Proses KLT
1. Penyiapan alat dan bahan
2. Pembuatan larutan stok, baku, uji, seri, sampel
3. Pemotongan plat
4. Pencucian plat dengan pelarut
5. Aktivasi plat dengan oven
6. Penotolan sampel
7. Penjenuhan chamber KLT
8. Elusi
9. Pengeringan plat dengan oven, diangin-anginkan
10. Identifikasi spot secara visual
11. Identifikasi spot dengan reagen semprot
Proses pengerjaan penimbangan dengan neraca analitik
1. Periksa waterpass timbangan
2. Bersihkan timbangan
3. Nyalakan timbangan
4. Timbangan ditara
5. Pelaksanaan penimbangan
6. Bersihkan timbangan
7. Matikan timbangan
Proses pH meter
1. Hidupkan pHmeter
2. Buka elektroda dari larutan KCl
3. Dibersihakan elektroda dengan akuades dan di lap menggunakan tissue
4. Dilakukan kalibrasi pada pH 4, 7, dan 10. Tanda alat sudah terkalibrasi yaitu dengan
munculnya tanda √ a
5. Dilakukan uji pH pada sampel
6. Dicatat pH pada sampel
7. Dibersihkan elektroda dengan akuades dan di lap menggunakan tissue
8. Dimasukkan elektroda ke dalam larutan KCl. Penyimpanan pHmeter, elektrodanya harus
terendam dalam KCl.
Proses Pengukuran Bobot Jenis dengan Piknometer
1. Ditimbang piknometer kosong
2. Ditimbang piknometer + air
3. Ditimbang piknometer + sampel
4. Dilakukan replikasi 3x
5. Perhitungan :
W2-W0
ρ sampel =
W1-W0
Perhitungan nilai sudut diam granul
tinggi tinggi
Tan α = α = tan-1
jari-jari jari-jari
Syarat sudut diam
Sudut diam Syarat (derajat)
Excellent 25-30
Good 31-35
Fair 36-40
Passable 41-45
Poor 46-55
Very poor 56-65
Very very poor > 66
Perhitungan nilai angka lempeng total bakteri, angka kapang khamir jamur
1
ALT (koloni/g) = rata-rata jumlah koloni x
faktor pengenceran
Perhitungan kadar air
awal - akhir
Kadar air = x 100%
akhir
Perhitungan susut pengeringan
awal - akhir
Susut pengeringan = x 100%
awal
Perhitungan kadar abu
berat krus dan abu - berat krus
Kadar abu total = x 100%
berat sampel
berat krus dan abu tidak larut asam - berat krus
Kadar abu tidak larut asam = x 100%
berat sampel
Metode sterilisasi
Panas basah autoklaf
Panas kering oven
Filtrasi kalau tidak tahan panas dan lembab
Metode pembuatan sediaan steril
Aseptis kerja di LAF
Sterilisasi akhir disterilkan di akhir sesuai dengan sampel
Analisis Pareto
A : ≤ 70%
B : 70-90%
C : ≥ 90%
Analisis Metode Konsumsi
CT = (CAxT ) + SS – Sisa Stock
Keterangan :
CT = Kebutuhan per periode Waktu
CA = Kebutuhan rata - rata waktu (bulan)
T = Lama Kebutuhan (bulan/tahun)
SS = Safety Stock
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
- Stok optimum = pemakaian per bulan sebelumnya + kebutuhan waktu tunggu + stok
penyangga
- Permintaan = stok optimum – sisa stok
- Stok penyangga = 20% dari pemakaian per bulan sebelumnya
waktu tunggu
- Kebutuhan waktu tunggu =
hari kerja
x pemakaian
Tahapan Swamedikasi
W : Who siapa yang mengalami kejadian tersebut?
W : What apa gejala yang dialami?
H : How long berapa lama gejalanya?
A : Action tindakan yang sudah dilakukan untuk mengatasi gejala?
M : Medication obat apa yang sudah dikonsumsi terkait gejala yang dialami?
Tahapan Konseling
- Pengenalan diri sebagai apoteker (salam, nama)
- Tujuan konseling
- Memastikan identitas pasien (nama, umur, alamat)
- Memastikan obat yang didapatkan pasien (obat apa, indikasi untuk apa, cara pemakaian,
efek samping mayor bila perlu, cara penyimpanan)
- Meminta feedback (pengulangan, ada pertanyaan?)
- Memberikan kontak apoteker jika pasien mengalami kondisi khusus
- Salam penutup
Skrining Resep
- Kajian Administrasi : identitas dokter (nama, SIP, alamat, no telpon, paraf dokter),
identitas pasien (nama, umur, alamat, bb, tb, jenis kelamin), tanggal penulisan resep
- Kajian Farmasetis : nama obat, bentuk sediaan, kekuatan, jumlah obat
- Kajian Klinis : tepat indikasi; tepat dosis; tepat cara pemberian, interval waktu, dan lama
pemberian; tepat pasien (kontraindikasi), waspada efek samping, interaksi obat
Skrining Drug Related Problem (DRP)
- Tidak perlu
- Salah obat
- Dosis terlalu rendah
- Dosis terlalu tinggi
- Efek samping obat
- Interaksi obat
- Ketidakpatuhan
- Memerlukan terapi tambahan
Compounding (Peracikan)
- Obat dalam bentuk selaput tidak boleh digerus
- Obat antibiotik dan obat simptomatik (ngatasin gejala) tidak boleh dicampur
- CTM 5 mg No. X
dtd : 5 mg x 10 = 50 mg
kalau gaada dtd : ambil 5 mg (1 tab) dibagi sepuluh
- Iter 3x pasien menebus 4x.
Kalau udah menebus pertama kali, copy resep det orig
Kalau udah menebus dua kali, copy resep Iter 2x
Kalau udah menebus tiga kali, copy resep Iter 1x
Kalau udah menebus empat kali, tidak menyerahkan copy resep
- INGAT SIGNA!
Oculus mata
Auris telinga
Dextra kanan
Sinistra kiri
a.c ante coenam sebelum makan
p.c post coenam sesudah makan
- Beyond Used Date
Sediaan solid : 6 bln
Sediaan semi-solid : < 1 bln
Sediaan sirup kering : 14 hari
Sediaan tetes mata botol : < 1 bln
Sediaan tetes minidose : 3 x 24 jam
Insulin di suhu ruang : 28 hari, di kulkas udah dibuka : 60 hari