Stoikiometri berasal dari bahasa yunani yaitu stoicheion (unsur/partikel) dan metron
(perhitungan). Jadi stoikiometri adalah bidang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif
zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi.
Hukum-hukum dasar ilmu kimia
1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay - Lussac)
5. Hukum Avogadro
PERHITUNGAN KIMIA
A. Massa Atom Relatif (Ar)
B. Massa Molekul Relatif (Mr)
C. Konsep Mol
D. Hubungan antara Jumlah Mol dengan Jumlah Partikel, Massa, dan Volume Zat
E. Rumus Empiris, Rumus Molekul, Air Kristal, dan Kadar Unsur dalam Senyawa
F. Pereaksi Pembatas (Limiting Reactant)
1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
a. Massa zat sebelum reaksi = massa zat-zat yang direaksikan atau digunakan.
b. Massa zat sesudah digunakan = massa zat hasil + sisa.
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Contohnya :
1. Perbandingan massa unsur H dan O dalam senyawa air selalu 1 : 8
3. Perbandingan massa unsur C dan O dalam senyawa gas asam arang selalu 3 : 8
Dari dua unsur yang berbeda dapat terbentuk lebih dari satu macam senyawa.
Contohnya, hidrogen dan oksigen dapat membentuk H2O dan H2O2. Fenomena
ini kemudian dipelajari oleh ilmuwan lnggris, John Dalton (1766 – 1849).
Hukum ini khusus untuk gas-gas pada suhu dan tekanan tertentu. Hukum perbandingan volume disebut
juga sebagai hukum Gay Lussac, yang berbunyi : “Jika pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang
bereaksi dari hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”. Bilangan bulat dan sedenhana ini
ternyata sesuai dengan koefisien dalam persamaan reaksi gas yang sudah setara.
Contoh :
Pada suhu dan tekanan tertentu, gas hydrogen dapat bereaksi dengan nitrogen menghasilkan gas ammonia
(NH3). Tentukan :
a. perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi
b. volume gas hydrogen yang bereaksi dan gas NH3 yang terbentuk jika digunakan 50 cm3 gas nitrogen
Jawab :
Persamaan reaksi : 3H2(g) + N2(g) 2NH3(g)
a. perbandingan volume H2(g) : N2(g) : NH3(g) = 3 : 1 : 2
b. Jika N2(g) = 50 cm3, maka :
H2(g) yang bereaksi = x 50 cm3 = 150 cm3
Contoh :
Pada suhu dan tekanan tertentu, gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan uap air.
a. Tentukan perbandingan jumlah molekul gas-gas dalam reaksi tersebut?
b. Jika jumlah molekul uap air yang dihasilkan adalah 12,04 x 1223 molekul, berapakah jumlah partikel gas hidrogen dan
gas oksigen yang dibutuhkan?
Jawab :
Persamaan reaksi : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
a. Perbandingan jumlah molekul H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
b. Jumlah partikel uap air, H2O = 12,04 x 1023 molekul, maka:
Atom dan molekul adalah partikel-partikel yang sangat kecil dan sampai saat ini belum dapat dilihat
meskipun dengan mikroskop elektron. Akan tetapi dengan berbagai percobaan dan perhitungan matematika massa
tiap atom atau molekul zat dapat ditentukan.
Oleh karena massa satu atom demikian kecil, para ahli sepakat untuk menggunakan besaran massa atom
dengan satuan khusus, yaitu sma (satuan massa atom) atau amu (atomic mass unit), dan sebagai standar satuan
digunakan massa dan atom karbon C-12.
Jadi, massa atom relatif (Ar) suatu unsur adalah perbandingan massa atom rata-rata unsur tersebut
terhadap seperduabelas kali massa satu atom C-12
Massa atom relatif (Ar) beberapa unsur :
Massa atom relatif unsur-unsur selengkapnya dapat dilihat pada tabel sistem
periodik unsur.
B. Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul relative (Mr) molekul unsure atau senyawa menyatakan perbandingan antara massa
satu molekul unsur atau senyawa dengan x massa 1 atom C-12. Secara matematika dirumuskan :
Jawab :
a. Mr H2O = 2 x ArH + 1 ArO
= 2 + 16
= 18
1. Mol (n)
Para ahli kimia memperkenalkan mol sebagai satuan jumlah zat. Satu mol didefinisikan sebagai jumlah
zat yang mengandung L partikel. Di mana L adalah bilangan Avogadro, yaitu banyaknya atom yang terdapat
dalam 12 gram atom C-12. Berdasarkan penyelidikan para ahli kimia, harga L = 6,02 x 1023.
1 mol zat = 6,02 x 1023 partikel 1 mol zat = 6,02 x 1023 partikel
n mol = n x 6,02 x 1023 partikel
Massa molar zat menunjukkan massa satu mol zat yang dinyatakan dalam gram. Besarnya massa molar
sama dengan Ar atau Mr zat tersebut dalam satuan gram.
Contoh :
Volume molar didefinisikan sebagai volume satu mol zat dalam wujud gas. Keadaan standar yaitu pada
tekanan 1 atm (76 CmHg) dan suhu 0 derajat celsius (273 K), yang besarnya VSTP = 22,4 L.
Contoh :
Untuk mengukur gas - gas pada keadaan tidak standar digunakan rumus :
P = Tekanan (atm)
V = Volum ( liter )
PV = nRT n = jumlah mol
R = tekanan gas ideal yaitu 0,082 L atm/mol K
T = suhu mutlak ( oK )
D. Hubungan antara Jumlah Mol dengan Jumlah Partikel, Massa, dan Volume Zat
Mol merupakan satuan jumlah yang mudah diubah ke dalam satuan lain. Dengan demikian, satuan
mol dapat digunakan sebagai sarana untukmencari jumlah zatdalam satuan lain. Moldapatdifungsikan sebagai
sentral (pusat), artinya untuk mengubah dan satuan yang satu ke satuan yang lain dapat melewati satuan mol.
Misalnya, mengubah massa gas dalam satuan gram ke satuan liter, atau sebaliknya.
E. Rumus Empiris, Rumus Molekul, Air Kristal, dan Kadar Unsur dalam Senyawa
1. Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandngan atom-atom yang paling sederhana yang terdapat
di dalam satu molekul atau senyawa.
a. Rumus empiris gula adalah CH2O atau (CH2O)n, artinya dalam senyawa gula perbandingan jumlah atom
C:H:O=1:2:1
b. Rumus empiris etena adalah CH2 atau (CH2)n, artinya dalam senyawa etena perbandingan jumlah atom
C:H=1:2
c. Dalam senyawa butuna tersusun atas 4 atom C dan 6 atom H, artinya perbandingan jumlah atom
C : H = 4 : 6 = 2 : 3. Jadi, rumus empiris butuna adalah C2H3.
2. Rumus Molekul
Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah yang sebenarnya dari setiap jenis atom yang terdapat
di dalam satu molekul suatu senyawa.
a. Rumus molekul gula C6H12O6, artinya dalam 1 molekul gula terdapat 6 atom C, 12 atom H, dan 6 atom O.
b. rumus molekul ammonia NH3, artinya dalam 1 molekul ammonia terdapat 1 atom N dan 3 atom H.
c. Dalam 1 molekul gas karbit tersusun atas 2 atom C dan 2 atom H. Jadi, rumus molekul dari gas tersebut
adalah C2H2.
3. Air Kristal
Berbagai garam jika mengkristal akan mengikat sejumlah air. Banyaknya molekul air yang diikat tiap molekul garam
disebut air kristal. Tiap zat mengikat jumlah air kristal tertentu.
Contoh :
a.CuSO4 . 5H2O = tembaga (II) sulfat pentahidrat (dalam satu molekul mengikat 5 molekul air).
b.Na2CO3 . 10H2O = natrium karbonat dekahidrat (dalam satu molekul mengikat 10 molekul air).
Kristal yang mengandung air kristal disebut hidrat, sedangkan kristal yang tidak mengandung air kristal disebut anhidrat.
Contoh :
Suatu senyawa hidrat mempunyai rumus molekul BaCl3 . xH2O dan mempunyai Mr = 224. Diketahui Ar Br = 137, Cl =
35,5 ; H = 1 dan O = 16. Tentukanlah nilai x (molekul air Kristal) dan rumus molekul lengkapnya !
Jawab :
Mr BaCl2 . xH2O = Ar Ba + (2 . Ar Cl) + (2x . Ar H) + (x . Ar O)
244 = 137 + (2.35,5) + (2x . 1) + (x . 16)
244 = 137 + 71 + 2x + 16x
x = 2
Jadi, banyaknya molekul air kristal adalah 2 dan rumus molekul lengkapnya adalah BaCl3 . 2H2O.
4. Kadar Unsur dalam Senyawa
Hukum Proust menyatakan bahwa suatu senyawa terbentuk dari unsur-unsur dengan perbandingan massa tetap.
Besarnya kadar (persentase) unsur-unsur pada suatu senyawa dapat dibesarkan pada perbandingan jumlah massa
atom relatif (Ar) unsur tertentu dengan massa molekul relatif (Mr) molekul senyawa tersebut.
Contoh :
1. Berapakah perbandingan massa atom H dan O dalam senyawa H2O?
Jawab :
Jawab :
Mr CO(NH2)2 = 60
b. Kadar (%) unsur dalam senyawa
Persentase unsur dalam senyawa Xm Xn dirumuskan sebagai berikut.
Contoh :
Berapa persentase masing-masing unsure Ca, C, dan O dalam senyawa CaCO3?
(Ar Ca = 40, C = 12, dan O = 16)
Jawab :
Mr CaCO3 = Ar Ca + Ar C + (3 x Ar O)
= 40 + 12 (3 x 16)
= 100
F. Pereaksi Pembatas (Limiting Reactant)
Pereaksi pembatas adalah zat yang digunakan sebagai pedoman untuk menghitung sejumlah zat lain melalui
persamaan reaksi kimia.
Ciri pereaksi pembatas, yaitu jika berupa zat pereaksi maka zat itu akan habis bereaksi
Sebanyak 8 gram gas metana (CH4) dibakar dengan 8 gram gas oksigen menghasilkan gas karbon dioksida
dan uap air. Berapakah massa zat-zat hasil reaksi ?
(Ar C = 12, H = 1, dan O = 16)
Jawab :
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
Diketahui :