Anda di halaman 1dari 7

Pada lapangan rhombo sumur P3 di produksikan pertama kali pada tanggal 31 desember 2002.

Posisi sumur P3 Lapangan rhombo berada pada kondisi saturasi oil sebesar 1 dan dengan target
BHP nya adalah sebesar 230 bar. Data yang didapatkan pada sumur P3 Lapangan rhombo pada
tanggal 31 Desember 2002 adalah Gas Rate : 93075 m3/day dan Oil Rate : 750 m3/day, di
dapatkan recovery factor 11.77%. pada rhombo field terdapat cadangan minyak initial 8831574.9
m3 dan cadangan gas initial sebesar 1.0959984x109 m3

Menurut data history pada tanggal 1 januari 2007 sumur P3 dilakukan penutupan. Tetapi setelah
dilakukan peninjauan kembali kandugan fluida pada lapangan manunggal masih sangat
produktif untuk di produksikan. Dari data history matching di buat rencana pengembangan
Selama 20 tahun kedepan sampai dengan tahun 2027 didapatkan recovery factor sebesar
25.843%. dari rencana pengembangan lapangan di buat empat case,sebagai berikut:

SUMUR SUMUR
CASE NAMA SUMUR KORDINAT
PRODUKSI INJEKSI
1 1 - RD-01 46
RD-01 46
2 2 -
RD-02 18
RD-01 46
3 2 1 RD-02 18
RD-03 52
RD-01 46
RD-02 18
4 2 2
RD-03 52
RD-04 10

CASE 1
Gambar 3.1 well RD-01

Pada case 1 dilakukan penambahan satu sumur produksi RD-01 pada tanggal 1 may 2008. Sumur
produksi RD-01 di bor pada kordinat 46 dengan kedalaman layer 1 sampai 3 Pada sumur
produksi RD-01 tidak dilakukan pengontrolan apapun pada sumur tersebut. Di dapatkan recovery
factor sebesar 27.54%.

Grafik 3.1 grafik FOPT,FOPR,FWPT case 1

Dari gambar grafik diatas besarnya nilai FOPT,FOPR, dan FWPT pada sumur produksi RD-01:

FOPT FOPR FWPT


2431876.5 37.657249 4982534

CASE 2
Gambar 3.2 grid well RD-02

Selanjutnya dilakukan skenario case dua. Case dua ini bertujuan meningkatkan nilai recovery
factor yang di dapat dari case pertama. Pada case dua dilakukan penambahan satu sumur
produksi yaitu RD-02. Sumur produksi RD-02 ini di bor pada tanggal 1 januari 2009, dengan
titik kordinat 18 dan layer 1 – 3. Pada sumur produksi RD-02 juga tidak dilakukaan pengontrolan
apapun. Dari case dua ini penambahan satu sumur produksi RD-02 pada rhombo field berhasil
meningkatkan recovery factor. Recovery factor yang didapat dari case dua ini sebesar 28.54%
atau naik 1 persen di bandingkan case 1 yang hanya terdapat satu sumur produksi.
Nilai FOPT,FOPR,dan FWPT dari case 2:

Grafik 3.2 grafik FOPT,FOPR, dan FWPT case 2


FOPT FOPR FWPT
2520600.5 34.451805 5187214.5

dari case dua ini didapat produksi oil sebesar 2520600.5 m 3/day,meningkat dibandingkan pada
case pertama produksi oil didapat sebesar 2431876.5 m 3/day, tetapi peningkatan jumlah produksi
oil pada case kedua juga diikuti produksi air. Itu dapat dilihat dari nilai produksi air yang ad di
grafik, yaitu pada case 2 jumlah produksi air 5187214.5 m3,jumlah tersebut meningkat di
bandingkan pada case pertama sebesar 4982534. Tingginya produksi air pada rhombo field ini
dikarenakan mekanisme pendorong pada lapangan ini di dominasi oleh air dan gas, akan tetapi
mekanisme pendorong air lebih kuat di bandingkan mekanisme pendorong gas. Pada reservoir
yang lebih dominan mekanisme pendorong air tidak direkomendasikan menggunakan injeksi air.
Di karenakan bisa terjadi water breakthrough yang menyebabkan menurunnya produksi minyak.
Oleh karena itu pada case 3 digunakan injeksi gas yang bertujuan membantu mekanisme
pendorong gas yang ada di lapangan tersebut.

Grafik 3.3 grafik FOPT,FOPR, dan FWPT drive mechanisme

CASE 3
Gambar 3.3 grid well RD-03

Pada case ketiga akan dilakukan penambahan satu sumur injeksi RD-03 yang bertujuan
meningkatkan laju produksi yang ada pada dua sumur produksi yang ada pada case dua. Sumur
RD-03 ditambahlkan pada tanggal 1 januari 2010, dikarenakan pada tanggal tersebut terjadi
penurunan laju produksi oil. Pada sumur ini di terapkan bhp control dan injeksi tipe yang di
gunakan yaitu gas. Dengan besar bhp 220 bar.

Grafik 3.4 grafik FOPT,FOPR,dan FWPT case 3

Pada grafik diatas menunjukan peningkatan produksi oil yang cukup signifikan yaitu sebesar
3901243 m3/day. Dengan recovery factor sebesar 44.17%. Peningkatan yang signifikan yaitu sebesar
16 % dibandingkan dengan case 2 menunjukan berhasilnya skenario penambahan sumur injeksi pada
lapangan tersebut.

CASE 4

Gambar 3.4 grid well RD-04

pada case 4 akan dilakukan scenario penambahan satu sumur injeksi(RD-04) sehingga total
terdapat dua sumur injeksi pada lapangan rhombo. Penambahan satu sumur injeksi bertujuan
memaksimalkan mekanisme pendorong gas yang ad di rombho field. Sumur RD-04 ini di pasang
pada 1 agustus 2010. Sumur RD-04 ini dipasang dengan bhp sebesar 220 bar, dan pada sumur
RD-03 bhp menjadi 225 bar.

Grafik 3.5 grafik FOPT,FOPR, dan FWPT case 4


Pada grafik di atas menunjukan kenaikan recovery factor yaitu sebesar 47.32% atau mengalami
kenaikan 3% dibandingkan case 2 yang hanya menggunakan satu sumur injeksi. Produksi air juga
mengalami penurunan yaitu sebesar 1961531.1 m 3. Hal ini menunjukan injeksi gas yang dilakukan
berhasil menekan produksi air pada lapangan rhombo.

Anda mungkin juga menyukai