STOIKIOMETRI
Di dunia ini bagian terkecil dari suatu unsur adalah atom, karena
begitu kecilnya atom maka atom tidak dapat ditimbang dan diukur.
Satuan massa yang ada seperti kilogram (kg), gram (g), maupun
milligram (mg) masih terlalu besar untuk menyatakan massa satu atom
suatu unsur. Sedangkan atom-atom yang ada di alam memiliki massa
yang berbeda walaupun unsurnya sama (isotop). Untuk itu diperlukan
massa atom dari suatu unsur dengan membandingkan massa atom yang
akan ditentukan terhadap massa atom suatu unsur yang massanya
ditetapkan (massa atom standar).
Stoikiometri 49
Massa atom relatif (Ar) beberapa unsur dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Contoh Soal:
Atom Cl mempunyai massa 35 dan 37, perbandingan jumlah isotop
35Cl masing-masing 55% dan 15%. Berapakah massa atom relatif Cl?
Jawab :
Ar Cl = massa rata-rata sari isotop 35Cl dan 37Cl
= (55% x 35) + (15% x 37)
= (1,25) + (5,5)
Jadi massa atom relataif Cl = 24,75
50 Stoikiometri
Molekul yang sudah diketahui sangat banyak sehingga tidak ada
tabel khusus mencantumkan massa molekul relatif. Tetapi massa
molekul relatif dapat dihitung dengan menjumlahkan massa atom
relatif dari atom-atom yang membentuknya (molekul).
Contoh Soal :
Hitung massa molekul relatif (Mr) dari HCO3 jika diketahui Ar H=1,
C=12, dan O=16.
Jawab :
HCO3 terdiri atas 1 atom H, 1 atom C, dan 3 atom O
Mr HCO3 = (1 x Ar H) + (1 x Ar C) + (3 x Ar O)
= (1 x 1) + (1 x 12) + (3 x16)
= (1 + 12 + 48)
= 61
Soal :
Tentukan Mr dari molekul berikut ini :
1. Ca3(PO4)2
2. Al(MnO4)3
3. MgCl2
4. CH3CH2OH
B. KONSEP MOL
1. Pengertian Mol
Pengukuran massa atau volume suatu zat umumnya
menggunakan satuan gram atau liter. Untuk mengetahui hubungan
antara massa zat dalam satuan gram dengan Ar atau Mr zat itu maka
Stoikiometri 51
diperlukan besaran lain yang dinamakan mol. Mol adalah banyaknya
zat yang mengandung jumlah partikel atau gabungan dari partikel zat
seperti dinyatakan oleh rumus kimianya.
John Lochsmid pada tahun 1985 melakukan percobaan. Dari
percobaannya ternyata 12 gram C-12 mengandung 6,02 x 1023 butir
atom sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa satu mol zat = 6,02 x
1023 partikel. Jadi satu mol zat adalah jumlah zat yang mengandung
6,02 x 1023 partikel zat itu yang disebut dengan bilangan Avogadro dan
diberi lambang L. Nama Avogadro dipilih sebagai penghormatan
kepada Avogadro, karena beliau orang yang pertama yang
mengusulkan perlunya satuan jumlah partikel. Sedangkan nama
Loschmidt diabadikan sabagai simbol bilangan tersebut, L.
Berdasarkan kesepakatan para ahli kimia yang terhimpun dalam
IUPAC, yang digunakan sebagai standar adalah atom karbon-12 (C-
12), yaitu “Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang
terkandung dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya
atom yang terdapat dalam 12 gram C-12”
X= n x L
Keterangan :
X = Jumlah Partikel
n = Jumlah mol zat
L = 6,02 x1023 (bilangan Avogradro)
Contoh Soal :
1. Tentukan molekul yang terkandung dalam 0,7 mol H2O!
2. Tentukan mol dari 12,04x1023 molekul H2O!
52 Stoikiometri
Jawab :
1. 0,7 mol H2O = mol x 6,02 x1023
= 0,7 x 6,02 x1023
= 4,214 x 1023 molekul H2O
Keterangan :
Massa molar = Ar atau Mr zat
m = massa zat (g)
n = mol zat
Mr = massa molekul relatif
Ar = massa atom relatif
Contoh Soal :
Berapa jumlah mol yang terdapat dalam 67 gram air ? (Ar H=1;
O=16)?
Jawab :
Stoikiometri 53
= 3,72 mol
Jadi besarnya mol yang terdapat dalam 67 gram air adalah 3,72 mol.
volume molar =
Keterangan :
v = volume gas
n = jumlah mol
PV=nRT
54 Stoikiometri
Keterangan :
P = tekanan gas (dalam atm)
V = volume gas (dalam liter)
N = jumlah mol gas (dalam mol)
R = tetapan gas (0,082 liter.atm/mol.K)
T = suhu (dalam Kelvin = K)
Catatan :
1atm = 76 cm Hg = 760mmHg
1 K = 273 + suhu (dalam °C)
V1 : V2 = n1 : n2
Atau
Contoh Soal :
Hitunglah volume dari 25 karbondioksida (Ar C=12, O=16) Jika
diukur pada kondisi berikut :
a. Keadaan standar (STP)
b. Suhu 27°C dan tekanan 1 atm
c. Suhu dan tekanan ketika 1 mol O2 = 20liter
Jawab :
Stoikiometri 55
a. Keadaan STP
Volume 0,56 mol CO2 = (n x 22,4) liter
= (0,56 x 22,4) liter
= 12,54 liter
( )
Volume 0,5mol CO2 =
= 13,7 liter
= 11,2 liter
C. PERHITUNGAN KIMIA
Rumus
Struktur
Model bola-
dan-tongkat
Model ruang
terisi
Stoikiometri 57
Pada suhu 27°C (suhu kamar) ada unsur-unsur yang membentuk
molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak
digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur
beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh :
1. Rumus kimia hidrogen yaitu H2, artinya rumus kimia gas hidrogen
terdiri atas molekul-molekul hidrogen yang dibangun oleh dua atom
oksigen.
2. Rumus kima fosfor yaitu P4, artinya rumus kimia unsur fosfor
terdiri atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya dibentuk
dari empat buah atom fosfor
Contoh Soal :
Jawab :
a. Massa Fe dalam oksida besi: 4g – 2,8g = 1,2g
b. Rumus molekul
(Fe2O3)n = 160
(56(2) + 16(3))n = 160
160n = 160
n =1
Jadi rumus molekulnya adalah (Fe2O3)n = Fe2O3
58 Stoikiometri
2. Diketahui senyawa hidrokarbon mengandung 60% massa karbon.
Jika ditentukan Ar: H=1, C=12, dan massa molekul relatif senyawa
hidrokarbon 56, tentukan rumus empiris dan rumus molekul
senyawa tersebut!
Jawab :
% massa hidrogen = 100% - %massa karbon
= 100% - 60%
= 40%
Perbandingan jumlah mol C : jumlah mol H
= :
=
= 5 : 40
=1 : 8
Rumus empiris senyawa tersebut = (CH8)n
Massa molekul relatif (CH2)n = 56
(Ar C + (2xAr H))n = 56
(12 + (2x1))n = 56
n =4
Jadi rumus molekul (CH2)n = (CH8)4 atau C4H32
Contoh Soal :
Tentukan komposisi masing-masing unsur dalam 1 mol senyawa Al2O3 (Ar
Al=27, O=16)
Jawab :
Mr Al2O3 adalah 102 maka massa Al2O3 = 102 gram
mol
Gram Al = mol x Ar Al = 2 x 27gram
= 54gram
Stoikiometri 59
Persentase massa Al dalam Al2O3 =
= 52,94%
Dari contoh diatas maka secara umum persentase unsur dalam senyawa dapat
dirumuskan :
Contoh soal :
Diketahui 40% unsur karbon dan 10% unsur hidrogen dari suatu
senyawa dengan Mr senyawa tersebut adalah 30. Berapa rumus
molekulnya?
Jawab :
Kadar C =
40% =
60 Stoikiometri
Maka n =
Kadar H = x 100%
10% =
Maka m = =3
Jadi rumus molekul senyawa tersebut adalah CH3
1. Persen (%)
% massa = x 100%
Contoh Soal :
Berapa gram MnSO4 yang terdapat di dalam 200ml larutan MnSO4
20% jika massa larutan dianggap = 1g/ml?
Jawab :
Massa larutan = 1 g/ml x 200ml
= 200gram
Kadar larutan 20%, maka massa NaOH dalam larutan adalah
=
= 40 gram
Stoikiometri 61
b. Persen volume (%)
Persen volume menyatakan volume zat yang terdapat dalam
setiap 100 bagian volume campuran.
Contoh soal :
Tentukan berapa ml alkohol yang terlarut jika diketahui larutan
alkohol 200 ml berkadar 30%?
Jawab :
% alkohol =
Volume alkohol =
= 60 ml
Contoh Soal :
1. Di suatu ruangan yang bersih terdapat gas CO2 sebanyak 0,05%
volume, (artinya di dalam setiap 1000 liter udara terdapat 0,03 liter
gas CO2). Nyatakan kadar tersebut dalam bagian perjuta!
Jawab:
Kadar gas CO2 = x 106 ppm
= 500ppm
62 Stoikiometri
2. Di suatu daerah pertambangan terdapat kadar gas metana 0,0005%
volume. Berapa kadar gas metana tersebut jika dinyatakan dalam
satuan bpj?
Jawab :
Misalkan volume udara 100ml maka volume metana adalah 0,0005
ml. Kadar metana dalam bpj adalah
Kadar metana = x 1.000.000
= 5bpj
3. Molaritas (M)
Molaritas atau kemolaran suatu larutan menyatakan banyaknya mol
zat terlarut di dalam satu liter larutan. Arti dari satu liter larutan
adalah volume zat terlarut dan volume pelarutnya. Secara
kuantitatif, molaritas merupakan perbandingan antara mol zat
terlarut per-liter larutan dan dirumuskan :
Keterangan :
Contoh Soal :
Di laboratorium terdapat botol berisi H2SO4 dan tertulis label “H2SO4
0,02M”
1. Apa arti dari label tersebut?
2. Jika di dalam botol tersebut terdapat 100ml H2SO4, hitung H2SO4
yang terlarut di dalamnya?
Jawab :
1. Larutan H2SO4 0,02M artinya di dalam satu liter larutan terlarut
H2SO4 0,02mol H2SO4.
Stoikiometri 63
2. Jika volumenya 100ml maka mol H2SO4 adalah
n=MxV
= 0,02 mol/l x 0,1 liter
= 0,003 mol
4. Molalitas (m)
Molalitas atau kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut di
dalam setiap 1.000 gram pelarut. Pada larutan dalam air, massa
pelarut dapat dinyatakan dalam volume pelarut, karena massa jenis
air adalah gram ml-1.
Keterangan :
m = molalitas larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Contoh Soal :
Hitunglah molalitas larutan jika 15g CaCO3 dilarutkan dalam 200g air.
(Mr CaCO3 = 100)
Jawab :
P = 200 gram
m =n x
= 0,15 x
= 0,75 molal
64 Stoikiometri
mencampurkannya hingga homogen. Perbedaan antara molaritas dan
molalitas yaitu pada jumlah pelarutnya. Untuk molalitas, pelarutnya
harus 1.000 gram, sedangkan untuk molaritas, volume pelarut dan zat
terlarut harus 1 liter.
dan
dengan
XA + XB = 1
Keterangan :
nA = mol A
nB = mol B
X = Fraksi mol
Contoh Soal :
Hitunglah fraksi mol glukosa di dalam larutan glukosa 23% (Mr
glukosa = 180 dan Mr air = 18)
Jawab :
Misalkan larutan keseluruhan adalah 100 gram, maka :
Stoikiometri 65
Massa glukosa = 23gram
Massa air = 77 gram
nglukosa = mol nair= mol
= 0,12 mol = 4,27 mol
Xglukosa = Xair =
= 0,027 = 0,97
6. Pengenceran Larutan
Pengenceran larutan adalah penambahan zat pelarut kedalam suatu
larutan. Oleh sebab itu pada pengenceran larutan harga molaritas
larutan akan menjadi lebih kecil daripada sebelumnya karena pada
kejadian tersebut jumlah zat terlarutnya tetap (n telarut tetap), tetapi
volume larutan menjadi lebih besar, oleh sebab itu mol zat terlarut
tetap.
V1 x M1 = V2 x M2
Keterangan :
Contoh Soal :
Diketahui larutan NaOH 1M memiliki volume 200ml yang diencerkan
dengan air sampai menjadi 1000ml. Berapa molaritas larutan encer
yang terjadi?
Jawab :
M1 = 1 M V1 = 200ml
M2 = ? V2 = 1000ml
66 Stoikiometri
M1 x V1 = M2 x V2
1 x 200 = M2 x 1000
M2 = = 0,2 M
Contoh Soal :
Diketahui larutan HNO3 1M memiliki volume 200ml dicampur dengan
larutan HNO3 0,2M memiliki volume 400ml, berapa molaritas larutan
yang terjadi?
Jawab :
(M1 x V1) + (M2 x V2) = Mc x Vc
(1 x 200) + (0,2 x 400) = Mc x 600
200 + 40 = Mc x 600
Mc = 2,5
E. PERSAMAAN REAKSI
Stoikiometri 67
reaksi kimia berlaku hukum massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama, maka jumlah atom dari masing-masing unsur harus sama,
sehingga terkadang didalam persamaan kimia harus ditambahkan
angka-angka yang disebut dengan koefisien reaksi, dan juga terkadang
disebutkan keadaan zatnya.. Contoh:
Pada reaksi tersebut dapat kita bagi 2, sebelah kanan dan sebelah
kiri yang dibatasi oleh tanda panah. Zat yang berada disebelah kiri
tanda panah disebut reaktan atau zat pereaksi sedangkan zat yang
berada di kanan tanda panah disebut zat hasil reaksi atau produk.
Maka berdasarkan reaksi diatas, zat yang bertindak sebagai reaktan
adalah H2 dan O2, sedangkan yang betindak sebagai produk adalah
H2O membentuk suatu persamaan reaksi. Setelah memahami
pengertian persamaan reaksi, perhatikan huruf-huruf kecil yang tertulis
dibelakang zat pereaksi dan zat hasil reaksi. Huruf-huruf itu
menunjukkan wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam
reaksi ada empat, yaitu:
(s) = solid (padat)
(l) = liquid (cair)
(aq) = aquouse (larutan dengan pelarut air)
(g) = gas (gas)
68 Stoikiometri
Langkah-langkahnya:
1. Menuliskan kembali reaksi diatas.
H2 (g) + O2 (g) → H2O(l)
Reaksinya menjadi:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l)
Stoikiometri 69
Atom O = 2 x 1 = 2 atom O = 1 x 2 = 2
6. Tulis kembali persamaan reaksi yang sudah setara.
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l)
Soal:
Setarakan reaksi kimia dibawah ini!
1. Fe(s) + HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g)
2. Fe(s) + H2SO4 (aq) → Fe2(SO4)3(aq) + H2(g)
3. C4H10(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
4. KMnO4(aq) + HCl(g) → KCl(aq) + MnCl2(aq) + Cl2(g) + H2O(l)
5. Ca(OH)2(s) + H3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(aq) + H2O(l)
70 Stoikiometri
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.E. 1999. Kimia Universitas Asas & Struktur. Edisi ke-5.Jilid
1. Jakarta: Binarupa Aksara.
Stoikiometri 71
72 Stoikiometri