KLINIS

PEPTIC ULCER H.PYLORI

PHARMACEUTICAL SCIENCE
VALIDASI METODE ANALISIS
TIPE KACA
BIOEKIVALENSI PRODUK
SBA
BAHAN ALAM
 KUMPULAN RUMUS FARMAKOKINETIKA Bioavaibilitas [AUC]obat copy Dosis obat bermerek
Relatif F= x
[AUC]obat bermerek Dosis obat copy
Kadar Obat Pada Orde 0 Orde 1
Waktu Tertentu C = Co - kt lnC = lnCo - kt Bioavaibilitas [AUC]po Dosis iv
0,5 x Co 0,693 Absolut F= 𝑥
[AUC]iv Dosis po
t1/2 = t1/2 =
k k
0,1 x Co 0,105 Berat Badan Ideal BB = Tinggi badan - 110
t90 = t90 =
k k Dosis Neonates / BB (pon)
Dosis Bayi (Rumus Dosis bayi = xDosis dewasa
Bolus i.v 150 pon
Co = Empiric Clark)
Vd
Infus R Interval t anak t1/2 anak
Css = Pemberian =
Cl t dewasa t1/2 dewasa
Oral fraksi terabsorbsi (BA)x Dosis
Css = t1/2 anak
Cl t anak = x t dewasa
t1/2 dewasa
Clierence (Cl) Cl = k x Vd Kadar Tunak Css 90% : 3,32 x t1/2
Volume Distribusi Dosis (Css) Css 95% : 4,32 x t1/2
Vd = Css 99% : 6,65 x t1/2
Co
Loading Dose DL = Css x Vd Washout Washout = 3-5 x t1/2
(DL) Css x Vd *washout biasanya 5 x t1/2
DL =
SxF Jenis Grafik dari
Maintenance Dose MD = Css x Cl Orde reaksi 0,1,2
(MD) Css x Cl x interval pemberian
MD =
SxF
Administration dosis x S x F
rate (RA) RA =
jam
Klirens Kreatini (140 − usia)x BB
(ClCr) Pria ClCr =
72 x SrCr
Klirens Kreatini (140 − usia)x BB x 0,85 total DDD (g)
ClCr = Lain-Lain DDD/100 Patient days = x 100
(ClCr) Wanita 72 x SrCr total LOS
Keterangan Vd : Volume distribusi (L)
Css : Obat keadaan tunak (mg/L) jumlah dosis antibiotik (g)
DDD =
Cl : Klirens (L/jam) DDD per antibiotik (g)
MD : Maintenance dose (mg/ jam)
DL : Loading dose (mg) *LOS = Lama rawat inap
k : Kecepatan eliminasi
F : Boavaibilitas
t90 : Waktu kadaluarsa obat
 KUMPULAN RUMUS INDUSTRI Persamaan Regresi y = bx + a
Linier y−a
Viskositas Ostwald x=
b
Konsentrasi Sampel absorbansi sampel
konsentrasi sampel = x konsentrasi standar
absorbansi standar
Diketahui:
: viskositas cairan sampel Kadar Sampel Kadar sampel = Csampel x faktor pengenceran
: viskositas cairan pembanding
t : waktu aliran sampel Persentase Kadar Csampel x Vawal (liter)x faktor pengenceran
% kadar =
to : waktu aliran cairan pembanding bobot sampel (mg)
ρ : masa jenis cairan sampel
ρo : masa jenis cairan pembanding Molaritas (M) n g/Mr
M= =
𝑣 v
Rotasi Jenis α Diketahui:
rotasi jenis =
Ixd M : Molaritas
Diketahui: n : Normalitas
α : Rotasi optis v : Volume (liter)
I : Tebal kuvet (dm) Mr : Bobot molekul
d : Bobot jenis (g/ml)
Molalitas (m) n 𝑔/𝑀𝑟
Resolusi (tr1 − tr2) m= =
Rs = 2 x 𝑣 𝑣
(W1 + W2) Diketahui:
Diketahui: m : Molalitas
tr : waktu retensi n : Normalitas
w : lebar puncak v : Volume (kg)
Mr : Bobot molekul
Nilai Rf jarak noda (cm)
Rf = Normalitas (N) N = M x Valensi
jarak pelarut (cm) 𝑔/𝑀𝑟
𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 = 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Indeks Polaritas indeks polaritas = 𝑥 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑣
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 Konsentrasi (M) % 𝑥 𝜌 𝑥 10
M=
Mr
Absorptivitas A= a x b x c
Molar (Lambert Diketahui: Pengenceran V1 x M1 = V2 x M2
Bert) A : Absorbansi V1 x C1 = V2 x C2
a : Tetapan absortivitas molar V1 x %1 = V2 x %2
b : Tebal kuvet (cm) volume akhir
Faktor
c : Konsentrasi larutan (mol/L)
Pengenceran FP =
volume yang dipipet
Tegangan dial reading (dyne) FP bertingkat = FP1 x FP2 … dst
Tegangan permukaan = x faktor koreksi 𝑝𝑝𝑚
Permukaan 2 x keliling Konsep Satuan ppb= ppt= 𝑝𝑝𝑚 𝑥 1000 ppm = mg/L
1000
IC 50 y = bx + a
gram gram mL
nilai y = 50 %b/v = 100 ml
%b/b = 100 g
%v/v = 100 mL
% kadar titrasi Ntiter x Vtiter x Mr sampel %MC Wo − W1
% kadar = x100% %MC = x100%
Vsampel x 1000 W1
Keterangan :
Ntiter x Vtiter x BE Wo : Bobot awal (bobot basah)
% b/b = x100% W1 : Bobot setelah di uji (bobot kering)
berat sampel (mg)
Rasio Hausner Vo
Rasio hausner =
Ntiter x Vtiter x BE Vf
% b/v = x100% Keterangan :
mL sampel x 1000
Vo : Volume awal
Mr Vf : Volume akhir
*BE = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
ekivalensi Sudut Istirahat
tan 𝛼 =
𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖
% kadar Titrasi Naktual x Vtiter x kesetaraan
Kadar = BM Zat A
Nteoritis Kesetaraan BM
Bobot zat A = xBobot zat B
BM Zat B
Naktual x Vtiter x kesetaraan
%Kadar = 𝑥100%
Nteoritis x Berat Sampel (mg) Bobot Jenis (Ρ) Tahap 1 mencari volume air
Piknometer
Konsentrasi (M1 x V1) + (M2 x V2) (piknometer + air) − (piknometer kosong)
Mcampuran = x100% ρ air =
V1 + V2 V air
mmol (M1 x V1)
M = = tahap 2 mencari bobot jenis sampel
mL mL
Wo − W1 (piknometer + sampel) − (piknometer kosong)
% friabilitas ρ sampel =
%friabilitas = x100% V air
Wo
Wo − W1 Bobot zat relatif densitas Zat
%LOD Bobot zat relative =
(Loss of Drying) %LOD = x100% densitas air
Wo
% Kompresibilitas Wo − W1 Perhitungan Metode ekivalensi NaCl
%Kompresibilitas = x100% Tonisitas NaCl NaCl = (0,9% x volume) – (berat zat aktif (g) x ekivelensi)
Wo
mampat − curah Metode penurunan titik beku
%Kompresibilitas = x100% 0,52 − (% zat aktif x ptb zat aktif)
mampat
NaCl =
0,576
bobot *1 gram dekstrosa ~ 0,18 gram NaCl
mampat =
volume akhir
HLB HLB Campuran − HLB Kecil
HLB Tween = x jumlah emulgator
bobot HLB Besar − HLB kecil
curah/nyata =
volume awal *HLB Span = jumlah emulgator – HLB Tween
LOD (Limit of 3 x SD Menghitung Jumlah koloni
detection) LOD = Jumlah Koloni N =
Slope [(1xn1) + (0,1 x n2)]x d
Bakteri
*ALT = 30-300
LOQ (Limit of 10 x SD *AKK = 25-250
quantification) LOQ =
Slope Keterangan :
N : Jumlah koloni
HRf jarak noda (cm) n1 : Jumlah cawan pada pengenceran pertama
HRf = 𝑥100% n2 : Jumlah cawan pada pengenceran kedua
jarak pelarut (cm)
d : Pengenceran pertama yang dihitung
% Randemen bobot akhir ekstrak RSD 𝑆𝐷
%Randemen = 𝑥100% RSD = 𝑥100%
bobot awal simplisia 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

MACO Factor Kapasitas waktu puncak II − waktu puncak I

(k’) k′ =
Waktu puncak I

*k’ = 1-10
Keterangan :
MSD : Dosis minimum Selektivitas (α) 𝑡𝑟2 − 𝑡𝑟𝑜
MDD : Dosis maximum α =
tr 1 − to
SF : Batas safety
*selektifitas >1
Pola n, p, r Pola n Pola r Pola p
n = 1 + √n r = 0,4 √n p = 1,5 √n
Jika n <4 maka Untuk pengujian Pemasok belum Tailing Factor (Tf) lebar puncak A + B
Tf =
sampel diambil identitas terkualifikasi dan 2xA
tiap wadah Pemasok sudah belum homogen
Pemasok sudah terkualifikasi dan Ex: ekstrak *Tf > 1
terkualifikasi dan homogen
Jumlah Lempeng
homogen
Teoritis (N)
*n= pembulatan keatas

Lama Sterilisasi F = D (log No – log Nt)

Panas Basah *Syarat N>2000
−F
Log SAL = ( ) + log N Keterangan :
D
tr : Waktu retensi
Keterangan : wb : Lebar puncak
No : Jumlah mikroorganisme awal
Nt : Jumlah mikroorganisme akhir
 KUMPULAN RUMUS MANAJEMEN Harga Pokok HPP = pembelian bersih + (stok awal – stok akhir)
Penjualan (HPP) *pembelian bersih = pembelian + biaya angkut – return
Safety Stock (SS) SS = Ca x LT pembelian – potongan pembelian
Reorder Point ROP = S Min
(ROP) ROP = (Ca x LT) x SS
HPP
ROP = 2 x SS %HPP = x 100%
Stok maximal Smax = Smin + (PP x Ca) Penjualan
(Smax)
Quantity to order Qo = [ Ca x (LT x PP) + SS – Sisa Stok] 1
HPP teoritis = x penjualan
(Qo) faktor jual
Keterangan :
Ca : Penggunaan rata-rata faktor jual − 1
HPP = (100) − (100% x )
LT : Lead time (waktu tunggu) faktor jual
PP : Periode pemesanan
SS : Safety stock Break Event Point Biaya tetap
BEP Rupiah =
Payback periode jumlah nilai investasi (BEP) biaya variabel
PP = x 1 tahun 1−
(PP) arus kas bersih/tahun penjualan
𝑎−𝑏
PP = n + 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 Biaya tetap
𝑐−𝑏 BEP Unit =
Keterangan : harga per unit − biaya variabel
n : Tahun terakhir sebelum nilai investasi kembali
Biaya tetap
a : Jumlah nilai investasi awal BEP =
b : Akumulasi arus kas pada tahun ke-n kontribusi margin (%)
c : Akumulasi arus kas pada tahun ke n+1
Biaya tetap
Economic Order BEP = x total investasi
Quantity (EOQ) total investasi − biaya variabel

Margin harga jual − harga beli

Margin = x 100%
harga beli
Keterangan :
R : Jumlah bahan baku (indeks jual − 1)
S : Biaya pemesanan Margin = x omset
indeks jual
P : Harga beli/unit
HJA & HNA HJA = HNA + PPN (10%) + Margin
I : Biaya penyimpanan
HNA = HJA – PPN (10%) - Margin
Inventory Turn Over HPP atau Penjualan
Ratio (ITOR) ITOR = ROI, ROA, ROE Laba bersih
rata − rata persediaan ROI = x 100%
total investasi
stok awal + akhir Laba bersih
rata − rata persediaan = ROA = x 100%
2 total aset
Laba bersih
ROE = 𝑥 100%
total ekuitas/modal
Laba Kotor Dan Laba kotor = Penjualan bersih – HPP KUMPULAN RUMUS KOMUNITAS
Laba Bersih Laba bersih = Laba kotor – Semua Beban Usaha
Dosis Obat Kanker Dosis Cisplatin = LPT x dosis
laba kotor
%laba kotor = 𝑥 100%
Penjualan/pendapatan

laba bersih
%laba bersih = 𝑥 100%
Penjualan/pendapatan Dosis Carboplatin = Target AUC x (GFR + 25)
Rumus Fried usia dalam bulan
Aktiva & Pasiva Total aktiva = aktiva lancar + aktiva tetap
(bayi) DM = x DM Dewasa
150
aktiva lancar
Current ratio =
Pasiva Rumus thermic BB (kg)
(bayi) DM = x DM Dewasa
70
Cash Flow = Cash in – cash out
Rumus Young n (usia dalam tahun)
Keterangan : <8 tahun DM = x DM Dewasa
n + 12
Aktiva lancar : Uang tunai/cash/cek, tabungan di
bank, piutang, persediaan barang, Rumus Dilling n (usia dalam tahun)
> 8 tahun DM = x DM Dewasa
perlengapan, surat berharga 20
Aktiva tetap : Tanah, mesin, Gedung, bangunan,
% DM Sekali takaran dosis 1x dalam resep
alat angkut, kendaraan, dll. %DM = x 100%
DM sekali
Farmakoekonomi total biaya % DM Sehari takaran dosis sehari dalam resep
ACER = %DM = x 100%
lama perawatan DM sehari
Dosis Berdasarkan
Cost A − Cost B BSA
ICER =
Efek A − Efek B

QALY = Length of life x Quality of life

Perhitungan Tetes jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes
Infus tpm =
waktu (menit)
Semoga bermanfaat