Bit (mata bor) atau bisa juga diartikan dengan pahat adalah peralatan yang
dipasang pada ujung paling bawah dari drill string dan menyentuh formasi. Fungsi
dari bit adalah untuk membor lubang sumur. Bit menerima beban dan putaran dari
drill string yang dapat menembus dan menghancurkan formasi. Yang mana nantinya,
cutting yang dihasilkan akan diangkat keatas oleh lumpur pemboran hingga bit akan
terus menembus dan menghancurkan formasi batuan baru secara terus menerus.
Proses yang berlangsung secara terus menerus ini akan menghasilkan lubang/ sumur.
Setiap bit mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam melobangi
sumur. Keberhasilan operasi pengeboran ditentukan oleh bit performance atau
kemampuan mata bor untuk melobangi sumur setiap feet (kaki) yang semaksimal
mungkin.
Oleh sebab itu jenis mata bor yang digunakan harus sesuai dengan kekerasan
lapisan formasi yang dibor. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam operasi
pengeboran, maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu:
Pilih bit yang tepat untuk membor suatu sumur
Atur beban yang cukup pada bit
Atur putaran rotary sesuai dengan kebutuhan
Atur optimum circulation pressure secara tetap agar maksimum rate
pengeboran dapat dicapai.
Drag bit dapat berupa padat atau dilas konstruksi . Padat , atau satu bagian
konstruksi , adalah yang paling tahan lama dan direkomendasikan untuk semua
ladang minyak dan gas alam aplikasi di mana kesalahan tidak dapat ditoleransi .
Hanya satu produsen bit membuat satu potong bor karbida bit - Kay Batu Bit
Perusahaan !
Karena tentu saja aliran besar , sedikit Kay cocok baik untuk udara atau
cairan pengeboran dan tidak mengurangi kekuatan sedikit itu .
Semua tips tungsten carbide perak disolder ke sayap sedikit demi proses
khusus untuk memastikan ikatan yang kuat yang tidak akan geser atau istirahat
ketika pengeboran melalui hard rock .
Semua bit Kay adalah salah satu konstruksi sepotong baja paduan ditempa
atau buanglah dengan tungsten carbide Tips memotong dan mengukur sisi
untuk memastikan umur panjang .
Drag bit datang dalam dua desain : Langkah dan chevron . Bit langkah bor
dirancang untuk mengebor lembut untuk formasi menengah sementara chevron
jenis bit untuk formasi keras .
3 WING OR 4 WING ?
Sederhananya, 4 bit sayap yang paling tahan lama dan memiliki ROP
terendah. Ketika membuat keputusan yang sedikit untuk membeli ,
bagaimanapun, tidak membeli sayap 3 hanya untuk dapat menelusuri lebih
cepat. Selalu ingat bahwa pemotong karbida rusak tingkat penetrasi lambat.
Selain itu , 4 bit sayap yang lebih stabil dan cenderung ke arah pengeboran
lubang tegak .
Standar API , termasuk ukuran pin untuk bor dan toleransi yang dapat
diterima untuk bit batu dan bit PDC . Pisau diganti Drag Bit Sistem
Sebuah sistem blade tarik bit diganti adalah biaya yang paling efektif dan
serbaguna bit yang tersedia .
Biaya Efektivitas - Sistem blade memungkinkan Anda untuk mengganti
pisau tunggal ketika dipakai atau rusak dibandingkan mengganti seluruh bit .
Membeli beberapa set jenis dan ukuran pisau untuk jauh lebih sedikit daripada
biaya bit unitized . Jauhkan berbagai pisau di tangan untuk memastikan waktu
penukaran Anda adalah yang paling efisien .
Multifungsi - Dari 3 7/8 " tiga langkah bit untuk 6 1/4 " empat langkah bit
untuk berbagai ukuran chevron bit , sistem blade diganti ini menawarkan
fleksibilitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang berbeda pengeboran
Anda
Kelebihan
Rotary Drag bit Memiliki mata pisau yang dapat digunakan pada pemboran
batuan yang lunak. Dengan daya putaran (rotary) yang dapat membatu lebih
cepat pemboran pada batuan. Dengan menggunakan metode rotary drag bit
memiliki keuntungan yaitu tingkat keamanan tinggi, kecepatan penggalian
tinggi, sisa penggalian sedikit, tenaga manusia sedikit.
Kerugian
Tidak dapat digunakan pada batuan yang keras. Karena mata pisaunya bisa
patah karena kondisi batuan tersebut. Dengan menggunakan metode rotary drag
bit memiliki keuntungan yaitu kemampuan terhadap kekerasan batuan terbatas,
diperlukan waktu lama dalam installing, investasi awalnya tinggi.
Jenis mata bor ini pertama kali diperkenalkan pada dunia perminyakan
adalah tahun 1909. Kemudian secara berangsur-angsur pemakaian jenis mata
bor ini semakin meningkat, terutama sekali untuk membor lapisan formasi yang
keras.
Pada tahun 1930 diperkenalkan three cone rock bit yang sudah mendapat
banyak perbaikan. Perbaikan itu meliputi bearing yang langsung dilumasi oleh
drilling fluid, cutter dirancang sesuai menurut lapisan tanah yang akan dibor,
mengurangi problem bit stuck, dll.
Jenis mata bor ini sangat luas digunakan dalam pengeboran sumur minyak
(walaupun juga digunakan pada pengeboran lain sep: pertambangan, sipil ).
Roller Cone Bit bekerja dengan memutar kerucut mata bornya pada sumbu.
Terbuat dari baja yang di-mill (giling), penggunaan mata bor jenis ini sangat
terbatas hanya untuk batuan formasi yang lunak.
Jenis ini memiliki 2 mata bor yang dipasang sejajar dan berputar seperti roda
didalam lubang sumur ketika bit berputar, karena itu bit ini penggunaannya
sangat terbatas hanya untuk lapisan batuan formasi yang relatif lunak.
2.
Bit jenis ini paling banyak digunakan, terbuat dari milled ataupun dari tungsten
carbide insert.
Untuk bit jenis ini yang berbahan dasar milled dan digunakan untuk membor
formasi yang relatif keras maka dibuat dengan proses khusus dan pemanasan
(heat treating).
Sedang yang menggunakan bahan dasar tungsten carbide insert dibuat dari
tungsten carbide yang kemudian ditekan dalam mesin yang mempunyai lubang
berbentuk cone (kerucut). Bit jenis ini juga dirancang untuk formasi lunak,
sedang dan keras.
Jika dibandingkan dengan steel-tooth bit, maka tungsten carbide insert bit
mempunyai daya tahan dan kemampuan yang lebih baik dalam membor sumur
minyak.
Salah satu inovasi dari tungsten carbide insert bit adalah adanya perubahan pada
sealed bearing yang memungkinkan untuk berputar hingga 180 rpm, bandingkan
dengan kemampuan rotasi yang lama yang hanya 4 rpm!
Untuk membor formasi yang lunak digunakan tungsten carbide yang bergigi
panjang dan ujungnya berbentuk pahat (chisel-shape end), sedangkan untuk
formasi yang lebih keras digunakan tungsten carbide yang bergigi pendek dan
ujungnya berbentuk hemispherical (biasanya disebut button bit).
3.
Saat ini, mata bor jenis four-cone hanya dibuat dari milled toohtbit dan biasanya
digunakan untuk membor lubang berukuran besar (lebar). Seperti lubang dengan
diameter 26 inch (660,4 mm) atau bahkan yang lebih lebar.
Beberapa keuntungan roller bit kerucut atas cutter bit tetap adalah:
(a) dapat menangani kondisi kasar pengeboran,
(b) lebih murah daripada cutter bit tetap,
(C) lebih sensitif terhadap jumlah tekanan lebihan dan ini indikator yang lebih
baik dari formasi overpressure
Diamond Bit
Diamond bit ini adalah bit yang paling mahal harganya karena memasang
butir-butir intan sebagai pengeruk pada matrik besi atau carbide dan tidak
memiliki bagian yang bergerak. Mata bor ini digunakan untuk formasi yang
keras dan abrasive yang tidak dapat lagi dilakukan oleh rock bit. Dan diamond
bit ini digunakan ketika rate pengeboran sebelumnya kurang dari 10 ft per
jam. Namun, diamond bit juga umum digunakan untuk coring dimana
menghasilkan core yang lebih baik terutama pada formasi limestone, dolomite
dan sandstone yang keras.
Walaupun memiliki harga yang sangat mahal, diamond bit tetap masih
memiliki keunggulan dari segi ekonomis dan masih menguntungkan. Mata bor
ini memiliki daya tahan yang paling lama dari mata bor yang lain, maka
memberikan keuntungan lebih pada operasi drilling. Ia memerlukan round trip
yang lebih sedikit (footage lebih besar) untuk penggantian mata bor dan
mampu membor lubang sumur lebih banyak. Untuk menjaga agar mata bor ini
tetap bisa digunakan secara maksimum, maka lubang bor harus betul-betul
bersih dari junk.
Salah satu kelemahan disamping harganya yang mahal, mata bor ini juga
memiliki ROP yang kecil.
Sebab dipilihnya intan sebagai mata bor karena intan dikenal sebagai
mineral yang paling keras (memiliki nilai 10 dalan klasifikasi kekerasan
mineral Mohs). Disamping itu konduktifitas thermal dari intan juga paling
tinggi daripada mineral lain yang memungkinkan untuk menghilangkan panas
yang timbul dengan cepat.
Ukuran intan yang digunakan sebagai mata bor berbeda untuk masingmasing batuan. Ukuran yang lebih besar digunakan untuk membor batuan
lunak, karena pada batuan ini mata bor lebih mudah untuk penetrasi.
Sedangkan untuk batuan yang lebih keras digunakan intan yang berukuran
kecil karena keterbatasan penetrasi pada batuan.
Untuk diamond bit yang digunakan untuk keperluan coring, di bagian
tengahnya memiliki lubang dengan ukuran berdasarkan ukuran coring yang
akan diambil.
Jenis mata bor ini merupakan pengembangan (generasi baru) dari jenis
drag bit atau fishtail.
Drag bit (fish tail) itu sendiri adalah jenis mata bor yang mempunyai
pisau pemotong yang mirip ekor ikan, dan tidak memiliki bagian yang
bergerak. Pemboran dilakukan dengan cara mengeruk dan bergantung dari
beban, putaran serta kekuatan dari pisau pemotongnya. Pisau pemotong ini
bisa berjumlah 2, 3 atau 4 dan terbuat dari alloy steel yang umumnya
diperkuat oleh tungsten carbide.
Kerugiannya :
Beberapa jenis drag bit yang digunakan pada pemboran berarah adalah:
1.
Badger bit
Yaitu bit yang salah satu nozzle-nya lebih besar dari yang lain, dan
umumnya digunakan pada formasi lunak. Pada saat pembelokan, drill string
tidak diputar hingga memberikan semburan lumpur yang tidak merata dan
mengakibatkan lubang membelok ke arah ukuran nozzle dengan tekanan jet
yang lebih keras.
2.
Spud bit
Bit berbentuk baji, tanpa roller dan punya satu nozzle. Bit ini
dibelokkan sedalam 15-20 meter dari lubang awal, barulah diganti dengan bit
semula.
Spud bit hanya digunakan pada formasi lunak (sand dan shale yang lunak
medium)
3.
Untuk materi besi, bit memiliki kekurangan terhadap kekuatan dan ketahanan
terhadap erosi yang disebabkan drilling fluid. Sedangkan tungsten carbide
lebih tahan.
Steel body mempunyai bentuk cutter seperti baji (stud) dengan 3 atau lebih
nozzle untuk fluida pemboran.
Sedangkan tungsten carbide body mempunyai cutter yang mirip dengan
diamond bit.
2.
Bit profile
Variabel ini mempengaruhi kebersihan dan stabilitas dari lubang sumur.
3.
Gauge protection
Pada steel body kemampuan gauge protection diberikan oleh tungsten
4.
Cutter shape
5.
Lokasi cutter
Variabel ini ditentukan berdasarkan pengalaman di lapangan dan model
rekahan mekanis.
7.
Namun dengan semakin besarnya bukaan cutter akan membuat mata bor
semakin rentan terhadap patah.
8.
berkisar antara 0 25o dan besarnya sudut ini berpengaruh pada penetration
rate.
Dengan naiknya rake angle maka penetration rate akan menurun tapi
ketahanan terhadap kerusakan sudut cutter akan semakin tinggi karena
muatannya akan menyebar pada area yang lebih luas.
Side rake angle juga membantu membersihkan lubang bor dengan secara
mekanis mengarahkan cutting langsung kepada annulus.
9.
Hydraulics
Untuk pembersihan lubang yang efisien, bit jenis ini memerlukan
optimum hidrolis dan disamping itu pembuatan lubang akan semakin efisien
pula. Karena sejak nozzle dibuat semakin dekat dengan dasar lubang dan
diberikan kecepatan jet maksimum maka akan meningkatkan pula penetration
rate.
Perlu diketahui, PDC bit bisa saja memiliki jumlah nozzle yang lebih dari 3
dan bentuk nozzlenya bisa saja tidak bulat.
Semakin kecil journal angle akan semakin besar pula kemampuan untuk
mencungkil dan memotong dari ketiga cone.
Secara langsung dapat dikatakan bahwa journal angle sangat mempengaruhi
ukuran dan bentuk dari cutter.
Besar optimal dari journal angle untuk soft dan hard roller bit berturut-turut
adalah 33o dan 36o
b. Cone offset
Besarnya derajat offset dinyatakan sebagai jarak horizontal antara sumbu
bit terhadap vertical piane yang melalui sumbu journal.
Pada batuan keras yang punya karakteristik tidak rapuh dan sangat kuat akan
sangat efisien jika dibor menggunakan cara crush dan chip sementara gerakan/
cara scrap dan twist sangat tidak efisien untuk formasi jenis ini. Untuk bit
yang bekerja dengan cara scrap dan twist offset = 0
Untuk batuan dengan kekerasan menengah sudut miringnya bisa berkisar 2o
c. Teeth (gigi)
Panjang dan bentuk geometris dari gigi ini secara langsung berkaitan
dengan kekuatan dari batuan yang akan dibor. Kedalaman gigi juga terbatas
oleh ukuran cone dan struktur bearing.
Kriteria untuk desain gigi/ teeth mencakup :
a. Spacing dan interfitting of teeth
b. Shape & length (bentuk dan panjang)
Sangat dipengaruhi oleh karakteristik formasi. Bentuk teeth yang panjang
dan ramping dengan space yang luas digunakan untuk membor formasi lunak.
Pada formasi lunak relatif memberikan teeth yang lebih panjang untuk
Types of teeth
Pada milled teeth salah satu sisi dari teeth diberikan lapisan keras dari
Bearing Lubrication
Bearing diklasifikasikan sebagai non-sealed (tanpa segel) dan sealed
(segel). Non sealed bearing dilumasi oleh sistem lumpur, sedangkan sealed
bearing dilumasi oleh pelumas yang dibuat khusus pada bagian leg.
Pelumasan menggunakan lumpur sebenarnya tidak dianjurkan secara
keseluruhan karena lumpur mengandung padatan yang abrasive (pasir, barit,
etc) yang akan mengurangi umur dari bit.
e. Hubungan antara teeth dan bearing