WELL COMPLETION
Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa
diharapkan dapat menjelaskan mengenai well completion.
A
1. Kekompakan Batuan
Kekompakan batuan merupakan salah satu dasar dari pemilihan well
completion khususnya formation completion sehubungan dengan
pencegahan keguguran dari formasi produktifnya. Kekompakan batuan
akan berkaitan dengan kestabilan formasi yang meliputi sementasi
batuan, kandungan lempung dan kekuatan formasi. Untuk
menganalisa kestabilan formasi diperlukan data logging dan coring dari
lapisan produktifnya.Faktor-faktor penting dan harus diketahui serta
diperhitungkan agar metoda formation completion berhasil diterapkan
dengan baik adalah kestabilan formasi. Sifat kestabilan formasi ini
sangat berkaitan erat dengan kekompakan batuan yang berpengaruh
terjadinya keruntuhan lubang bor pada saat operasi pemboran dan
pada saat sumur diproduksikan.
2. Jumlah lapisan produktif
Reservoir yang mempunyai jumlah lapisan produktif lebih dari satu dan
mempunyai kondisi yang berbeda-beda sehingga mempunyai
produktifitas dan tekanan formasi yang berbeda pula. Untuk satu
lapisan produktif dipergunakan satu tubing (single completion) ,
sedangkan untuk lebih dari satu lapisan dengan kondisi yang berbeda-
beda maka dipergunakan lebih dari satu tubing (multiple completion)
Agar diperoleh laju produksi yang optimum dari tiap-tiap lapisan
diperlukan data tekanan alir dasar sumur, ukuran choke yang dipakai
dan letak dari kedalaman dari masing-masing lapisan produktifnya
sehingga akan menyebabkan ukuran tubing yang berbeda pula.
Apabila sumur mempunyai lebih dari satu lapisan produktif dengan
perbedaan tekanan formasi yang cukup besar, akan mempengaruhi
jenis tubing completion karena dikhawatirkan akan terjadi interflow
sehingga akan mempengaruhi jenis dari well completionnya.
Perbedaan tekanan formasi ini akan mempengaruhi kemampuan
produksi dari masing-masing lapisan.
A
6.2 Jenis-JenisWell Completion
1. Bottom Hole Completion
Pada metoda ini terbagi atas dua macam yaitu open hole completion
dan perforated casing completion. Open hole completion merupakan
metoda yang paling sederhana, dimana casing hanya dipasang
sampai puncak formasi produktif, sehingga formasi produktif tidak
tertutup secara mekanis. Metoda ini hanya cocok untuk formasi yang
kompak (tidak mudah gugur). Pada metoda perforated casing
completion, casing produksi dipasang menembus formasi produktif dan
disemen yang selanjutnya diperforasi pada interval-interval yang
diinginkan.
2. Tubing Completion
Tubing completion berdasarkan jumlah production string yang
digunakan dalam satu sumur, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
A
Gambar 6.2. Single Completion
6.4 Latihan
1. Apakah tujuan dilakukannya well completion?
2. Faktor apa sajakah yang menentukan jenis komplesi sumur yang akan
digunakan?
3. Apakah perbedaan antara open hole completion dengan perforated
casing completion?
4. Jelaskan tentang multiple completion!