Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN RUMUS MANAJEMEN FARMASI

laba bersih
 ROI ( Return Of Invesment ) = x 100 %
modal
Laba bersih = penjualan – harga obat – seluruh biaya lain (biaya produksi)

lababersih
 ROE ( ReturnOf Equity )= x 100 %
equitas
Laba bersih = laba kotor – biaya lain (pajak)

laba bersih
 ROA ( ReturnOf Assets )= x 100 %
total aset atauaktiva

Turn Harga Pokok Penjualan( HPP)


 TOR( )=
Ratio persediaan rata−rata

Persediaan awal + persediaan akhir


Persediaanrata−rata=
2

HPP (Harga Pokok Penjualan)= Stok Awal + Pembelian – Stok Akhir

 HNA (Harga Netto Apotek) = harga obat – PPN


 HJA (Harga Jual Apotek) = (HNA + PPN) x margin

harga jual−hargabeli
% Margin= x 100 %
harga jual
biayatetap
 BEP( Break Even Point) unit=
harga jual per unit−biya variabel per unit

biaya tetap
 BEP ( Break Even Point ) rupiah=
% margin

biaya tetap
BEP( Break Even Point) rupiah=
 biayavariabel per unit
1−
harga jual per unit

 Kebutuhan obat = (kebutuhan (tahun/bulan/minggu/hari) + stok pengaman) –


sisa stok

 ROP (Reorder Point) = (lead time x pemakain rata-rata(per hari)) + safety stok
ROP = 2 x safety stock
Buffer stock = safety stock

 Stok minimum = (lead time x pemakain rata-rata(per hari)) + safety stok


Stok minimum = ROP

 Stok maksimal = stok minimal + (periode pengadaan x pemakaian rata- rata


perbulan)

 ACER ¿

 ICER ¿

 QALY (Quality Adjusted Life Years) = survival (harapan hidup ) x utility (biaya)
RANGUMAN RUMUS FARMAKOKINETIK

F.D
 Css=
Vd . k .tau

R R
 Css= atau
Cl Ke x Vd

R
 Loading dose= atau Css x Vd
k

( 140−umur ) x BB
 CrCL (laki – laki) =
72 X Scr

( 140−umur ) x BB
 CrCL (perempuan) = 0,85 x
72 X Scr

faktor tetes x jumlah cairan


 Jumlah tetes permenit =
waktu

Faktor tetes anak  60 tetes, dewasa  20 tetes

Css x Vd x k Css x Cl
 Dosis pemeliharaan = atau
SF SF

0,693
 Konstanta laju peruraian  k = t 1
2

T½ k
1 0,693
2 0,346
3 0,231
6 0, 115
8 0, 09
12 0,058

 BSA (Body Surface Area) =


 IBW = TB – 110cm
√ BB X TB
3600

 Css = 5 – 7 t ½
 Wash out = 3 – 5 t ½
 PKOD setelah pemberian pertama dan sebelum pemberian kedua (u/ obat indeks
terapi sempit dan orde 1)
Contoh  3dd1  tiap 8 jam , jadi sbnrnya bisa di cek jam ke 6 (sblm pemberian
berikutnya)
0,693
 Waktu pemberian dosis berikutnya (orde 1)=
Ke
RANGKUMAN RUMUS INDUSTRI

 Tonisitas
Kondisi isotonis = 0,9% b/v

1. Jumlah NaCl yang ditambahkan =


( 0,9 % x volume yang akan dibuat )−( konsentrasi BA X volume yang akan dibuat x E BA )=(hasil dalam

2. Apabila data yang diketahui Tf (Titik beku) Nacl dan Tf BA


Tf NaCl−Tf BA
Nacl yang ditambahkan ( hasilnya  (per)100ml) = x 0,9 %
Tf Nacl
berat ekstrak
 Rendemen Ekstrak = x 100 %
berat simplisia
konsentrasi garam
 pH dapar = pKa + log
konsentrasi asam
100
 %terionisasi = ( pKa− pH )
1+ 10
AUC tablet x dosisiv
 Bioavaibilitas Absolut =
AUC iv x dosis tablet
3 SD
 LOD =
nilai slope(b)
10 SD
 LOQ =
nilai slope(b)
2(tR 2−tR 1)
 Resolusi (R) =
(W 1+W 2)
 Rumus BJ = ρ zat lain / ρ air
 Hukum Lambert Beer
A =ebc
A  absorbansi
e  koefisien ekstingsi molar
b  tebal kuvet
c  konsentrasi zat
 Perhitungan kadar menggunakan spektro UV/Vis
absorban sampel
Konsentrasi = x konsentrasi x faktor pengeceran
absorban baku
1 MSD X 10 6 (mg)
 MACO = X
SF MDD (kg)

SF  Safety factor
MSD  Minimum Singel Dose dari produk yang harus dihilangkan
MDD  Maximum Daily Dose dari produk berikutnya x berat unit dose dalam mg
 Jumlah koloni bakteri ALT
jumlah koloni
N=
( ( 1 xn 1 ) + ( 0,1 xn 2 ) ) x d
Keterangan:
n1  jumlah cawan pada pengenceran pertama yang dihitung
n2  jumlah cawan pada pengenceran kedua yang dihitung
d  pengenceran pertama yang dihitung
Syarat yang dapat dihiutng cawan yang mengandung 30 – 300 koloni
berat setelah diuji
 % Kerapuhan = Berat awal -
berat awal
dial reading(dyne)
 γ (tegangan permukaan)= x faktor koreksi
2 x keliling cincin
 Penentuan jumlah sampling
1. Pola n = 1 + √ N
Sampel diperkirakan homogen dan pemasok disetujui, pembulatannya
kebawah
2. Pola r = 1,5 √ N
Sanpel tidak homogen, pemasok tidak terkualifikasi biasanya untuk
sampel bahan alam
3. Untuk pengujian identitas  semua disampling

Anda mungkin juga menyukai