LARUTAN
STANDART BAKU PEMBANDING, LARUTAN BAKU,
DAN LARUTAN PEREAKSI
A. STANDART BAKU PEMBANDING
Baku pembanding (reference material) adalah suatu bahan dengan kemurnian
tertentu, yang digunakan sebagai pembanding untuk mendapatkan kadar suatu analit
sampel.
Manfaat baku pembanding ini adalah untuk menguji akurasi (kecermatan) metode.
Metode hasil pengembangan dicobakan pada baku ini, hasil yang diperoleh dikurangai hasil
yang tertera disertifikat merupakan ukuran bias metode.
B. LARUTAN BAKU (LARUTAN STANDART)
Larutan baku/ larutan standar adalah larutan suatu zat terlarut yang telah
diketahui konsentrasinya.
Manfaat Larutan baku sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus
berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui
secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk
menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung
melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi
tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu.
Larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena
berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan
pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.
Contoh: AgNO3, KmnO4, Fe(SO4)2
C. LARUTAN PEREAKSI
Larutan Pereaksi adalah suatu larutan yang banyak digunakan untuk uji
percobaan kualitatif dimana dalam larutan tersebut belum diketahui konsentrasinya.
Contoh Pereaksi Dan Larutan:
1. Larutan Amilum 1 %
Suspensikan 1,0 gram amilum dalam 5 ml air dan tuangkan suspensi ke
dalam 95 ml aquades yang baru berhenti mendidih, lalu diaduk. biarkan
mendingin ketika larutan menjadi jernih.
2. Larutan Iodium 0,01 M
Larutkan 1,26 gram iod (I2) dan 2-2,5 g kalium iodida dalam air dan
encerkan sampai 1 liter.
3. Larutan Benedict
Larutkan 173 gram kristal natrium sitrat dan 100 g natrium karbonat
anhidrat di dalam kira-kira 800 ml air. aduklah. lalu saring. kemudian, ke
dalamnya tambahkan 17,3 g tembaga sulfat yang telah dilarutkan dalam 100 ml
air. buat volum total 1 liter dengan penambahan air.