KESETIMBANGAN KIMIA
KERANGKA ISI
Struktur Atom
Ikatan Kimia
Stoikiometri
Wujud Zat
Kesetimbangan
Kimia
Kinetika Kimia
Termokimia
Larutan
KOMPETENSI
1. Memahami tentang konsep kesetimbangan kimia, cara menyatakan konstanta
kesetimbangan kimia
2. Memahami manfaat konstanta kesetimbangan
3. Memahami perhitungan konsentrasi dalam reaksi kesetimbangan
4. Memahami konsep kesetimbangan yang melibatkan kelarutan padatan ionik dan Ksp
5. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
DESKRIPSI
Pada materi struktur atom akan dijelaskan tentang definisi, sejarah dan bagian-bagiannya
serta perkembangan teori atom. Selain itu tentang gambaran model-model atom, struktur
atom, sifat dan karakteristik atom, serta mengetahui konsep bilangan kuantum, sistem
orbital dan konfigurasi elektron. Susunan periodik mulai golongan, periode, jari jari,
dan klasifikasi unsur dalam sistem periodik serta sifat sifat periodik unsur.
RELEVANSI
Bab ini merupakan materi paling dasar untuk dapat mempelajari bab bab selanjutnya.
Di mana bab ini akan menjelaskan tentang atom yang merupakan bagian dari ilmu kimia
yang paling dasar.
8.1. PENDAHULUAN
Pada umumnya ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi berlangsung
dan konsentrasi pereaksipun berkurang. Dalam banyak hal, setelah waktu tertentu reaksi
dapat berkesudahan, yaitu semua pereaksi habis bereaksi. Namun banyak reaksi tidak
berkesudahan dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan produk
reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversibel dan mencapai
kesetimbangan. Pada reaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi bereaksi membentuk
kembali pereaksi. Ketika reaksi berlangsung laju reaksi ke depan (ke kanan), sedangkan
laju reaksi sebaliknya bertambah, sebab konsentrasi pereaksi berkurang dan konsentrasi
produk reaksi bertambah.
Dalam bahasan berikut ini kita akan membicarakan beberapa jenis reaksi
kesetimbangan yang berbeda-beda, pengertian kesetimbangan dan hubungannya dengan
konstanta kecepatan reaksi, serta faktor-faktor yang dapat mengganggu suatu sistem
kesetimbangan.
8.2. KONSEP KESETIMBANGAN
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adalah
reaksi dapat balik (reversible). Pada awal suatu reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah
pembentukan produk. Sesaat setelah produk terbentuk, pembentukan reaktan dari produk
juga mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah sama, dan
konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah dengan bertambahnya waktu maka
dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah dicapai.
Harus diingat bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang berbeda
sebagai reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama disebut
kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika. Penguapan air dalam
bejana tertutup adalah suatu jenis kesetimbangan fisika. Dalam peristiwa ini, jumlah
molekul air yang meninggalkan fase cair adalah sama dengan jumlah molekul yang
kembali ke fase cair.
Kemajuan reaksi ini mudah dimonitor karena N 2O4 adalah suatu gas tak
berwarna, sedangkan NO2 adalah gas berwarna coklat tua.
Andaikan sejumlah tertentu gas N2O4 diinjeksikan ke dalam labu tertutup maka
segera tampak warna coklat yang menunjukkan terbentuknya molekul NO2. Intensitas
warna terus meningkat dengan berlangsungnya peruraian N2O4 terus-menerus sampai
kesetimbangan tercapai. Pada keadaan ini, tidak ada lagi perubahan warna yang teramati.
Secara eksperimen kita juga dapat mendapatkan keadaan kesetimbangan di mana gas
NO2 murni sebagai starting material (bahan baku), atau dengan suatu campuran antara
gas NO2 dan gas N2O4. Tabel 6.1. memperlihatkan beberapa data eksperimen pada 25oC
untuk reaksi-reaksi tersebut.
NO2
N2O4
NO2
tk
Waktu
(a)
K o n s e n tra s i
N2O4
K o n s e n tra s i
K o n s e n tra s i
N2O4
NO2
tk
tk
Waktu
(b)
Waktu
(c)
Gambar 8.1 Perubahan konsentrasi NO2 dan N2O4 dengan waktu, (a) mula-mula hanya
NO2 yang ada, (b) mula-mula hanya N2O4 yang ada, (c) mula-mula yang ada
adalah campuran NO2 dan N2O4.
Analisis data pada kesetimbangan memperlihatkan bahwa meskipun harga
perbandingan [NO2]/[N2O4] tidak teratur, namun harga perbandingan [NO 2]2/[N2O4]
memberikan hasil yang hampir konstan dengan harga rata-rata adalah 4,63 x 10 -3. Oleh
karena harga konstanta ini berkaitan dengan situasi kesetimbangan maka konstanta ini
disebut konstanta kesetimbangan untuk reaksi pada 25 oC.
Konsentrasi pada
kesetimbangan
(M)
[NO2]
0,0000
[N2O4]
0,6700
[NO2]
0,0547
[N2O4]
0,6430
Harga perbandingan
konsentrasi pada
kesetimbangan
[ NO 2 ]
NO2 2
[ N 2O4 ]
N 2O 4
0,0851
4,65 x 10-3
0,0500
0,4460
0,0457
0,4480
0,1020
4,66 x 10-3
0,0300
0,5000
0,0475
0,4910
0,0967
4,60 x 10-3
0,0400
0,6000
0,0523
0,5940
0,0880
4,60 x 10-3
0,2000
0,0000
0,0204
0,0898
0,2270
4,63 x 10-3
NO2 2
N 2 O4
4,63 10 3
...................... (5.1)
Harus diingat bahwa pangkat 2 untuk [NO2] dalam pernyataan ini adalah sama
dengan koefisien stoikiometri untuk NO2 dalam persamaan reaksi dapat balik.
Kita dapat membuat menjadi lebih umum pembicaraan ini dengan meninjau
reaksi dapat balik berikut:
aA + bB
cC + dD
di mana a, b, c, dan d adalah koefisien-koefisien stoikiometri untuk spesiesspesies kimia A, B, C, dan D. Konstanta kesetimbangan reaksi pada temperatur tertentu
adalah:
K
C c D d
A a B b
.......................(5.2)
Persamaan (5.2) adalah suatu bentuk matematika hukum aksi massa yang
diusulkan oleh Cato Gulberg dan Peter Waage pada tahun 1864.
8.3. CARA MENYATAKAN KONSTANTA KESETIMBANGAN
Konsep konstanta kesetimbangan sangat penting dalam ilmu kimia. Konsep ini
digunakan sebagai kunci untuk menyelesaikan berbagai permasalahan stoikiometri yang
melibatkan sistem kesetimbangan. Untuk menggunakan konstanta kesetimbangan, kita
NO2
Kc
N 2 O4
...................... (5.3)
2 NO2(g)
2
PNO
2
...............(5.4)
PN 2O4
di mana PNO2 dan PN 2 O 4 masing-masing adalah tekanan parsial (dalam atm) NO2 dan N2O4.
Indeks KP memberikan informasi bahwa konsentrasi dinyatakan dalam tekanan.
8.3.2 Hubungan antara Kc dan KP
Umumnya Kc tidak sama dengan Kp karena tekanan parsial reaktan dan produk
tidak sama dengan konsentrasinya yang dinyatakan dalam mol per liter. Hubungan
sederhana antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai berikut. Andaikan suatu reaksi
kesetimbangan dalam fase gas
aA
bB
dengan
Kc
B b
A a
PBb
PAa
n A RT
V
PB
nB RT
V
Kp
n B RT
n A RT
nB
nA
RT ba
Sekarang nA/V dan nB/V mempunyai satuan mol/L dan dapat dinyatakan dengan
[A] dan [B], sehingga
Kp
RT n
a
A
n
K c RT
.........(5.5)
di mana n = b - a
= (mol gas produk) - (mol gas reaktan)
Oleh karena tekanan biasanya dinyatakan dalam atm maka harga R yang
digunakan adalah 0,0821 L atm mol-1 K-1, dan kita dapat menulis hubungan antara Kp dan
Kc sebagai
Kp = Kc(0,0821 T)n
................................ (5.6)
2 NO2(g)
CaO CO2
CaCO3
....................... (5.7)
Oleh karena CaCO3 dan CaO adalah padatan murni, maka konsentrasinya
dianggap tidak berubah selama reaksi berjalan. Melalui penataan ulang persamaan (5.7)
maka diperoleh:
CaCO3 K ' CO
2
CaO c
.................. (5.8)
'
Oleh karena [CaCO3] dan [CaO] konstan dan K C adalah suatu konstanta
kesetimbangan maka semua suku yang ada di sebelah kiri persaamaan (5.8) adalah
konstanta.
[CaCO 3 ] '
Kc Kc [ CO 2 ]
[CaO]
di mana Kc adalah konstanta kesetimbangan baru yang tidak tergantung pada banyaknya
CaO dan CaCO3 yang ada. Kita dapat juga menyatakan konstanta kesetimbangan sebagai
berikut:
K p PCO2
................................. (5.9)
Dalam hal ini konstanta kestimbangan adalah suatu bilangan yang sama dengan
tekanan CO2.
8.3.4. Bentuk K dan Persamaan Reaksi
Ada dua hukum yang berkenaan dengan konstanta kesetimbangan.
1. Jika suatu persamaan reaksi dapat-balik dituliskan dalam arah yang berlawanan
maka konstanta kesetimbangan menjadi kebalikan dari kontanta kesetimbangan
semula. Jadi jika kesetimbangan NO2N2O4 dituliskan seperti:
maka
Kc
NO 2 2 4,63 10 3
N 2O 4
N 2 O4
NO2 2
1
1
216
K c 4,63 10 3
2.
K c'
NO2
N 2 O4 1 / 2
2 NO2(g)
maka
2
NO2
Kc
N 2 O4
Terlihat bahwa
K c' K c
HI o2
H 2 o I2 o
111
di mana indeks o menyatakan konsentrasi awal. Oleh karena hasil bagi [HI]o2/[H2]o[I2]o
lebih besar daripada Kc (54,3), berarti sistem ini belum mencapai kesetimbangan.
Akibatnya beberapa HI akan bereaksi membentuk H2 dan I2. Jadi reaksi berjalan dari
kanan ke kiri untuk mencapai kesetimbangan.
Kuantitas yang diperoleh melalui pemasukan harga konsentrasi awal spesiesspesies ke dalam pernyataan konstanta kesetimbangan disebut hasil bagi reaksi (Qc).
Untuk menentukan arah pergeseran reaksi untuk mencapai kesetimbangan, kita harus
membandingkan harga Qc dengan Kc. Ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi:
1.
Q c > Kc
2.
Q c = Kc
3.
Q c < Kc
Contoh soal 2 :
Suatu reaksi pada 200oC, mula-mula terdapat 0,249 mol N2, 3,21x10-2 mol H2, dan
6,42x10-4 mol NH3 dalam tabung reaksi 3,50 L. Jika konstanta kesetimbangan (Kc) pada
temperatur tersebut untuk reaksi
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
adalah 0,65 ; tentukan apakah reaksi berada pada keadaan kesetimbangan?. Jika tidak,
prakirakan ke arah mana reaksi berjalan!
Jawab:
Konsentrasi awal spesies-spesies dalam reaksi adalah
[ N 2 ]0
0,249 mol
0,0711 M
3,50 L
[ H 2 ]0
3,21 x 10-2
9,17 x 10-3 M
3,50 L
[ NH 3 ]0
0,611 Qc
[ N 2 ]0 [ H 2 ]30 (0,0711)(9,17 x 10-3 ) 3
Oleh karena Qc lebih kecil daripada Kc (0,65) maka sistem tidak berada dalam
keadaan kesetimbangan. Reaksi akan berjalan dari kiri ke kanan sampai kesetimbangan
tercapai.
8.5. PENGHITUNGAN KONSENTRASI DALAM KESETIMBANGAN
Jika kita mengetahui harga konstanta kesetimbangan untuk suatu reaksi tertentu
maka kita dapat menghitung konsentrasi campuran pada kesetimbangan dari data
konsentrasi awal. Penghitungan dapat langsung ataupun rumit, tergantung pada data yang
diberikan. Di dalam situasi yang umum, hanya data konsentrasi awal reaktan yang
diberikan. Sebagai contoh, marilah kita tinjau sistem berikut yang mempunyai konstanta
kesetimbangan
Anggaplah bahwa A yang mula-mula ada adalah 0,850 mol/L. Dari stoikiometri
reaksi terlihat bahwa setiap 1 mol A yang berubah akan dihasilkan 1 mol B. Jika
konsentrasi B pada kesetimbangan adalah x maka konsentrasi A pada kesetimbangan
adalah (0,850 - x) mol/L.
A
Mula-mula (M):
Perubahan :
0,850
-x
+x
Kesetimbangan:
(0,850 - x)
Kc
B
A
x
0,850 x
x 0,816 M
24,0
2HI(g)
H2(g) + I2(g)
Konsentrasi mula-mula (M):
0,500
0,500
-x
-x
2HI(g)
0,00
+2x
2x
HI
Kc
H 2 I 2
2x
54,3
0,500 x 0,500 x
2x
0,500 x
x 0,393 M
7,37
AgCl (p)
Dengan demikian,
Ag Cl K
AgCl
+ Cl-(aq)
Konsentrasi perak klorida dalam fase padat adalah suatu konstanta dan tidak
berubah. Tidak peduli berapa banyak padatan itu yang kontak dengan larutan. Oleh
karenanya kita dapat menuliskan
+
dalam jumlah yang berbeda. Jika hasil kali konsentrasi Ba2+ dan SO42- melampaui harga
Ksp BaSO4 maka terbentuk endapan BaSO4. Dalam hal ini konsentrasi ion Ba2+ pasti
tidak sama dengan konsentrasi ion SO42-, karena mereka berasal dari sumber yang
berbeda. Dengan alasan ini pula, kelarutan BaSO4 dalam larutan Na2SO4 atau dalam
larutan BaCl2 akan lebih kecil daripada kelarutannya dalam air murni.
8.7. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
Kesetimbangan kimia menyatakan suatu kesetimbangan antara reaksi maju
dengan reaksi balik. Perubahan dalam kondisi percobaan dapat mengganggu dan
mengeser posisi kesetimbangan sehingga mengurangi atau menambah produk yang
terbentuk. Adapun perubah-perubah yang dapat mempengaruhi kesetimbangan adalah
konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur. Ada suatu aturan umum yang dapat
membantu kita untuk memprakirakan arah mana reaksi kesetimbangan akan berjalan jika
terjadi perubahan perubah-perubah tersebut. Hukum ini dikenal sebagai prinsip Le
Chatelier, yang menyatakan bahwa jika kepada suatu sistem kesetimbangan diberikan
gangguan dari luar maka sistem akan berubah dengan sendirinya untuk mengurangi
dampak dari gangguan tersebut. Adapun yang dimaksud gangguan dalam hal ini adalah
perubahan dalam konsentrasi, tekanan, volume dan temperatur.
8.7.1. Perubahan dalam Konsentrasi
Besi(III) tiosianat [Fe(SCN)3] larut dengan segera dalam air menghasilkan suatu
larutan merah. Warna merah ini disebabkan oleh adanya ion FeSCN2+. Adapun reaksi
kesetimbangan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
2+
FeSCN (aq)
3+
Fe (aq) +
SCN (aq)
merah
2+
(aq)
3+
Fe
(aq)
SCN (aq)
Akibatnya, warna merah larutan menjadi lebih gelap. Hal yang sama terjadi jika
ke dalam larutan mula-mula ditambahkan besi(III) nitrat [Fe(NO3)3].
Sekarang seandainya kita menambahkan asam oksalat (H2C2O4) ke dalam larutan
awal. Asam oksalat terionisasi dalam air menghasilkan ion oksalat (C 2O42-) yang dapat
berikatan kuat dengan ion Fe3+. Pembentukan ion stabil Fe(C2O4)33- menghabiskan ion
Fe3+ dalam larutan. Akibatnya, satuan FeSCN2+ terurai dan kesetimbangan bergeser dari
kiri ke kanan:
FeSCN
2+
(aq)
3+
Fe
(aq) +
SCN (aq)
2NH3(g)
2NH3(g)
NH3 02
N 2 0 H 2 30
3,65 2
0,683 8,80 3
Qc
2,86 10 -2
Oleh karena harga Qc lebih besar daripada harga Kc (2,37 x 10-3) maka reaksi akan
bergeser dari kanan ke kiri sampai Qc sama dengan Kc.
8.7.2. Perubahan Volume dan Tekanan
Perubahan tekanan tidak mempengaruhi konsentrasi spesies fase cair dan padat.
Akan tetapi konsentrasi gas sangat dipengaruhi oleh perubahan tekanan. Mari kita lihat
persamaan berikut:
PV nRT
nRT
P
V
Jadi P dan V saling berhubungan secara timbal-balik. Pada jumlah mol dan T
tetap, semakin besar tekanan maka volume semakin kecil, demikian sebaliknya. Suku
(n/V) adalah konsentrasi dalam mol/L, dan dipengaruhi langsung oleh perubahan tekanan.
Andaikan sistem kesetimbangan
N2O4(g)
berada
dalam silinder
yang
dilengkapi
2NO2(g)
dengan piston.
Persamaan
konstanta
NO 2
Kc
N 2O 4
Kemudian tekanan gas dalam tabung ditingkatkan dengan cara menekan piston.
Oleh karena volume menurun maka konsentrasi N 2O4 (stoikhiometri kecil) meningkat
sedangkan [NO2]. Pada pernyataan konstanta kesetimbangan terlihat bahwa
[NO 2]
Qc
NO 2 0
N 2O 4 0
konsentrasi,
tekanan,
atau
volume
dapat
mengubah
posisi
kesetimbangan
H2(g) + I2(g)
ke
arah
reaksi
eksotermis.
Reaksi
2HI(g) + 13 kJ
c.
Suatu prinsip yang umum dalam kinetik adalah bahwa kecepatan reaksi meningkat
dengan meningkatnya temperatur. Peningkatan temperatur untuk suatu reaksi
kesetimbangan menyebabkan kecepatan reaksi endotermis relatif lebih meningkat
daripada reaksi eksotermis. Untuk reaksi
H2(g) + I2(g)
2HI(g) + 13 kJ
b.
c.
Kinetik memberikan argumentasi yang paling baik bahwa suatu katalis tidak
mempengaruhi komposisi suatu sistem kesetimbangan. Menurut teori kecepatan
reaksi, kecepatan reaksi tergantung pada seberapa cepat partikel-partikel melampau
energi rintangan antara keadaan awal dengan keadaan akhir. Gambar 6.1
memperlihatkan energi rintangan untuk reaksi berikut:
H2(g) + I2(g)
2HI( g)
Gambar 8.2
SO3(g) + NO (g)
Setelah tercapai kesetimbangan, dalam wadah 2 L terdapat 0,8 mol SO 3, 0,4 mol NO,
0,2 mol NO2 dan 0,4 mol SO2. Hitung tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut !
3. Tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi A + B
mol wadah dalam wadah 5 L yang harus dicampurkan dengan 4 mol B untuk
memperoleh 1 mol C pada keadaan setimbang ?
4. Tetapan kesetimbangan reaksi di bawah ini diukur pada 823 K.
CaO(s) + H2(g)
CaO(s)
+ CO(g)
Ca (s) + H2O(g)
Ca(s) + CO2(g)
K = 67
K = 490
5. Sejumlah gas PCl5 ditempatkan dalam satu wadah ukuran 1 L pada suhu 200 oC. Jika
derajat disosiasinya 0,574 dan tekanan total 0,5 atm maka hitung Kp-nya !
6. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi A B + C sama dengan 1,60. Diperlukan
berapa mol A dalam wadah 2,0 L untuk memperoleh 0,5 mol C pada keadaan
kesetimbangan ?
B(g) +
jumlah mol A yang harus dicampurkan dengan 4 mol B dalam volume 2 L untuk
memperoleh 1 mol C pada keadaan setimbang ?
12. Pada suhu 1000 K, tetapan kesetimbangan Kp bagi reaksi :
SO2(g) + O2(g)
SO3(g)
Adalah 1,85. Bila tekanan parsial gas oksigen pada kesetimbangan adalah 0,16 atm.
Hitung perbandingan tekanan SO3 terhadap tekanan SO2 !
13. Pada 300 K reaksi A(g) + B(g)
NO2
2CO(g) + O2(g)
c. 4HCl(g) + O2(g)
d. 2NH3(g)
2Cl2(g) + 2H2O(g)
3H2(g)
+ N2(g)
15. Diketahui :
N2(g) + 3 H2(g)
Kc = 4,1 x 108
Hitung konsentrasi NH3 jika pada keadaan kesetimbangan konsentrasi N2 dan H2
masing-masing 0,010 M.