Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KIMIA FARMASI

LARUTAN BAKU , BAKU PEMBANDING DAN LARUTAN PEREAKSI

Guru bidang study : Ibu Anita Siboro S. Farm

DISUSUN OLEH:
1. Osvi yohana damanik
2. Enjel carmoi manurung
3. Aldo pakpahan
4. Davina situmorang

SMK SWASTA RK BINTANG TIMUR PEMATANG SIANTAR


TP 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat dari Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat dan juga
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tanpa suatu halangan
apapun. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Anita Siboro S .Farm selaku guru
bidang study kimia farma yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan penulis dan pembaca .
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini merupakan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh guru pembelajaran kimia farmasi yang berjudul “ larutan baku,baku pembanding
dan larutan pereaksi “.
Kami menyadari kalau di dalam makalah ini masih ada kekurangan- kekurangan serta jauh
kata sempurna . Maka untuk itu, kami berharap kritik atau saran serta usulan. Akhir kata saya
berikan ucapkan terimakasih..

Pematangsiantar, 01 maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu proses analisis, terdapat 2 jenis, yaitu analisis kuantitatif d a n a n a l i s i s
k u a l i t a t i f . A n a l i s i s k u a l i t a t i f a d a l a h s u a t u p r o s e s pengidentifikasian sesuatu
yang belum diketahui dalam suatu lingkupsampel, sedangkan analisis kuantitatif
adalah suatu proses seperti pengukuran kadar dan konsentrasi.
Larutan merupakan suatu jenis campuran yang bersifat homogen. Karena
suatu larutan tidak dapat dibedakan secara organoleptis antarazat pelarut dan zat
terlarutnya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan molekul – molekul atau ion – ion
yang ada, bercampur dengan baikdengan zat pelarutnya, sehingga memiliki sifat
homogeny.
Larutan standar atau larutan baku merupakan suatu larutan yang dapat diketahui
secara pasti. Larutan ini berfungsi menjadi suatu titran, sehingga larutan baku
selalu berada di biuret. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya harus diukur
terlebih dahulu volumenya laludisimpan dalam erlenmeyer (Freiser dan Nancollas,
1987).Larutan baku terbagi menjadi 2 macam, yaitu larutan baku primer dan l a r u t a n
b a k u s e k u n d e r . L a r u t a n b a k u p r i m e r m e m i l i k i t i n g k a t kemurnian yang
cukup tinggi, sedangkan larutan baku sekunder harusd i b a k u k a n d e n g a n l a r u t a n
b a k u p r i m e r t e r l e b i h d a h u l u u n t u k menentukan konsentrasinya.
Larutan Pereaksi adalah suatu larutan yang banyak digunakan untuk uji percobaan
kualitatif dimana dalam larutan tersebut belum diketahui konsentrasinya. Baku pembanding
(reference material) adalah suatu bahan dengan kemurnian tertentu, yang digunakan sebagai
pembanding untuk mendapatkan kadar suatu analit sampel.

1.2 rumusan masalah


1.Apa penertian dari larutan baku ?
2. Apa saja jenis larutan baku?
3. Apa saja syarat dari larutan baku ?
4.apa yang di maksut dengan larutan pereaksi ?
5. Apa saja contoh larutan pereaksi ?
6. Bagai mana penggollongan larutan pereaksi ?
7. apa penertian dari larutan pembanding ?
8. Apa saja jenis jenis larutan pembanding ?
9.Apa saja manfaat dari larutan pembanding ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penertian larutan Baku

Dalam kimia analitik suatu larutan standar atau larutan baku adalah


suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang diketahui secara tepat dari unsur atau
zat. Larutan standar biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang
sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan
konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet
volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer larutan standar yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi zat lain, seperti larutan dalam titrasi.[1]
Konsentrasi larutan standar biasanya dinyatakan dalam satuan mol per liter (mol / L,
sering disingkat M untuk molaritas), mol per desimeter kubik (mol/dm3) atau kilomol per
meter kubik (kmol/m3). Suatu standar sederhana diperoleh melalui pelarutan unsur
tunggal atau suatu zat dalam pelarut yang mampu yang mana akan bereaksi dengannya.
2.2 Jenis jenis larutan baku
 larutan baku primer
Larutan baku primer merupakan larutan yang mengandung zat padat murni
yang konsentrasilarutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan
massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui.
Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti
dari zat pereaksitersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu.Contoh larutan baku primer
diantaranya larutan kalium dikromat (K2Cr2O7), natrium klorida (NaCl), asam oksalat, dan asam
benzoat.
 larutan baku sekunder
Larutan baku sekunder merupakan larutan yang mengandung suatu zat yang
konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak
pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan
baku primer, biasanya melalui metode titrimetri. Contoh larutan baku sekunder
diantaranya larutan perak nitrat (AgNO3), kalium permanganat (KMnO4), besi(II)
sulfat (FeSO4) dan natrium hidroksida (NaOH).

2.3 Syarat syarat larutan baku


 Syarat-syarat larutan baku primer:

 Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu 110-120 °C) dan
disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya tak dapat dipenuhi oleh zat- zat terhidrasi
karena sukar untuk menghilangkan air-permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan
pernguraian parsial.)
 Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara; kondisi ini menunjukkan bahwa zat
tak boleh higroskopis, tak pula dioksidasi oleh udara atau dipengaruhi karbon dioksida.
 Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan tertentu.
 Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang besar.
 Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.
 Reaksi yang berlangsung dengan pereaksi harus bersifat stoikiometrik dan langsung.
 Syarat-syarat larutan baku sekunder:

 Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer


 Mempunyai berat ekivalen yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan
 Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.

2.4 Penertian larutan pereaksi


Larutan Pereaksi adalah suatu larutan yang banyak digunakan untuk uji percobaan kualitatif
dimana dalam larutan tersebut belum diketahui konsentrasinya.

Anda mungkin juga menyukai