Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 4

Ahmad Mu’min Supiyanti


Siti
Siti Masyitoh Munawaro
R. P. Mahilda h
Rika Diana

1
STOIKIOMETRI
Stoikiometri
Stoikiometri
 Perhitungan kimia yang
berhubungan dengan jumlah partikel
 Berdasar pada hukum-hukum dasar
kimia : hukum kekekalan massa,
hukum perbandingan tetap, dan
hukum perbandingan berganda.
 Diilustrasikan : CH₄ + 2 O₂ → CO₂ + 2
H₂O
 Berkaitan dengan reaksi yang melibatkan
gas, dimana gas berada pada suhu, tekanan,
dan volume yang diketahui dan dapat dianggap
gas ideal.

3
Konsep Mol
Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol
 Mol = menentukan banyaknya suatu zat yang mengandung sejumlah
besaran elementer (atom, molekul, dsb)
 Banyaknya satu mol = jumlah partikel dalam dalam 12 gram atom
C-12.
Jumlah besaran elementer ini disebut tetapan Avogadro : 6,02 x 10²³
 1 mol atom = L buah atom, massanya = Ar atom tersebut.
1 mol molekul = L buah molekul massanya = Mr molekul tersebut
Lambang : L

4
Hubungan mol dengan jumlah partikel

Satu mol zat = banyaknya zat tersebut


mengandung 6,02 x 10²³ butir partikel CONTOH
Partikel : atom, molekul, ion 1. Hitunglah jumlah atom dalam 5 mol besi (Fe)
2. Hitung jumlah mol dari 1,5 x 10²⁴ molekul gula
Jumlah partikel = mol x L
RUMUS JAWAB
X=nxL 3. Jumlah atom Fe = 5 x 6,02 x 10²³ = 3 x 10²⁴ atom

X = jumlah partikel 4. Mol gula = 1,5 x 10²⁴ : 6,02 x 10²³ = 2,5 mol
n = mol
L = bilangan avogadro (6,02 x 10²³)

5
Hubungan mol dengan massa (gram)
• Massa molar adalah massa satu mol zat yang dinyatakan dalam gram.
• Massa satu mol zat yang nilainya sama dengan massa atom relatif (Ar) pada atom dan
(Mr) molekul relatif pada senyawa.
• Rumus m = n x Mm
m = massa (gram)
n = jumlah mol (mol)
Mm = massa molar (gram/mol)
dimana Ar = Massa atom satuan gr/mol untuk atom
Mr = Massa molekul / Berat molekul (BM) (gr/mol) untuk
molekul/senyawa
• Massa atom (Ar) Fe = 56 gr/mol
Massa molar Fe = 56 gram
(satu mol Fe mpy massa 56 gram)
• Massa molekul (Mr) H₂O = 18 gr/mol
Massa molar air = 18 gram
(satu mol H₂O mpy massa 18 gram) 6
CONTOH

1. Berapa gram massa 5 mol glukosa (Mr = 180)?


2. Berapa Ar kaslium jika 0,2 mol kalsium mpy massa 8 gram?
3. Hitung mol dari 16 gram belerang (Ar = 32)!
4. Berapakah massa dari 2 mol glukosa yang memiliki rumus kimia C₆H₁₂O₆ (Ar C = 12, H = 1, O = 16)?

JAWAB
5. m = n x Mm
m = 5 mol x 180 gr/mol
= 900 gram

2. Mm = m : n = 8 : 0,2 = 40 gr/mol

3. n = m : Mm = 16 gr : 32 gr/mol = 0,5 mol

4. Mr C₆H₁₂O₆ = (6x12) + (12x1) + (6x16) = 180


Mm = Mr = 180 gram/mol
maka, m = n x Mm : 2 x 180 = 360 gram

7
Hubungan mol dengan volume gas
 Volume suatu mol zat yang berwujud gas.
Volume molar menunjukkan volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan
tertentu.
 Pada kondisi standar (suhu 0⁰C atau 273⁰K, tekanan 1 atm)
 Lambang : Vm
Rumus = V = n x Vm
V = volume gas (liter)
n = jumlah mol (mol)
Vm = volume molar (liter/mol)
 Contoh : volume 2 mol gas CO2 pada keadaan
STP = 2 x 22,4 = 44,8 L.
 Bergantung pada suhu dan tekanan, sehingga untuk menentukan volume gas,
kita harus
mengetahui suhu (T) dan tekanan (P) gas tersebut.

8
Saat berada pada kondisi T⁰C dan tekanan P atm

Contoh Soal
Tentukan volume 1,7 gram gas amonia yang diukur pada suhu
27⁰C dan tekanan 76 cmHg!

Keterangan : Jawab : P = 76 cmHg = 1 atm


P = tekanan gas (atm) T = (t + 273)⁰K = 300⁰K
V = volume gas (lt) amonia memiliki rumus kimia NH₃, ArN = 14 dan ArH = 1
n = jumlah mol gas sehingga Mr = 14 + (3 x 1) = 17
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K jumlah mol NH₃ = 1,7/17 = 0,1 mol
T = suhu mutlak (⁰K) / 273⁰K PV = Nrt
1 x V = 0,1 x 0,082 x 300
V = 2,46 liter

9
Saat berada di suhu ruang (room temperature),
gunakan persamaan berikut.

Contoh Soal
Hitung volume 4 gram SO₃. Jika diketahui Ar S = 32, O = 16!

V = n x 22,4 L Jawab:
Mr SO₃ = 80
Massa molar SO₃ = 80 gram/mol
Jadi, 4 gram SO₃ = 4gram / 80 gram/mol
Volume = 0,05 mol x 22,4 liter/mol
= 1,12 liter

10
Saat diminta perbandingan antara volume gas satu
dan lainnya pada suhu dan tekanan

RUMUS

Keterangan: n1 = jumlah mol gas ke-1


n2 = jumlah mol gas ke-2
V1 = volume gas ke-1 V2 =
volume gas ke-2

11
SOAL

Contoh
Pada suhu 0⁰ dan tekanan 1 atm, volume gas hidrogen (H₂) adalah 10 liter dengan jumlah
mol (H₂) sebanyak 5 mol. Pada suhu dan tekanan yang sama, jumlah mol Gas nitrogen (n₁)
adalah 2 mol. Tentukan volume gas nitrogen tersebut.
Penyelesaian:
Dik: Volume H₂ (V₁) = 10 liter Mol H₂ (n₁) = 5 mol
Mol N₂ (n₂) = 2 mol
Dit: Volume N₂ (V₂)?

JAWAB
V₂ = V₁ x n₂
n₁
= 10 x 2
5
= 4 liter
Jadi, volume gas nitrogen adalah 4 liter.

12
Penentuan Rumus Empiris & Rumus Molekul

✘ Rumus empiris : jenis dan perbandingan paling sederhana dari


atom-atom penyusun suatu zat
✘ Rumus molekul : jenis dan jumlah sesungguhnya dari atom-atom
yang menyusun suatu molekul, yang dinyatakan dengan lambang
unsur-unsurnya.
✘ Cara menentukan rumus empiris dan molekul:
1. cari perbandingan massa unsur-unsur penyusun senyawa.
2. cari perbandingan mol dengan membagi massa unsur dengan
massa atom
relatifnya (Ar).
3. dari perbandingan mol yang paling sederhana didapatkan rumus
empiris.
4. tentukan rumus molekul dengan mencari faktor pengali n. Rumus
13 yang
CONTOH SOAL

14
JAWAB

Diketahui:
Persentase unsur C = 41,82% - Persentase unsur
H = 6,51% - Persentase unsur O = 51,67%

Ditanya: Rumus empiris?

Jawab:
Massa senyawa sebesar 100 gram, maka:
Massa C = 41,82 gram
Massa H = 6,51 gram
Massa O = 51,67 gram
Kemudian cari jumlah mol masing-masing unsur
mol C : mol H : mol O = atom C : atom H : atom O = 3,485 : 6,510 : 3,229
1,07 : 2,01 : 1,00
Perbedaan angka di belakang koma pada desimal kedua dapat diabaikan,
dengan demikian perbandingan atom C, H dan O adalah:
1:2:1
Dengan demikian, rumus empiris senyawa adalah CH 2O.

15
Penyetaraan Reaksi

Penyeimbangan (penyetaraan) persamaan reaksi dilakukan dengan maksud agar persamaan


reaksi memenuhi hokum kekekalan zat, yaitu jumlah atom sejenis di kiri dan kanan tanda
persamaan reaksi adalah sama. Reaksi-reaksi yang mudah, baik reaksi sintetis, metatesis, reaksi
asam-basa maupun reaksi redoks, penyetaraannya dilakukan dengan cara pemeriksaan
(inspection method).
Misalnya: Al(OH)3(aq) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2O(l)
Rumus yang rumpil adalah Al2(SO4)3. Dengan memberikan koefisien 2 pada Al(OH)3 untuk
menyeimbangkan jumlah atom Al. koefisien 3 pada H2SO4 untuk menyeimbangkan jumlah
atom S, dan koefisien 6 pada H2O untuk menyeimbangkan jumlah atom H dan O, maka
persamaan reaksi tersebut telah seimbang (setara). Persamaan reaksi yang telah seimbang
adalah:
2Al(OH)3(aq) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 6H2O(l)
Untuk reaksi yang sukar, umumnya reaksi redoks, penyetaraannya dilakukan dengan cara
setengah reaksi ion elektron (ion electron half-reaction method) dan cara perubahan bilangan
oksidasi (change in oxidation number method).
16
1.  Cara Setengah Reaksi Ion Elektron (ion
electron half-reaction method)
Misalnya akan disetarakan persamaan reaksi berikut :
KMnO4(aq) + FeSO4(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Fe2(SO4)3(aq) + H2O(l)

Langkah-langkah yang harus diikuti adalah sebagai berikut :


1. Persamaan reaksi diubah menjadi persamaan reaksi ion. Senyawa yang dapat dituliskan
sebagai ion-ionnya adalah senyawa yang berupa elektrolit kuat dan mudah larut dalam
air. Ion yang dituliskan dalam persamaan reaksi adalah ion yang atomnya mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
MnO4–(aq) + Fe2+(aq) → Mn2+(aq) + Fe3+(aq)
2. Persamaan reaksi ion dipecah menjadi dua persamaan setengah reaksi, yaitu setengah
reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi.
Reduksi : MnO4–(aq) → Mn2+(aq)
Oksidasi : Fe2+(aq) → Fe3+(aq)

17
3. Jumlah atom pada tiap persamaan reaksi disetarakan. Atom O disetarakan dengan menambah H2O bila reaksi
berlangsung dalam suasana asam dan atom H yang timbul disetarakan menambahkan ion H+ pada sisi lain dari
tanda persamaan reaksi. Bila reaksi berlangsung dalam suasana basa, atom O disetarakan dengan menambahkan
ion OH– sebanyak 2 kali yang seharusnya diperlukan dan atom H yang timbul disetarakan dengan
menambahkan H2O.
MnO4–(aq) + 8H+(aq) → Mn2+(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) → Fe3+(aq)
4. Jumlah muatan listrik pada tiap setengah persamaan reaksi disetarakan dengan menambahkan elektron.
MnO4–(aq) + 8H+(aq) + 5e– → Mn2+(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e–
5. Jumlah elektron yang dilepas dan diterima pada kedua persamaan setengah reaksi disamakan dengan
mengalikan setiap persamaan setengah reaksi dengan suatu faktor, dan faktor itu sesuai dengan koefisien
persamaan setengah reaksi. Kemudian kedua persamaan setengah reaksi dijumlahkan.
MnO4–(aq) + 8H+(aq) + 5e–  → Mn2+(aq) + 4H2O(l)       x1
Fe2+(aq)  → Fe3+(aq) + e–        x5
MnO4–(aq) + 8H+(aq) + 5Fe2+(aq) → Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq) + 4H2O(l)
6. Ion-ion yang tidak berperan dalam reaksi redoks dimasukkan kembali ke dalam kedua sisi persamaan reaksi,
maka reaksi redoks itu telah menjadi setara.
2KMnO4(aq) + 10FeSO4(aq) + 8H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 5Fe2(SO4)3(aq) + 8H2O(l)

18
2.  Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
(change in oxidation number method).
Misalnya persamaan reaksi yang akan disetarakan adalah sama dengan persamaan reaksi dengan
cara setengah reaksi ion elektron.
KMnO4(aq) + FeSO4(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Fe2(SO4)3(aq) + H2O(l)

Langkah-langkah penyetaraan dengan cara perubahan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut :
1. Tandai atom-atom dalam setiap senyawa yang ada pada persamaan reaksi yang bilangan oksidasinya
mengalami perubahan, dengan cara menghitung BO atom-atom pada setiap senyawa secara sepintas.
Atom yang bilangan oksidasinya berubah adalah Mn dan Fe.
KMnO4(aq) + FeSO4(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Fe2(SO4)3(aq) + H2O(l)

2. Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan BO dengan memberikan koefisien persamaan
reaksi, kemudian hitung BO atom yang mengalami perubahan BO.
KMnO4(aq) + FeSO4(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + Fe2(SO4)3(aq) + H2O(l)
+7               +4                                                             +2 +6
19
3. Jumlah perubahan BO atom pada setiap rumus zat ditentukan. Pada atom Mn mengalami pengurangan 5 satuan
BO dari +7 menjadi +2, sedangkan pada atom Fe mengalami penambahan 2 satuan BO dari +4 menjadi +6.

4. Penambahan dan pengurangan BO disamakan dengan mengalikan dengan suatu faktor. Faktor perkalian ini
dikalikan dengan koefisien persamaan reaksi yang telah ada.
2KMnO4(aq) + (2×5)FeSO4(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 5Fe2(SO4)3(aq) + H2O(l)
2KMnO4(aq) + 10FeSO4(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 5Fe2(SO4)3(aq) + H2O(l)

5. Jumlah atom lain yang tidak mengalami perubahan BO disetarakan dengan cara inspeksi. Koefisien senyawa
yang BO-nya berubah tidak boleh diubah lagi.
2KMnO4(aq) + 10FeSO4(aq) + 8H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + 2MnSO4(aq) + 5Fe2(SO4)3(aq) + 8H2O(l)

20
Molaritas

 Molaritas (M) adalah salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan)
suatu larutan. Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter
larutan,
atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap mL larutan.
 menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam satu liter (v) larutan.
 larutan 1 mol berarti dalam 1 liter, terlarut 1 mol zat.
n
M Keterangan:
V M = Kemolaran (Molaritas)
n = mol zat terlarut
M = n x 1000 V = volume dalam liter
mL g = massa zat terlarut dalam gram
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

M = gram x 1000
Mr
21
www.themegallery.com
CONTOH

1. Dit : Berapa kemolaran 0,1 mol H₂SO₄ dalam 500 mL larutan?


jawab = n = 0,1 mol
V = 0,5 L
M = n : V = 0,1 mol : 0,5 L = 0,2 mol/L

2. Dit : Berapa jumlah mol HCI yang terdapat dalam 100 mL larutan HCI 0,2 M?
jawab = n = M . V = 0,2 M x 0,1 L = 0,02 mol

23
THANK
S!

24

Anda mungkin juga menyukai