DISUSUN OLEH :
Oleh :
MARYA RENY RATU RENGGI
NIM 15.01.228
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik
Pada Jurusan Teknik Perminyakan
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan
𝑃𝑝𝑐 𝑇′𝑝𝑐
P′𝑝𝑐 = 𝑇 2 ……………………………………………... (7)
𝑝𝑐 + 𝜀(𝐵−𝐵 )
dimana:
Tpc = Temperatur Pseudokritis sebelum koreksi
Ppc = Tekanan Pseudokritis sebelum koreksi
T’pc = Temperatur Pseudokritis sesudah koreksi
P’pc = Tekanan Pseudokritis sesudah koreksi
𝜀 = 120(𝐴0.9 − 𝐴1.6 ) + 15(𝐵 0.5 − 𝐵 4 )
B= Fraksi mol H2S
A = Fraksi mol CO2 + B
sehingga,
Tpr = T/T’pc dan Ppr = P/P’pc
Grafik korelasi Z dari Standing-Katz telah dipakai secara meluas
dilingkungan industri. Dengan munculnya komputer, maka komputasi persoalan
gas bumi membutuhkan cara yang lebih sederhana dari pada memasukkan harga
harga Z dari grafik Standing-Katz kedalam program komputer. Cara yang
sederhana adalah dalam bentuk persamaan Z yang diperoleh berdasarkan
penyelarasan dengan grafik Z dari Standing-Katz atau berdasarkan “ equation of
state’’. Pendekatan yang pertama ini digunakan oleh Dranchuck dkk, dengan
menggunakan “ equation of state’’ dari Benedict-Webb-Rubin (BWR).
Pendekatan yang kedua dilakukan oleh Hall-Yarborough dengan menggunakan
persamaan “ equationof state’’ dari Starling-Karnahan
Dengan menggunakan 𝑇𝑠𝑐 = 520°𝑅 dan 𝑃𝑠𝑐 = 14.7 𝑝𝑠𝑖𝑎 serta 𝑍𝑠𝑐 = 1,
maka persamaan faktor volume formasi gas, Bg
ZT
B g 0.0283 cuft scf .................................................................... (8)
P
atau
ZT
B g 0.00504 bbl/scf .................................................................... (9)
P
nRT δV nRT
V 2
P δP T P
sehingga,
1 δV P nRT 1
C .................................... (11)
V δP nRT P 2 P
Sedangkan untuk gas nyata :
ZnRT
V=
P
dimana Z = f(P), maka akan didapat
1 1 δZ
C ………………………………………… (12)
P Z δP
𝛿𝑍
Harga (𝛿𝑃) dapat ditentukan secara analitis, yaitu
𝛿𝑍 𝑍1 − 𝑍2
( )=
𝛿𝑃 𝑃1 − 𝑃2
PM a
M Ma
γ g RT a ................................................... (16)
PM u M u 28.96
RT
dimana :
k
9.4 x 0.02 M T1.5
209 19 M T
986
X 3.5 0.01 M
T
M γ g xM udara γ g x 28.964
y 2.4 0.2 X
γgP
ρ g 0.0433 , g cm 3
ZT
𝜇 = viskositas, mikro poise
𝜌 = massa jenis, gr/cc
𝑇 = temperatur, °𝑅
𝑀= berat molekul dari gas, (28.964 x 𝛾𝑔 )
1 mikro-poise = 10−6 poise
Persamaan lain yang dapat digunakan dalam komputasi komputer adalah
seperti yang diusulkan oleh Hollo-Holmes-Pais
𝜇1 = [1.709𝑥105 − 2.062𝑥10−6 (𝛾𝑔 )] 𝑇 + 8.188(10−3 ) − 6.15(10−3 ) log 𝛾𝑔
(18)
2.1.3.7 Kelarutan Gas Di Air
Harga kelarutan gas di air tergantung dari tekanan, temperatur dan
salinitas air. Dimana factor koreksi untuk salinitasi dihitung dari persamaan:
𝑅𝑠𝑤
= 1 − 𝑋𝑌. 10−4 ……………………………………… (19)
𝑅𝑠𝑤𝑝
dimana:
Y = salinitas air,ppm
X= 3.471/T0.837
T = temperatur, ℉
𝑅𝑠𝑤 = kelarutan gas terkoreksi, cuft/bbl
𝑅𝑠𝑤𝑝 = kelarutan gas di air tawar, cuft/bbl
2.1.3.8 Kelarutan Air Dalam Gas
Kelarutan air dalam gas tergantung dari tekanan, temperatur dan salinitas
air. Faktor koreksi untuk salinitas dihitung dengan:
𝑊𝑠
= 1 − 2.87 10−8 𝑌1.266 …………………………… (20)
𝑊𝑠𝑝
dimana :
𝑊𝑠 = kelarutan air dalam gas, lbm/MMscf
𝑊𝑠𝑝 = kelarutan air tawar dalam gas
Y = salinitas air, ppm
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛).
Langkah penyelesaian:
Pembuatan grafik koordinat log-log berdasarkan persamaan analisa
konvensional akan menghasilkan hubungan linier
log 𝑞𝑠𝑐 = 𝑙𝑜𝑔 𝐶 + 𝑛 𝑙𝑜𝑔∆𝑃2
∆𝑃2 = (𝑃𝑅 2 − 𝑃𝑤𝑓 2 )
Harga n diperoleh dari sudut kemiringan grafik dengan sumbu tegak ∆𝑃2
Satuan ukuran lain yang digunakan dalam analisa deliverability adalah
AOF dimana harga 𝑃𝑤𝑓 2 sama dengan nol.
𝑇 𝑟𝑒
+ (1.422𝑥106 (ln 0.472 + 𝑆)) 𝑞𝑠𝑐 2
𝑘ℎ 𝑟𝑤
atau
∆𝜓 = 𝑎 𝑞𝑠𝑐 + 𝑏 𝑞𝑠𝑐 2 ............................................................. (25)
Bilangan b akan tetap sama pada kondisi aliran transien maupun semi
mantap asalkan 𝑞𝑠𝑐 tidak berubah. Sebaliknya harga a akan berubah-ubah
dan menjadi konstan bila aliran semi-mantap (stabil) sudah tercapai.
Persamaan LIT dibuat pada grafik log-log akan memberikan grafik linier
dengan kemiringan 45°
∆𝜓 − 𝑏 𝑞𝑠𝑐 2 = 𝑎 𝑞𝑠𝑐 ............................................................. (26)
Harga konstanta a dan b diperoleh dengan cara least square, yaitu:
∆𝜓
∑ ∑ 𝑞 2 −∑ 𝑞 ∑ 𝑞 ∑ ∆𝜓
𝑞
𝑎=
𝑁 ∑ 𝑞 2 −∑ 𝑞 ∑ 𝑞
∑ ∆𝜓 ∑ 𝑞 ∑ ∆𝜓/𝑞
𝑏=
𝑁 ∑ 𝑞2 − ∑ 𝑞 ∑ 𝑞
Harga konstanta a dan b dapat pula diperoleh secara langsung dengan
membuat grafik ∆ψ/𝑞𝑠𝑐 vs 𝑞𝑠𝑐
∆𝜓
= 𝑎 + 𝑏𝑞𝑠𝑐 ................................................................ (27)
𝑞𝑠𝑐
1. Pengenalan lapangan
2. Penentuan sumur kandidat (sumur yang akan di uji)
3. Pembahasan masalah yang akan dikaji
4. Pengumpulan atau pengambilan data-data yang diperlukan, yaitu:
Data primer : pengujian sumur secara langsung untuk mendapatkan harga
tekanan dan laju alir yang dilakukan sebanyak 4 atau 5 kali.
Data sekunder : data tambahan berupa reservoir properties yang sudah
ada diperusahaan
5. Penentuan uji sumur yang akan dilakukan, yaitu uji deliverability
(mengetahui kemampuan sumur untuk berproduksi)
6. Penentuan metode yang akan dilakukan, yaitu metode Modified Isochronal
Test (dilakukan dengan jalan menutup sumur, untuk mendapatkan harga 𝑃𝑅 .
Selanjutnya sumur diproduksi dengan laju sebesar 𝑞𝑠𝑐 , sumur tidak perlu
sampai mencapai stabil sebelum diganti dengan laju produksi lainnya. Selain
dari pada itu selang waktu penutupan dan pembukaan sumur dibuat sama
besar)
7. Pengolahan data dan input data
8. Melakukan analisa dari data pengujian yang dilakukan untuk menentukan
harga dari AOF (Absolute Open Flow), berdasarkan:
Analisa Konvensional:
- Hasil analisa data dinyatakan dalam grafik 𝑞𝑠𝑐 𝑣𝑠 ∆𝑃2
- Pentuan nilai n dan Cs berdasarkan rumus:
log 𝑞𝑠𝑐 = 𝑙𝑜𝑔 𝐶 + 𝑛 𝑙𝑜𝑔∆𝑃2
- Penentuan nilai AOF, ketika laju alir maksimum pada tekanan alir
dasar sumur sebesar 0 atau tekanan atmosphere (± 14,7 psia),
menggunakan rumus:
𝑞𝑠𝑐 = 𝐶(𝑃𝑅 2 − 𝑃𝑤𝑓 2 ) 𝑛
Analisa LIT (Laminer-Inersia-Turbulen):
- Hasil analisa data dinyatakan dalam grafik 𝑞𝑠𝑐 𝑣𝑠 ∆𝜓 − 𝑏𝑞 2
- Perhitungan aliran transient dengan menentukan konstanta a dan b,
dimana:
∆𝜓
∑ ∑ 𝑞 2 −∑ 𝑞 ∑ 𝑞 ∑ ∆𝜓
𝑞
𝑎=
𝑁 ∑ 𝑞 2 −∑ 𝑞 ∑ 𝑞
∑ ∆𝜓 ∑ 𝑞 ∑ ∆𝜓/𝑞
𝑏=
𝑁 ∑ 𝑞2 − ∑ 𝑞 ∑ 𝑞
- Perhitungan konstanta a pada keadaan stabil:
∆𝜓 − 𝑏𝑞 2
𝑎=
𝑞
- Perhitungan aliran stabil, AOF diperoleh dengan membuat 𝜓𝑤𝑓 sama
dengan nol.
−𝑎 + {𝑎2 + 4𝑏𝜓̅𝑅 }0.5
𝑞𝑠𝑐 =
2𝑏
BAB IV
PENUTUP