Membuat Soal
Disusun Oleh :
Aisyah Rahmayanti
Nabilla Devi Shakila
Nadia Ratna Afifah
Zakiyyah Ulfah
(145060701111027)
(145060701111021)
(145060700111021)
(145060701111040)
1. STOKIOMETRI
Untuk CaBr2
0,850 mol CaBr 2
60,0 mL Larutan x ( 1000 mL Larutan ) 5,10 x 10-3 mol CaBr2
Selanjutnya, kita cari pereaksi pembatas (limiting reactant). Dihitung berapa mol CaBr2
dibutuhkan untuk dapat bereaksi dengan semua AgNO3.
1 mol CaBr 2
9,00 x 10-3 mol AgNO3 x ( 2 mol AgNO 3 ) 4,50 x 10-3 mol CaBr2 yang dibutuhkan
Perhatikan, bahwa jumlah CaBr2 yang tersedia (5,10 x 10-3 mol) lebih besar dari jumlah yang
dibutuhkan. Ini berarti CaBr2 akan tersisa, dengan demikian AgNO3 adalah pereaksi pembatas.
Akhirnya, dihitung jumlah AgBr yang terbentuk dari AgNO3 yang tersedia.
2 mol AgBr
9,00 x 10-3 mol AgNO3 x ( 2 mol AgNO 3 ) 9,00 x 10-3 mol AgBr
Massa formula AgBr adalah 187,8 g/mol, jadi:
9,00 x 10-3 mol AgBr x (
187,8 g AgBr
1mol AgBr ) = 1,69 g AgBr
Berat AgBr yang terbentuk dari hasil mencampur kedua larutan ini adalah 1,69 g.
Referensi: Brady, James E . 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur.
Jakarta : Binarupa Aksara.
1mol N
14,01 g N
1 mol O
nO = 3,47 x 16,00 g O
= 0,108 mol N
= 0,217 mol O
Jadi rumus senyawa ini adalah N0,108 dan O0,217. Kita bagi subskripnya dengan subskrip
terkecil, 0,108. Setelah pembulatan, kita dapatkan NO2 sebagai rumus empiris. Rumus molekul
akan seama dengan rumus empiris atau dengan kelipatan bilangan bulat dari rumus empiris
terebut (contohnya, dua, tiga, empat kali atau lenih dari rumus empirisnya). Massa molar dari
rumus empiris NO2 adalah
Massa molar empiris = 1,401 g + 2 (16,00 g) = 46,02 g
Kemudian kita tentuka jumlah satuan NO2 yang ada dalam rumus molekul. Angka ini didapatkan
dari perbandingan
massa molar
massa molar empiris
95 g
46,02 g
= 2,1 = 2
Dengan demikian massa molar senyawa ini adalah dua kali massa molar rumus empirisnya.
Konsekuensinya, ada dua satuan NO2 dalam tiap molekul senyawa, sehingga rumus molekulnya
adalah (NO2)2 atau N2O4. Massa molar dari senyawa tersebut adalah 2(46,02 g) atau 92,04 g,
yaitu antara 90 g dan 95 g.
Referensi : Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga
5
2 di depan O2.
O2 -> 2 NO + 3H2O
Sepetri pada soal etena di atas, kita kalikan seluruh persamaan dengan 2 untuk mengubah
menjadi 5:
4NH3 + 5O2 +> 4NO + 6H2O
Reaktan Produk
N(4)
N(4)
H(12) H(12)
O(10) O(10)
Referensi : Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga
5
2
2. Aqueous Solution
2.1 Reaksi Asam Basa
Kelompokkan setiap spesi berikut sebagai asam atau basa Bronsted:
a. HBr
b. NO2c. HCO3Penyelesaian:
Asam Bronsted harus menandung sedikitnya satu proton yang dapat terionisasi. Jika suatu
senyawa atau ion tidak mengandung atom H, maka senyawa itu bukan asam Bronsted.
a. HBr, suatu asam kuat, larut dalam air menghasilkan ion H+ dan Br-:
HBr (aq) -> H+ (aq) + Br- (aq)
Dengan demikian HBr merupakan asam Bronsted
b. Dalam larutan ion nitrit dapat menerima satu proton untuk membentuk asam nitrit:
NO2- (aq) + H+ (aq) -> HNO2 (aq)
Sifat ini membuat NO2- termasuk basa Bronsted
c. Ion bikarbonat merupakan asam Bronsted karena dapat menerima satu proton membentuk
asam karbonat:
HCO3- (aq) + H+ (aq) -> H2CO3 (aq)
Referensi : Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga
2.2 Titrasi Asam-Basa
Suatu sampel dari obat penghilang rasa sakit (analgesik) dianalisis sebagai aspirin, suatu
asam monoprotik HC9H7O4 dengan cara titrasi memakai suatu basa. Pada titrasi ini 0,500
g dari sampel tersebut memerlukan 21,50 mL NaOH 0,100 M sampai netralisasi
sempurna. Berapa persentase berat aspirin tersebut?
Penyelesaian:
Buatlah reaksinya terlebih dahulu
HC9H7O4 + NaOH
NaC9H7O4 + H2O
Dari volume basa yang digunakan serta konsentrasinya, dapat dihitung jumlah mol basa
yang dipakai
21,50 mL larutan x
mol NaOH
( 0,100
1000 mL larutan )
Koefisien dari HC9H7O4 sama dengan NaOH, maka jumlah mol yang bereaksi juga sama.
Sehingga jumlah mol HC9H7O4 sampel = 0,00215 mol HC9H7O4. Massa formula (Berat
molekul) dari aspirin = 180,2 maka jumlah gram aspirin dalam sampel
180,2 g H C 9 H 7 O 4
1 mol H C 9 H 7 O 4
= 0,387 g HC9H7O4
massa aspirin
massa sampel
x 100%
0,387 g H C 9 H 7 O4
0,500 g sampel
x 100%
= 77,4 %
3. Gas
1mol NaN
65,02 g NaN
3 mol N
2 mol NaN
= 1,38 mol N2
Volume sejumlah 1,38 mol N2 diperoleh dengan menggunakan persamaan gas ideal :
V=
nRT
P
760
823 /
= 36,9 L
Referensi : Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga
XNe =
n Ne
nNe +n Ar+ n Xe
Dari Persamaan
PNe
4,46 mol
4,46 mol+ 0,74 mol+2,15 mol
= XNePT
= 0,0607 x 2,00 atm
= 1,21 atm
Dan
PXe
= 0,607
Untuk memeriksa kebenaran jawaban, pastikan bahwa jumlah tekanan parsial sama dengan
tekanan totalnya, yaitu, (1,21 + 0,20 + 0,586) atm = 2,00 atm
Referensi : Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga
3.3 Persamaan Gas Ideal
Sebuah gelembung kecil naik dari dasar suatu danau, dengan suhu dan tekanannya adalah 8C
dan 6,4 atm, dan mencapai permukaan air yang suhunya 25C dan tekanannya 1 atm. g Hitunglah
volume akhir (dalam mL) gelembung itu, jika volume awalnya adalah 2,1 mL.
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa soal ini melibatkan perubahan suhu, tekanan, dan volume, tetapi tidak jumlah
mol gas. Maka, dapat digunakan Persamaan untuk menghitung volume akhir. Dimulai dengan
menuliskan :
P1
V1
T1
Kondisi Awal
= 6,4 atm
= 2,1 mL
= (8 + 273)K = 281 K
Kondisi Akhir
= 1,0 atm
=?
= (25 + 273)K = 298 K
P2
V2
T2
Jumlah gas dalam gelembung tetap tidak berubah, sehingga n1 = n2. Untuk menghitung volume
akhir, V2, Persamaan menjadi :
V2
= V1 x
P1
P2
= 2,1 mL x
T2
T1
6,4 atm
1,0 atm
298 K
281 K
= 14 mL
Sehingga, volume gelembung meningkat dari 2,1 mL menjadi 14 mL yang disebabkan oleh
penurunan tekanan air dan peningkatan suhu.
Referensi : Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga
LAMPIRAN