Anda di halaman 1dari 67

Praktikum Kimia Farmasi Dasar

Oleh:
Anita Puspa Widiyana, S. Farm., M. Farm., Apt.
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan
dan melaporkan teknik dasar laboratorium,
penggunaan instrumen, kalibrasi, pembuatan
larutan, pengenceran, pengukuran pH larutan
tunggal, campuran dan dapar (C3,P2, A2)
Kemampuan akhir yang direncanakan
• Mahasiswa mampu memahami peralatan laboratorium kimia farmasi dasar (C2, P2, A2)
• Mahasiswa mampu memahami, mempraktikkan dan melaporkan penggunaan dan
kalibrasi instrumen (C3,P2, A2)
• Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan dan melaporkan penimbangan,
pemipetan, penyaringan (C3,P2, A2)
• Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan dan melaporkan pengenceran 1 (C3,P2,
A2)
• Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan dan melaporkan pengenceran 2 (C3,P2,
A2)
• Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan dan melaporkan pengenceran larutan
bertingkat 1 (C3,P2, A2)
• Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan dan melaporkan pengenceran larutan
bertingkat 2 (C3,P2, A2)
• Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan dan melaporkan pH larutan tunggal
(C3,P2, A2)
• Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan dan melaporkan pH larutan campuran
(C3,P2, A2)
• Mahasiswa mampu menerapkan, mempraktikkan dan melaporkan pH larutan dapar
(C3,P2, A2)
Pengenalan Alat dan Bahan
Definisi

Kepekaan
Alat Fungsi
Gelas

Jenis
Alat Gelas
• Definisi:
Peralatan yang terbuat dari kaca yang digunakan untuk
percobaan ilmiah, terutama dalam laboratorium
• Jenis:
botol coklat, botol reagen coklat, buret bening dan coklat,
cawan porselin, corong gelas, corong pisah, erlenmeyer,
gelas arloji, gelas beker, gelas ukur, kolom kromatografi,
labu ukur, pipet tetes, pipet volum, tabung reaksi
• Fungsi:
Fungsi sesuai jenis alat gelas (Tugas praktikum)
• Kepekaan/tingkat ketelitian:
Kepekaan sesuai jenis alat gelas (Tugas praktikum)
Contoh alat gelas
• Labu Ukur 100 ml
• Bentuk : lonjong, beralas datar, leher panjang dan
menyempit, satu ( kadang-kadang dua ) garis tipis-tipis
tergores pada lehernya, besarnya volume dll tercantum
pada labu
• Fungsi : alat untuk membuat larutan baku seri, primer,
skunder ; alat pengenceran dan tidak untuk menyimpan
larutan
• Ukuran labu ukur : 1 ml,2 ml, 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml
• Kepekaan: suhu di dalam labu 200C, kepekaan volume ±
0,250 ml
• Keterangan: merk labu
Gambar
Bahan Kimia
• Sifat bahan kimia  MSDS (Material Safety
Data Sheet)
• Klasifikasi:
a. derajat kemurniannya
b. sifat dasar bahaya
Sifat berdasarkan derajat kemurnian
1. Commercial atau Technical Grade.
• Umumnya tidak digunakan di laboratorium untuk analisis kimia karena
kemurniannya rendah.
• Pada label wadah zat kimia ini tidak tercantum jenis kotoran yang terdapat
di dalamnya.
2. USP-Grade (United State Pharmacope)
• Bahan yang dimurnikan agar lulus dari suatu tes-tes tertentu atau tidak
mengandung beberapa zat tertentu.
• Pada umumnya USP-Grade tidak setinggi CP-Grade tetapi dapat dipakai
untuk keperluan laboratorium.
3. CP-Grade (Chemically Pure Grade).
• Derajat kemurnian mirip dengan Reagent Grade.
4. Reagent Grade atau Analyzed Grade.
• Bahan dihasilkan oleh pabrik dan telah dimurnikan serta telah dites untuk
meyakinkan bahwa kandungan dari zat-zat tertentu di bawah batas
maksimum sesuai dengan ketepatan
Sifat berdasarkan bahaya dan label
dalam bahan
• Toxic (sangat beracun)
• Corrosive (korosif)
• Explosive (mudah meledak)
• Oxidizing (pengoksidasi)
• Flammable (sangat mudah terbakar)
• Harmful (berbahaya)
Label di Botol Bahan Kimia
MSDS Bahan Kimia
Tempat Penyimpanan Bahan Kimia
• Tempat penyimpanan masing-masing kelompok
bahan tersebut diberi label dengan warna
berbeda
• Warna merah  bahan flammable
• Kuning  bahan oksidator
• Biru  bahan toksik
• Putih  bahan korosif
• Hijau  bahan yang bahayanya rendah
TUGAS 1
1. Carilah MSDS pada salah satu bahan kimia (
heksana, etanol, HCl, NaOH, KCl, AgNO3) ?
2. Sebutkan contoh masing masing 2 bahan yang
bersifat flammable, oksidator, toksik dan korosif
dari bahanpada nomor 1?
3. Carilah kelengkapan data alat gelas (fungsi,
gambar, kepekaan) di media daring, alat gelas
meliputi pipet volume 5 ml, gelas ukur 50 ml,
gelas beker 100 ml, buret 25 ml ?
Kalibrasi Alat Gelas, Neraca
Analitik dan pH Meter
Kalibrasi
• Definisi:
Suatu kegiatan membandingkan antara hasil
pengukuran suatu alat dengan standart yang sesuai
untuk menentukan besarnya koreksi pengukuran alat
serta ketidakpastian.
• Tujuan:
Memberikan hasil ukur dengan keabsahan yang sama,
alat ukur tersebut perlu mempunyai ketelusuran
kepada standar nasional atau standar internasional
• Contoh instrumen:
Neraca analitik, pH meter, alat gelas pipet volume
Neraca Analitik
• Menimbang bahan
padat atau cair
• Memiliki kepakaan
penimbangan (± 50 mg)
pH meter
• Mengukur pH
larutan
• Menampilkan
derajat pH dan
suhu
Pipet volume
• Mengambil/meng
ukur sejumlah
tertentu volume
cairan sesuai
dengan label pada
pipet
• Ketelitian sesuai
dengan jenis pipet
Standart Deviasi
• Definisi:
Nilai statistik untuk menentukan bagaimana
sebaran data dalam sampel, dan seberapa dekat
titik data individu ke mean atau rata-rata nilai
sampel
• Makna SD
SD = 0  semua nilai dalam himpunan sama
SD>>>  titik data individu jauh dari nilai rata-
rata
Tugas 2
• Carilah rumus perhitungan standart deviasi di
beberapa literatur dan sebutkan literaturnya ?
• Hitung rata-rata nilai dari kalibrasi neraca
anailitk dengan data replikasi 1 sebesar 1,0096 g,
replikasi kedua sebasar 0,9989 g dan replikasi
ketiga sebesar 0,9998 g ?
Teknik Dasar Laboratorium
Penimbangan

Teknik
Dasar
Lab
Penyaringan Pemipetan
Penimbangan
• Definisi:
Menentukan berat atau massa sampel atau bahan
dengan gaya yang telah diukur atau tertera
• Alat:
Neraca analitik
• Klasifikasi:
a. Penimbangan langsung
b. Penimbangan tak langsung
ALAT PENIMBANGAN
1. Timbangan
a. Timbangan analitik
- Kepekaan penimbangan dengan ketelitian: 0,1 mg
- Menimbang zat baku primer dengan berat minimal
50 mg
- Ketelitian tinggi dengan kesalahan 1 %
b. Timbangan milligram
- Kepekaan penimbangan dengan ketelitian: 1 mg
- Menimbang oreintasi zat baku primer atau
pereaksi
- Tidak diperlukan ketelitian tinggi
CARA MENIMBANG
1. CARA LANGSUNG
- Berat botol timbang kosong = 10,2368 g
- Berat botol timbang + zat = 10,8796 g
Berat zat = 0,6428 g
2. CARA TIDAK LANGSUNG
- Berat botol timbang + zat = 12,3456 g
- Berat botol timbang + sisa zat setelah dituang
ke dalam beaker glas s = 11,6952 g
Berat zat = 0,6504 g
CONTOH PENIMBANGAN dan
PERHITUNGAN KONSENTRASI
PENIMBANGAN
• Asam oksalat: 650 mg (neraca milligram)/orientasi 
• Timbangan analitik
Misalnya: 642,8 mg  boleh
690,5 mg  boleh
721,9 mg  ??
543,2 mg  ??
PERHITUNGAN KONSENTRASI
Berat asam oksalat= 642,8 mg (MR= 126,07) dalam 100 ml
Konsentrasi H2Ox = (0,6428/126,07)X(1000/100)/2 =
0,101975 = 0,1020 N
Menimbang asam oksalat
• Ditimbang asam oksalat = 630,35 mg ± 2 %
• Dimasukkan ke dalam botol timbang dan
timbang pada timbangan analitik
CATATAN:
a. menimbang pada timbangan analitik tidak
boleh mengurangi atau menambah zat yang
sedang ditimbang
b. Berat zat yang tertimbang tidak boleh
menyimpang 2 % dari yang seharusnya
tertimbang
Penyaringan
• Definisi:
Pembersihan partikel padat dari suatu fluida
dengan melewatkan dalam medium penyaingan
yang menahan zat padat.
• Jenis penyaringan:
a. Penyaringan gravitasi
b. Penyaringan hisap
Penyaringan Gravitasi
• Penyaringan dilakukan dengan menempelkan
sepotong kertas saring ke dalam corong dan
biarkan saja
Penyaringan Hisap
• Penyaringan dengan
menggunakan
perbedaan tekanan
antara bagian luar dan
dalam labu penghisap.
• Salah satu penyaringan
hisap adalah
penyaringan Buchner.
• Penyaringan Buchner ini
menggunakan corong
Buchner, kertas saring
dan vakum.
• Vakum akan
mempercepat proses
penyaringan dan filtrat
lebih jernih.
Pemipetan
• Definisi
Mengukur dan mentransfer, cairan bervolume
tertentu
• Tujuan
untuk menakar cairan dalam jumlah kecil secara
efektif.
Teknik Pemipetan
Tugas 3
• Mengapa dilarang mengetuk dan atau meniup
cairan sisa yang terdapat di ujung pipet volume ?
• Mengapa pada waktu penyaringan, kertas saring
yang diletakkan di dalam corong kaca tidak
boleh melebihi mulut corong ?
• Mengapa kertas saring perlu dibasahai dengan
pelarut yang digunakan untuk melarutkan zat ?
Pembuatan Larutan 1 & 2
Larutan
• Definisi:
- Larutan adalah fase yang homogen yang
mengandung lebih dari satu komponen.
- Komponen yang terdapat dalam jumlah besar
disebut pelarut atau solvent.
- Komponen dalam jumlah sedikit disebut zat
terlarut atau solute.
Konsentrasi
• Perbandingan antara zat yang dilarutkan
(solute) dengan pelarut (solvent).
• Perbandingan antara zat yang dilarutkan
(solute) dengan larutan (solute + solvent).
• Perbandingan antara zat 1 dengan zat 2.
• Perbandingan antara zat 1 dengan campuran
(zat 1 + zat 2).
• Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut (solute) dalam satu liter
larutan.
m 1000
Molaritas Zat = BM x V (mL)
• Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam setiap liter
larutan.
m 1000
N= BM x V x valensi
• Molalitas (m)
Molalitas adalah perbandingan antara besarnya mol solute dalam 1000 gram
solvent (pelarut)
mol solute
m = 1000 g pelarut
• Persen massa %(b/b)
Adalah berat bahan yang terkandung dalam 100 gram larutan.
g
%(massa) = 100 g x 100%
• Persen volume %(v/v)
Adalah volume bahan yang terkandung di dalam 100 ml
larutan.
ml
%(volume) = x 100%
100 ml
• Persen berat per volume %(b/v)
Adalah berat bahan yang terkandung di dalam 100 ml
larutan.
g
%(b/v) = x 100%
100 ml
• Part per million
1 ppm = 1000 ppb
1 ppb = 1/1000 ppm
1 ppm = 1 mg/L
Contoh 1
• Seorang mahasiswa farmasi sedang belajar
melakukan pembuatan larutan. Mereka akan
membuat larutan NaCl 0,11 M dan NaOH 0,09 M.
Larutan NaCl dibuat dengan cara melarutkannya di
dalam air dan menambahkan air sampai 50,0 ml.
Larutan NaOH dibuat dengan melarutkan air
sampai larut dan menambahkannya sampai tanda
50,0 ml. Diketahui Ar Na = 23, Ar Cl = 35,5.
Berdasarkan hal tersebut maka jawablah pertanyaan
di bawah ini:
a. Hitunglah secara teoritis setiap percobaan ?
b. Berapakah berat NaCl dan NaOH yang ditimbang ?
Contoh 2
• Seorang apoteker akan membuat larutan AgNO3
(Mr = 169,87 g/mol) dengan konsentrasi tertentu.
Dia menimbang sampel AgNO3 sebesar 1,050 g ;
1,045 g dan 1,010 g. Sampel AgNO3 akan dilarutkan
dalam akuades sebanyak 1 L. Hitunglah:
a. SD dari sampel tersebut ?
b. Berapakah konsentrasi AgNO3 dalam ppm ?
c. Berapakah molaritas AgNO3 ?
d. Berapakah konsentrasi dalam % b/v ?
e. Berapakah normalitas AgNO3 ?
Tugas 4
• Hitunglah berapa berat NaCl yang dibutuhkan
untuk membuat larutan NaCl 0,5 N sampai
diperoleh volume sebesar 250, 0 ml ?
• Seorang mahasiswa farmasi sedang melakukan
pengujian kadar Vitamin C di dalam tubuh.
Sebelum melakukan pengujian, dia membuat
larutan Vitamin C dengan konsentrasi 15 % b/v.
Berapakah berat Vitamin C yang harus
ditimbang jika volume larutan yang dibuat
sebesar 250 ml ?
Pengenceran Bertingkat 1 & 2
Pengenceran
• Definisi
mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh
volume akhir yang lebih besar.
• Satuan
Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan
beberapa cara seperti persen perberat (%/w),
persen per volume (%/v), molaritas, molalitas,
ppm, dan fraksi mol.
Contoh
• Seorang apoteker akan membuat larutan yang
digunakan dalam proses produksi obat. Larutan yang
dibuat adalah larutan HCl. Larutan HCl yang dibuat
memiliki konsentrasi 0,48 M. Konsentrasi larutan HCl
pekat yang tersedia adalah 37% dan berat jenis 1,18 g/ml
(Ar Cl = 35,5 g/mol). Larutan tersebut dibuat di dalam
labu ukur 250,0 ml dengan cara memipet sejumlah
volume larutan HCl pekat dan menambahkan aquadest
sampai garis tanda pada labu ukur.
a. Berapakah volume HCl pekat yang dibutuhkan ?
b. Buatlah HCl 0,24 M dari HCl 0,48 M dalam air
sebanyak 100 ml ? Berapakah volume HCl 0,48 M
yang dibutuhkan ?
• Perhitungan pembuatan larutan HCl 0,48 M
Molaritas (M) HCl pekat = 10 x % HCl x BJ
BM
= M
• (V1 x M1)pekat = (V2 x M2)yang dibuat
M HCl yang dibuat= V HCl pekat x M HCl pekat
V larutan yang dibuat
= M
• Jadi, konsentrasi larutan HCl yang dibuat adalah
M
Tugas 5
1. Berapakah berat NaOH yang harus ditimbang
untuk membuat konsentrasi sebesar 1000 ppm
dalam larutan air sampai 100 ml ?
2. Berapakah volume NaOH 1000 ppm yang
harus diambil untuk membuat NaOH 5 dan 10
ppm dalam larutan air sampai 100 ml ?
TEORI KLASIK
• Senyawa dicelupkan lakmus biru ke dalamnya berubah
merah
• Mengandung hidrogen (H)
Asam • Satu/lebih atom H dapat diganti atom logam

• Senyawa dicelupkan lakmus merah ke dalamnya berubah


biru
• Mengandung gugus hidroksil (OH)
Basa • Sebagian/seluruh gugus OH dapat diganti dengan sisa asam

lakmus biru
Larutan ASAM Lakmus berubah berwarna merah
tercelup

lakmus merah
Larutan BASA Lakmus berubah berwarna biru
tercelup
TEORI STEVANUS ARRHENIUS
• Zat dilarutkan air akan mengalami ionisasi
ASAM
melepaskan ion hidrogen
• Zat dilarutkan air akan mengalami ionisasi
BASA
melepaskan ion hidroksil
H2O
ASAM = Zat H+
larutan
HCl H+ + Cl-
H2O
BASA = Zat OH-
larutan
NaOH Na+ + OH-

Ion H (proton)  tidak dapat berdiri sendiri  bergabung dengan molekul


air  mengisi/menggantikan elektron sunyi pada atom O dari air 
membentuk ion  ion hidroksonium/ion hidronium/ion oksonium
H+ + H2O H3O+ (ion oksonium)
CATATAN:
• Ion hidrogen selalu bergabung dengan molekul air ion
hidronium
• Reaksi dissosiasi hanya berlaku untuk pelarut air
• Tidak ada hubungan antara asam dan basa
TEORI J.N BRONSTED-T.M
LOWRY
• Zat yang melepaskan proton (ion Hidrogen)
ASAM • Proton donor

• Zat yang menerima proton (ion Hidrogen)


BASA • Proton akseptor

ASAM Proton + Basa Konjugasi (yang sesuai)

HCl H+ + Cl-
Contoh asam-basa menurut Bronsted-Lowry

Asam, molekul tak


bermuatan • HCl, HNO3, H2S, H2CO3, HCN

Asam, anion • HSO4-, HS-, H2PO4-

Asam, kation • NH4+, H3O+

Basa, molekul tak


bermuatan • H2O, NH3

Basa, anion • CL-, OH-, CO32-, NO3-, H2PO4-

Senyaw/ion
AMFOTER • HSO4-, H2PO4-, H2O
Derajat Keasaman
pH (eksponen ion hidrogen) adalah logaritmik dari
konsentrasi ion hidrogen / oksonium dalam tanda
negatif denga rumus:
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH = 14 – log pOH
Larutan asam= pH < 7 atau pOH > 7
Larutan netral = pH = 7 atau pOH = 7
Larutan basa = pH > 7 atau pOH < 7
Larutan Asam Kuat Valensi Satu
• HA + H2O H3O+ + A-
Asam kuat  alfa = 1
Apabila konsentrasi [HA] = C mol/liter maka
konsentrasi [H3O+]= [HA] = C mol/liter sehingga;
pH = pC
Contoh:
Hitung pH larutan HCl 0,001 M ?
Jawab:
HCl + H2O H3O+ + Cl-
0,001 M 0,001 M
pH = - log [H3O+]
= - log 10-3 = 3,0
Larutan Basa Kuat Valensi Satu
• BOH B+ + OH-
Basa kuat  alfa = 1
Apabila konsentrasi [BOH] = C mol/liter maka
konsentrasi [OH-]= [BOH] = C mol/liter sehingga;
pOH = pC
Contoh:
Hitung pH larutan NaOH 0,01 M ?
Jawab:
NaOH Na+ + OH-
0,01 M 0,01 M
pOH = - log [OH-]
= - log 10-2 = 2,0
pH = 14 – pOH
= 14 – 2 = 12
Larutan Asam Kuat Valensi Banyak
• H2A + 2H2O 2H3O+ + A-
Asam kuat  alfa = 1
Apabila konsentrasi [H2O] = C mol/liter maka
konsentrasi [H3O+]= 2C mol/liter sehingga;
pH = pC – log 2
Contoh:
Hitung pH larutan HCl 0,10 M ?
Jawab:
H2SO4 + 2H2O 2H3O+ + SO4-
0,10 M 2x 0,10 M
pH = - log [H3O+]
= - log 2 x 10-1 = 1-log 2
= 1 – 0,3010 = 0,6990
Larutan Basa Kuat Valensi Banyak
• M(OH)2 M+ + 2OH-
Basa kuat  alfa = 1
Apabila konsentrasi [M(OH)2] = C mol/liter maka konsentrasi
[OH-]= 2C mol/liter sehingga;
pOH = pC – log 2
Contoh:
Hitung pH larutan MgOH2 0,01 M ?
Jawab:
MgOH2+ H2O Mg2+ + 2OH-
0,01 M 0,01 M
pOH = - log [OH-]
= - log 2 x 10-2 = 2 – log 2
= 2 – 0,3010 = 1,6990
pH = 14 – pOH
= 14 – 1,6990 = 12,3010
Larutan Dapar / Buffer / Penahan /
Penyangga
• Dapar : senyawa-senyawa atau campuran senyawa
yang dapat meniadakan perubahan pH terhadap
sedikit pemberian asam atau basa
• Kegunaan Larutan Dapar antara lain:
a. Reaksi analisis kulitatif dan kuantitatif
b. Mengkalibrasi alat pH meter
c. Mempertahankan stabilitas sediaan farmasi
• Dapar dapat berupa:
a. Kombinasi asam lemah + basa konjugat (garam)
b. Kombinasi basa lemah + asam konjugat (garam )
pH Larutan Dapar
Persamaan Dapar
pH = pKa + log [garam]
[asam]
pOH = pKb + log [garam]
[basa]
pH = 14 - pOH
Contoh
1000 ml larutan yang berisi asam asetat 0,10 M dan
sodium asetat 0,10 M (Ka = 1,82 x 10-5) ditambah 10
ml HCl 1 M. Berapa harga pH nya
• pH sebelum penambahan HCl
CH3COOH H+ + CH3COO-
CH3COONa Na+ + CH3COO-
Konsentrasi [HAc] = 0,01 M, konsentrasi [NaAc] =
0,01 M
pKa = - log Ka
= - log 1,82 x 10-5 = 4,74
pH = pKa + log [garam]
[asam]
pH = 4,74 + log [NaAc]
[HAc]
= 4,74 + log [0,1]
[0,1]
= 4,74 + 0,00 = 4,74
• Setelah penambahan 10 ml HCl 1 Molar
Reaksi:
CH3COOH H+ + CH3COO-
CH3COONa Na+ + CH3COO-
HCl H+ + Cl-
Konsentrasi [H+] = 10 ml x 1 M = 10 mmol = 0,01 mol
Konsentrasi [Garam] = [CH3COONa] = 0,10 – 0,01 =
0,09 M
Konsentrasi [Asam] = [CH3COOH] = 0,10 + 0,01 =
0,11 M
pH = 4,74 + log 0,09/0,11 = 4,74 – 0,09 = 4,65
Tugas 6
• Konsentrasi asam asetat adalah 0,5 x 10-2 (pKa =
4,74; log 5 = 0,70; log 0,5 = -0,30) . pH asam
asetat adalah
• HCl 10 N dengan volume 5,0 ml diencerkan
dengan aquadest sampai 500 ml. pH HCl setelah
pengenceran adalah
• 1000 ml larutan berisi asam asetat 0,10 M dan
sodium asetat 0,10 M (pKa = 4,74). Harga pH
adalah
Panduan Tugas
• Bagilah 1 kelas menjadi 6 kelompok
• Diskusikan tugas yg diberikan dosen dan jika
ada tuliskan daftar pustaka
• Presentasikan di depan kelas
• Waktu presentasi 10 menit
• Setiap kelompok diwajibkan menyiapkan
pertanyaan untuk kelompok yang presentasi dan
hasil diskusi diselesaikan jam 08.00
• Tugas dikumpulkan setelah kuliah berakhir
Selamat Belajar dan Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai