan drill collar ini hanya
akan mengurangi berat drill collar sebesar 4 – 7% dari berat drill collar biasa (smooth) dan
jika dibutuhkan penambahan berat tinggal menambahkan drill collar spiral tadi saja.
Daerah kontak juga bisa dikurangi dengan menggunakanstabilizer yang akan
menjaga drill collar tetap berada di tengah-tengah lubang.

Menjaga Rangkaian Bor Agar Tidak Statis


Luas daerah kontak berbanding lurus dengan waktu, semakin jarang (sedikit)
rangkaian bor berada dalam keadaan statis (diam) akan mengurangi kemungkinan
terjadinya differential sticking.

Mengurangi Faktor Gesekan


Mencegah terjadinya differential sticking juga bisa dengan penggunaan minyak
dan walnut hulls. Penggunaan minyak ini akan mengurangi faktor gesekan pada saat
membor formasi yang potensial mengalami differential sticking.

Penanggulangan Differential Sticking


Metode-metode yang paling umum digunakan untuk membebaskan pipa terjepit
adalah sebagai berikut :
1. Pengurangan tekanan hidrostatik.
2. Supporting Fluid
3. Operasi back off

Pengurangan Tekanan Hidrostatik


Cara yang umum digunakan untuk mengurangi tekanan hidrostatik lumpur adalah
metode pipa U (U – tube). Rangkaian pipa bor dan annulus antara rangkaian dan formasi
dianggap sebagai pipa U, dengan pahat sebagai penghubung (limb).
Kondisi tekanan formasi yang sudah diketahi overbalance pressure (Hs – Pf) dapat
dikurangi secara bertahap hingga mencapai tingkat yang aman dan akan tetapi tekanan
hidrostatik lumpur harus selalu lebih besar dari tekanan formasi.
Tekanan hidrostatik dapat dikurangi dengan cara mempompakan lumpur baru
dengan densitas yang lebih rendah, atau dengan memompakan sejumlah kecil fluida yang
mempunyaispecivic gravity (SG) rendah.
Jika tekanan formasi belum diketahui, biasanya dilakukan pengurangan tekanan
hidrostatik dalam jumlah yang kecil, dengan teknik pipa U sampai pipa yang terjepit dapat
dibebaskan.
Variasi dari metode pipa U dengan memompakan air kedalam drill
pipe dan annulus untuk mengurangi besarnya tekanan hidrostatik hingga sama dengan
atau sedikit lebih besar dari pada tekanan formasi.

Perendaman Dengan Fluida Organik


Fluida organik biasanya disemprotkan disepanjang daerah jepitan untuk menguragi
ketebalan mud cake dan faktor gesekan. Campuran antara minyak solar
dan surfactant adalah fluida yang paling banyak digunakan karena kemampuannya untuk
membasahi keliling pipa yang terjepit dan karena itu menciptakan lapisan tipis antara pipa
dan mud cake. Hal ini menurunkan besarnya koefisien gesekan, dan pada akhirnya akan
meningkatkan efektivitas usaha-usaha mekanis untuk membebaskan pipa.

Operasi Back Off


Apabila semua metode diatas sudah dilakukan tetapi hasilnya belum berhasil,
maka operasi back off adalah pilihan terakhir yang dilakukan.
Operasi back off mencakup pelepasan bagian pipa yang masih bebas dari lubang
bor. Hal ini secara efektif berarti pelepasan rangkaian pemboran pada atau diatas daerah
jepitan dan pengangkatan bagian pipa yang masih bebas dari jepitan dari lubang bor.
Bagian rangkaian pemboran yang masih tersisa (fish) dapat diambil dengan menggunakan
peralatan fishing tool maupun peralatan washover.
Apabila lubang sumur tersebut mengalami kerusakan atau sisa rangkaian
pemboran tidak bisa diambil, sebagai pilihannya adalah menutup lubang (plug back) dan
kemudian membelokkannya (side track).

Mechanical Sticking
Pipa terjepit secara mekanis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pipa terjepit
karena runtuhan dan pipa terjepit karena lubang bor mengecil.

Pipa Terjepit Karena Runtuhan


Pipa terjepit jenis ini karena dinding lubang bor yang runtuh (caving) yang
mengisi annulus antara pipa dan dinding lubang..

Penyebab Dinding Lubang Runtuh


Dinding lubang runtuh dapat disebabkan oleh :
1. Formasi yang kurang kompak dan rapuh (pasir lepas, batu bara,barrite shale).
2. Tekanan hidrostatik lumpur yang terlalu kecil.
3. Shale yang sensitif air.
Runtuhan dari dinding ini akan berkumpul di annulus dan memegang rangkaian
bor, sehingga mengakibatkan rangkaian bor terjepit.

Tanda Pipa Terjepit Karena Runtuhan


Tanda telah terjadi runtuhan saat melakukan pemboran adalah sebagai berikut :
1. Cutting yang keluar bertambah banyak.
2. Cutting yang keluar besar-besaran dan bentuknya pipih.
3. Tekanan pompa lumpur naik.
4. Torsi naik.
Sebagai tanda telah terjadi pipa terjepit karena runtuhan dinding lubang adalah
sebagai berikut :
1. Rangkaian tidak bisa digerakkan, diputar dan diangkat.
2. Tekanan pompa naik secara mendadak.
Pencegahan Dinding Lubang Runtuh
Mencegah runtuhnya dinding lubang bor dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Naikkan tekanan hidrostatik lumpur, supaya dapat menahan dinding lubang supaya jangan
runtuh.
2. Kecepatan aliran di annulus diusahakan jangan terlalu tinggi.
3. Jenis aliran di annulus harus laminer.
4. Menggunakan lumpur dengan water loss yang kecil saat menembus formasi shale.
5. WOB diperkecil diwaktu menembus batu bara, dan sering dilakukan reaming.

Pipa Terjepit Karena Lubang Bor Mengecil


Pipa terjepit dapat disebabkan karena lubang bor mengecil. Kejadian ini biasanya
terjadi pada formasi shale.

Penyebab Penyempitan Lubang


Shale yang sensitif air adalah shale yang mempunyai mineral clayjenis natrium
monmorillonite. Mineral ini akan menghisap air tawar, sehingga ikatan antar partikel
menjadi lemah dan mengembang. Karena tekanan overburden batuan yang terdapat
diatasnya maka lapisan shale akan bergerak ke arah lubang bor dan menyebabkan terjadi
sumbat cincin. Sumbat cincin adalah dinding lubang memegang keliling pipa, sehingga
pipa tidak dapat diangkat dan diturunkan.

Tanda Pipa Terjepit Karena Sumbat Cincin


Tanda pipa terjepit karena sumbat cincin adalah sebagai berikut :
1. Torsi naik, torsi naik karena terjadi gesekan dengan dinding lubang.
2. Tekanan pompa naik, tekanan pompa naik disebabkan aliran lumpur di annulus sudah
tertutup.
3. Rangkaian tidak bisa diangkat, rangkaian mungkin bisa diangkat untuk panjang tertentu,
tetapi selanjutnya akan terjepit karenatool joint drill pipe atau drill collar tersebut.
Pencegahan Sumbat Cincin
Mencegah terjadinya pipa terjepit karena sumbat cincin adalah mencegah
mengembangnya formasi. Caranya yaitu sebagai berikut :
1. Menggunakan lumpur dengan water loss kecil, kalau bisa menggunakan lumpur yang tidak
memiliki water loss. Sehingga tidak ada reaksi mineral clay dengan air dan supaya
mengembang.
2. Memakai lumpur calcium lignosulfonate atau lumpur polimer.Prinsipnya disini adalah
mengurangi aktifitas unsur natrium dariclay.
3. Menggunakan lumpur minyak.

Penanggulangan Mechanical Sticking


Metode yang biasanya dilakukan untuk membebaskan pipa yang terjepit secara
mekanis adalah dengan usaha penggerakkan pipa baik diputar ataupun ditarik atau
dengan mengaktifkan jar, apabila rangkaian pipa dilengkapi dengan jar. Jika metode ini
gagal, biasanya disemprotkan fluida organik dan kemudian prosedur yang telah
disebutkan tadi diulangi. Jika usaha tersebut belum berhasil, maka pipa harus dilepaskan
dengan cara back off.

Key Seating
Pipa terjepit karena key seat terjadi pada saat mencabut rangkaian. Tool jointdrill
pipe akan menyangkut pada lubang key seat sehingga rangkaian tidak bisa dicabut.
Penyebab Key Seat
Pipa terjepit karena key seat disebabkan karena adanya dog leg. Dog leg adalah
lubang bor membelok secara mendadak atau dengan kata lain terjadi perubahan sudut
kemiringan lubang dan sudut arah lubang secara mendadak. Drill pipe akan mengikis
lubang yang bengkok secara mendadak tersebut, sehingga terbentuk lubang yang
penampangnya seperti lubang kunci (key seat). Waktu sedang melakukan pemboran
terlihat ada kenaikan torsi, karena drill pipe mengikis dinding lubang yang bengkok. Pada
waktu mencabut rangkaian terjadi sangkutan saat drill collar sampai di daerah key seat.
Penyebab dog leg bisa diakibatkan karena WOB yang terlalu tinggi, faktor formasi
(perubahan kekerasan, kemiringan lubang yang ditembus dan formasi bergoa-goa).

Tanda-Tanda Key Seat


Sebagai tanda telah terjadi pipa terjepit karena adanya key seat adalah sebagai
berikut :
1. Rangkaian tidak bisa diangkat.
2. Tekanan pompa normal.
3. Rangkaian masih bisa diputar.
Selama pemboran drill pipe selalu dijaga dalam keadaan tension (tarik) dan pada
saat memasuki bagian dog leg drill pipe berusaha untuk menjadi lurus, sehingga
menimbulkan gaya lateral seperti yang ditunjukkan pada gambar. Gaya lateral ini
mengakibatkan sambungan sambungan drill pipe (tool joint) menggerus formasi yang
berada pada busur dog leg, dan menimbulkan lubang baru sebagai akibat diputarnya
rangakaian pemboran. Lubang baru itu disebut “Key Seat”.
Key seat ini hanya dapat terbentuk jika formasi yang ditembus lunak dan berat yang
tergantung di bawah dog leg cukup besar untuk menimbulkan gaya lateral.

Pencegahan Key Seating


Apabila terjadi kenaikan torsi disaat sedang member, karena gesekan-gesekan drill
pipe ke dinding lubang, hentikanlah segera pemboran. Angkatstring dan pasang string
remer atau key seat wiper. Kemudian lakukan reamingpada kedalaman yang
mengalami dog leg.
String reameri atau seat wiper dipasang pada drill pipe. Ukuran string
reamer atau key seat wiper harus lebih besar dari tool joint drill pipe dan lebih kecil dari
diameter drill collar.
Kalau pipa sudah terjepit karena masalah key seat, rangkaian diputar pelan-pelan
dengan tension yang minimum. Hal ini dilakukan terus menerus sampai rangkaian bisa
dicabut.

Anda mungkin juga menyukai