Anda di halaman 1dari 55

STOIKIOMET

RI
Pengertian
 Stoikiometri adalah ilmu yang
mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif reaktan dan produk dalam
reaksi kimia (persamaan kimia)
1.Persamaan Kimia
 Pereaksi
(reaktan) adalah : Zat apa saja yang
mula-mula terdapat dalam suatu reaksi kimia
dan kemudian diubah selama terjadi reaksi
kimia

 Hasil
Reaksi (Produk) adalah : Zat yang
dihasilkan selama terjadi reaksi kimia
1. Persamaan Kimia
 Persamaan kimia menunjukkan rumus
pereaksi, suatu anak panah, kemudian
hasil reaksi, dengan banyaknya atom
tiap unsur di kiri dan kanan anak panah
adalah sama

2 H2 + O2 2 H2O
2. Penulisan Rumus
 Rumus suatu zat menyatakan jenis dan
banyaknya atom yang bersenyawa secara
kimia dalam suatu zat.
 Terdapat beberapa jenis rumus kimia yaitu:
 Rumus molekul
 Menyatakan banyaknya atom yang sebenarnya dalam
suatu molekul atau satuan terkecil suatu senyawa
 Rumus empiris
 Menyatakan angka banding bilangan bulat terkecil dari
atom-atom dalam suatu senyawa
2. Penulisan Rumus
 ContohPenulisan rumus molekul
hidrogen peroksida (bahan
pemutih)adalah H2O2

 Rumus empirisnya adalah HO, karena


angka banding bilangan bulat terkecil
ato-atomnya dalam sebuah molekul
adalah 1:1
2.1 Rumus Unsur
 Untuk kebanyakan unsur, rumusnya
umumnya cukup berupa lambangnya
saja seperti : Natrium (Na), Besi (Fe),
Perak (Ag), Timah (Sn) dst
 Namun terdapat 7 unsur yang lazim
dikenal dan hampir selalu berupa
molekul diatomnya antara lain :
Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen
(O2), Flour(F2), Klor (Cl2), Brom (Br2),
Iod(I2)
2.2. Rumus Senyawa
 Dalam banyak hal rumus suatu zat atau
senyawa yang digunakan adalah dalam
bentuk rumus molekulnya.
 Contoh Rumus Air terdiri dari 3 atom
yaitu 2 atom H dan 1 atom O (H2O)
Ketrampilan Perhitungan
Stoikiometri
 Adalah proses membuat perhitungan
yang didasarkan pada rumus-rumus dan
persamaan-persamaan berimbang
 Tahapan untuk mengembangakan
ketrampilan dalam perhitungan
stoikiometri adalah :
 Ketrampilan penulisan rumus untuk zat-
zat
 Ketrampilan penyetimbangan persamaan
 Ketrampilan perhitungan stoikiometri
3. Menulis Persamaan
Berimbang
 Tahap penulisan
 Tulislah nama-nama pereaksi, kemudian
anak panah dan dilanjutkan dengan
menuliskan hasil reaksi
 Tulis ulang dengan menggunakan rumus
kimia untuk tiap zat
 Berimbangkan persamaan dengan
memilih koefisien bilangan bulat yang
sesuai untuk tiap rumus.
3. Menulis Persamaan
Berimbang
 Tahap 1
 metana + oksigen karbondioksida + air

 Tahap 2
 CH4 + O2 CO2 + H2O

 Tahap 3
 (a) CH4 + ? O2 CO2 + 2 H2O
 (b) CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O
3. Menulis Persamaan
Berimbang
 Menulispersamaan berimbang untuk
beberapa kelas umum reaksi
 Suatu reaksi gabungan langsung ialah suatu
reaksi dari dua unsur yang menghasilkan
suatu senyawa
 Suatu reaksi penukargantian sederhana ialah
reaksi suatu unsur dengan suatu senyawa
yang menghasilkan unsur dan senyawa lain.
 Suatu reaksi penukargantian rangkap ialah
reaksi dua senyawa yang menghasilkan dua
senyawa berlainan dengan saling
menukarkan komponennya.
3. Menulis Persamaan
Berimbang
 Tulislah
persamaan berimbang untuk reaksi
dua unsur aluminium (Al), dan brom (Br2),
yang menghasilkan suatu senyawa aluminium
bromida
 Tahap 1
Aluminium + brom aluminium bromida
 Tahap 2
Al + Br2 AlBr3
 Tahap 3
2 Al + 3 Br2 2 AlBr3
STOIKIOMETRI
 Bobot Atom (Atomic Weights)
 Atom sangat kecil sehingga sukar untuk
membandingkan dengan benda apa saja.
 Untuk memudahkan dalam
membandingkan atom yang satu dengan
yang lainnya digunakan satuan massa
atom (sma), tidak dalam gram (g)
 Satuan massa atom (1 sma) setara
dengan sekitar 1,661 x 10-24 gram atau 1
gram = 6,022 x 1023 sma.
Kalimat Kunci
 Setiap 1 mol unsur apa saja
mengandung 6,02 x 1023 butir atom
 Setiap 1 mol senyawa apa saja
mengandung 6,02 x 1023 butir molekul
 6,02 x 1023 adalah bilangan avogadro
STOIKIOMETRI
 Bobot Molekul
 Bobot molekul suatu zat adalah jumlah bobot (dari)
atom-atom yang ditunjukkan dalam rumusnya.
 Contoh:
 Hitung bobot molekul hidrogen sulfat (H2SO4) dari bobot
atom berikut: H = 1.0079 sma; O = 15.999 sma; dan S =
32.06 sma.
Larutan. Dalam satu molekul H2SO4,
bobot H = 2 x 1.0079 sma = 2.0158 sma
bobot O = 4 x 15.999 sma = 63.996 sma
bobot S = 1 x 32.06 sma = 32.06 sma
Bobot satu molekul H2SO4 = 98.0718 sma
Hubungan mol dengan
jumlah partikel
 Jumlah
partikel = Jumlah mol x bilangan
avogadro

 Jumlah mol = Jumlah partikel


Bilangan avogadro
Hubungan Bobot dengan
Reaksi Kimia
 Hubungan Bobot dengan Reaksi Kimia
 Suatu reaksi berimbang merupakan dasar untuk
menghitung hubungan bobot pereaksi dan hasil-hasil
reaksi.
 Contoh:

2 Al + 3 Br2 2 AlBr3
2 (26.98)sma + 3[2(79.904)] sma = 2[26.98 + 3(79.904)]
sma
56.96 sma + 479.42 sma = 533.38 sma
533.38 sma = 533.38 sma
Hubungan Bobot dengan Reaksi
Kimia
 Mol
 Digunakan sebagai satuan jumlah dalam
perhitungan kimia
 Satu mol dari suatu zat adalah banyaknya
zat itu yang mengandung 6,022 x 1023
satuan.
 6.02 x 1023 disebut juga dengan nama
Bilangan Avogadro
 Bobot satu mol suatu zat disebut juga bobot
molar
 Bobot molar dalam gram suatu zat secara
numeris sama dengan bobot molekul dalam
satuan masa atom
Hubungan Mol
Nama Rumus Bobot Bobot
Molekul Molar (g)
(sma)
Nitrogen N2 28,0 28,0

Perak Ag 108 108

Natrium NaCl 58,4 58,4


Klorida
Hubungan Mol dengan
Jumlah Partikel
 Satu mol = 6,02 x 1023 satuan (bilangan
Avogadro ini merupakan Faktor
penghubung antara jumlah mol zat
dengan jumlah partikel yang dikandung
oleh zat)
 Jumlah Partikel = Jumlah mol x 6,02 x
1023
 Jumlah mol = Jumlah partikel

6,02 x 1023
contoh
 Berapakah jumlah partikel yang
terkandung dalam :
 a. 2 mol gas CO2

 b. 0,25 mol logam tembaga


 Hitunglah jumlah masing-masing zat
berikut dalam satuan mol :
 a. 9,03 x 1022 atom natrium
 b. 3,01 x 1024 molekul air
Hubungan Bobot dengan
Reaksi Kimia
 Bobot
Molar atau Massa molekul relatif
(BM/Mr) dan Persamaan Kimia
 Hubungan jumlah mol (n) dengan massa
(g)
 Massa 1 mol O = 16 g
 Massa n mol O = n x 16 gram
 Sehingga

g = n x Mr
Hubungan mol dengan
volume gas
 Volume molar gas menunjukkan volume satu mol gas
pada keadaan standar
 Rumus yang berlaku untuk Gas adalah
PV=n R T
dimana P = tekanan gas (atm)
V = Volume gas (liter)
n = Jumlah mol gas
R = tetapan 0.08205
T = suhu mutlak ( °K)
 Pada keadaan standar (STP = standard Temperature and
Pressure) Kondisi dengan 0oC dan tekanan 1 atm, Volume
I mol gas adalah 22,4 L
 Liter = mol x 22,4
 Mol = liter/ 22,4
Jalur lalu lintas stoikiometri
Latihan
 1. Hitung volume dari 23 gram NO2 pada
suhu 0 C dan tekanan 1 atm (Mr NO2 =
46)

 Jawab :
 23 gram NO2 = 23/46 mol = 0,5 mol
 = 0,5 mol x 22,4 liter
 = 11,2 liter
2. Berapakah massa dari 14 liter gas O2 ( Mr =
32) pada keadaan standar ?
3. Berapakah volume dari 9,03 x 10 24
molekul suatu gas pada keadaan standar ?
4. Hitunglah jumlah molekul yang terkandung
dalam 5,60 liter suatu gas, diukur pada suhu
0 C dan tekanan 1 atm ( N = 6,02 x 10 23 )
Hubungan Bobot dengan
Reaksi Kimia
 Contoh:
 18 gram Karbon direaksikan dengan 72 gram
oksigen, untuk membentuk CO2 ( C=12 O = 16).
Berapakah gram CO2 yang dihasilkan ?
 Jawab :
 Massa C : Massa O2 = (1x 12) : (2 x 16)= 3:8
 Jadi , 18 gram C tepat bereaksi dengan 48 gram
Oksigen, membentuk 66 gram CO2
 Sisa Oksigen yang tidak bereaksi = 72-48= 24
gram
Rendemen teoritis Lawan Nyata

 Rendemen teoritis adalah banyaknya


suatu hasil-reaksi yang diperhitungkan
akan diperoleh jika reaksi itu sempurna
 Dalam prakteknya pemulihan suatu hasil
reaksi kurang dari 100%, kadang-kadang
jauh lebih rendah.
 Rendemen nyata suatu hasil reaksi dibagi
dengan rendemen teoritis kali seratus
adalah rendemen persentase.
Rendemen teoritis Lawan
Nyata
Contoh
 Batubara berkualitas tertentu mengandung 1.7%
belerang. Andaikan pembakaran senyawa
belerang dapat dinyatakan dengan persamaan
S + O2 SO2
Hitunglah bobot SO2 pencemar udara, dalam gas-
gas yang dilepaskan ke atmosfer per ton metrik
(1000 kg) batubara yang dibakar, jika proses
berefisiensi 79%.
Rendemen teoritis Lawan
Nyata
Banyaknya belerang dalam mol per ton
metrik batubara adalah
1.7 kg S 1000 g 1 mol S
mol S = 1000 kg batubara x x x
100 kg batubara 1 kg 32 g S
= 530 mol S

mol SO2 = 530 mol x 0.79 = 420 mol


bobot SO2 = 420 mol x 64 g/1 mol
= 27 kg
Pereaksi Pembatas dan
Berlebih
 Pereaksi pembatas adalah zat yang bereaksi
habis dan pereaksi lain dikatakan berlebihan,
karena tertinggal sejumlah yang tidak bereaksi.
 Perhitungan yang didasarkan pada persamaan
berimbang haruslah dinilai dari banyaknya
pereaksi pembatas.
 Untuk menetukan pereaksi mana yang
merupakan pembatas, dihitung angka-angka
banding mol-mol yang tersedia untuk reaksi dan
membandingkannya dengan angka banding
stoikiometri yang ditentukan oleh persamaan
berimbang.
Pereaksi Pembatas dan
Berlebih
 Contoh:
 Emas tidak bereaksi dengan kebanyakan
pereaksi, tetapi klor panas cukup aktif secara
kimia untuk bereaksi dengan emas. Pada
150oC, terjadi reaksi berikut:
 2 Au + 3 Cl2 2 AuCl3
andaikan terdapat 10.0 g emas dan 10.0 g
klor dalam suatu wadah tertutup dan
dipanaskan sampai reaksi sempurna. Pereaksi
mana yang merupakan pembatas? Berapa
gram emas klorida dihasilkan? Berapa bobot
kelebihan pereaksi yang tidak boleh bereaksi?
Pereaksi Pembatas dan
Berlebih
 Angka banding stoikiometri untuk reaksi :
2 mol Au/3 mol Cl2 = 0.67 mol Au/1 mol Cl2
 Angka banding tersedia untuk reaksi =
10 g Au (1 mol Au/197 g Au)

10 g Cl2 (1 mol Cl2/70.9 g Cl2)

0.0508 mol Au/0.141 mol Cl2 = 0.36 mol Au/1 mol Cl2
 Perbandingan kedua angka banding menunjukkan bahwa 0.67 mol
emas diperlukan untuk bereaksi dengan 1 mol klor, tetapi yang ada
hanya 0.36 mol per 1 mol klor. Oleh karena itu emas merupakan
pereaksi pembatas; semua emas bereaksi dan yang tertinggal adalah
kelebihan klor.

mol AuCl3 terbentuk = 0.0508 mol Au x (2 mol AuCl3/2 mol Au)


= 0.0508 mol AuCl3 terbentuk
Pereaksi Pembatas dan Berlebih
Bobot AuCl3 terbentuk = 0.0508 mol AuCl3 x (303 g AuCl3/1 mol AuCl3)
= 15.4 g AuCl3 terbentuk

Mol Cl2 bereaksi = mol Au bereaksi x (3 mol Cl2/2 mol Au)


= (0.0508)(1.5) mol Cl2
= 0.0762 mol Cl2 bereaksi

bobot Cl2 bereaksi = 0.0762 mol Cl2 x (70.9 g Cl2/1 mol Cl2)
= 5.4 g Cl2 bereaksi

bobot Cl2 berlebih = bobot Cl2 tersedia – bobot Cl2 bereaksi


= 10 g – 5.4 g
= 4.6 g Cl2 berlebih
Perhitungan Susunan
Persentase dari Rumus
 Bobotunsur-unsur yang membentuk
satu mol suatu senyawa mudah
disimpulkan dari rumus senyawa dan
bobot atom unsur-unsur. Kemudian
susunan persentas bobot dihitung dari
bobot unsur-unsur dan bobot 1 mol
senyawa itu.
Perhitungan Susunan
Persentase dari Rumus
 Contoh
 Hitunglah susunan persentase bobot dengan
tiga angka bermakna dari tiap unsur dalam
eter anestesia, C4H10O
 Jawaban
 Dalam 1 mol C4H10O, terdapat 4 mol atom C, 10 mol
atom H dan 1 mol atomm O. Bobot atom-atom ini
dalam 1 mol senyawa dicari, kemudian persentase
bobot dihitung sbb:
 Bobot C = 4 mol x 12 g/mol = 48 g
 Bobot H = 10 mol x 1.01 g/mol = 10.1 g
 Bobot O = 1 mol x 16.0 g/mol = 16.0 g
bobot 1 mol etil eter = 74.1 g
% bobot C = (48.0 g/74.1 g) x 100 = 64.8 %
% bobot H = (10.1 g/74.1 g) x 100 = 13.6 %
% bobot O = (16.0 g/74.1 g) x 100 = 21.6 %
Total = 100.0 %
Perhitungan Rumus Dari Data
Eksperimen
 Penentuan Laboratorium Susunan Persentase
 Diperkirakan lebih dari 300.000 senyawa baru
disintesa tiap tahun
 Ketika senyawa tersebut diperoleh maka
susunannya harus ditentukan secara eksperimen
 Merupakan langkah awal untuk memperoleh rumus
senyawa tersebut
Perhitungan Rumus Dari Data
Eksperimen
 Metode penentuan persentase bobot dari
unsur-unsur yang berbeda dari suatu senyawa
adalah:
 Analisis pengendapan
 Digunakan apabila terbentuk senyawa yang sedikit
sekali larut.
 Analisis pembakaran
 Digunakan secara luas.
Perhitungan Rumus Dari Data
Eksperimen
 Metode analisis pengendapan
 Suatu senyawa baru mengandung perak, setelah
ditimbang lalu dilarutkan dengan penambahan
HCl sehingga terbentuk endapan AgCl. Endapan
disaring, dikeringkan lalu ditimbang.
 Persentase dihitung sbb:
Bobot Ag = (bobot molar Ag/bobot molar AgCl) x
bobot AgCl
= (107.9 g/143.4 g) x bobot AgCl
Atau % bobot =
% Ag = (bobot Ag/bobot contoh) x 100 %
Perhitungan Rumus Dari Data
Eksperimen

 Metode Analisis Pembakaran


 Contoh soal:
 Suatu laktosa mengandung hanya karbon,
hidrogen dan oksigen. Untuk menganalisa
suatu preparat komersial, contoh seberat
0.5624 g dibakar. Pertambahan bobot
penyerap air 0.3267 g dan pertambahan
bobot penyerap karbon dioksida 0.8632 g.
hitunglah persentase hidrogen, karbon dan
oksigen dalam contoh.
 Bobot C = bobot CO2 x (bobot molar C/ bobot molar CO2)
= 0.8632 g CO2 x (12 g C/44 g CO2)
= 0.2356 g C

 %C = (0.2356 g C/0.5624 g contoh) x 100


= 41.89 %

 Bobot H = bobot H2O x ( 2 bobot molar H/bobot molar H2O)


= 0.3267 g H2O x [ 2(1)/18 g H2O]
= 0.03656 g H

 %H = (0.03656 g H/0.5624 g contoh) x 100


= 6.50 %

 %O = 100 – % C - % H
= 100 – 41.89 – 6.5
= 51.61 %
Perhitungan Rumus Empiris
 Rumus empiris atau rumus perbandingan
menyatakan perbandingan mol atom unsur-
unsur dalam suatu senyawa.
 Menetukan rumus empiris berarti menentukan
perbandingan mol unsur-unsurnya.
Perhitungan Rumus
Empiris
 Contoh
 Analisis suatu senyawa tertentu yang terdiri dari
besi, Fe, dan klor, Cl, menunjukkan bahwa 0.1396
g besi bersenyawa dengan 0.1773 klor. Hitung
bagaimana rumus empirisnya.
Perhitungan Rumus
Empiris
 Jawaban
 Data tersebut menunjukkan bahwa angka
banding bobot besi terhadap klor adalah 0.1396 :
0.1773.
 Untuk memperoleh rumus empiris, diperlukan
angkabanding mol dari atom tersebut.
 Mula-mula dihitung mol atom Fe dan Cl yang
berada dalam senyawa :
 Mol Fe = 0.1396 g Fe x (1mol Fe/55.85 g Fe)
= 0.002499 mol Fe

 Mol Cl = 0.1773 g Cl x (1 mol Cl/35.45 g Cl)


= 0.005001 mol Cl

 Angkabanding mol Fe : mol Cl = 0.002499 :


0.005001

1 : 2

 Rumus empiris senyawa tersebut adalah FeCl2


Perhitungan Rumus
Molekul
 Rumus molekul dapat ditentukan apabila massa
molekul relatif (Mr) senyawa tersebut diketahui
 Merupakan kelipatan bilangan bulat rumus
empiris
Perhitungan Rumus
Molekul
 Contoh
 Senyawa X dijumpai sebagai penyusun
kecil dari suatu gas bahan bakar
tercairkan yang dipakai dalam rumah
tangga. Dari analisis diketahui bahwa X
terdiri dari 85.69 %C, dan 14.31 %H .
Bobot molekul (BM) sebesar 55.9 sma.
Tentukan rumus molekul senyawa X
Perhitungan Rumus
Molekul
 Jawaban
 Tahap I
 Mol C = (85.69 g/12.01 g/mol)
= 7.13 mol C
 Mol H = (14.31 g/1.008 g/mol)

= 14.20 mol H
 Angka banding C : H = 7.13 : 14.20

1 : 2
 Rumus empiris = CH2
 Tahap 2
 Rumus molekul = (CH2)n = 55.9
= [12 + 2(1)]n = 55.9
= 12 n + 2 n = 55.9
= 14 n = 55.9
n = 3.99
4

 Rumus molekul senyawa X adalah


(CH2)4 atau C4H8
Soal-Soal Latihan
1. Buatlah persamaan berikut ini menjadi
persamaan berimbang:
a) Na3PO4 + CaCl2 NaCl + Ca3(PO4)2
b) Cu + HNO3 Cu(NO3)2 + NO + H2O
2. Reaksi yang terjadi dengan soda kue adalah
KHC4H4O6 + NaHCO3 KNaC4H4O6 + H2O +
CO2
krim tartar soda kue
Suatu resep mengatakan agar menggunakan
krim tartar sebanyak 2 sdm (24.0 g). Berapa
banyak soda kue diperlukan agar keduanya
habis bereaksi.
3. Sebanyak 3 g suatu senyawa organik terdiri
atas 1.2 g C, 0.2 g H dan sisanya adalah O.
Mr senyawa tersebut adalah 60. Tentukan
rumus empiris dan rumus molekul senyawa
tersebut. (Ar C = 12; H = 1; dan O = 16)

Anda mungkin juga menyukai