Type Jet.
Type ini lumpur memancar kearah dasar lubang dengan
tujuan utama membersihkan cutting didasar lubang dan
membersihkan gigi dan cone dari bit.
Standard Nozzle.
Nozzle ini disarankan dipakai bila problem tererosinya
sanp ring tidak ada.
REED OFFERS STANDARD AND SHROUNDED TYPES
Standard (“K”) and Shrounded (“CK”) Reed
Nozzle are available in 5 sizes to fit
the full line of Reed bits
Bit Size
Range (in) 5½-6 6½-8¼ 7 3/8 7½ 8 3/8 - 9 9 ½ - 18 ½
(mm) 149 - 152 156 - 171 194 200 213 - 229 241 - 270
Shrouded R N T W K
Reed equal A C D
Rangkainnya terdiri dari tiga macam yaitu O ring
nozzle dan retainer, pemasangan retainer dengan
jalan disekrupkan dengan Tee Wrench.
Nozzle Code No. 70 diameter luarnya sama
dengan nozlle dari Reed hanya tingginya 1/8”
lebih pendek.
Bit Size
Range (in) 5¾-5½ 5½-6¾ 7⅜-7¾ 7 ½ - 12 ¼ 13 ¼ - 26
(mm) 137 - 143 149 - 171 167 - 194 200 - 311 337 - 660
WEIGHT
FORMATION IADC CODE BIT SIZE RPM
(LB/IN BIT DIA)
Sandy shale, Clays and salts 5–17 6½-8¾ 2.500 – 4.500 50 – 100
(S84F) 9 ⅞ - 11 3.000 – 4.700 60 – 100
12 ¼ 3.000 – 5.000 60 – 100
14 ¾ - 17 ½ 2.800 – 4.500 60 – 100
Medium Soft Shale, Soft 5–2–7 6½-8¾ 2.300 – 5.800 40 – 90
Limestone and Soft Sand (S86F) 9 ⅞ - 11 3.000 – 5.000 50 – 90
12 ¼ 3.500 – 6.000 50 – 90
14 ¾ - 17 ½ 3.000 – 5.200 50 - 70
Sandy Shale, Dolomites, Hard 5–3–7 6½ 2.200 – 5.500 40 – 60
Shale, Soft Lime 6–1–7 7⅜-9⅞ 3.500 – 6.500 45 – 65
(S88F, M84F) 11 – 12 ¼ 3.700 – 6.500 45 – 65
14 ¾ 3.200 – 6.200 50 – 60
17 ½ 3.000 – 5.500 50 - 60
Medium Hard to Hard Lime and 6–2–7 6½ 2.200 – 5.000 40 – 60
Dolomite, Hard Sandy Shales 6–3–7 7⅜-9⅞ 3.500 – 7.600 45 – 65
(M89TF, 11 – 12 ¼ 3.700 – 7.000 45 – 65
M89F) 14 ¾ 3.200 – 6.500 45 – 55
17 ½ 3.000 – 5.700 45 - 55
SECURITY RECOMMENDED JOURNAL BEARING INSERT
BIT ENERGY LEVELS
Lanjutan
WEIGHT
FORMATION IADC CODE BIT SIZE RPM
(LB/IN BIT DIA)
Chert, Hard Lime and 7–3–7 6½ 2.200 – 6.000 30 – 50
Dolomite, Hard Sand, Basalt, 7–4–7 7⅜-8¾ 3.500 – 7.500 30 – 50
Granite (H84F, H88F) 9 ⅞ - 11 3.800 – 7.500 30 – 50
12 ¼ 3.700 – 7.500 30 – 50
14 ¾ 3.200 – 6.500 30 – 50
17 ½ 3.000 – 5.700 30 – 50
Hard, Abrassive Quartzite, 8–1–7 6½ 2.200 – 6.000 25 – 50
Quartzitic Sand, Very Hard 8–3–7 7⅜-8¾ 3.500 – 7.500 30 – 50
Granite (H99F, H100F) 9 ⅞ - 11 3.800 – 7.600 30 – 50
12 ¼ 3.700 – 7.500 30 – 45
14 ¾ 3.200 – 6.500 30 – 45
17 ½ 3.000 – 5.700 30 - 45
Bagian bit yang diukur keausannya meliputi :
1.Gigi (teeth).
2.Bearing.
3.Diameter (gauge).
Hasil pengukuran ditulis dalam bentuk
singkatan yang berdasarkan standard IADC.
Keausan gigi bibit diukur dan disebutkan dengan
perdelapan yang aus dan disingkat dengan huruf
“T” ditambah dengan bilangan angka keausan gigi
bit
Penulisan keausan gigi :
T1 = Telah aus 1/8 bagian dari tinggi.
T2 = Telah aus 2/8 bagian dari tinggi.
T3 = Telah aus 3/8 bagian dari tinggi.
T4 = Telah aus 4/8 bagian dari tinggi.
T5 = Telah aus 5/8 bagian dari tinggi.
T6 = Telah aus 6/8 bagian dari tinggi.
T7 = Telah aus 7/8 bagian dari tinggi.
T8 = Telah aus semuanya.
Keterangan keausan yang ikut dituliskan :
BT = Gigi Patah (broken teeth).
BU = Gigi tergumpal batuan (balled up).
CT = Gigi terluka / lekuk-lekuk (chipped teeth).
LT = Gigi lepas (lost teeth).
TT = Tracking teeth.
UW = Aus rata (uniform wear).
WT = Gigi aus (warn teeth).
Kondisi cone dapat pula disertakan penulisan :
CA /AC = Bila cone retak memanjang.
CC = Bila cone retak melingkar.
CE/EC = Bila cone tererosi.
CI = Bila saling menggesek.
LC = Bila cone lepas.
Contoh penulisan keausan gigi untuk milled tooth :
T 3 BT LC.
Gigi aus 1/8 bagian dari tinggi.
Gigi patah.
Cone lepas.
Penulisan keausan gigi Insert :
T1 = 1/8 x dari jumlah gigi yang patah/rusak.
T2 = 2/8 x dari jumlah gigi yang patah/rusak.
T3 = 3/8 x dari jumlah gigi yang patah/rusak.
T4 = 4/8 x dari jumlah gigi yang patah/rusak.
T5 = 5/8 x dari jumlah gigi yang patah/rusak.
T6 = 6/8 x dari jumlah gigi yang patah/rusak.
T7 = 7/8 x dari jumlah gigi yang patah/rusak.
T8 = semua gigi patah/rusak.
Formula penulisan keausan gigi Insert :
8B
T =
L
Dimana :
T = Grading (di dalam 8).
B = Jumlah gigi yang patah/ lepas dari pahat.
L = Jumlah seluruh gigi insert (tabel).
CONTOH
TABLE
Total Cutting structure Insert For Security Bits
S – 86
S – 88 120 S – 88 146
4½ M – 88 50 7⅝ H – 88 133 9⅝ M – 88 194
H - 99 180 H – 88 168
H – 100 212
S – 88 105 S – 88 139 S – 88 133
M – 88 97 M – 88 151 M – 88 177
6¼ 8½ 10 ⅝
H – 88 104 H – 88 127 H – 88 180
H – 99 165 H – 100 109 H – 100 275
S – 84 122
S – 88 137 S – 86 178
S – 88 120 M – 88 151 S – 88 174
7½ 9 12 ¼
H - 100 187 H – 88 137 M – 88 224
H - 100 224 H – 88 198
H – 100 311
Contoh :
Bit insert size 8 ½“ type M – 88 kondisi insert yang
rusak atau patah 21 buah.
Penyelesaian :
8 x 21
T =
139
= 1.2
Jadi T = 1
Untuk dapat mengukur keausan bearing perlu pengalaman
dilapangan dengan merasakan sendiri kelonggaran bearing dan
melihat bagian luar.
Penulisan keausan :
B1 = Usia bearing telah dipakai 1/8.
B2 = Usia bearing telah dipakai 2/8 (masih relatif tidak kocak).
B3 = Usia bearing telah dipakai 3/8
B4 = Usia bearing telah dipakai 4/8 (setengah aus).
B5 = Usia bearing telah dipakai 5/8.
B6 = Usia bearing telah dipakai 6/8 (lepas atau sudah aus
berat)
B7 = Usia bearing telah dipakai 7/8.
B8 = Macet atau hilang.
Dibelakang penulisan dapat ditambahkan keterangan :
BR = Roller bearing ada yang pecah.
LB = Bila ada bearing yang lepas.
LR = Bila ada bearing roller yang lepas.
SE = Bila seal baik.
SF = Bila seal bocor.
SC = Bila diragukan kondisinya.
Untuk mengukur diameter bit alat yang digunakan
antara lain ring gauge dan mistar pengukur.
Cara mengukur :
• Masukkan ring gauge ke bit.
• Ring gauge tempelkan ke dua cone.
• Ukur jarak cone yang tidak nempel.
• Hasil pengukuran dikalikan ± 2/3.
Misal :
Hasil pengukuran 7/16”, karena dikalikan 2/3 maka
keausan bit 3/8“ kondisi ini ditulis O 3/8 artinya out of
gauge 3/8”.
Pemilihan bit untuk suatu pengeboran berdasarkan :
• Bit record dari sumur sebelumnya.
• Data geolgi yang akan dibor.
• Analisa perhitungan biaya per feet untuk bit yang
dipakai sebelumnya.
• Break even calculation.
• Evaluasi keausan bit yang dicabut.
• Design dari bit.
Merupakan laporan yang memberikan data selama proses pengeboran
sampai selesai.
Data tersebut :
• Urutan bit yang dipakai.
• Ukuran bit.
• Type bit.
• Ukuran nozzle.
• Kedalaman cabut.
• Foottage.
• Jam putar bit.
• ROP, WOB dan RPM.
• Data pompa.
• Data lumpur.
• Data kondisi bit setelah dicabut.
Interpretasi dari well log yang baik akan
mendapatkan kedalaman dan ketebalan
formasi. Dengan dikombinasikan data type bit
serta keausannya dan bit record dapat
menentukan kapan bit harus dicabut dan
diganti bit baru yang sesuai dengan formasi
selanjutnya.
Didalam memperkecil biaya pengeboran per foot
tergantung mengoptimalkan beberapa faktor antara
lain :
• Rata-rata ROP.
• Bit footage (interval yang dapat dibuat per satu bit).
• Biaya rig per hari.
• Waktu round trip yang diperlukan setiap bit.
• Harga bit.
Formula untuk menghitung biaya per foot :
R (T + D) + B
C =
F
Dimana :
C = Biaya pengeboran per foot, $/ft.
R = Biaya operasi rig, $/jam.
T = Waktu yang diperlukan round trip, jam.
D = Lama mengebor, jam.
B = Harga bit, $.
F = Panjang lubang yang dihasilkan bit (footage), ft
Data :
Rig operating cost per jam = $ 100.
Trip time = 8 jam.
Bit A Milled tooth harga = $ 250.
Footage = 200 ft dalam 10 jam.
ROP = 20 ft/jam.
Pada kedalaman formasi yang sama pada sumur berikutnya
dipergunakan bit B Insert tungstent carbide.
Bit B insert harga = $ 1.200
Footage = 600 ft dalam 40 jam.
ROP = 15 ft/jam.
Kalau dibandingkan biaya pengeboran lubang per foot adalah :
• Untuk Bit A Milled Tooth.
$.100 ( 8 jam + 10 Jam ) + $.250
CPF =
200 ft
= $.10.25/ft
• Untuk Bit B Insert.
$.100 ( 8 jam + 40 Jam ) + $.1.200
CPF =
600 ft
= $.10/ft
Tujuan utama evaluasi keausan bit :
• Memperbaiki pemilihan type bit.
• Meneliti operating practice pengeboran
(WOB, RPM, Hydraulic, Stabilization) ini
dilihat kondisi bit saat dicabut.
• Untuk mendapatkan pemanfaatan bit
semaksimal mungkin dengan memperbaiki
waktu pencabutan.
BIT COST ANALYSIS CHART
2/1 NB , 17.5", TCB, VAREL, L 111 J,
5000 S/N :1306574, NOZ: 3x22 10
4500 9
4000 8
3500 7
3000 6
2500 5
2000 4
1500 3
1000 2
500 1
0 0
0 5 10 15 20 25 30
BIT HOURS
Cost/M ROP BREAK EVEN
BIT COST ANALYSIS CHART
3/2 NB,12.25", PDC, SMITH, S 519,
4500 S/N: MS 0276, NOZ: 9x12 20
18
4000
16
3500
14
3000
12
10
2000
1500
6
1000
4
500
2
0 0
0 10 20 30 40 50 60
BIT HOURS
Cost/M ROP BREAK EVEN
BIT COST ANALYSIS CHART
3/2 RR#1,12-1/4", PDC, SMITH, S 519,
S/N: MS 0276, NOZ: 9x12
5500 20
5000 18
4500
16
4000
14
3500
3000
10
2500
8
2000
6
1500
4
1000
500 2
0 0
0 10 20 30
BIT HOURS
Cost/M ROP BREAK EVEN
BIT COST ANALYSIS CHART
3/2 NB,12.25", PDC, SMITH, S 519,
4500 S/N: MS 0276, NOZ: 9x12 20
18
4000
16
3500
14
3000
12
10
2000
1500
6
1000
4
500
2
0 0
0 10 20 30 40 50 60
BIT HOURS
Cost/M ROP BREAK EVEN
BIT COST ANALYSIS CHART
3/2 RR#1,12-1/4", PDC, SMITH, S 519,
5500 S/N: MS 0276, NOZ: 9x12 20
5000 18
4500
16
4000
14
3500
12
10
2500
8
2000
6
1500
4
1000
500 2
0 0
0 10 20 30
BIT HOURS
Cost/M ROP BREAK EVEN