GEOHIDROLOGI ADALAH CABANG ILMU HIDROLOGI YANG MEMPELAJARI KEBERADAAN,

PERSEBARAN, PERGERAKAN SERTA SIFAT FISIK DAN KIMIA AIR DI BAWAH PERMUKAAN
TANAH.

CABANG ILMU HIDROLOGI YG LAIN :

- POTAMOLOGI YANG MEMPELAJARI TENTANG AIR PERMUKAAN (SUNGAI),
- LIMNOLOGI MERUPAKAN ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG GENANGAN AIR
SECARA ALAMIAH (DANAU DAN RAWA),

- HIDROMETEOROLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG

HUBUNGAN ANTARA METEOROLOGI DAN HIDROLOGI (HUJAN, SUHU UDARA,
PENGUAPAN)

- KRIOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG SALJU DAN ES.

PERSAMAAN ILMU GEOHIDROLOGI DAN ILMU HIDROGEOLOGI :
- MEMPELAJARI KAITANNYA DENGAN GEOLOGI DAN HIDROLOGI

PERBEDAAN GEOHIDROLOGI DAN ILMU HIDROGEOLOGI :

- GEOHIDROLOGI ADALAH CABANG ILMU GEOLOGI YANG MEMPELAJARI
AIRTANAH TETAPI LEBIH DITEKANKAN PADA SISTEM ALIRAN AIRTANAH (SISTEM
HIDROLOGI DI BAWAH TANAH).

- HIDROGEOLOGI ADALAH CABANG ILMU HIDROLOGI YANG MEMPELAJARI

AIRTANAH TETAPI LEBIH DITEKANKAN PADA MATERIAL GEOLOGI.

KONSEP DASAR AIRTANAH :

1. PENGERTIAN AIRTANAH,
2. KEDUDUKAN AIRTANAH DALAM DAUR HIDROLOGI,
3. HUBUNGAN GEOHIDROLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA,
4. SUMBER AIRTANAH SERTA SEBARAN DAN ALIRAN AIRTANAH.
PENGERTIAN AIRTANAH
- AIR TAWAR DI BUMI (TIDAK TERMASUK ES DI KUTUB) = 96% BERUPA
AIRTANAH.

- SISA AIR TAWAR = 4% DI WADUK, DANAU SERTA UAP AIR DI UDARA.

AIRTANAH (GROUNDWATER) ADALAH AIR YANG BERADA DI BAWAH

PERMUKAAN TANAH PADA ZONE JENUH AIR, DENGAN TEKANAN
HIDROSTATIS SAMA ATAU LEBIH BESAR DARIPADA TEKANAN UDARA.

SUMBER UTAMA AIR TANAH ADALAH AIR HUJAN YANG MERESAP KE DALAM
TANAH MENGIKUTI SUATU PROSES YANG DISEBUT DAUR HIDROLOGI, YANG
SECARA SKEMATIS.
SKEMATIK SIKLUS HIDROLOGI (J. BIER, 1978)
PROSES-PROSES YG TERJADI :
1. EVAPORASI, PROSES PENGUAPAN AIR KE ATMOSFER DARI TUBUH-TUBUH
AIR YANG ADA DI BUMI BAIK DARI LAUT, SUNGAI ATAU DANAU.

2. EVAPOTRANSPIRASI, GABUNGAN DARI PROSES PENGUAPAN AIR YANG

TERKANDUNG DI TANAH YAITU SOIL MOISTURE DARI ZONA PERAKARAN
DAN AKTIVITAS VEGETASI (TRANSPIRASI) DENGAN PROSES EVAPORASI.

3. PRESIPITASI, TURUNNYA BUTIRAN-BUTIRAN AIR HUJAN AKIBAT ADANYA

PERBEDAAN TEKANAN DAN TEMPERATUR.

4. SEBAGIAN AIR HUJAN TERTAMPUNG DI DANAU/RAWA (DEPRESSION

STORAGE),

5. SEBAGIAN MENGALIR DI DARAT (OVERLAND FLOW),

6. MEMBENTUK ALIRAN PERMUKAAN (SURFACE RUNOFF/DIRECT RUN OFF),

7. SEBAGAI BAGIAN DARI ALIRAN SUNGAI (STREAM FLOW) DAN

8. SEBAGIAN LAGI TERSERAP (INFILTRASI) DI DAERAH RECHARGE MENJADI

AIR TANAH.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI TINGGI RENDAHNYA POTENSI AIR TANAH DI SUATU
DAERAH ADALAH :
• ILMU GEOLOGI

• ILMU GEOMORFOLOGI

• ILMU GEOFISIKA
• ILMU GEOKIMIA

• ILMU RADIOLOGI
Pembagian Vertikal Air tanah
Secara vertikal zonasi air tanah dapat dibagi menjadi dua
bagian :
1. Zona Aerasi atau tak jenuh di bagian atas, Pada zona
aerasi rongga-rongga tanah ditempati air dan sebagian
lain terisi udara. Air yg terdapat di daerah ini disebut air
vadose.
2. Air Tersedia, Air yang tertahan di tanah ini, diambil oleh
tumbuh-tumbuhan untuk menunjang kehidupannya. Air
jenis ini disebut air tersedia (available water). Istilah lain air
tersedia adalah kapasitas menahan air (water holding
capacity) dan air retensi (retention water).
3. Zona Jenuh di bagian bawah, Pada zona jenuh semua
rongga terisi air dan telah mempunyai tekanan hidrostatis.
Air yg terdapat di zona ini disebut air tanah.

Diantara kedua zona ini dibatasi oleh bidang muka airtanah

yang sering disebut water table atau muka freatik.
PEMBAGIAN VERTIKAL AIR TANAH (TODD,
1980)
Specific Retention (SR): adalah rasio antara air yang tertahan
di tanah jenuh pada saat pemompaan dengan volume total
batuan atau tanah, dan dinyatakan dalam satuan persen ( %
). Secara matematis dapat dirumuskan :

Dengan Vr adalah volume air yang tertahan di batuan dan

Vt adalah volume batuan atau tanah.
•

•
•

•
GERAK AIRTANAH
LAJU ALIRAN AIRTANAH
•

•
•

•
•
ARAH ALIRAN AIRTANAH
•
 FLUKTUASI MUKA AIRTANAH

•
 JENIS-JENIS FLUKTUASI MUKA
AIRTANAH BERDASARKAN WAKTU

•
ALIRAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
FLUKTUASI MUKA AIRTANAH

•
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
FLUKTUASI MUKA AIRTANAH

•
•
•
•
•
•
•
• PENGERTIAN AKUIFER

• KEBALIKAN
AKUIFUG (AQUIFUG)
 BATUAN DI AIR BAWAH
TANAH
• AKUIFUG

• AKUITARD

• AKUIKLUD
• AKUIFER BEBAS (UNCONFINED AQUIFER),

• AKUIFER TERTEKAN (CONFINED AQUIFER)

•

•
• AKUIFER BOCOR (LEAKY AQUIFER)

• AKUIFER IDEAL
MATERIAL BATUAN PEMBENTUK AKUIFER :
1. ENDAPAN ALUVIAL

2. LEMBAH ANTAR GUNUNG (INTERMOUNTAIN VALLEYS)

• KOEFISIEN TIMBUNAN (STORAGE COEFFICIENT)

ATAU
A. POROSITAS

1. POROSITAS EFEKTIF

2. POROSITAS PRIMER

3. POROSITAS SEKUNDER
•

= VP/VT

•
 Material Kesarangan ( %)
Kerikil Kasar 28
Kerikil Sedang 32
Kerikil Halus 34
Pasir Kasar 39
Pasir Sedang 39
Pasir Halus 43
Debu 46
Lempung 42
Batu Pasir berbutir halus 33
Batupasir berbutir sedang 37
Batu gamping 30
Dolomite 26
Sekis 38
Serpih 6
Tuf 41
Basalt 17
Gabro lapuk 43
Granit lapuk 45
PERMEABILITAS (PERMEABILITY)
•

K = K Μ
Ρ .G
KONDUKTIVITAS HIDROLIK

kg
K

K = konduktivitas hidrolik (L/T)

k = permeabilitas (L2)

 = densitas (M/L3)

g = percepatan gravitasi (L/T2)

 = viskositas dinamik fluida (M/LT)

KONDUKTIVITAS HIDROLIK (K)
• MATAAIR (SPRING)

• REMBESAN (SEEPAGE)
•
•

•
•
•
1.
1.

2.

3.

2.
1.

2.

3.
1.MATAAIR TENAGA NON-GRAVITASI: (EX : MATAAIR VULKANIK
(VOLCANIC SPRINGS), MATAAIR CELAH (FISSURE SPRINGS)

2.TENAGA GRAVITASI
a. (DEPRESSION SPRINGS)
b. CONTACT SPRINGS

c. ARTESIAN SPRINGS

d. IMPERVIOUS ROCK
SPRINGS

e. TUBULAR OR FRACTURE
SPRINGS
4.

1. KLAS I

2. KLAS II

3. KLAS III

4. KLAS IV

5. KLAS V
6. KLAS VI
• DEFINISI :

• MANIFESTASI PANAS BUMI

•

•
•

•
•
•

•
•

•
•

•
•

•
 Tingkat Laju Aliran Panas
Kekuatan (J/s.m2)
Sangat Kuat 500-5000
Kuat 50-500
Lemah <50

•
•

•
•

•
•
•
•
•
•

•
•

•
•
•

•
•

•
•

•
•

•
•

•
•

•
SISTEM PANAS BUMI
•

•
 KRITERIA
Geologi Umum
- Litologi
- Ketebalan batuan volkanik
- Asosiasi struktur
- Manifestasi permukaan
JAWA - BALI SUMATERA
Andesitik-Basaltik Riolitik-Andesitik
Tebal (>2500 m) Tipis (+/-1200 m)
Patahan lokal Patahan regional Sumatera
Kaldera depresi dan patahan sekundernya
Fumarol suhu tinggi, Fumarol suhu tinggi dengan
solfatar, mud pool, air steam jet, Solfatar, mata air
panas mendidih, batuan panas mendidih, batuan
alterasi intensif dan alterasi sangat intensif dan
kurang tersebar luas. tersebar luas.
•

•
1.
2.

3.
4.

5.
•

•
1.

2.

3.

Muffer & Benderiter & Haenel, Rybach Hochestein

Cataldi (!978) Cormy (1990) & Stegna (1988) (1990)
Sistim panasbumi <90oC <100oC <150oC <125oC
entalphi rendah
Sistim panasbumi 90-150oC 100-200oC - 125-225oC
entalphi sedang
Sistim panasbumi >150oC >200oC >150oC >225oC
entalphi tinggi
•

•
•

•
•

•
•

•
1.
2.
3.
4.

5.