1.
1. Komunikasi satu arah (one way communication)
Komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak
komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respons atau tanggapan.
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi satu arah lebih bersifat persuasif, sehingga komunikasi ini sering disebut
komunikasi persuasive. Contoh: Atasan sedang memberikan perintah kepada sekretarisnya.
1. Komunikasi ke segala arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling
berinteraksi yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda-beda. Contoh: diskusi yang terjadi antaranggota rapat.
1. Lima faktor penunjang keberhasilan komunikasi dari sudut komunikator dan komunikan:
1. Kecakapan komunikan
Seorang komunikan harus mempunyai kecakapan untuk mendengarkan dan menanggapi pembicaraan, agar tujuan
komunikasi dapat tercapai.
1. Sikap komunikan
Seorang komunikan harus memiliki sikap perhatian, simpati, dan rendah hati dalam mendengarkan informasi dari
komunikator.
1. Pengetahuan komunikan
Komunikan yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas akan lebih cepat mengerti dan memahami informasi
yang disampaikan oleh komunikator.
1. Sistem sosial
Komunikan harus memahami siapa yang berbicara (pimpinan, rekan kerja, atau orang lainya), materi yang dibicarakan,
dan dapat menyesuaikan diri dengan komunikator.
1. Kurangnya pengetahuan
Komunikator yang kurang perhatian akan tampak tidak menguasai materi pembicaraan dan komunikan yang kurang
pengetahuan akan sulit menerima informasi, sehingga proses komunikasi akan terhambat.
1. Jarak fisik
Komunikator dan komunikan yang terpisahkan oleh jarak yang berjauhan akan mengakibatkan komunikasi menjadi
tidak lancar dan efisien.
b. Sedangkan prinsip perhatian adalah prinsip menarik perhatian. Maksudnya seorang komunikator harus berusaha
agar pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian pendengar/komunikan.
Hal-hal yang dapat menarik perhatian komunikan adalah sebagai berikut.
1) Hal-hal yang aneh atau jarang terjadi
Komunikatordapat mengutip hal-hal aneh atau jarang terjadi yang terdapat pada rubrik atau karikatur di surat kabar
atau majalah untuk menarik perhatian komunikan.
2) Hal-hal yang lucu atau bersifat humor
Komunikator dapat menyelipkan cerita-cerita yang lucu (humor), agar komunikan tertarik terhadap berita atau infromasi
yang disampaikan. Cerita-cerita lucu ini dapat menghilangkan rasa kantuk dan jenuh.
3) Hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan
Komunikan akan tertarik untuk mendengarkan apabila komunikator membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan
kebutuhannya.
4) Hal-hal yang mencolok
Untuk menarik perhatian komunikan, komunikator dapat menekankan pada hal-hal yang penting saat menyampaikan
materi, misalnya dengan mengeraskan atau melambatkan pengucapannya.
5) Hal-hal yang spontan terjadi
Jika komunikan sudah mulai jenuh/bosan dengan materi yang disampaikan, komunikan dapat melakukan hal-hal
seperti mengetuk meja berkali-kali atau bersenandung untuk menarik perhatian komunikan.
1. Penyajian
Penyajian yang perlu diperhatikan komunikator meliputi hal-hal berikut.
1) Pendahuluan
Hal-hal yang disampaikan dalam pendahuluan adalah sebagai berikut.
1. Penutup
Komunikator yang baik dapat menutup pembicaraannnya tepat pada waktunya sesuai dengan waktu yang telah
disediakan. Penutup pembicaraan hendaknya meliputi hal-hal berikut.
1) Menyampaikan ringkasan materi pembicaraan dan menekankan kembali pentingnya materi pembicaraan
tersebut.
2) Memotivasi kembali komunikan
3) Memberikan saran, ajakan, atau harapan kepada komunikan setelah kembali ke tempat masing-masing.
4) Memberikan ucapan terima kasih kepada para komunikan, disertai permohonan maaf jika ada kesalahan atau
kata-kata yang menyinggung perasaan.
a. Definisi pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi harapan dan
kebutuhan pelanggan, baik pelanggan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.
b. Fungsi pelayanan prima:
1) Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
2) Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
3) Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
4) Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang ditawarkan
5) Memenangkan persaingan pasar.
6) Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan (menjadi pelanggan yang loyal).
7) Memberikan keuntungan kepada perusahaan.
c. Tujuan pelayanan prima antaralain sebagai berikut.
1) Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan/konsumen.
2) Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen terhadap barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu
juga.
3) Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/ jasa yang di tawarkan.
4) Untuk menghindari terjadinya tuntutan – tuntutan yang tidak perlu di kemudian hari terhadap produsen/penjual.
5) Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan/konsumen.
6) Untuk menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala kebutuhannya.
7) Untuk mempertahankan pelanggan/konsumen, agar tetap setia menggunakan barang/jasa yang ditawarkan.
1. Konsep A3 dalam pelayanan prima, yaitu sikap (attitude), perhatian (attention), dan tindakan (action).
2. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude)
Sikap karyawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam dunia bisnis, sikap karyawan
menunjukkan kepribadian seseorang dan citra perusahaan. Ini karena pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan
pertama ketika berhubungan dengan orang-orang (karyawan) yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
1. Humas dengan para distributor, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang baik dengan para distributor yang menjadi
perantara dalam penyaluran dan pendistribusian hasil produksinya secara langsung dengan konsumen.
2. Humas dengan perusahaan sejenis, perusahaan perlu melakukan humas dengan perusahaan sejenis untuk mengantisipasi
keadaan yang tidak diinginkan, seperti peraturan-peraturan/keputusan-keputusan pemerintah/organisasi lainnya atau tuntutan-
tuntutan karyawan yang merugikan/mengancam perusahaan.
3. Humas dengan masyarakat sekitar, penting untuk diciptakan dan dibina dengan baik. Hal ini agar perusahaan mendapatkan
dukungan dan pengertian dari masyarakat sekitar lokasi perusahaan.
4. Humas dengan media massa/pers, menjalin hubungan baik dengan media massa atau pers sangat penting untuk dilakukan
karena media massa mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk opini publik dalam waktu singkat.
1. Tugas kehumasan:
1. Menyampaikan berbagai informasi atau ide yang berhubungan dengan organisasi/perusahaan mengenai tujuan, peranan, dan
kebijakan organisasi atau perusahaan atau segala kegiatan yang akan/telah dilakukan oleh organisasi/perusahaan kepada
pihak-pihak yang membutuhkannya.
2. Memberikan saran dan pendapat kepada pimpinan mengenai kebijakan dan rencana kegiatan yang berhubungan dengan
masyarakat serta membantu pimpinan dalam kegiatan tersebut.
3. Memperlancar komunikasi dengan melakukan hal-hal berikut.
1) Mengumpulkan berbagai fakta yang berhubungan dengan perusahaan, kemudian memprosesnya menjadi sumber
informasi bagi perusahaan.
2) Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan perusahaan/organisasi ke public melalui berbagai media
yang sesuai, kemudian menangani respons terhadap penyebarluasan informasi tersebut.
1. – Kode etik adalah aturan susila, sikap baik/pantas yang ditetapkan bersama dalam suatu kelompok orang dan ditaati bersama
oleh orang-orang yang bergabung dalam organisasi profesi tersebut.
– Humas adalah suatu bentuk interaksi yang dilakukan oleh suatu organisasi/perusahaan dengan masyarakat
tertentu, yang mempunyai kepentingan dengan organisasi/perusahaan tersebut.
1. Memberikan informasi yang lengkap, sesuai dengan data dan fakta, tepat waktu dan tempatnya.
2. Menyampaikan informasi dengan tegas dan meyakinkan, serta menggunakan metode, cara dan bahasa yang disesuaikan dengan
keadaan masyarakat sekitar.
3. Membina dan memelihara hubungan dan komunikasi social yang baik dengan lingkungan sekitar.
4. Melaksanakan tugas secara tuntas dan professional (tidak mengedepankan emosi atau perasaan pribadi)
5. Menunjukkan ide-ide kreatif dan inovatif.
6. Memelihara dan menjaga kepercayaan yang diberikan pimpinan perusahaan/organisasi.
7. Menjaga nama baik dan citra perusahaan/organisasi.
8. Tidak memberikan pernyataan yang dapat memancing kekisruhan.
– Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.
Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi adalah komunikasi yang berlangsung antara manajemen
tingkat atas, menengah, hingga ke tingkat karyawan. Contoh: komunikasi yang berlangsung antara atasan dengan
bawahannya di sebuah kantor.
– Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang
mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya: komunikasi antarkaryawan yang satu level.
1. Komunikan yang kurang cakap dalam mendengarkan pesan akan menghambat proses komunikasi. Materi yang disampaikan
tidak akan sampai kepada komunikan karena kurangnya kemampuan menyimak atau mendengarkan. Cara mengatasinya,
seorang komunikan harus belajar mendengarkan atau menyimak apa yang disampaikan oleh komunikator.
2. 5 cara untuk menarik perhatian pendengar:
1. Hal-hal aneh yang sering atau jarang terjadi
Komunikator dapat mengutip hal-hal aneh atu jarang terjadi yang terdapat pada rubrik atau karikatur di surat kabar atau
majalah untuk menarik perhatian komunikan.
1. Perusahaan melakukan kunjungan langsung ke masyarakat korban banjir bandang, menemui para tokoh masyarakat setempat,
memberikan pengobatan gratis, bahan makanan pokok, dan pelayanan masyarakat lainnya.
1. Menyampaikan ringkasan materi pembicaraan dan menekankan kembali pentingnya materi pembicaraan tersebut.
2. Memotivasi kembali komunikan.
3. Memberikan saran, ajakan, atau harapan kepada komunikan setelah kembali ke tempat masing-masing
4. Memberikan ucapan terima kasih kepada para komunikan, disertai permohonan maaf jika ada kesalahan atau kata-kata yang
menyinggung perasaan.
1. Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, baik
pelanggan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.
1. Menyampaikan berbagai informasi atau ide yang berhubungan dengan organisasi/perusahaan mengenai tujuan, peranan dan
kebijakanorganisai/perusahaan atau segala kegiatan yang akan/telah dilakukan oleh organisasi/perusahaan kepada pihak-pihak
yang membutuhkannya.
2. Memberikan saran dan pendapat kepada pimpinan mengenai kebijakan dan rencana kegiatan yang berhubungan dengan
masyarakat serta membantu pimpinan dalam kegiatan tersebut.
3. Memperlancar komunikasi dengan hal-hal berikut.
Mengumpulkan berbagai fakta yang berhubungan dengan perusahaan, kemudian memprosesnya menjadi sumber informasi bagi
perusahaan.
Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan perusahaan/organisasi ke public melalui berbagai media yang sesuai,
kemudian menangani respons terhadap penyebarluasan informasi tersebut.
Sumber dari Penerbit Erlangga
Bagian 2:
1. Pengertian:
1.
1. Grooming adalah perawayan dan pemeliharaan yang harus dilakukan agar seseorang mempunyai penampilan yang
prima atau terbaik, sehingga citra diri seseorang terlihat sangat menarik bagi siapa saja yang melihatnya.
2. Kepribadianmerupakan:
1) Kepribadian dipandang sebagai penentu atau pengarah tingkah laku.
2) Kepribadian dipandang sebagai sesuatu yang unik atau khas pada diri setiap orang.
3) Kepribadian seseorang dapat ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan (faktor genetik/biologis) dan
lingkungan (pengalaman-pengalaman sosial dan perubahan lingkungan).
1. Etika adalah sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap
orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.
2. Table manner adalah sopan santun di meja makan, mulai dari cara duduk, menggunakan alat-alat makan dan minum, makan,
minum serta cara memasuki dan meninggalkan meja makan.
3. Bahasa Tubuh adalah gerakan reflek/nonreflek dari suatu bagian atau seluruh bagian tubuh yang digunakan oleh seseorang
untuk menyampaikan isi hatinya kepada orang lain, tanpa menggunakan kata-kata.
4. Urutan tata rias wajah/make up:
1. Pembersih, agar kotoran yang ada pada wajah dapat terangkat.
2. Penyegar, agar pori-pori wajah tidak membesar, sehingga kulit terlihat lebih halus.
3. Pelembab, mencegah banyaknya keringat yang keluar sehingga kosmetik lebih tahan lama.
4. Alas bedak (foundation), agar kosmetik tahan lama dan dapat menutupi kekurangan wajah.
5. Bedak tabur (loose powder).
6. Tata rias mata pemulas mata (mascara), untuk mempertegas garis mata.
7. Pemulas pipi, untuk menonjolkan tulang pipi.
8. Pemulas bibir, untuk memertegas garis bibir dan mempercerah wajah.
9. Bedak padat sebagai sentuhan akhir.
10. Pelembab kulit tangan dan kaki (hand and body lotion).
5. 5 hal cara merawat rambut:
1. Rambut dicuci atau dikeramas secara teratur setiap 2 hari sekali.
2. Gunakan sampo yang sesuai dengan jenis rambut
3. Tata rambut sesuai dengan jenis wajah
4. Agar rambut tumbuh lebat, dapat dilakukan creambath 2 minggu sekali atau sebulan sekali.
5. Lakukan masker rambut sebulan sekali.
1. Yang di maksud SERASI adalah dalam berpakaian dan berpenampilan Anda harus sepadan/sesuai, rapi, dan sesuai sikap:
Sepadan/Sesuai dengan:
a. Bentuk tubuh
Agar dapat tampil baik dalam berbusana, seseorang harus mengetahui bentuk tubuhnya, apakah pendek, tinggi,
gemuk, atau kurus. Memiliki bentuk tubuh yang proporsional adalah idaman setiap orang. Dengan bentuk tubuh yang
poporsional, seseorang menjadi lebih mudah dalam berbusana, karena pakaian apapun biasanya sesuai untuk dipakai.
Namun demikian, jika tidak memiliki tubuh yang ideal, misalnya gemuk atau kurus, janganlah rendah diri. Anda masih
dapat tampil menarik jika Anda dapat memilih busana yang sesuai. Misalnya, mengenakan pakaian yang pas dengan
badan, tidak terlalu banyak aksesori. Pakaian dengan garis vertikal dapat menutupi bentuk tubuh yang gemuk sehingga
terlihat lebih kurus. Pakaian yang sedikit longgar, garis horizontal dapat menutupi tubuh yang kurus sehingga terlihat
lebih gemuk.
b. Usia
Usia seseorang dapat juga dijadikan cermin dalam berbusana. Seseorang yang berusia 20-an tentu berbeda dengan
usia 40-an. Seseorang yang usianya mencapai sekitar 40-an, mengenakan busana remaja memberikan kesan tidak
dewasa, terkesan seperti anak-anak yang sedang mencari jati diri. Sebaliknya seseorang yang masih 20-an,
mengenakan busana 40 atau 50-an, akan terkesan lebih tua dari usia sebenarnya.
c. Waktu (pagi, siang, sore, atau malam)
Untuk pakaian kerja, pada umumnya berlaku untuk semua waktu. Artinya, dapat
dikenakan waktu pagi, siang, sore, dan malam. Namun, ada kalanya Anda harus melakukan pertemuan dengan kolega
pada saat-saat yang tidak resmi, seperti acara makan malam. Pemilihan warna dapat menjadi pertimbangan dalam
memilih busana. Pakaian yang terlalu menantang, seperti warna ungu terong atau merah menyala, kurang cocok
dikenakan pada siang hari. Warna yang demikian dapat menyilaukan mata orang yang memandang. Pilihlah warna-
warna yang lembut yang dapat menyejukkan mata. Warna-warna cerah menantang dapat dikenakan pada malam hari,
sehingga tampak lebih segar dan bersemangat. Warna hitam dan putih biasanya menjadi pilihan warna yang cocok
dikenakan untuk semua jenis waktu. Pilihan warna hitam untuk celana panjang atau rok harus dilakukan. Warna hitam
cocok dipadu dengan semua jenis warna yang lain sehingga satu celana panjang atau rok warna hitam dapat
dipasangkan dengan atasan atau blus warna yang lain.
d. Tempat
Saat memilih busana yang akan dikenakan, sebaiknya perhatikan juga tempat di mana Anda akan beraktivitas, apakah
ke kantor, menghadiri pertemuan dengan kolega di acara makan, berolahraga, rekreasi, atau saat ke pesta pernikahan
atau ulang tahun. Tidak lazim tentunya jika akan berolahraga, mengenakan busana safari, jas, atau blazer. Dalam
beberapa kesempatan terkadang jenis pakaian sudah ditentukan, seperti dalam acara jamuan makan kenegaraan atau
acara kedinasan.
e. Anggaran
Anggaran menjadi hal yang harus dipertimbangkan dalam berpenampilan. Sebaiknya sesuaikan jenis pakaian yang
akan dibeli dengan keuangan yang dimiliki. Untuk mempunyai koleksi pakaian yang cukup tentu membutuhkan
biaya/anggaran. Pakaian tidak harus mahal, bermerek atau yang berasal dari negara lain/impor. Yang terpenting adalah
pantas dan layak untuk dikenakan. Membeli pakaian di tempat-tempat tertentu yang memang sudah terkenal dengan
harga yang lebih murah dapat menjadi alternatif untuk menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Membeli pada
pedagang kaki lima tidak selalu bermutu jelek. Jika Anda dapat memilih dengan baik, barang kualitas bagus masih bisa
diperoleh.
Rapi, maksudnya:
a. Bersih dari noda-noda kotoran, make-up, makanan, keringat, dan parfum.
b. Tidak terlihat lusuh, lecek, atau kusam.
c. Tidak robek/berlubang atau ada beberapa jahitan yang lepas.
d. Tidak terdapat benang-benang yang lepas.
e. Tidak ada kancing yang lepas atau hilang.
f. Tidak terlalu longgar, ketat, pendek, panjang, atau lebar.
g. Tidak berbau apek.
h. Tidak dijumpai garis-garis atau bayangan pakaian dalam.
Sikap, yaitu:
a. Pribadi si pemakai.
b. Gaya penampilan pribadi.
1. 5 hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam berpakaian kerja bagi wanita:
1. Cara membangkitkan kekuatan pribadi adalah dengan mengevaluasi kekuatan pribadi. Setiap orang pada dasarnya mempunyai
potensi untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Namun, semua itu memerlukan proses dan waktu yang panjang.
Evaluasi berarti melakukan suatu penilaian. Mengevaluassi kekuatan pribadi berarti melakukan penilaian terhadap potensi yang
dimilikinya, menilai apa yang telah dilakukan selama ini, untuk kemudian membuat antisipasi dan sikap mawas diri terhadap
hal-hal yang mungkin terjadi.
1. 10 etiket di kantor:
1. Datang tepat waktu
2. Tidak masuk kantor dengan alasan yang tepat
3. Pulang sesudah waktunya
4. Hindari memakai telepon kantor untuk keperluan pribadi
5. Hindari membentuk klik atau golongan tertentu
6. Hindari melakukan hal-hal yang tidak termasuk tugas kantor.
7. Hindari bersikap menjilat atasan dan mendepak bawahan.
8. Tidak boros menggunakan alat-alat tulis kantor.
9. Merawat alat-alat tulis kantor.
10. Tempat kerja tidak dimanfaatkan untuk mengobrol.
1. Tata cara makan untuk menu main course dalam acara jamuan makan resmi!
Hidangan utama (main course) biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, seafood maupun telur, baik dilengkapi
saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan bersama olahan sayuran dan kentang sebagai pendamping
menu utama (garnish).
Cara makan:
1) Ala Amerika
Makanan dipotong-potong dulu kemudian letakkan pisau di sisi kanan piring, kemudian garpu dipindahkan ke tangan
kanan untuk menyuap makanan.
2) Ala Eropa
Pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati hidangan dengan garpu menggunakan tangan kiri.
Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin, usahakan posisi jari telunjuk tepat di atas punggung garpu atau pisau, ini
memudahkan Anda saat memotong makanan dan agar kelihatan tidak kaku.
Anda boleh menggunakan satu di antaranya yang lebih mudah.
10. Jenis-jenis peralatan makan dalam acara table manner, berupa piring, sendok, garpu dan gelas:
1. Piring
1. Sendok
1. Garpu
1. Gelas
2.
1. Pengertian dari:
1. Bekerja adalah melakukan suatu pekerjaan (perbuatan), berbuat sesuatu.
2. Tim : tim dapat dikatakan sebagai kelompok.
Tapi perlu diingat bahwa kelompok belum tentu sebuah tim. Dalam pengertian yang lebih luas lagi, pengertian tim
adalah sebagai berikut.
1) Suatu kekuatan dinamis dari sekelompok orang untuk bertemu dan bekerja, membicarakan
2) sasaran, mengumpulkan ide-ide serta membuat keputusan untuk mencapai tujuan bersama.
3) Kelompok kerja lengkap atau suatu satuan kerja, yang para anggotanya paling sedikit memiliki satu tujuan
bersama dan pencapaian tujuan itu memerlukan perilaku kerja sama dari semua anggotanya. (Burke, 1982).
1. Bekerja dalam satu tim adalah melakukan suatu pekerjaan dalam satu kelompok besar atau kecil untuk mencapai tujuan
bersama.
1. Tim pendukung formal, yaitu tim yang memberi dukungan dan layanan seperti keuangan, sistem informasi, administrasi, dan
personalia.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
• bertugas dan bertanggung jawab penuh terhadap beban kerja rutin,
• meningkatkan produktivitas.
1. Mampu Mengendalikan Diri dan Menjaga Keseimbangan Antara Emosi dan Pikiran
Setiap anggota tim pastinya berbeda dalam mengendalikan emosi dan pikiran. Mungkin ada yang emosinya hanya
datar-datar saja, tetapi ada juga yang emosinya meledak-ledak. Setiap anggota tim harus mampu mengendalikan
emosi dan pikirannya.
1. Produktivitas
Tim seyogyanya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui saling berbagi
sumber daya, keterampilan, pengetahuan, dan kepemimpinan, maka bekerja dalam tim akan lebih efektif daripada
perorangan.
1. Evaluasi
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia. Kekurangan dan kelebihan pasti selalu melekat pada setiap individu
maupun tim. Penilaian atau evaluasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana pencapaian yang
sudah dilakukan. Sehingga dengan adanya evaluasi akan dapat diambil langkah-langkah selanjutnya sesuai dengan
pengkajian dalam evaluasi tersebut.
1. b. Bekerja Bersama-Sama
Setiap orang pada dasarnya dapat melakukan sendiri suatu kegiatan atau aktivitas. Namun ketika pekerjaan sangat
banyak baik dari segi jumlah maupun jenisnya, seseorang akan mengalami hambatan. Pekerjaan tersebut pasti akan
selesai dalam jangka waktu yang lama dan kualitasnya pasti berkurang. Bekerja sama dengan orang lain
memungkinkan suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik.
Ibaratnya bekerja dengan 10 pemikiran tentu akan jauh lebih baik daripada dilakukan dengan satu pemikiran.
1. c. Ada Pembagian Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang yang Jelas dan Adil
Adanya tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas serta adil akan memberikan dampak yang positif terhadap
pekerjaan yang dilakukan dalam suatu tim, sehingga diharapkan produktivitas meningkat. Setiap anggota tim
mengetahui apa, untuk apa,
kapan, dengan siapa, dan bagaimana tugas harus dilakukan.
1. e. Efisiensi
Efisiensi dalam hal ini adalah penghematan dari berbagai segi. Dengan melakukan suatu pekerjaan secara bersama-
sama, saling membantu, dan saling melengkapi, maka penghematan dari segi waktu dan biaya akan terjadi. Dengan
adanya penghematan ini, biaya produksi akan dapat ditekan dan pekerjaan yang dihasilkan pun jauh lebih bannyak .
1. e. Meningkatkan Produktivitas
Dengan bekerja dalam satu tim akan lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu, jumlah yang
diselesaikan juga lebih banyak, dan kualitas yang dihasilkan akan jauh lebih baik. Bahkan para peneliti menemukan
bahwa pengaruh kelompok kerja (tim) terhadap produktivitas sama besarnya dengan pengaruh seorang manajer.
Contoh: Sebuah perusahaan garmen (pakaian jadi), diminta untuk menyelesaikan permintaan pakaian jadi dalam
jumlah yang banyak dengan batas waktu yang diinginkan oleh pemesan. Tentu hal ini akan sangat sulit jika dikerjakan
oleh satu atau dua orang. Perlu satu tim yang tangguh untuk menyelesaikan pekerjaan itu dengan tepat waktu. Jika hal
itu tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka suatu kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Untuk itulah
bekerja dalam tim sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.
1. Salah satu manfaat dari bekerja dalam satu tim adalah beban pekerjaan menjadi lebih ringan, maksudnya adalah apabila semua
unsur dalam tim tersebut bekerja secara terpadu tentu semua pekerjaan lebih cepat selesai dengan efektif dan efisien, dan tim
akan lebih kuat dalam menghadapi berbagai macam rintangan dan hambatan yang datang. Manusia sebagai mahluk sosial juga
mempunyai banyak keterbatasan sehingga membutuhkan orang lain untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki. Walaupun
seseorang dapat melakukan suatu pekerjaan, belum tentu akan dapat melakukan pekerjaan yang lain. Dengan demikian
Bekerja dalam tim mutlak diperlukan untuk meringankan pekerjaan.
1. Tim informal adalah sebuah tim atau grup informal atau grup kepentingan (informal or interest group) diciptakan oleh anggota-
anggotanya sendiri untuk meraih tujuan-tujuan yang belum tentu relevan dengan tujuan-tujuan organisasi. Tim ini juga tidak
memiliki jangka waktu yang spesifik. Contoh: sekelompok karyawan yang makan siang bersama setiap hari, berdiskusi tentang
bagaimana cara memperbaiki produktivitas kerja. Namun, saat makan siang selesai, karyawan tersebut akan
mencari teman lain atau aktivitas lain.
10. Tiga contoh profesi yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus:
1. Dokter
2. Guru
3. Pilot
Konsistensi
Keceptan dan ketepatan pengiriman
Ketepatan pekerjaan
Nilai informasi yang diberikan (misalnya petunujuk bagi pengguna produk atau jasa)
Jasa pendukung –mencakaup kegiatan paska penjualan tradisional seperti garansi, suku
cadang dan perbaikan, dan pelatihan bagi pemuda.
Umpan balik dan ganti rugi- cara oraganisasi menangani keluhan, dan tingkat prioritas yang
ditetapkan oleh manajemen untuk kegiatan semacam ini
4.Variabel yang berhubungan dengan budaya organisasi
Pertanyaan yang terpenting disini adalah budaya perusahaan dibangun dalam rangka
memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Kita harus membedakan dengan cermat antara aspek budaya perusahaan formal dan
non formal nilai-nilai formal dinaikan dalam pernyataan visi dan misi prosedur dan sistem
kontrol formal lainya. Biasanya nilai-nilainya yang mentukan ukuran sesungguhnya atas
maksud organisasi terhadap pelangganya. Organisasi yang berusaha untuk mengembangkan,
meneruskan dan mengabadikan budaya customer care harus yakin bahwa diantara gate
keeper budaya baru.