RANGKUMAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
KIMIA TEKNIK
Yang diampu oleh Bapak Fuad Indra Kusuma, S.Pd, M.Pd
Oleh:
Faisal Nur Saifudin
180513626549
November 2018
1. Pengertian Stoikiometri
a. Menurut bahasa, Stoikiometri berasal dari kata Stoicheion (unsur) dan Metrain
(mengukur). Jadi Stoikiometri berarti mengukur “unsur-unsur”.
b. Secara umum, Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut
hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.
PV = nRT....................................................................................................(1)
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 L.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)
Contoh :
Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen menghasilkan uap air.
Berapa liter gas oksigen yang diperlukan dan berapa liter uap air yang
dihasilkan apabila gas hidrogen yang direaksikan sebanyak 12 liter.
Jawab :
- Persamaan reaksi : 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
- Perbandingan volume : 2 1 2
- Volume : 12 L 6L 12 L
Jadi volume gas oksigen yang diperlukan 6 L\ sedangkan uap air yang
dihasilkan 12 L.
Hukum Boyle
“ Apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan,
maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya.”
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh :
P1 V1 = P2 V2............................................................................................(2)
Dengan:
P1 : Tekanan gas awal (N/m2)
V1 : Volume gas awal (m2)
P2 : tekanan gas akhir (N/m2)
V2 : Volume gas akhir (m2)
Contoh:
Berapa tekanan dari 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur
tersebut 5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter dengan tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2 . 5 = P2 . 10 P2 = 1 atmosfir
Hukum Gay-Lussac
"Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi bila
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhana".
𝑉1 𝑉2
= 𝑛2.......................................................................................................(3)
𝑛1
Dengan:
N : Banyaknya gas (mole)
V : Volume gas (L)
P : tekanan gas (atm)
T : Suhu (K)
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1
liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
Dengan:
P1 : Tekanan gas awal (N/m2)
V1 : Volume gas awal (m2)
P2 : tekanan gas akhir (N/m2)
V2 : Volume gas akhir (m2)
T1 : Suhu gas awal (K)
T2 : Suhu gas akhir (K2)
Hukum Avogadro
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama.”
Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm),
setiap 1 mol gas volumenya 22.4 liter. Volume ini disebut sebagai volume
molar gas. Secara sistematis dapat dinyatakan seperti:
𝑉
.................................................................................................................(5)
𝑛
Dengan:
N : Banyaknya gas (mole)
V : Volume gas (L)
Contoh:
Berapa volume 8,5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1
atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab :
8,5 g NH3 n NH3 = 8,5/17 = 0,5 mol NH3
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 11,2 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter
Contoh:
Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?
Jawab:
Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220
4. Konsep Mol
Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran
elementer (atom, molekul, dsb) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram tepat
isotop karbon-12 (12C). Jumlah besaran elementer ini disebut tetapan Avogadro (dahulu
disebut bilangan Avogadro) dengan lambang L (dahulu N).
1 mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau molekul-
molekulnya sebesar bilangan Avogadro (L) dan massanya (Mr) senyawa itu.
Jika bilangan Avogadro = L L = 6.023 x 1023
maka :
1 mol atom = L buah atom, massanya = Ar atom tersebut.
1 mol molekul = L buah molekul, massanya = Mr molekul tersebut.
Massa 1 mol zat disebut sebagai massa molar zat
Contoh:
Berapakah mol NaOH yang terdapat dalam 500 cm3 larutan 2 M NaOH?
Jawab:
𝑛
𝑀 =𝑉
VNaOH = 500 cm3 = 0,5 dm3 = 0,5 liter
n = M NaOH . N NaOH
= 2 x 0,5
= 1 mol
5. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi mempunyai sifat
a. Jumlah unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
b. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
c. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang
berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume
asalkan suhu dan tekanannya sama)
Volume
𝑃𝑉 ∑ 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙
𝑛 = 𝑅𝑇 Mol & Σ partikel 𝑛 = 𝐿
𝐺𝑟𝑎𝑚 (𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎)
𝑛 = 𝑀𝑟 𝐴𝑟
9. Rumus Kimia Zat
Untuk menentukan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa, dapat
ditempuh dengan langkah berikut :
Pereaksi pembatas digunakan bila pada soal diketahui 2 atau lebih variabel unsur (massa,
vol, mol) dimana variabel-variabel tersebut belum tentu sama-sama habis (ada beberapa
unsur yang hanya bereaksi sebagian).
Cara menentukan:
1. Setarakan persamaan reaksi
2. Zat mula-mula harus dalam bentuk mol / volume
3. Cari nilai (mol/vol) : koefisien reaksi masing-masing unsur/senyawa
4. Nilai yang terkecil merupakan pereaksi pembatas (zat yang pasti habis / zat yang
bereaksi seluruhnya).
5. Gunakan pereaksi pembatas tersebut untuk menentukan unsur-unsur lain yang bereaksi
(unsur lain mempunyai sisa / hanya bereaksi sebagian).
Daftar Rujukan
Rinanda, Desni. Laporan Stokiometri. (https://berbagiini.blogspot.com/2013/12/stoikiometri-
laporan-kimia-dasar-i.html). (Online). Diakses pada 18 November 2018
Andi. Laporan pratikum kimia dasar. https://alexschemistry.blogspot.com/2013/10/laporan-
praktikum-kimia-dasar_24.html. (Online). Diakses pada 18 November 2018,
dsb.