Anda di halaman 1dari 25

REAKSI DAN STOIKIOMETRI

NURHAFIZAH
H011191061
Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia
• Hukum kekekalan Massa
hukum kekekalan massa, yaitu “massa zat sebelum dan
sesudah reaksi sama”. Pernyataan ini dikemukakan oleh
Antoine Lavoisier (1774) dari hasil percobaan-percobaan yang
dilakukannya, dengan jalan menimbang massa zat sebelum
dan sesudah suatu reaksi kimia terjadi.
• Contoh soal :
Larutan A terdiri dari 3,40 gram perak nitrat dan 25 gram air
ditambahkan ke dalam laruran B yang terdiri dari 3,92
gram kalium kromat dan 25 gram air. Pada pencampuran ini
terjadi reaksi dan menghasilkan endapan coklat. Setelah
reaksi selesai dan ditimbang ternyata berat campuran larutan
A dan B itu tetap, yaitu 57,32 gram. Gambaran soal ini dapat
dituliskan seperti reaksi berikut:
Pers. Reaksi : 2 AgNO3 + K2CrO4  Ag2CrO4 + 2 KNO3
Hukum kekekalan massa itu tidak berlaku untuk
reaksi inti/transformasi inti, karena pada proses inti
terjadi perubahan massa dan energi. Untuk reaksi
inti/transformasi inti lebih tepat apabila digunakan
hukum kekekalan massa-energi, dengan demikian
hukum kekekalan massa berlaku untuk semua
reaksi kimia, kecuali reaksi inti/transformasi inti.
• Hukum Perbandingan Tetap
• Setelah diketahui adanya hubungan antara massa zat sebelum dan
sesudah reaksi kimia, dengan munculnya hukum kekekalan massa,
maka pada tahun 1799 Josep Luis Proust melakukan penelitian
tentang hubungan massa unsur-unsur yang membentuk suatu
senyawa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa senyawa yang
sama selalu mengandung unsur-unsur penyusunnya dalam
perbandingan yang sama. . Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, Proust mengusulkan suatu hukum yang kemudian
dikenal dengan istilah hukum Proust (hukum perbandingan tetap).
• Hukum Perbandingan Berganda
John Dalton adalah oraang yang pertama kali meneliti kasus
bahwa ada beberapa pasangan unsur –unsur yang membentuk
suatu senyawa dengan lebih dari satu macam perbandingan
massa yang tetap pada tahun 1804. Ungkapan hasil percobaan
ini oleh John Dalton dirangkum dalam hukum yang disebut:
Hukum Perbandingan Ganda, yaitu bila dua macam unsur dapat
membentuk dua senyawa atau lebih, sedang massa salah satu
unsur sama banyaknya maka massa unsur lainnya dalam
senyawa-senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat
positif dan sederhana .
• Hukum Perbandingan Volume
Hubungan antara volume-volume dari gas –gas dalam reaksi
kimia telah diselidiki oleh Joseph Louis Gay Lussac dalam
tahun 1905. Pada penelitian itu ditemukan bahwa pada
suhu dan tekanan tetap, setiap satu volume gas oksigen
akan bereaksi dengan dua volume gas hidrogen
menghasilkan dua volume uap air , dengan demikian
perbandingan antara volume hidrogen , volume oksigen dan
volume uap air berurut 2:1:2. Berdasarkan uraian diatas,
disimpulkan bahwa: volume –volume gas yang bereaksi dan
gas hasil reaksi , bila diukur pada suhu dan tekanan yang
sama akan berbanding sebagai bilangan yang bulat dan
sederhana. Pernyataan ini dikenal dengan hukum Gay Lussac
atau hukum perbandingan volume.
• Hukum Avogadro
Pada tahun 1911, Amadeo Avogadro membuat hipotesis untuk menjelaskan bagaimana gas-gas itu
bereaksi, seperti apa yang diungkapkan oleh Gay Lussac. Hipotesis yang diajukan oleh Avogadro
adalah, pada suhu dan tekanan tetap, semua gas yang volumenya sama akan mengandung molekul
yang sama jumlahnya, dengan demikian perbandingan volume sama dengan perbandingan molekul.
Berdasarkan uraian ini Avogadro menyatakan bagian terkecil suatu unsur
tidak harus merupakan atom tunggal, akan tetapi dapat berupa suatu
kelompok atom yang disebut molekul. Avogadro dapat menjelaskan
percobaan Gay-Lussac tentang reaksi sintesis air seperti berikut:
2 volume hidrogen + 1 volume oksigen 2 volume air (uap)
2n mol hidrogen + 1n mol oksigen 2n mol air (uap)
2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen 2 molekul air (uap)
Menurut Dalton bagan reaksi diatas sebagaimana yang diungkapkan oleh
Avogrado dapat digambarkan sebagai berikut :
∞∞ + OO  oO o + oOo

Hidrogen oksigen air air


Pernyataan dalam bentuk reaksi kimia adalah:
H-H + H-H + O-O  H-O-H + H-O-H
2 molekul 1 molekul 2 molekul
Hidrogen oksigen air

atau lebih umum dituliskan: 2H2 + O2  2H2O


Reaksi-reaksi kimia sering melibatkan molekul dalam fase
gas, dengan demikain hukum Avogadro dapat diterapkan
pada reaksi-reaksi kimia yang melibatkan senyawa yang
berfase gas, dengan catatan bahwa gas-gas itu
merupakan gas ideal atau dianggap gas ideal dan berlaku
persamaan PV= nRT. Jikalau pada kondisi baku yaitu suhu
0oC tekanan 76 cm Hg (atau 1 atm), maka volume 1 mol
gas adalah 22,41 dm3. Dengan cara yang sama, setiap gas
pada kondisi yang sama volumenya juga sama dan pada
keadaan baku setiap satu mol sembarang gas ideal atau
dianggap ideal volumenya sama yaitu 22,41 dm3.
Cara lain untuk menentukan volume gas itu adalah
dengan menggunakan defenisi densitas atau berat jenis
atau kerapatan.
Konsep: Massa Atom Relatif (Ar),
Massa Molekul Relatif (Mr), Konsep
Mol Dan Bilangan Oksidasi.
• MASSA atom RELATIF
Perbandingan massa satu atom suatu unsur terhadap massa satu atom
unsur baku itu disebut massa atom relatif (Ar). International Union of
Pure and Applied Chemistry (IUPAC) menetapkan isotop karbon-12
sebagai patokan massa, yaitu satu atom C-12 massanya tepat 12
satuan massa atom (sma). Dengan demikian massa atom relatif
merupakan massa atom suatu unsur dibandingan dengan 1/12 massa
satu atom isotop karbon-12 yang massanya setara dengan 1,66 x 10-
24gram. Berdasarkan uraian tersebut, maka massa atom relatif (Ar,
atomic relative) unsur hidrogen adalah 1,0079 dan massa atom relatif
unsur oksigen= 15,9994.
massa molekul harus menyatakan massa rumus yaitu massa diperoleh
dari penjumlahan massa atom relatif dari unsur-unsur penyusun
rumus molekul tersebut. Misalnya massa rumus relatif molekul air
(H2O) adalah (2x 1,0079) + (1 x 15,9994) = 18,0153. Massa molekul air
= 18,0153 gram/mol. Pada penggunaan praktis biasanya bilangan-
bilangan itu dibulatkan, jadi massa rumus relatif dari pada air adalah (2
x 1)+(1x16)= 18.
• KONSEP MOL
• Bilangan Avogadro
Mol adalah satuan massa yang dipakai dalam perhitungan
kimia, karena setiap mol sembarang senyawa suatu zat
manapun selalu menyatakan jumlah molekul yang sama.
Timbul permasalahan yaitu berapa jumlah molekul dalam
satu mol zat? Permasalahan ini diselesaikan oleh Avogadro,
dimana dalam percobannya berhasil menetapkan bahwa
setiap 1 mol zat itu mengandung 6,023 x 1023, molekul.
• Massa Satu Mol
Berdasarkan hukum kekekalan massa, atom tidak mengalami
perubahan bila atom-atom itu bergabung (bereaksi)
membentuk senyawa. Massa satu molekul suatu senyawa
ditentukan oleh jumlah massa semua atom penyusun
molekul itu, massa ini kemudian dikenal dengan massa rumus
relative (Mr).
Karakteristik Persamaan Reaksi
Kimia Dan Jenis-jenisnya
Tanda atom atau rumus molekul dalam suatu persamaan
reaksi menunjukkan jumlah minimun zat-zat yang
bereaksi dan zat-zat yang dihasilkan dari perubahana
kimia. “Perbandingan jumlah terkecil dari masing-masing
zat seperti yang ditunjukkan oleh persamaan reaksi”
dinamakan stoikiometri dari reaksi tersebut. Bilangan
yang menunjukkan jumlah masing-masing atom, molekul
atau ion dalam suatu persamaan reaksi disebut koefisien
persamaan reaksi. Persamaan reaksi dapat dituliskan
sebagai persamaan reaksi molekul atau ion.
Dalam persamaan reaksi, zat-zat yang bereaksi dan hasil
reaksi ditulis dalam bentuk molekulnya, contoh.
2H2 + O2  2H2O
2NaOH + H2SO4  Na2SO4 + 2H2O
• Tipe reaksi
Persamaan reaksi kimia dapat dikelompokkan dalam 4 tipe reaksi:
Reaksi sintetis, yaitu reaksi pembentukan molekul dari unsur-unsurnya.
Fe + S  FeS
Fe3++ 6SCN-  Fe(SCN)63-
Reaksi penguraian berganda, yaitu pembentukan molekul akibat adanya
pertukaran pasangan
AlCl3 + 3NaOH  Al(OH)3 + 3NaCl
Reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara ion hidronium dengan ion hidroksida
atau antara suatu asam dengan basa yang biasanya menghasilkan air
H3O+ + OH- HOH + HOH
Reaksi redoks, yaitu reaksi yang terjadi dengan adanya transfer elektron
MnO2 + 4+ + 2Br-  Br2 + Mn2+ + 2H2O
• Langkah-langkah penulisan reaksi:
• Tuliskan simbol kimia zat-zat pereaksi di sebelah kiri anak panah dan zat
hasil reaksi di sebelah kanan.
• Buatlah setimbang persamaan reaksi dengan menambahkan koefisien
sesuai dengan hukum kekekalan massa.
Contoh soal:
Setarakan persamaan reaksi kimia berikut ini.

Al2SO4 + NH3 + H2¬O  Al(OH)3 + (NH4)2SO4

Untuk penulisan persamaan reaksi ion dapat digunakan aturan


berikut:
1. Hanya ion, atom atau molekul yang berperan dalam reaksi
ditulis dalam persamaan reaksi kimia.
2. Elektrolit lemah, senyawa yang bergantung pada kondisi yang
mengendap (sifat senyawa), gas, molekul air ditulis dalam bentuk
molekul
3. Jumlah muatan listrik pereaksi dan hasil reaksi harus sama.
Persamaan Reaksi Reduksi Dan
Oksidasi (Redoks)
Peristiwa oksidasi dan reduksi terjadi
bersamaan dalam suatu reaksi, oleh karena
reaksi redoks merupakan reaksi perpindahan
elektron dari reduktor kepada oksidator, maka
reaksi ini mengakibatkan perubahan bilangan
oksidasi pada oksidator dan reduktor. Untuk
dapat menyusun reaksi redoks, pertama-tama
hasil reaksi perlu diketahui. Dalam hal ini sudah
cukup bila diketahui oksidator dengan hasilnya,
demikian pula dengan reduktor. Dengan
demikian hasil reaksinya dapat diketahui bila
kedua jenis pereaksi tersebut diketahui.
Tabel 4.1 Beberapa oksidator dan reduktor dengan hasil reaksinya
Oksidator suasana larutan hasil reaksi
MnO4- asam Mn2+
Cr2O72- asam Cr3+
Ce4+ asam Ce3+
XO3 asam X-
(X=Cl,Br,I) asam X-
NO3- asam NO
MnO2 asam Mn2+
Fe3+ asam Fe2+
H2O2 asam H2 O
Fe2+ asam Fe3+
SO2 asam SO42-
C2O42- asam CO2
I- asam atau netral I2
H2S asam S(s)
S2O3 asam atau netral S4O6
H3AsO3 asam atau netral H3AsO4
Sn2+ asam Sn4+
HNO2 asam NO3-
Zn(p) asam Zn2+
Ada dua cara untuk menyatarakan reaksi redoks yaitu
cara reaksi setengah dan cara perubahan bilangan
oksidasi.
• Cara reaksi setengah
Setiap persamaan reaksi redoks merupakan penjumlahan
dua reaksi setengah, dalam persamaan reaksi redoks yang
sudah setara, jumlah elektron yang dilepas pada proses
oksidasi sama dengan jumlah elektron yang diterima pada
proses reduksi. Ada 3 tahap penyetaraan reaksi yakni :
a. Penulisan kerangka reaksi setengah
b. Penyeimbangan setiap reaksi setengah
c. Penambahan elektron untuk mengimbangkan
muatan
d. Penjumlahan kedua reaksi setengah
Contoh soal :
Setarakan reaksi yang berlangsung dalam suasana asam
H2SO3 + HNO2 NO + SO42-
Tahap 1 : penulisan kedua reaksi setengah
H2SO3 SO42- (oksidasi)
HNO2 NO (reduksi)
Tahap 2 : penyeimbangan setiap reaksi setengah
(a) Penambahan H2O untuk mengimbangkan O
H2SO3 + H2O SO42-
HNO2 NO + H2O
(b) Penambahan H+ untuk mengimbangkan H
H2SO3 + H2O SO42- + 4 H+
HNO2 + H+ NO + H2O
(c) Penambahan elektron untuk mengimbangkan muatan
H2SO3 + H2O SO42- + 4 H+ + 2 e-
HNO2 + H+ + e- NO + H2O
(d) Penyamaan jumlah elektron yang dilepaskan dan diterima
H2SO3 + H2O SO42- + 4H+ + 2 e-
2 HNO2 + 2 H+ + 2 e- 2 NO + 2 H2O
Tahap 3 : penjumlahan kedua reaksi setengah
H2SO3 + H2O  SO42- + 4 H+ + 2 e-
2 HNO2 + 2 H+ + 2e-  2 NO + 2 H2O
H2SO3 + 2 HNO2  SO42- + 2 NO + 2H+ + H2O
• Cara perubahan bilangan oksidasi
Cara ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap yakni :
a. Tuliskan pereaksi dan hasil reaksi
b. Tandai unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
c. Setarakan jumlah unsur yang mengalami perabahan bilangan
oksidasi diruas kiri dan ruas kanan persamaan reaksi
d. Hitung jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi
e. Samakan jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi
f. Samakan jumlah muatan diruas kiri dan ruas kanan dengan
menambahkan H+ bila larutan bersifat asam atau OH- bila larutan bersifat
basa
g. Tambahkan H2O untuk menyamakan jumlah atom H di ruas kiri dan
kanan.
• Contoh soal :
Setarakan reaksi :
FeSO4 + KMnO4 + H2SO4 Fe2(SO4)3 + MnSO4 + H2O + K2SO4
Tahap 1 : Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+
Tahap 2,3,4 : Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+
+7 +3 +3 +2
Tahap 5: 5 Fe2+ + MnO4- 5 Fe3+ + Mn2+
Tahap 6: 5 Fe2+ + MnO4- + 8 H + 5 Fe3+ + Mn2+
Tahap 7: 5 Fe2+ + MnO4- + 8 H + 5 Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
Selanjutnya diubah menjadi molekul netral, diperoleh :
5FeSO4 + KMnO4 + 4H2SO4 5/2Fe2 (SO4)3+MnSO4+4H2O +
1/2K2SO4
Karena koefisien masih ada pecahan maka persamaan dikalikan 2,
10FeSO4 + 2KMnO4 + 8H2O 5Fe2(SO4)3 + 2MnSO4 + 8H2O +
K2SO4

Anda mungkin juga menyukai