PERMASALAHAN PEMBORAN
Kelompok 1
1. SURFACE PROBLEM
A. KERUSAKAN PRIME MOVER
B. KERUSAKAN FUNGSI ANGKAT
C. KERUSAKAN FUNGSI PUTAR
D.KERUSAKAN FUNGSI SIRKULASI
E. KERUSAKAN BOP
2. SUBSURFACE PROBLEM
A. PROBLEM SHALE (SWEELING CLAY
B. KESTABILAN LUBANG BOR
C. LOSS CIRCULATION
D. PIPE STICKING
E. FISHING JOB
SURFACE PROBLEM
A. KERUSAKAN PRIME MOVER
Faktor yang mempengaruhi problem shale:
• Faktor Mekanis
1. Erosi, karena kecepatan lumpur di annulus
yang terlalu tinggi.
2. Gesekan pipa bor terhadap dinding lubang bor. • Faktor Hidrasi
3. Adanya penekanan (pressure surge) atau 1. Gaya hidrasi serpih berhubungan dengan
penyedotan (swabbing) pada waktu cabut dan kompaksi pada lapisan serpih.
masuk pahat (tripping). 2. Hidrasi osmosis berhubungan dengan dengan
4. Adanya tekanan dari dalam formasi. perbedaan salinitas antara lumpur pemboran dan
5. Adanya air filtrasi atau lumpur yang masuk ke dalam air formasi pada lapisan serpih.
formasi. 3. Hidrasi osmosis terjadi jika salinitas air formasi
lebih besar daripada salinitas lumpur pemboran
B. KERUSAKAN FUNGSI ANGKAT
CIRI CIRI
• Tali drilling line haus dan putus
• Drilling tower tidak kuat menahan beban pemboran
PENYEBAB
• Beban pemboran melebihi kapasistas maksimal
• Pemakaian drilling line terus menerus tidak melakukan cek berkala
PENANGGULANGAN
• Memperhitungkan semua beban pemboran
• Melakukan pengecekan berkala driliing line
SURFACE PROBLEM
1. Kerusakan Prime Mover
2. Kerusakan Fungsi angkat di Permukaan (Sistim Sub Structur, Mast, Cable Pemboran, Drawwork, dll)
3. Kerusakan Fungsi Putar di permukaan (Drawwork, Rotary table, Top Drive, System transmisi putar,
dll)
4. Kerusakan Fungsi Sirkulasi di Permukaan (Kerusakan pompa, transmisi mekanik dan elektrik,
kebocoran Surace Conectio)
5. Kerusakan BOP System (Accumulator Unit, HCR, Anular dan Ram Bocor, Mechanic System,dll)
SUBSURFACE PROBLEM
A. PROBLEM SHALE
Faktor yang mempengaruhi problem
shale: • Faktor Hidrasi
• Faktor Mekanis 1. Gaya hidrasi serpih berhubungan dengan
1. Erosi, karena kecepatan lumpur di annulus kompaksi pada lapisan serpih.
yang terlalu tinggi. 2. Hidrasi osmosis berhubungan dengan
2. Gesekan pipa bor terhadap dinding lubang dengan perbedaan salinitas antara lumpur
bor. pemboran dan air formasi pada lapisan
3. Adanya penekanan (pressure surge) atau serpih.
penyedotan (swabbing) pada waktu 3. Hidrasi osmosis terjadi jika salinitas air
cabut dan masuk pahat (tripping). formasi lebih besar daripada salinitas
4. Adanya tekanan dari dalam formasi. lumpur pemboran
5. Adanya air filtrasi atau lumpur yang masuk
ke dalam formasi.
A. PROBLEM SHALE
Pencegahan: • Melalui desain lumpur
• Melalui proses Drilling 1. Penggunaan lumpur yang baik
1. Mengurangi kecepatan lumpur di Annulus 2. Densitas yang cukup untuk menahan tekanan
2. Pipa bor dikondisikan dalam keadaan tegang formasi
3. Mengurangi kemiringan lubang bor 3. Ph lumpur yang sesuai (8,5-9,5)
4. Menghindari swabbing atau pressure surge
pada waktu round trip
B. KESTABILAN LUBANG BOR
C. LOSS CIRCULATING
Definisi : Hilangnya lumpur pemboran kedalam formasi akibat tekanan hidrostatis lumpur melebihi tekanan
fomasi
1. Penyebab:
a. Lost Circulation Karena Jenis Formasi
Coarsely Permeable
Formation h formasi permeable yang terdiri dari butir – butir penyusun yang kasar, dengan diameter pori – pori batuan
formasi yang lebih besar dari diameter butiran padat dari lumpur dan tekanan hidrostatis lumpur lebih besar (>) 10 % dari
tekanan formasi.
5. Pencegahan Differential Sticking
Berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkannya differential sticking dapat dicegah yaitu dengan :
1. Mengurangi perbedaan tekanan.
2. Mengurangi daerah kontak.
3. Menjaga rangkaian bor agar tidak statis.
4. Mengurangi faktor gesekan.
6. Penanggulangan Differential Sticking
Metode-metode yang paling umum digunakan untuk membebaskan pipa terjepit adalah sebagai berikut :
1. Pengurangan tekanan hidrostatik.
2. Supporting Fluid
3. Operasi back off
D. PIPE STICKING
1. Mechanical Sticking
Pipa terjepit secara mekanis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pipa terjepit karena runtuhan dan pipa terjepit karena
lubang bor mengecil.
Penanggulangan Mechanical Sticking
Metode yang biasanya dilakukan untuk membebaskan pipa yang terjepit secara mekanis adalah dengan usaha penggerakkan
pipa baik diputar ataupun ditarik atau dengan mengaktifkan jar, apabila rangkaian pipa dilengkapi dengan jar. Jika metode ini
gagal, biasanya disemprotkan fluida organik dan kemudian prosedur yang telah disebutkan tadi diulangi. Jika usaha tersebut
belum berhasil, maka pipa harus dilepaskan dengan cara back off.
D. PIPE STICKING
Key Seating
Pipa terjepit karena key seat terjadi pada saat mencabut rangkaian. Tool joint drill pipe akan menyangkut pada lubang key
seat sehingga rangkaian tidak bisa dicabut.
Penyebab Key Seat
Pipa terjepit karena key seat disebabkan karena adanya dog leg. Dog leg adalah lubang bor membelok secara mendadak atau
dengan kata lain terjadi perubahan sudut kemiringan lubang dan sudut arah lubang secara mendadak. Drill pipe akan mengikis
lubang yang bengkok secara mendadak tersebut, sehingga terbentuk lubang yang penampangnya seperti lubang kunci (key
seat). Waktu sedang melakukan pemboran terlihat ada kenaikan torsi, karena drill pipe mengikis dinding lubang yang bengkok.
Pada waktu mencabut rangkaian terjadi sangkutan saat drill collar sampai di daerah key seat.
Penyebab dog leg bisa diakibatkan karena WOB yang terlalu tinggi, faktor formasi (perubahan kekerasan, kemiringanlubang
yang ditembus dan formasi bergoa-goa).
Tanda-Tanda Key Seat
Sebagai tanda telah terjadi pipa terjepit karena adanya key seat adalah sebagai berikut :
1. Rangkaian tidak bisa diangkat.
2. Tekanan pompa normal.
3. Rangkaian masih bisa diputar.
D. PIPE STICKING
Pencegahan Key Seating
Apabila terjadi kenaikan torsi disaat sedang member, karena gesekan-gesekan drill pipe ke dinding lubang, hentikanlah segera
pemboran. Angkat string dan pasang string remer atau key seat wiper. Kemudian lakukan reaming pada kedalaman yang
mengalami dog leg.
String reameri atau seat wiper dipasang pada drill pipe. Ukuran string reamer atau key seat wiper harus lebih besar dari tool joint
drill pipe dan lebih kecil dari diameter drill collar.
Kalau pipa sudah terjepit karena masalah key seat, rangkaian diputar pelan-pelan dengan tension yang minimum. Hal ini
dilakukan terus menerus sampai rangkaian bisa dicabut.
D. FISHING JOB
1. Fishing
Jenis Fish
Ada bermacam-macam jenis ikan (fish) yang terdapat didalam lubang bor. Jenis, ukuran, kekuatan atau compression
stress dan tension failure alat-alat yang akan dipancing tersebut serta bentuknya dapat bermacam-macam bergantung dari
situasi serta penyebab dari adanya ikan tersebut :
1. Pipa bor (DP) atau pahat (Bit) terjepit
2. Pipa bor (DP) lepas atau patah
3. Pahat terlepas seluruhnya atau sebagian terjatuh kedalam lubang bor
4. Pipa selubung (casing) terjepit, pecah atau lepas
5. Kabel swab, kabel logging atau kabel REDA yang putus
6. Peralatan atau benda-benda lainnya yang terjatuh kedalam lubang bor
D. FISHING JOB
1. Penyebab terjadinya Fishing Job :
1. Faktor Manusia (Human Error).
2. Open Hole Testing.
3. Kegagalan Mekanis (Mechanical Failures).
a. Kegagalan pompa (pump failures).
b. Kegagalan peralatan pengangkat.
c. Kegagalan peralatan bawah permukaan.
4. Faktor Formasi.
5. Faktor Deviation, Dogleg dan Crooked hole.
Soal dan Jawaban
1. Apa tahapan untuk menghindari terjadinya key set dalam pemboran?
Jawaban
Apabila terjadi kenaikan torsi disaat sedang member, karena gesekan-gesekan drill pipe ke dinding lubang, hentikanlah segera
pemboran. Angkat string dan pasang string remer atau key seat wiper. Kemudian lakukan reaming pada kedalaman yang
mengalami dog leg.
String reameri atau seat wiper dipasang pada drill pipe. Ukuran string reamer atau key seat wiper harus lebih besar dari tool joint
drill pipe dan lebih kecil dari diameter drill collar.
Kalau pipa sudah terjepit karena masalah key seat, rangkaian diputar pelan-pelan dengan tension yang minimum. Hal ini
dilakukan terus menerus sampai rangkaian bisa dicabut.