Anda di halaman 1dari 4

Keseragaman bobot

10 tablet

- diambil
- ditimbang satu persatu menggunakan perkamen
- dicatat
- dihitung nilai penerimaan

Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat

Nilai penerimaan 10 unit nilai penerimaan lebih besar dari


sediaan tidak kurang L1%.
atau sama dengan L1%.
Kecuali dinyatakan lain
- ditambahkan pengujian 20 tablet
L1% = 15.
- ditimbang satu persatu menggunakan
perkamen
- dicatat
- dihitung nilai penerimaan

Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat

Jika nilai penerimaan


akhir dari 30 unit sediaan
lebih kecil atau sama
dengan L1% dan tidak ada
satu unitpun kurang dari
[1-(0,01)(L2)]M atau
tidak satu unitpun lebih
dari [1+(0,01)(L2)]M
seperti tertera pada
perhitungan farmakope.
Data Pengamatan

Tablet Bobot dalam satuan


Tablet 1
Tablet 2
Tablet 3
Tablet 4
Tablet 5
Tablet 6
Tablet 7
Tablet 8
Tablet 9
Tablet 10

X̄ n=10 =

NP =

- Keseragaman sediaan memenuhi syarat jika penerimaan 10 unit sediaan pertama tidak
kurang atau sama dengan L1%. Jika nilai penerimaan lebih besar dari L1%, lakukan
pengujian pada 20 unit sediaan tambahan, dan hitung nilai penerimaan.

Jika 10 tablet tidak memenuhi syarat, maka:

Tablet Bobot dalam satuan Tablet Bobot dalam satuan


Tablet 11 Tablet 21
Tablet 12 Tablet 22
Tablet 13 Tablet 23
Tablet 14 Tablet 24
Tablet 15 Tablet 25
Tablet 16 Tablet 26
Tablet 17 Tablet 27
Tablet 18 Tablet 28
Tablet 19 Tablet 29
Tablet 20 Tablet 30

X̄ n=30 =

NP =

- Syarat jika nilai penerimaan akhir dari 30 unit sediaan lebih kecil atau sama dengan L1%
dan tidak ada satu unitpun kurang dari [1-(0,01)(L2)]M atau tidak satu unitpun lebih dari
[1+(0,01)(L2)]M seperti tertera pada perhitungan farmakope.
Perhitungan Nilai Penerimaan

X1, X2, ...., Xn Perkiraan masing-masing kandungan dari


satuan yang diuji, dengan Xi = wi x A/W
w1, w2, ..., wn Bobot masing-masing satuan yang diuji pada
keseragaman bobot
A Kandungan zat aktif ( persen terhadap
jumlah yang tertera pada etiket) yang
diperoleh menggunakan
Rata-rata dari bobot masing-masing satuan
W (w1, w2, ..., wn)

Variabel Definisi Kondisi Nilai


X̄ Rata-rata dari
masing-masing
kandungan (X1,
X2, ...., Xn) yang
dinyatakan dalam
persentase dari
jumlah yang tertera
pada etiket
X1, X2, ...., Xn Kandungan masing-
masing satuan
sediaan yang diuji,
dinyatakan dalam
persentase dari
jumlah yang tertera
pada etiket
n Jumlah sampel
(jumlah satuaan
dalam sampel)
K Konstanta Jika n = 10, maka k = 2,4
penerimaan Jika n = 30, maka k= 2,0
1/ 2
S Simpangan baku n

SBR
sampel

Simpangan baku
[ ∑ ( xi− X̄ )
i=1
n−1 ]
relatif (simpangan 100 s
baku contoh yang

dinyatakan dalam
persentase rata-tara)
M (kasus 1) yang Nilai rujukan Jika 98,5% ≤ X̄ ≤ M = X̄
digunakan jika 101,5%, maka (NP = ks)
T≤101,5 Jika X̄ < 98,5% M = 98,5%
maka (NP = 98,5 - X̄ +
ks)
Jika X̄ > 101,5% M = 101,5%
maka (NP = X̄- 101,5%
+ ks)
M (kasus 2) yang Nilai rujukan Jika 98,5% ≤ X̄ ≤ T, M = X̄
digunakan jika T> maka (NP = ks)
101,5 Jika X̄ < 98,5% M = 98,5%
maka (NP = 98,5 - X̄ +
ks)
Jika X̄ > T maka M=T%
(NP = X̄- T + ks)
Nilai penerimaan Rumus umum =
(NP) |M − X̄ | + ks
(perhitungan diatas
dinyatakan untuk
kasus yang
berbeda)
L1 Nilai penerimaan L1 = 15,0 kecuali
maksimum yang dinyatakan lain
diperbolehkan pada masing-
masing monografi
L2 Rentang deviasi Pada bagian bawah,
maksimum dari tiap tidak ada satupun
satuan sediaan yang hasil satuan sediaan
diuji dari perhitungan yang boleh kurang
nilai M dari [1- (0,01) (L2)] L2 =25,0 kecuali
M. Pada bagian atas dinyatakan lain
tidak ada satupun pada masing-
hasil satuan sediaan masing monografi
yang boleh lebih
besar dari [1+ (0,01)
(L2)] M (berdasarkan
nilai L2= 25,0)

Anda mungkin juga menyukai