Disusun oleh :
116052
SEMARANG
2017
PENENTUAN KADAR FeSO4
1. Tujuan :
Menentukan kadar FeSO4
2. Dasar teori :
Bikromatometri adalah penentuan kadar suatu bahan yang bersifat
reduktor dengan menggunakan larutan standar K2Cr2O7 sebagai oksidator
dalam suasana asam. Asam yang digunakan adalah H2SO4 atau HCl
tergantung dari sampel yang diuji. Bikromatometri didasarkan pada reaksi
redoks yaitu reaksi reduksi dan oksidasi. Larutan standar adalah larutan yang
kosentrasinya telah diketahui untuk titrasi,larutan standar ada 2 macam yaitu
standar primer dan standar sekunder, dalam titrasi metode bikromatometri
yang digunakan sebagai larutan standar adalah K2Cr2O7, karena K2Cr2O7
termasuk larutan standar primer jadi tidak perlu untuk distandarisasi. Untuk
menentukan TAT pada titrasi maka dibutuhkan suatu indicator, dalam titrasi
bikromatometri indicator yang digunakan adalah diphenil amin, diphenil amin
yang ditambahkan dalam sampel akan mengalami reduksi dan akan
mengakibatkan timbul warna ungu semu.
Reaksi : K2Cr2O7 + 4 H2SO4 K2SO4 + Cr2(SO4)3 + 4 H2O + 3On
2FeSO4 + On + H2SO4 Fe2(SO4)3 + H2O
2 mol FeSO4 ~ 1 On ~ 2(1/2On) ~ 2 grek
𝑔𝑟𝑒𝑘 2
Valensi FeSO4 == =2=1
𝑚𝑜𝑙
4. Prosedur kerja:
5. Data pengamatan:
6. Perhitungan :
6.1. Normalitas larutan standar K2Cr2O7
K2Cr2O7 + 4H2SO4 → K2SO4 + Cr2(SO4)3 + 4H2O + 3On
1 mol K2Cr2O7 ~ 3 mol On ~ 6( ½ On) ~ 6 grek
𝑔𝑟𝑒𝑘 6
Valensi K2Cr2O7 = =1=6
𝑚𝑜𝑙
𝑔𝑟 𝑥 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 1000
N= x val x
𝐵𝑀 𝑙
1,320 𝑥 0,990 1000
= x6x
294,19 500
= 0,0538 N
6.2. Penentuan kadar FeSO4
K2Cr2O7 + 4 H2SO4 K2SO4 + Cr2(SO4)3 + 4 H2O + 3On
2FeSO4 + On + H2SO4 Fe2(SO4)3 + H2O
2 mol FeSO4 ~ 1 On ~ 2(1/2On) ~ 2 grek
𝑔𝑟𝑒𝑘 2
Valensi FeSO4 == =2=1
𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑔𝑟 100
x 1 = 7,3 x 0,0538 x
152 10
mgr FeSO4 = 596,97 mgr
= 0,5970 gr
0,5970
Kadar FeSO4 = x 100%
0,839
= 71,14%
7. Kesimpulan :
Kadar FeSO4 adalah 71,14%
8. Daftar pustaka :
Arsyad, M dan Nasir. 2001. Kamus Kimia dan Arti Penjelasan Istilah. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama
Prihanto, A. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia Analisa 1. Semarang : AKIN
Santo Paulus