Riky Wahyudi
Rianto Wibowo
Dara Hadista
Sri Eka Rahmawati
Dede Fernandito
Reyza Gayo
Siti Aminah Salim Rambe
Ariskal Musza Putra
Sharfan Luthfil Hadi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka penyusun boleh menyelesaikan makalah ini Tepat
waktu. Berikut ini penyusun mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Jenis-Jenis
Mata Bor dan Penggunaannya . Penyusun berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
yang besar bagi mahasiswa untuk mempelajari alat gali yang terdapat pada tambang bawah
tanah.
Melalui kata pengantar ini penyusun lebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada
orang-orang yang terlibat dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penyusun juga meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi
makalah ini ada kesalahan dan ada kesalahan dalam penulisan kata karena peyusun juga
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
Dengan ini penyusun mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri pertambangan tidak lepas dari kegiatan pengeboran, sehingga diperlukan
mesin bor dengan kualitas bagus dan dapat selalu bekerja secara maksimal. Selain di bidang
pertambangan, pengeboran juga dilakukan untuk berbagai macam kegiatan misalnya
eksplorasi mineral dan batubara, peledakan, ventilasi tambang, penirisan tambang, perolehan
data geologi, keperluan perhitungan cadangan, pengontrolan tambang, serta pembuatan
lubang pipa air untuk pdam dan kabel listrik untuk pln, eksplorasi dan produksi minyak,
geoteknik, ekplorasi dan produksi air tanah, eksplorasi dan produksi gas, dan masih banyak
lagi.
Pada mesin bor, ada beberapa komponen atau peralatan yang penting adalah kegiatan
pemboran diantaranya adalah mesin bor, mata bor, pipa casing, pompa atau kompresor, stang
bor dan masih ada perlengkapan lainnya. Salah satu bagian atau komponen yang penting
adalah mara bor. Mata bor pada mesin bor bertugas sebagai pembuat lubang (hole making
tool). Pada mata bor gaya yang bekerja pada bit agar bit dapat bekerja sesuai dengan yang
diharapkan terbagi atas dua jenis, yaitu gaya putar dan gaya dorong yang mempengaruhi
keekfetifan penetrasi yang dilakukan pada pengeboran. Untuk gaya dorong dapat dihasilkan
melalui tumbukan yang dilakukan pada pemboran tumbuk, tekanan dibawah permukaan,
pemuatan bit. Sedangkan gaya putar dapat dihasilkan pada mekanisme pemboran putar
dengan bantuan mesin putar mekanik yang dapat memutar bit dan adanya bantuan gaya
dorong static mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat statik yang secara
tidak langsung turut menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya berat dari stang bor dan
berat rig.
1.2 Tujuan
1. Untuk memahami definisi dari mata bor/bit.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis mata bor.
3. Untuk mengetahui penggunaan mata bor.
BAB II
PEMBAHASAN
ada).
7. Break even calculation.
8. Evaluasi keausan bit yang dicabut.
Kedelapan faktor terebut merupakan variabel yang harus disesuaikan dengan
beberapa
kondisi di lapangan, diantaranya struktur geologi, kualitas batuan, model pemboran dan
kedalaman.
Cara pengrusakan batuan adalah dengan pengerukan (scrapping) dengan WOB rendah
dan RPM tinggi serta dikombinasikan dengan fluid velocity yang tinggi.
biasanya
untuk
pemboran
ini
dimaksudkan agar
Pada tahun 1930 diperkenalkan three cone rock bit yang sudah mendapat banyak
perbaikan. Perbaikan itu meliputi bearing yang langsung dilumasi oleh drilling fluid, cutter
dirancang sesuai menurut lapisan tanah yang akan dibor, mengurangi problem bit stuck, dll.
Jenis mata bor ini sangat luas digunakan dalam pengeboran sumur minyak (walaupun
juga digunakan pada pengeboran lain sep: pertambangan, sipil ). Roller Cone Bit bekerja
dengan memutar kerucut mata bornya pada sumbu.
Contoh :
Hasil test untuk proto type hanya mampu
mendapatkan pada formasi fracture besalt ROP
46 Fph dan pada volcanic lava 47 Fph dengan
WOB antara 15.000 lbs sampai 18.000 lbs.
yang
dipergunakan
disesuaikan
Untuk bit jenis ini yang berbahan dasar milled dan digunakan untuk membor formasi yang
relatif keras maka dibuat dengan proses khusus dan pemanasan (heat treating).
Sedang yang menggunakan bahan dasar tungsten carbide insert dibuat dari tungsten carbide
yang kemudian ditekan dalam mesin yang mempunyai lubang berbentuk cone (kerucut). Bit
jenis ini juga dirancang untuk formasi lunak, sedang dan keras.
Jika dibandingkan dengan steel-tooth bit, maka tungsten carbide insert bit mempunyai daya
tahan dan kemampuan yang lebih baik dalam membor sumur minyak.
Salah satu inovasi dari tungsten carbide insert bit adalah adanya perubahan pada sealed
bearing yang memungkinkan untuk berputar hingga 180 rpm, bandingkan dengan
kemampuan rotasi yang lama yang hanya 4 rpm!
Untuk membor formasi yang lunak digunakan tungsten carbide yang bergigi panjang dan
ujungnya berbentuk pahat (chisel-shape end), sedangkan untuk formasi yang lebih keras
digunakan tungsten carbide yang bergigi pendek dan ujungnya berbentuk hemispherical
(biasanya disebut button bit).
digunakan untuk coring dimana menghasilkan core yang lebih baik terutama pada formasi
limestone, dolomite dan sandstone yang keras.
Walaupun memiliki harga yang sangat mahal, diamond bit tetap masih memiliki
keunggulan dari segi ekonomis dan masih menguntungkan. Mata bor ini memiliki daya tahan
yang paling lama dari mata bor yang lain, maka memberikan keuntungan lebih pada operasi
drilling. Ia memerlukan round trip yang lebih sedikit (footage lebih besar) untuk penggantian
mata bor dan mampu membor lubang sumur lebih banyak. Untuk menjaga agar mata bor ini
tetap bisa digunakan secara maksimum, maka lubang bor harus betul-betul bersih dari junk.
Salah satu kelemahan disamping harganya yang mahal, mata bor ini juga memiliki ROP
yang kecil. Sebab dipilihnya intan sebagai mata bor karena intan dikenal sebagai mineral
yang paling keras (memiliki nilai 10 dalan klasifikasi kekerasan mineral Mohs). Disamping
itu konduktifitas thermal dari intan juga paling tinggi daripada mineral lain yang
memungkinkan untuk menghilangkan panas yang timbul dengan cepat.
Ukuran intan yang digunakan sebagai mata bor berbeda untuk masing-masing batuan.
Ukuran yang lebih besar digunakan untuk membor batuan lunak, karena pada batuan ini mata
bor lebih mudah untuk penetrasi. Sedangkan untuk batuan yang lebih keras digunakan intan
yang berukuran kecil karena keterbatasan penetrasi pada batuan.
Untuk diamond bit yang digunakan untuk keperluan coring, di bagian tengahnya memiliki
lubang dengan ukuran berdasarkan ukuran coring yang akan diambil.
Bit ini meiliki keuntungan sama dengan Natural Diamond bit tapi bit ini
menggunakan Synthetic Diamond.
Jenis mata bor ini merupakan pengembangan (generasi baru) dari jenis drag bit atau fishtail.
Drag bit (fish tail) itu sendiri adalah jenis mata bor yang mempunyai pisau pemotong yang
mirip ekor ikan, dan tidak memiliki bagian yang bergerak. Pemboran dilakukan dengan cara
mengeruk dan bergantung dari beban, putaran serta kekuatan dari pisau pemotongnya. Pisau
pemotong ini bisa berjumlah 2, 3 atau 4 dan terbuat dari alloy steel yang umumnya diperkuat
oleh tungsten carbide.
Keuntungan jenis drag bit:
Kerugiannya:
Beberapa jenis drag bit yang digunakan pada pemboran berarah adalah:
1.
Badger bit
Yaitu bit yang salah satu nozzle-nya lebih besar dari yang lain, dan umumnya digunakan pada
formasi lunak. Pada saat pembelokan, drill string tidak diputar hingga memberikan semburan
lumpur yang tidak merata dan mengakibatkan lubang membelok ke arah ukuran nozzle
dengan tekanan jet yang lebih keras.
2.
Spud bit
Bit berbentuk baji, tanpa roller dan punya satu nozzle. Bit ini dioperasikan dengan
memberikan tekanan tinggi pada mud hingga menimbulkan tenaga jet ditambah dengan
tenaga tumbukan. Setelah lubang dibelokkan sedalam 15-20 meter dari lubang awal, barulah
diganti dengan bit semula.
Spud bit hanya digunakan pada formasi lunak (sand dan shale yang lunak medium)
3.
Bit yang memiliki ujung penyemprot yang besar yang dapat mengarahkan fluida pemboran
ke satu arah
Kembali ke PDC bit, jenis ini didesain untuk menghancurkan formasi batuan dengan tenaga
shear bukan dengan tenaga kompresi hingga berat dari bit yang digunakan akan semakin
berkurang hingga beban yang diterima oleh rig dan drill string juga berkurang. PDC bit juga
dikenal dengan STRATAPAX BIT
Bit ini memiliki banyak jumlah elemen pemotong (drill blank). Drill blank dibuat dengan
membengkokkan selapis PDC buatan manusia pada bagian tungsten carbide pada tekanan
tinggi dan temperatur tinggi. Proses ini menghasilkan kekerasan mata bor dan ketahanan
yang cukup tinggi ketika dipakai.
Bit profile
Gauge protection
Pada steel body kemampuan gauge protection diberikan oleh tungsten carbide yang
disisipkan didekat sudutnya, sedangkan pada matrix body kemampuan ini diberikan oleh
kekuatan dari intan.
4.
Cutter shape
5.
Semakin banyak konstentrasi cutter pada mata bor akan membuat bit akan semakin tahan dan
semakin lama masa penggunaannya.
Namun, kemampuan penetrasi akan berkurang dengan semakin tingginya konsentrasi cutter
yang terdapat pada bit
6.
Lokasi cutter
Variabel ini ditentukan berdasarkan pengalaman di lapangan dan model rekahan mekanis.
7.
Kecepatan penetrasi akan meningkat dengan peningkatan bukaan cutter. Namun dengan
semakin besarnya bukaan cutter akan membuat mata bor semakin rentan terhadap patah.
8.
Digambarkan dengan back angle dan side rake angle. Sudut back rake berkisar antara 0 25o
dan besarnya sudut ini berpengaruh pada penetration rate.
Dengan naiknya rake angle maka penetration rate akan menurun tapi ketahanan terhadap
kerusakan sudut cutter akan semakin tinggi karena muatannya akan menyebar pada area yang
lebih luas.
Side rake angle juga membantu membersihkan lubang bor dengan secara mekanis
mengarahkan cutting langsung kepada annulus.
9.
Hydraulics
Untuk pembersihan lubang yang efisien, bit jenis ini memerlukan optimum hidrolis dan
disamping itu pembuatan lubang akan semakin efisien pula. Karena sejak nozzle dibuat
semakin dekat dengan dasar lubang dan diberikan kecepatan jet maksimum maka akan
meningkatkan pula penetration rate.
Perlu diketahui, PDC bit bisa saja memiliki jumlah nozzle yang lebih dari 3 dan bentuk
nozzlenya bisa saja tidak bulat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Agar mekanisme operasi pengeboran dapat berjalan dengan baik faktor pemilihan alat
adalah salah satu faktor penentu keberhasilan. Dalam kegiatan pembuatan lubang salah satu
hal yang paling penting adalah pemilihan mata bor karena setiap formasi batuan memeliki
karakteristik yang berbeda sehingga dibutuhkan jenis mata bor (bit) yang mampu menembus
formasi batuan tersebut. Adapun faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis mata bor (bit)
adalah seperti; ukuran mata bor, bentuk mata bor, berat mata bor dan sebagainya. Faktor
pemilihan ini tidak lain adalah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kinerja dari pada
pengeboran.
Referensi
Planning Approach,