Anda di halaman 1dari 25

Menerapkan Prinsip-Prinsip Kerjasama Dengan

Kolega dan Pelanggan

1. Langkah-langkah proses komunikasi sebagai berikut.


1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan
kepada komunikan.
2. Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk
menyatakan maksud, baik dalam bentuk kata-kata atau lambing-lambang (gambar, warna,
bahasa sandi, tulisan, dan lain-lain) sebagai pesan.
3. Perkataan dan lambing-lambang (pesan) tersebut disalurkan melalui media.
4. Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan (decoding) yang dikirimkan
oleh komunikator, sehingga mempunyai makna/arti.
5. Komunikan memberi tanggapan (feedback) terhadap informasi yang
diberikan oleh komunikator, sehingga komunikator dapat menganalisis apakah pesan yang
disampaikan sesuai atau tidak dengan apa yang dimaksudkannya, karena dalam proses
komunikasi dapat saja terjadi hambatan-hambatan.

Proses komunikasi ada 3 macam:


1.
1. Komunikasi satu arah (one way communication)
      Komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja,
yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi  kesempatan kepada komunikan
untuk memberikan respons atau tanggapan. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi satu
arah lebih bersifat persuasif, sehingga komunikasi ini sering disebut komunikasi persuasive.
Contoh: Atasan sedang memberikan perintah kepada sekretarisnya.

1. Komunikasi 2 arah (two ways communication)


      Komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan
ada timbal balik baik dari komunikator maupun dari komunikan. Komunikasi dua arah
dapat terjadi secara vertical, horizontal, dan diagonal.
1)      Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah
atau dari bawah ke atas. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertical yang terjadi adalah
komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah, hingga ke tingkat
karyawan. Contoh : komunikasi yang berlangsung antara atasan dengan bawahannya di
sebuah kantor.
2)      Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator
dengan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama.
Contohnya komunikasi antarkaryawan  yang satu level.
3)      Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator
dengan komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda. Contoh:
komunikasi antara kepala bagian dengan kepala seksi.

1. Komunikasi ke segala arah


      Komunikasi ke segala arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari beberapa
komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi yang tingkat, kedudukan, serta
wewenangnya berbeda-beda. Contoh: diskusi yang terjadi antaranggota rapat.

1. Komunikasi ke segala arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari beberapa


komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi yang tingkat, kedudukan, serta
wewenangnya berbeda-beda. Contoh: diskusi yang terjadi antaranggota rapat.

1. 3 Contoh  melakukan komunikasi dengan menggunakan lambang warna.


1. Ketika ada seseorang yang meninggal dunia, keluarganya memasang bendera
kuning.
2. Warna lampu lalulintas yang mengatur gerak kendaraan di jalan raya.
3. Warna kartu merah pada pertandingan sepak bola menandakan pemain harus
berhenti bermain.

1. 4 asas pokok dalam berkomunikasi:


1. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain.
2. Orang hanya bias mengerti sesuatu hal hanya dengan menghubungkannya
dengan sesuatu hal  yang telah dimengerti.
3. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai kewajiban untuk membuat
dirinya mengerti.
4. Orang yang tidak mengerti ketika menerima pesan/informasi mempunyai
kewajiban untuk meminta penjelasan.

1. Lima faktor penunjang keberhasilan komunikasi dari sudut komunikator dan


komunikan:
1. Kecakapan komunikan
Seorang komunikan harus mempunyai kecakapan untuk mendengarkan dan menanggapi
pembicaraan, agar tujuan komunikasi dapat tercapai.
1. Sikap komunikan
Seorang komunikan harus memiliki sikap perhatian, simpati, dan rendah hati dalam
mendengarkan informasi dari komunikator.
1. Pengetahuan komunikan
Komunikan yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas akan lebih cepat mengerti
dan memahami informasi yang disampaikan oleh komunikator.
1. Keadaan fisik komunikan
Komunikan sangat dipengaruhi keadaan fisik dalam menerima informasi seperti
pendengaran, penglihatan, ataupun indra lainnya.
1. Sistem sosial
Komunikan harus memahami siapa yang berbicara (pimpinan, rekan kerja, atau orang
lainya), materi yang dibicarakan, dan dapat menyesuaikan diri dengan komunikator.

1. 7 faktor penghambat komunikasi:


1. Kurangnya kecakapan
Komunikator yang kurang cakap dalam menyampaikan pesan atau komunikan yang kurang
cakap dalam mendengarkan pesan akan menghambat proses komunikasi.
1. Sikap yang kurang tepat
Sikap komunikator yang kurang baik (seperti meremehkan komunikan) ataupun sikap
komunikan yang kurang baik (seperti kurang simpatik dan kurang memperhatikan) akan
menghambat proses komunikasi.
1. Kurangnya pengetahuan
Komunikator yang kurang perhatian akan tampak tidak menguasai materi pembicaraan dan
komunikan yang kurang pengetahuan akan sulit menerima informasi, sehingga proses
komunikasi akan terhambat.
1. Kurang memahami sistem sosial
2. Komunikator dan komunikan yang kurang memahami sistem sosial baik secara
formal dan informal dapat menghambat proses komunikasi.
3. Kesalahan bahasa/semantik.
Penggunaan bahasa yang memiliki arti ganda akan menimbulkan penafsiran yang
berbedaantara komunikator dan komunikan, sehingga dapat terjadi kesalah pahaman yang
akanmenghambat proses komunikasi.
1. Jarak fisik
Komunikator dan komunikan yang terpisahkan oleh jarak yang berjauhan akan
mengakibatkan komunikasi menjadi tidak lancar dan efisien.

1. Prinsip motivasi dan prinsip perhatian pada teknik berbicara:


1.   Prinsip motivasi pada teknik berbicara adalah prinsip yang memberikan
dorongan atau rangsangan untuk membangkitkan minat bicara terhadap seseorang,
kelompok, atau umum. Berdasarkan prinsip motivasi, bila ingin pembicaraannya menjadi
efektif dan mudah tersampaikan, seorang komunikator harus memberikan dorongan atau
rangsangan kepada pendengarnya, agar memiliki ketertarikan untuk mendengarkan
pembicaraan yang disampaikan.
Cara-cara memberikan motivasi kepada komunikan, agar memperhatikan pembicaraan
adalah sebagai berikut.
1)      Memberikan dorongan tentang pentingnya materi yang akan disampaikan
Pembicara/komunikator menyampaikan pentingnya materi atau topik yang akan
dibicarakan. Contoh: komunikator menerangkan bahaya rokok. Ketika komunikan
mengetahui bahaya rokok bagi dirinya, ia akan lebih fokus dalam mendengarkan topik yang
akan dibicarakan.
2)      Menghargai pendengar/komunikan
Sebagai komunikator yang baik hendaknya mau menghargai komunikan. Misalnya dengan
mengucapkan terima kasih atas kehadirannya, menerima saran-saran, usul, dan kritik dari
komunikan.
3)      Memanfaatkan rasa keingintahuan komunikan
Dengan memanfaatkan sifat manusia yang selalu mempunyai rasa ingin tahu, komunikator
membiarkan komunikan menerka apa yang akan disampaikan oleh komunikator. Setelah
itu komunikator mulai menjelaskan materi pembicaraannya.

b.  Sedangkan prinsip perhatian adalah prinsip menarik perhatian. Maksudnya seorang
komunikator harus berusaha agar pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian
pendengar/komunikan.
Hal-hal yang dapat menarik perhatian komunikan adalah sebagai berikut.
1) Hal-hal yang aneh atau jarang terjadi
Komunikatordapat mengutip hal-hal aneh atau jarang terjadi yang terdapat pada rubrik
atau karikatur di surat kabar atau majalah untuk menarik perhatian komunikan.
2) Hal-hal yang lucu atau bersifat humor
Komunikator dapat menyelipkan cerita-cerita yang lucu (humor), agar komunikan tertarik
terhadap berita atau infromasi yang disampaikan. Cerita-cerita lucu ini dapat
menghilangkan rasa kantuk dan jenuh.
3) Hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan
Komunikan akan tertarik untuk mendengarkan apabila komunikator membicarakan hal-hal
yang berhubungan dengan kebutuhannya.
4) Hal-hal yang mencolok
Untuk menarik perhatian komunikan, komunikator dapat menekankan pada hal-hal yang
penting saat menyampaikan materi, misalnya dengan mengeraskan atau melambatkan
pengucapannya.
5) Hal-hal yang spontan terjadi
Jika komunikan sudah mulai jenuh/bosan dengan materi yang disampaikan, komunikan
dapat melakukan hal-hal seperti mengetuk meja berkali-kali atau bersenandung untuk
menarik perhatian komunikan.
1. Tahapan-tahapan dalam urutan berbicara efektif:
1. Persiapan
Persiapan komunikator dalam menyampaikan pembicaraan adalah sebagai berikut.
1)      Pengetahuan
Komunikator harus mempersiapkan, memahami, dan menguasai materi pembicaraan
secara mendalam, karena mungkin saja diantara para komunikan ada yang lebih menguasai
materi yang dibicarakan. Penguasaan materi akan menumbuhkan rasa percaya diri pada
komunikator.
2)      Sistematika (urutan penyajian)
Komunikator mempersiapkan sistematika penyampaian materi (tidak menyimpang dari
pokok pembicaraan dan logis atau sesuai urutan)
3)      Alat bantu (alat peraga)
Untuk membantu penyampaian materi, hendaknya komunikator mempersiapkan dan
berlatih menggunakan alat bantu (alat peraga). Alat-alat bantu yang dapat digunakan
antaralain overhead projector (OHP), bagan/skema/gambar, model (alat-alat tiruan,
misalnya maket rumah atau mobil), benda nyata (tas atau sepatu).
4)      Tempat
Komunikator harus mempersiapkan tempat, terutama bagi komunikator pemula, agar lebih
menguasai diri ketika tampil di depan komunikan.
5)      Waktu
Komunikator harus mempersiapkan waktu bicara secermat mungkin, agar pembicaraan
tidak bertele-tele yang akan membuat pembicaraan menjadi tidak fokus. Waktu yang
digunakan harus disesuaikan dengan ruang lingkup topic pembicaraan.

1. Penyajian
Penyajian yang perlu diperhatikan komunikator meliputi hal-hal berikut.
1)      Pendahuluan
Hal-hal yang disampaikan dalam pendahuluan adalah sebagai berikut.
 Motivasi, untuk menarik perhatian pendengar
 Tujuan, untuk memperjelas tujuan disampaikannya materi
 Ruang lingkup pembicaraan, untuk membatasi pembahasan materi pembicaraan.
2)      Isi
Isi pembicaraan harus jelas, menarik, dan terfokus.

1. Penutup
Komunikator yang baik dapat menutup pembicaraannnya tepat pada waktunya sesuai
dengan waktu yang telah disediakan. Penutup pembicaraan hendaknya meliputi hal-hal
berikut.
1)      Menyampaikan ringkasan materi pembicaraan dan menekankan kembali pentingnya
materi pembicaraan tersebut.
2)      Memotivasi kembali komunikan
3)      Memberikan saran, ajakan, atau harapan kepada komunikan setelah kembali ke
tempat masing-masing.
4)      Memberikan ucapan terima kasih kepada para komunikan, disertai permohonan maaf
jika ada kesalahan atau kata-kata yang menyinggung perasaan.

10.  Tiga cara menyelesaikan konflik yang efektif


1. Menciptakan suasana saling menguntungkan
        Suasana yang saling menguntungkan dapat dilakukan dengan memahami konflik yang
terjadi, bersifat fleksibel dan responsif terhadap konflik yang dihadapi, mengendalikan
emosi diri dari orang-orang yang terlibat konflik, mengambil waktu jeda untuk
menenangkan diri agar bisa berfikir positif, serta memelihara kemitraan. Dengan
terciptanya suasana seperti ini diharapkan konflik yang terjadi dapat diselesaikan dengan
efektif.
1. Fokus pada masalah yang sebenarnya
        Penyelesaian konflik harus fokus pada masalah yang dihadapi. Pertama, pihak-pihak
yang berkonflik harus memahami dan membahas kepentingan secara bersama-sama untuk
meminimalisir pengambilan posisi untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing.
Selanjutnya, tetapkan sasaran yang akan dicapai dari penyelesaian konflik, seperti hasil
terbaik yang akan didapatkan, apa yang akan membuat kedua pihak puas, dan hasil
minimal yang akan diterima. Terakhir, pelajari situasi pihak lain untuk mencari titik temu
dalam penyelesaian konflik secara kebersamaan. Dengan fokus menyelesaikan konflik pada
masalah yang sebenarnya, diharapkan akar masalah terselesaikan dan konflik mereda atau
bahkan hilang.

1. Merundingkan solusi yang terbaik/sama-sama menang (win win solution)


        Dalam menyelesaikan konflik yang terjadi, perlu dirundingkan solusi yang terbaik bagi
pihak-pihak yang terlibat konflik. Segala keputusan yang akan diambil diharapkan menjadi
keputusan yang terbaik dan tidak merugikan salah satu pihak yang berkonflik.

a. Definisi pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, baik pelanggan di dalam perusahaan
maupun di luar perusahaan.
b.  Fungsi pelayanan prima:
1) Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
2) Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
3) Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
4) Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang ditawarkan
5) Memenangkan persaingan pasar.
6) Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan (menjadi pelanggan
yang loyal).
7)  Memberikan keuntungan kepada perusahaan.
c.  Tujuan pelayanan prima antaralain sebagai berikut.
1)  Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan/konsumen.
2) Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen terhadap barang/jasa
yang ditawarkan pada saat itu juga.
3) Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/ jasa yang di
tawarkan.
4) Untuk menghindari terjadinya tuntutan – tuntutan yang tidak perlu di kemudian hari
terhadap produsen/penjual.
5) Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan/konsumen.
6) Untuk menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala kebutuhannya.
7) Untuk mempertahankan pelanggan/konsumen, agar tetap setia menggunakan
barang/jasa yang ditawarkan.

1. Konsep A3 dalam pelayanan prima, yaitu sikap (attitude), perhatian (attention), dan
tindakan (action).
2. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude)
             Sikap karyawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam
dunia bisnis, sikap karyawan menunjukkan kepribadian seseorang dan citra perusahaan. Ini
karena pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan pertama ketika berhubungan dengan
orang-orang (karyawan) yang terlibat dalam perusahaan tersebut.

1. Pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian (attention)


Perhatian atau atensi adalah sikap yang menunjukkan kepedulian atau minat seseorang
terhadap sesuatu, biasanya muncul dari ketertarikan dan dorongan hati, karena pengaruh
situasi yang dihadapinya. Jadi konsep perhatian dalam pelayanan prima adalah semua
aktivitas karyawan yang berkaitan dengan upaya mendengarkan dan memahami kebutuhan
pelanggan, mengamati perilaku pelanggan, serta mencurahkan perhatian sepenuhnya
kepada pelanggan.

1. Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan (action)


             Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan merupakan rangkaian perbuatan
nyata yang dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meyakinkan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan,
sehingga harapan pelanggan dapat tercapai.

1. Ruang lingkup konsep perhatian:


1.  Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan (listening).
      Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan merupakan kegiatan
mengumpulkan informasi dari pelanggan yang digunakan sebagai dasar dalam memberi
petunjuk dan menentukan tindakan selanjutnya terhadap pelanggan. Para petugas
pelayanan harus benar-benar mampu mendengarkan dan memahami kebutuhan
pelanggan, sehingga mereka mengetahui apa yang diharapkan oleh pelanggan.
1. Mengamati perilaku pelanggan (observing)
      Mengamati perilaku pelanggan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai pelanggan melalui ekspresi wajah, gerakan tangan dan kepala, dan
sebagainya.Tujuannya adalah agar penjual memperoleh informasi yang sesuaimengenai
keinginan dan kebutuhanpelanggan serta dapat mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin timbul dengan mengambil langkah strategis.
1. Berpikir (thinking)
      Kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal lain untuk mengambil suatu
kesimpulan dalam memutuskan suatu tindakan yang tepat. Setelah Anda mempunyai
informasi dari pelanggan yang diperoleh ketika mendengarkan kebutuhan dan mengamati
perilakunya, Anda harus segera memikirkan tindakan yang tepat terhadap pelanggan
tersebut, sehingga pelanggan merasa terlayani dengan baik dan termotivasi untuk membeli.
1. Mencurahkan perhatian penuh kepada pelanggan
      Penjual sangat tergantung pada pelanggan. Oleh karena itu, segala harapan, keinginan,
saran, kritikan, dan keluhan dari pelanggan harus ditampung dan diperhatikan dengan
sungguh-sungguh. Dengan memberikan perhatian secara penuh kepada pelanggan
diharapkan pelanggan akan merasa diperhatikan kepentingannyaserta percaya dan loyal
terhadap produk/jasa yang ditawarkan.

1. 3 contoh perilaku pelanggan berdasarkan bentuk tubuh:


1. Pelanggan tipe piknis
Ciri-cirinya:
 Bentuk tubuh/badan bulat agak pendek
 Muka/wajah bulat lebar
 Bersifat tenang, ramah, suka berbicara, dan humoris.

Cara menghadapinya:
 Petugas penjualan harus memperhatikan suasana hatinya
 Layani pelanggan dengan bercakap-cakap jika pelanggan menginginkannya.
 Hindari perdebatan atau bersikap konfrontasi.

1. Pelanggan tipe leptosome


Ciri-cirinya:
 Bentuk tubuh agak kecil dan lemah.
 Bahu tampak kecil dan anggota badan lainnya kurus panjang.
 Bersifat sombong, sok intelek, dan sok idealis.

Cara menghadapinya:
 Menghormati pelanggan layaknya seorang raja
 Bersikap sabar, penuh perhatian, penuh hormat, dan bijaksana.
 Turuti saja kemauan dan perintahnya.

1. Pelanggan tipe atletis


Ciri-cirinya:
 Bentuk tubuh kokoh dan berotot.
 Pundak lebar, pinggul berisi, dan anggota badan lainnya panjang
 Muka atau wajah berbentuk bulat lonjong.
 Penampilan tenang, jarang humor, dan tidak cepat percaya pada orang lain.

Cara menghadapinya:
 Hindari perdebatan yang tidak bermanfaat.
 Berikan kesan seolah-olah pelanggan adalah orang yang baik dan cerdas.
 Tetap tenang dan hindari sikap terburu-buru.
 Tetap sabar dalam melayaninya.

1. a. Pelanggan adalah orang-orang atau intansi/lembaga yang membeli dan


menggunakan suatu produk secara rutin atau  terus menerus.
b. Fungsi dan tujuan kode etik:
-          Fungsi kode etik :
1)      Sebagai nilai bagi para pelaku bisnisagar tercipta iklim yang kondusif, produktif, saling
percaya, hubungan yang dilandasi oleh kasih, dan kondisi yang saling menguntungkan
(win-win solution).
2)      Rambu-rambu yang memagari sikap perilaku para professional agar mempunyai pola
tindakan yang etis.
3)      Menciptakan rasa aman, menjaminkejujuran (tranparansi) dalam batas-batas tertentu
yang berkaitan dengan rahasia perusahaan.

-          Tujuan kode etik:


1)      Agar para profesional dapat bekerja dengan baiksesuai dengan sisiplin ilmunya dan
dapat memberikan jasa sebaik-baiknya kepada mmasyarakat yang membutuhkan.
2)      Agar para profesional selalu taat pada aturan profesinya.
3)      Agar para profesional selalu menjaga nama baik dan citra dirinya sebagai seorang
yang profesional.
1. Contoh kegiatan kehumasan di masyarakat:
Perusahaan mengadakan kunjungan langsung ke masyarakat korban gempa, menemui para
tokoh masyarakat setempat, memberikan pengobatan gratis, memberikan bahan makanan
pokok, selimut, pakaian, dan sebagainya.

1. Ruang lingkup Humas:


1. Humas dengan seluruh karyawan, yaitu dengan mengadakan hubungan yang
baik dengan seluruh karyawan.
2. Humas dengan para pemegang saham, hubungan Humas dengan pemegang
saham dapat dilakukan dengan melakukan kontak pribadi langsung (melalui telepon atau
pertemuan/rapat) maupun tidak langsung (melalui surat-menyurat, surat kabar,
pengumuman, atau iklan).
3. Humas dengan pelanggan:
-       Melakukan penelitian/riset pasar untuk mengetahui keinginan para pelanggan. Hal ini
dapat dilakukan dengan menyebar angket berisi pertanyaan yang berkaitan dengan produk-
produk perusahaan.
-       Membuat kebijakan-kebijakan yang dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan
keinginan para pelanggan.
-       Mengadakan kontak langsung dengan pelanggan melalui survey ke rumah pelanggan
atau wawancara langsung dengan pelanggan.
-       Menciptakan sense of belonging atau rasa saling memiliki kepada pimpinan, karyawan,
serta pelanggan terhadap perusahaan.
1. Humas dengan para distributor, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang baik
dengan para distributor yang menjadi perantara dalam penyaluran dan pendistribusian
hasil produksinya secara langsung dengan konsumen.
2. Humas dengan perusahaan sejenis, perusahaan perlu melakukan humas dengan
perusahaan sejenis untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan, seperti peraturan-
peraturan/keputusan-keputusan pemerintah/organisasi lainnya atau tuntutan-tuntutan
karyawan yang merugikan/mengancam perusahaan.
3. Humas dengan masyarakat sekitar, penting untuk diciptakan dan dibina dengan
baik. Hal ini agar perusahaan mendapatkan dukungan dan pengertian dari masyarakat
sekitar lokasi perusahaan.
4. Humas dengan media massa/pers, menjalin hubungan baik dengan media massa
atau pers sangat penting untuk dilakukan karena media massa mempunyai pengaruh yang
besar dalam membentuk opini publik dalam waktu singkat.

1. Tugas kehumasan:
1. Menyampaikan berbagai informasi atau ide yang berhubungan dengan
organisasi/perusahaan mengenai tujuan, peranan, dan kebijakan organisasi atau
perusahaan atau segala kegiatan yang akan/telah dilakukan oleh organisasi/perusahaan
kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.
2. Memberikan saran dan pendapat kepada pimpinan mengenai kebijakan dan
rencana kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat serta membantu pimpinan dalam
kegiatan tersebut.
3. Memperlancar komunikasi dengan melakukan hal-hal berikut.
1)   Mengumpulkan berbagai fakta yang berhubungan dengan perusahaan, kemudian
memprosesnya menjadi sumber informasi bagi perusahaan.
2)   Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan perusahaan/organisasi ke public
melalui berbagai media yang sesuai, kemudian menangani respons terhadap
penyebarluasan informasi tersebut.

1. -  Kode etik adalah aturan susila, sikap baik/pantas yang ditetapkan bersama dalam
suatu kelompok orang dan ditaati bersama oleh orang-orang yang bergabung dalam
organisasi profesi tersebut.

-       Humas adalah suatu bentuk interaksi yang dilakukan oleh suatu
organisasi/perusahaan dengan masyarakat tertentu, yang mempunyai kepentingan dengan
organisasi/perusahaan tersebut.

10.  Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pejabat humas:


1. Memberikan informasi yang lengkap, sesuai dengan data dan fakta, tepat waktu dan
tempatnya.
2. Menyampaikan informasi dengan tegas dan meyakinkan, serta menggunakan
metode, cara dan bahasa yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat sekitar.
3. Membina dan memelihara hubungan dan komunikasi social yang baik dengan
lingkungan sekitar.
4. Melaksanakan tugas secara tuntas dan professional (tidak mengedepankan emosi
atau perasaan pribadi)
5. Menunjukkan ide-ide kreatif dan inovatif.
6. Memelihara dan menjaga kepercayaan yang diberikan pimpinan
perusahaan/organisasi.
7. Menjaga nama baik dan citra perusahaan/organisasi.
8. Tidak memberikan pernyataan yang dapat memancing kekisruhan.
- Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah
atau dari bawah ke atas. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi adalah
komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah, hingga ke tingkat
karyawan. Contoh: komunikasi yang berlangsung antara atasan dengan bawahannya di
sebuah kantor.
1.

-    Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan
komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya:
komunikasi antarkaryawan yang satu level.

1. Tiga jenis komunikasi umum:


1)   Komunikasi satu lawan banyak
Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang dengan orang banyak (lebih dari satu). Contoh:
seorang yang berpidato atau guru mengajar di kelas.
2)   Komunikasi banyak lawan satu
Komunikasi yang dilakukan oleh banyak orang dengan satu orang. Contoh: tim
jaksa/hakim/pembela dengan seorang terdakwa.
3)   Komunikasi banyak lawan banyak
Komunikasi yang dilakukan antarorganisasi/lembaga. Contoh: partai politik berkampanye.

1. Fungsi media komunikasi:


 Menumbuhkan motivasi bagi para komunikan.
 Menumbuhkan daya tarik pesan atau informasi yang akan disampaikan.
 Mengefektifkan proses penyampaian pesan atau informasi.
 Mempercepat waktu yang diperlukan untuk penyampaian informasi.
 Menjelaskan isi dan maksud pesan atau informasi yang akan disampaikan.
 Membuat isi pesan atau informasi lebih nyata.
 Sebagai media hiburan dan pendidikan bagi komunikan.

1. Komunikan yang kurang cakap dalam mendengarkan pesan akan menghambat


proses komunikasi. Materi yang disampaikan tidak akan sampai kepada komunikan karena
kurangnya kemampuan menyimak atau mendengarkan. Cara mengatasinya, seorang
komunikan harus  belajar mendengarkan atau menyimak apa yang disampaikan oleh
komunikator.
2. 5 cara untuk menarik perhatian pendengar:
1. Hal-hal aneh yang sering atau jarang terjadi
Komunikator dapat mengutip hal-hal aneh atu jarang terjadi yang terdapat pada rubrik atau
karikatur di surat kabar atau majalah untuk menarik perhatian komunikan.
1. Hal-hal yang bersifat lucu atau bersifat humor
Komunikator dapat menyelipkan cerita-cerita yang lucu (humor), agar komunikan tertarik
terhadap berita atau informasi yang disampaikan. Cerita-cerita lucu ini
dapatmenghilangkan rasa kantuk dan jenuh.
1. Hal-hal yang sesuai kebutuhan
Komunikan akan tertarik untuk mendengarkan apabila komunikator membicarakan hal-hal
yang berhubungan dengan kebutuhannya.
1. Hal-hal yang mencolok
Untuk menarik perhatian komunikan, komunikator dapat menekankan pada hal-hal yang
penting saat menyampaikan materi, misalnya dengan mengeraskan atau melambatkan
pengucapannya.
1. Hal-hal yang spontan terjadi
Jika komunikan sudah mulai jenuh/bosan dengan materi yang disampaikan, komunikan
dapat melakukan hal-hal seperti mengetuk meja berkali-kali atau bersenandung untuk
menarik perhatian komunikan.

1. Perusahaan melakukan kunjungan langsung ke masyarakat korban banjir bandang,


menemui para tokoh masyarakat setempat, memberikan pengobatan gratis, bahan
makanan pokok, dan pelayanan masyarakat lainnya.

1. Cara menutup  pembicaraan pada komunikasi lisan di depan umum:


Komunikator yang baik dapat menutup pembicaraannya tepat pada waktunya sesuai
dengan waktu yang telah disediakan. Penutup pembicaraan hendaknya meliputi hal-hal
berikut:
1. Menyampaikan ringkasan materi pembicaraan dan menekankan kembali pentingnya
materi pembicaraan tersebut.
2. Memotivasi kembali komunikan.
3. Memberikan saran, ajakan, atau harapan kepada komunikan setelah kembali ke
tempat masing-masing
4. Memberikan ucapan terima kasih kepada para komunikan, disertai permohonan
maaf jika ada kesalahan atau kata-kata yang menyinggung perasaan.

1. Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk


memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, baik pelanggan di dalam perusahaan
maupun di luar perusahaan.

1. Fungsi pelayanan prima:


2. Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
3. Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
4. Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
5. Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang ditawarkan
6. Memenangkan persaingan pasar.
1. Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan (menjadi
pelanggan yang loyal).
2. Memberikan keuntungan kepada perusahaan.

Tujuan pelayanan prima antara lain sebagai berikut.


1. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan/konsumen.
2. Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen terhadap
barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu juga.
3. Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/ jasa
yang di tawarkan.
4. Untuk menghindari terjadinya tuntutan – tuntutan yang tidak perlu di kemudian
hari terhadap produsen/penjual.
5. Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan/konsumen.
1. Untuk menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala
kebutuhannya.
2. Untuk mempertahankan pelanggan/konsumen, agar tetap setia
menggunakan barang/jasa yang ditawarkan.

10.  Konsep-konsep pelayanan prima:


Konsep A3 dalam pelayanan prima, yaitu sikap (attitude), perhatian (attention), dan
tindakan (action).
1. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude)
                  Sikap karyawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam
dunia bisnis, sikap karyawan menunjukkan kepribadian seseorang dan citra perusahaan. Ini
karena pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan pertama ketika berhubungan dengan
orang-orang (karyawan) yang terlibat dalam perusahaan tersebut.

1. Pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian (attention)


Perhatian atau atensi adalah sikap yang menunjukkan kepedulian atau minat seseorang
terhadap sesuatu, biasanya muncul dari ketertarikan dan dorongan hati, karena pengaruh
situasi yang dihadapinya. Jadi konsep perhatian dalam pelayanan prima adalah semua
aktivitas karyawan yang berkaitan dengan upaya mendengarkan dan memahami kebutuhan
pelanggan, mengamati perilaku pelanggan, serta mencurahkan perhatian sepenuhnya
kepada pelanggan.

1. Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan (action)


                  Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan merupakan rangkaian perbuatan
nyata yang dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meyakinkan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan,
sehingga harapan pelanggan dapat tercapai.

11.  Pelanggan tipe leptosome


Ciri-cirinya:
 Bentuk tubuh agak kecil dan lemah.
 Bahu tampak kecil dan anggota badan lainnya kurus panjang.
 Bersifat sombong, sok intelek, dan sok idealis.
12.  Harapan-harapan pelanggan eksternal:
1. Barang dan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan selalu tersedia.
2. Pelanggan mendapatkan kemudahan dalam memperoleh barang/jasa yang
dibutuhkan, tidak terjadi penimbunanbarang dan kemacetan dalam pendistribusian.
3. Harga barang terjangkau oleh pelanggan
4. Tersedia banyak pilihan atas barang dan jasa yang dibutuhkan
5. Penjual senantiasa jujur dalam memberikan informasi mengenai kondisi
barang/jasa yang akan dijual.
6. Mendapatkan potongan harga
7. Mendapatkan layanan purna jual (after sales service)
8. Tidak ada penundaan dalam pengiriman atau pembelian barang
9. Tempat berbelanja yang aman dan nyaman.
13.  Kepuasan pelanggan dapat tercapai melalui pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan/konsumen. Untuk mewujudkan pelayanan terbaik kepada pelanggan, Anda
dapat melakukannya dengan cara memperlihatkan kemampuan, bersikap baik,
berpenampilan menarik, penuh perhatian, melakukan tindakan yang baik, bertanggung
jawab, serta selalu berkoordinasi dengan tiap bagian terkait. Upaya memberikan pelayanan
prima itu harus dilakukan secara terus menerus (kontinu) kepada pelanggan, agar
pelanggan puas dan tetap setia membeli produk/jasa yang ditawarkan.

14.  Kode etik humas adalah merupakan aturan profesi kehumasan.

15.  Tugas kehumasan:


1. Menyampaikan berbagai informasi atau ide yang berhubungan dengan
organisasi/perusahaan mengenai tujuan, peranan dan kebijakanorganisai/perusahaan atau
segala kegiatan yang akan/telah dilakukan oleh organisasi/perusahaan kepada pihak-pihak
yang membutuhkannya.
2. Memberikan saran dan pendapat kepada pimpinan mengenai kebijakan dan rencana
kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat serta membantu pimpinan dalam kegiatan
tersebut.
3. Memperlancar komunikasi dengan hal-hal berikut.
 Mengumpulkan berbagai fakta yang berhubungan dengan perusahaan, kemudian
memprosesnya menjadi sumber informasi bagi perusahaan.
 Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan perusahaan/organisasi ke
public melalui berbagai media yang sesuai, kemudian menangani respons terhadap
penyebarluasan informasi tersebut.

Sumber dari Penerbit Erlangga

Bagian 2:
1. Pengertian:
1.
1. Grooming adalah perawayan dan pemeliharaan yang harus dilakukan
agar seseorang mempunyai penampilan yang prima atau terbaik, sehingga citra diri
seseorang terlihat sangat menarik bagi siapa saja yang melihatnya.
2. Kepribadian merupakan:
1)      Kepribadian dipandang sebagai penentu atau pengarah tingkah laku.
2)      Kepribadian dipandang sebagai sesuatu yang unik atau khas pada diri setiap orang.
3)      Kepribadian seseorang dapat ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan
(faktor genetik/biologis) dan lingkungan (pengalaman-pengalaman sosial dan perubahan
lingkungan). 
1. Etika adalah sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun
sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam
perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.
2. Table manner adalah sopan santun di meja makan, mulai dari cara duduk,
menggunakan alat-alat makan dan minum, makan, minum serta cara memasuki dan
meninggalkan meja makan.
3. Bahasa Tubuh adalah gerakan reflek/nonreflek dari suatu bagian atau seluruh
bagian tubuh yang digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan isi hatinya kepada
orang lain, tanpa menggunakan kata-kata.
4. Urutan tata rias wajah/make up:
1. Pembersih, agar kotoran yang ada pada wajah dapat terangkat.
2. Penyegar, agar pori-pori wajah tidak membesar, sehingga kulit terlihat lebih
halus.
3. Pelembab, mencegah banyaknya keringat yang keluar sehingga kosmetik
lebih tahan lama.
4. Alas bedak (foundation), agar kosmetik tahan lama dan dapat menutupi
kekurangan wajah.
5. Bedak tabur (loose powder).
6. Tata rias mata pemulas mata (mascara), untuk mempertegas garis mata.
7. Pemulas pipi, untuk menonjolkan tulang pipi.
8. Pemulas bibir, untuk memertegas garis bibir dan mempercerah wajah.
9. Bedak padat sebagai sentuhan akhir.
10. Pelembab kulit tangan dan kaki (hand and body lotion). 
5. 5 hal cara merawat rambut:
1. Rambut dicuci atau dikeramas secara teratur setiap 2 hari sekali.
2. Gunakan sampo yang sesuai dengan jenis rambut
3. Tata rambut sesuai dengan jenis wajah
4. Agar rambut tumbuh lebat, dapat dilakukan creambath 2 minggu sekali atau
sebulan sekali.
5. Lakukan masker rambut sebulan sekali.

1. Yang di maksud SERASI adalah dalam berpakaian dan berpenampilan Anda harus
sepadan/sesuai, rapi, dan sesuai sikap:
Sepadan/Sesuai dengan:
a. Bentuk tubuh
Agar dapat tampil baik dalam berbusana, seseorang harus mengetahui bentuk tubuhnya,
apakah pendek, tinggi, gemuk, atau kurus. Memiliki bentuk tubuh yang proporsional adalah
idaman setiap orang. Dengan bentuk tubuh yang  poporsional, seseorang menjadi lebih
mudah dalam berbusana, karena pakaian apapun biasanya sesuai untuk dipakai. Namun
demikian, jika tidak memiliki tubuh yang ideal, misalnya gemuk atau kurus, janganlah
rendah diri. Anda masih dapat tampil menarik jika Anda dapat memilih busana yang sesuai.
Misalnya, mengenakan pakaian yang pas dengan badan, tidak terlalu banyak aksesori.
Pakaian dengan garis vertikal dapat menutupi bentuk tubuh yang gemuk sehingga terlihat
lebih kurus. Pakaian yang sedikit longgar, garis horizontal dapat menutupi tubuh yang
kurus sehingga terlihat lebih gemuk.

b. Usia
Usia seseorang dapat juga dijadikan cermin dalam berbusana. Seseorang yang berusia 20-
an tentu berbeda dengan usia 40-an. Seseorang yang usianya mencapai sekitar 40-an,
mengenakan busana remaja memberikan kesan tidak dewasa, terkesan seperti anak-anak
yang sedang mencari jati diri. Sebaliknya seseorang yang masih 20-an, mengenakan busana
40 atau 50-an, akan terkesan lebih tua dari usia sebenarnya.
c. Waktu (pagi, siang, sore, atau malam)
Untuk pakaian kerja, pada umumnya berlaku untuk semua waktu. Artinya, dapat
dikenakan waktu pagi, siang, sore, dan malam. Namun, ada kalanya Anda harus melakukan
pertemuan dengan kolega pada saat-saat yang tidak resmi, seperti acara makan malam.
Pemilihan warna dapat menjadi pertimbangan dalam memilih busana. Pakaian yang terlalu
menantang, seperti warna ungu terong atau merah menyala, kurang cocok dikenakan pada
siang hari. Warna yang demikian dapat menyilaukan mata orang yang memandang. Pilihlah
warna-warna yang lembut yang dapat menyejukkan mata. Warna-warna cerah menantang
dapat dikenakan pada malam hari, sehingga tampak lebih segar dan bersemangat. Warna
hitam dan putih biasanya menjadi pilihan warna yang cocok dikenakan untuk semua jenis
waktu. Pilihan warna hitam untuk celana panjang atau rok harus dilakukan. Warna hitam
cocok dipadu dengan semua jenis warna yang lain sehingga satu celana panjang atau rok
warna hitam dapat dipasangkan dengan atasan atau blus warna yang lain.
d. Tempat
Saat memilih busana yang akan dikenakan, sebaiknya perhatikan juga tempat di mana Anda
akan beraktivitas, apakah ke kantor, menghadiri pertemuan dengan kolega di acara makan,
berolahraga, rekreasi, atau saat ke pesta pernikahan atau ulang tahun. Tidak lazim tentunya
jika akan berolahraga, mengenakan busana safari, jas, atau blazer. Dalam beberapa
kesempatan terkadang jenis pakaian sudah ditentukan, seperti dalam acara jamuan makan
kenegaraan atau acara kedinasan.
e. Anggaran
Anggaran menjadi hal yang harus dipertimbangkan dalam berpenampilan. Sebaiknya
sesuaikan jenis pakaian yang akan dibeli dengan keuangan yang dimiliki. Untuk
mempunyai koleksi pakaian yang cukup tentu membutuhkan biaya/anggaran. Pakaian
tidak harus mahal, bermerek atau yang berasal dari negara lain/impor. Yang terpenting
adalah pantas dan layak untuk dikenakan. Membeli pakaian di tempat-tempat tertentu yang
memang sudah terkenal dengan harga yang lebih murah dapat menjadi alternatif untuk
menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Membeli pada pedagang kaki lima tidak
selalu bermutu jelek. Jika Anda dapat memilih dengan baik, barang kualitas bagus masih
bisa diperoleh.

Rapi, maksudnya:
a. Bersih dari noda-noda kotoran, make-up, makanan, keringat, dan parfum.
b. Tidak terlihat lusuh, lecek, atau kusam.
c. Tidak robek/berlubang atau ada beberapa jahitan yang lepas.
d. Tidak terdapat benang-benang yang lepas.
e. Tidak ada kancing yang lepas atau hilang.
f. Tidak terlalu longgar, ketat, pendek, panjang, atau lebar.
g. Tidak berbau apek.
h. Tidak dijumpai garis-garis atau bayangan pakaian dalam.

Sikap, yaitu:
a. Pribadi si pemakai.
b. Gaya penampilan pribadi.
1. 5 hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam berpakaian kerja bagi wanita:

1. Cara membangkitkan kekuatan pribadi adalah dengan mengevaluasi kekuatan


pribadi. Setiap orang pada dasarnya mempunyai potensi untuk mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya. Namun, semua itu memerlukan proses dan waktu yang
panjang. Evaluasi berarti melakukan suatu penilaian. Mengevaluassi kekuatan pribadi
berarti melakukan penilaian terhadap potensi yang dimilikinya, menilai apa yang telah
dilakukan selama ini, untuk kemudian membuat antisipasi dan sikap mawas diri terhadap
hal-hal yang mungkin terjadi.

1. 5 contoh komunikasi nonverbal yang berupa kinesik (gerakan tubuh):


1. Menggeleng, maka lawan bicaranya akan tahu bahwa itu sebagai tanda
ketidaksetujuan.
2. Anak kecil yang menjawab mau diajak ke Dufan akan mengiyakan sambil
melompat-lompat senang.
3. Mengangguk, ketika seorang mengiyakan sebagai tanda persetujuan.
4. Memukul lemari tanda kesal
5. Mengacungkan jempol sebagai tanda setuju atau merupakan pujian
kesuksesan seseorang.
1. 10 etiket di kantor:
1. Datang tepat waktu
2. Tidak masuk kantor dengan alasan yang tepat
3. Pulang sesudah waktunya
4. Hindari memakai telepon kantor untuk keperluan pribadi
5. Hindari membentuk klik atau golongan tertentu
6. Hindari melakukan  hal-hal yang tidak termasuk tugas kantor.
7. Hindari bersikap menjilat atasan dan mendepak bawahan.
8. Tidak boros menggunakan alat-alat tulis kantor.
9. Merawat alat-alat tulis kantor.
10. Tempat kerja tidak dimanfaatkan untuk mengobrol.

1. Tata cara makan untuk menu main course dalam acara jamuan makan resmi!
Hidangan utama (main course) biasanya berupa hidangan dari daging,
unggas, seafood maupun telur, baik dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main
course disajikan bersama olahan sayuran dan kentang sebagai pendamping menu utama
(garnish).
Cara makan:
1) Ala Amerika
Makanan dipotong-potong dulu kemudian letakkan pisau di sisi kanan piring,  kemudian
garpu dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan.
2) Ala Eropa
Pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati hidangan dengan garpu
menggunakan tangan kiri. Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin, usahakan posisi
jari telunjuk tepat di atas punggung garpu atau pisau, ini memudahkan Anda saat
memotong makanan dan agar kelihatan tidak kaku.
Anda boleh menggunakan satu di antaranya yang lebih mudah.

10.  Jenis-jenis peralatan makan dalam acara table manner, berupa piring, sendok, garpu
dan gelas:
1. Piring
1. Sendok
1. Garpu

1. Gelas
2.  
1. Pengertian dari:
1. Bekerja adalah melakukan suatu pekerjaan (perbuatan), berbuat
sesuatu.
2. Tim  : tim dapat dikatakan sebagai kelompok.
Tapi perlu diingat bahwa kelompok belum tentu sebuah tim. Dalam pengertian yang lebih
luas lagi, pengertian tim adalah sebagai berikut.
1)      Suatu kekuatan dinamis dari sekelompok orang untuk bertemu dan bekerja,
membicarakan
2)      sasaran, mengumpulkan ide-ide serta membuat keputusan untuk mencapai tujuan
bersama.
3)      Kelompok kerja lengkap atau suatu satuan kerja, yang para anggotanya paling sedikit
memiliki satu tujuan bersama dan pencapaian tujuan itu memerlukan perilaku kerja sama
dari semua anggotanya. (Burke, 1982).
1. Bekerja dalam satu tim adalah melakukan suatu pekerjaan dalam satu kelompok
besar atau kecil untuk mencapai tujuan bersama.

1. Tim yang termasuk dalam tipe tim formal:


1. Tim fungsional, yaitu tim permanen yang dibentuk oleh organisasi untuk
meraih sejumlah tujuan organisasi dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Tim ini
dipimpin oleh seorang kepala eksekutif yang anggotanya dipilih berdasarkan bidang
keahliannya.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
• mengelola kegiatan organisasi sehari-hari,
• melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas rencana kerja,
• menerima laporan dari bawahan dalam rangka mengontrol, menyusun, merencanakan,
dan melaksanakan tugas pekerjaan tim.
1. Tim pendukung formal, yaitu tim yang memberi dukungan dan layanan seperti
keuangan, sistem informasi, administrasi, dan personalia.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
• bertugas dan bertanggung jawab penuh terhadap beban kerja rutin,
• meningkatkan produktivitas.
1. Prinsip-prinsip bekerja dalam satu tim:
2. Saling Menghargai
Sikap saling menghargai antarsesama anggota tim, membuat tiap anggota tim dapat
memahami setiap perbedaan yang ada. Sikap iri hati dan prasangka buruk dapat dihindari,
sehingga memungkinkan seluruh anggota tim mengeluarkan semua kemampuannya. Ini
karena anggota tim yakin setiap anggota pasti akan memberikan respon yang baik, kalau
pun tidak setuju pastinya tidak akan menjatuhkan satu dengan yang lain. Namun demikian,
jika prinsip ini tidak diterapkan atau bahkan sudah berkurang, bersiaplah untuk suatu
kemunduran baik perlahan-lahan maupun sekaligus. Pemimpin yang pandai untuk
menggerakkan anggota tim diperlukan agar sikap menghargai selalu timbul.
1. Mempunyai Komitmen dan Kepentingan yang Sama
Sebelum suatu tim bergerak tentunya sudah harus ada komitmen yang sungguh-sungguh
dari seluruh anggota. Komitmen ini haruslah berdasarkan kepentingan yang sama, sehingga
jelas bagi seluruh anggota bahwa pekerjaan dilakukan sesuai komitmen yang telah
disepakati.
1. Mengembangkan Peraturan yang Jelas dan Transparan
Peraturan yang jelas harus ada dalam suatu tim. Peraturan yang kurang jelas akan
menyulitkan anggota tim. Konflik akan mudah muncul dan tindakan-tindakan yang kurang
terpuji akan makin sering dilakukan oleh anggota tim apabila tidak ada peraturan yang jelas
dan transparan.
1. Mampu Mengendalikan Diri dan Menjaga Keseimbangan Antara Emosi
dan Pikiran
Setiap anggota tim pastinya berbeda dalam mengendalikan emosi dan pikiran. Mungkin ada
yang emosinya hanya datar-datar saja, tetapi ada juga yang emosinya meledak-ledak. Setiap
anggota tim harus mampu mengendalikan emosi dan pikirannya.
1. Harus Saling Mendukung
Saling mendukung antaranggota tim merupakan salah satu modal penting dalam
mengembangkan suatu tim. Karena hal ini akan membuat anggota tim menjadi lebih
bersemangat dalam bekerja. Keberhasilan satu anggota tim merupakan keberhasilan
bersama, sebaliknya kekurangan satu anggota tim juga merupakan kekurangan bersama.
1. Bersikap Terbuka dan Saling Percaya
Bersikap terbuka memungkinkan seluruh anggota tim mengetahui apa yang dilakukan oleh
anggota lain. Sehingga sesama anggota dapat memberikan masukan yang positif dan
membantu memecahkan masalah-masalah dalam tim. Tanpa adanya keterbukaan dan
saling percaya, akan sulit bekerja dalam satu tim. Rasa saling percaya antarsesama anggota
tim merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim agar tim mampu
bekerja secara efektif.
1. Produktivitas
Tim seyogyanya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan.
Melalui saling berbagi sumber daya, keterampilan, pengetahuan, dan kepemimpinan, maka
bekerja dalam tim akan lebih efektif daripada perorangan.
1. Selalu Berkonsultasi Sebelum Memutuskan
Hal ini harus dilakukan agar keputusan yang diambil memang berdasarkan kesepakatan
bersama, bukan semata-mata keputusan pribadi. Juga agar keputusan yang diambil sudah
berdasarkan pertimbangan dari anggota tim yang lebih tahu atau ahli dalam hal-hal
tertentu. Pengambilan keputusan tentu saja berdasarkan tugas dan tanggung jawab tiap
anggota. Namun penting untuk selalu berkonsultasi dengan sesama anggota tim.
1. Evaluasi
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia. Kekurangan dan kelebihan pasti selalu melekat
pada setiap individu maupun tim. Penilaian atau evaluasi sangat perlu dilakukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana pencapaian yang sudah dilakukan. Sehingga dengan
adanya evaluasi akan dapat diambil langkah-langkah selanjutnya sesuai dengan pengkajian
dalam evaluasi tersebut.

1. Tujuan bekerja dalam satu tim:


1. a.      Memanfaatkan Potensi
Setiap orang mempunyai potensi diri yang beraneka macam. Sebuah tim sepak bola, untuk
mencapai suatu tujuan, menggunakan dan menyatukan potensi yang dimiliki oleh seluruh
pemainnya. Ada yang bertugas sebagai penjaga gawang yang menghalau bola agar tidak
masuk gawang, ada yang tugasnya di daerah pertahanan, gelandang, maupun sebagai
penyerang. Semuanya bersinergi, bersatu, bekerja sama, menyamakan komitmen untuk
mencetak gol ke gawang lawan. Jika berhasil merupakan keberhasilan bersama, begitu pula
sebaliknya.
1. b.      Bekerja Bersama-Sama
Setiap orang pada dasarnya dapat melakukan sendiri suatu kegiatan atau aktivitas. Namun
ketika pekerjaan sangat banyak baik dari segi jumlah maupun jenisnya, seseorang akan
mengalami hambatan. Pekerjaan tersebut pasti akan selesai dalam jangka waktu yang lama
dan kualitasnya pasti berkurang. Bekerja sama dengan orang lain memungkinkan suatu
pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik.
Ibaratnya bekerja dengan 10 pemikiran tentu akan jauh lebih baik daripada dilakukan
dengan satu pemikiran.
1. c.       Ada Pembagian Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang yang Jelas
dan Adil
Adanya tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas serta adil akan memberikan
dampak yang positif terhadap pekerjaan yang dilakukan dalam suatu tim, sehingga
diharapkan produktivitas meningkat. Setiap anggota tim mengetahui apa, untuk apa,
kapan, dengan siapa, dan bagaimana tugas harus dilakukan.
1. d.      Untuk Memperlancar Aktivitas
Bekerja dalam tim dapat memperlancar aktivitas karena suatu aktivitas dilakukan oleh
beberapa orang, sehingga hasilnya jauh lebih cepat dibandingkan jika suatu kegiatan
dilaksanakan seorang diri.
1. e.      Efisiensi
Efisiensi dalam hal ini adalah penghematan dari berbagai segi. Dengan melakukan suatu
pekerjaan secara bersama-sama, saling membantu, dan saling melengkapi, maka
penghematan dari segi waktu dan biaya akan terjadi. Dengan adanya penghematan ini,
biaya produksi akan dapat ditekan dan pekerjaan yang dihasilkan pun jauh lebih bannyak .

1. Manfaat bekerja dalam satu tim:


1. a.      Terciptanya Persatuan dan Kebersamaan
Dalam sebuah tim, berkumpul orang-orang dengan bermacam perbedaan, baik perbedaan
watak, sifat, karakter dan keahlian. Perbedaan tersebut menjadi sebuah dinamika yang
sangat penting dalam tim. Dengan bekerja dalam satu tim, perbedaan-perbedaan tersebut
dapat disatukan, sehingga rasa persatuan dan kebersamaan antaranggota tim akan tercipta.
1. b.      Meringankan Beban Pekerjaan
Beban pekerjaan yang banyak dan berat terasa lebih mudah dan ringan apabila dikerjakan
dengan bersama-sama (dalam tim). Contoh: mengangkat meja jika dilakukan oleh satu
orang terasa sangat berat bahkan bukan tidak mungkin orang tersebut tidak dapat
mengangkatnya. Tetapi jika dilakukan oleh banyak orang maka pekerjaan tersebut dapat
mudah dilakukan.
1. c.       Mempercepat Penyelesaian Pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan bersama-sama juga akan lebih cepat diselesaikan, dibandingkan
jika pekerjaan tersebut diselesaikan seorang diri. Contoh: pekerjaan mengecat dinding yang
sangat luas, jika dilakukan oleh satu orang baru dapat selesai dalam beberapa hari, tetapi
jika dilakukan oleh beberapa orang, maka pekerjaan tersebut dapat selesai lebih cepat.
1. d.      Meringankan Beban Biaya yang Ditanggung
Setiap pekerjaan pasti membutuhkan biaya, baik materiil maupun immateriil. Biaya
tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, baik yang berasal dari dalam tim maupun yang
berasal dari luar tim. Jika biaya tersebut dibebankan kepada satu orang, akan terasa berat,
tetapi jika dibebankan kepada banyak orang tentu akan terasa lebih ringan.
1. e.      Meningkatkan Produktivitas
Dengan bekerja dalam satu tim akan lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan
dengan tepat waktu, jumlah yang diselesaikan juga lebih banyak, dan kualitas yang
dihasilkan akan jauh lebih baik. Bahkan para peneliti menemukan bahwa pengaruh
kelompok kerja (tim) terhadap produktivitas sama besarnya dengan pengaruh seorang
manajer. Contoh: Sebuah perusahaan garmen (pakaian jadi), diminta untuk menyelesaikan
permintaan pakaian jadi dalam jumlah yang banyak dengan batas waktu yang diinginkan
oleh pemesan. Tentu hal ini akan sangat sulit jika dikerjakan oleh satu atau dua orang. Perlu
satu tim yang tangguh untuk menyelesaikan pekerjaan itu dengan tepat waktu. Jika hal itu
tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka suatu kerugian yang sangat besar bagi
perusahaan. Untuk itulah bekerja dalam tim sangat diperlukan untuk meningkatkan
produktivitas.
1. f.        Meningkatkan Efektivitas Pekerjaan
Bekerja dalam tim memungkinkan adanya pembagian kerja yang disesuaikan dengan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki setiap anggota tim (the right man on the right
place). Pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang tepat, tentu hasilnya akan jauh lebih baik
dan kemungkinan terjadinya kesalahan sangatlah kecil. Hal ini tentu sangat efektif dalam
melakukan suatu pekerjaan karena mendayagunakan seluruh kemampuan dalam satu tim.
1. g.      Mendorong Berkembangnya Kreativitas dan Inovasi
Kerja sama yang dilakukan oleh seluruh anggota tim membuat mereka mengeluarkan
semua kemampuan dan keahlian yang dimiliki demi suksesnya tujuan yang diharapkan oleh
tim. Hal ini tentu akan menumbuhkan kreativitas anggota tim. Dari kreativitas ini akan
menimbulkan inovasiinovasi baru untuk kemajuan tim.
1. h.      Meningkatkan Hubungan Interpersonal Relationship
Hubungan interpersonal relationship artinya hubungan antarmanusia atau hubungan
antarpribadi. Dengan bekerja dalam satu tim membuat setiap anggota tim saling
berhubungan, sehingga mereka akan lebih mengenal karakter yang dimiliki setiap individu
dengan beragam perbedaan. Anggota tim belajar bagaimana menghargai perbedaan, tidak
memaksakan kehendak sendiri, terbuka akan kritik dan saran, bersedia menolong dan mau
ditolong.
1. i.        Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab
Pembagian tugas sangat penting ketika bekerja dalam satu tim. Dengan adanya pembagian
tugas ini, tiap anggota akan bekerja dengan sungguh-sungguh karena mereka mempunyai
tanggung jawab masing-masing. Jika di antara anggota ada yang tidak bertanggungjawab
dengan baik tentu akan memberikan suatu citra yang buruk terhadap diri mereka sendiri
dan mereka tentu tidak menginginkannya.
1. j.        Meningkatkan Pelayanan kepada Pelanggan
Pelanggan adalah raja. Mereka ingin dilayani secepatnya. Mereka ingin dihargai. Bahkan
mereka sangat ingin dimanja. Kebutuhan pelanggan ini tentu tidak bisa dilayani oleh satu
orang saja. Apalagi jika pelanggan berjumlah sangat banyak. Mereka tidak ingin antri
sampai berjam-jam tentunya. Oleh sebab itu diperlukan kerja sama antaranggota, agar
kebutuhan para pelanggan
dapat terpenuhi.

1. k.      Dapat Memberikan Manfaat Finansial


Pada akhirnya, jika semua anggota tim sudah bekerja dengan sungguh-sungguh,
mengeluarkan semua kemampuan yang dimiliki, bertanggungjawab terhadap komitmen
mereka, maka dengan sendirinya finansial/keuangan mereka akan meningkat/bertambah
seiring dengan peningkatan produktivitas anggota tim. Kemapanan finansial ini menjadi
salah satu ukuran kesuksesan yang
diraih.

1. Tahap forming dalam proses perkembangan tim :


Pada tahap awal ini individu-individu yang tergabung dalam tim masih membawa nilai-
nilai, pendapat, dan cara kerja yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya. Anggota tim
masih mencari bentuk, mulai beradaptasi dengan lingkungan, berusaha berhubungan dan
melakukan kerja sama dengan rekan kerja, sehingga saling mengetahui karakter dari setiap
individu. Pada tahap ini jarang sekali timbul konflik atau keributan, karena semua dipenuhi
rasa optimis yang tinggi. Anggota tim cenderung meraba-raba perilaku apa yang dapat
diterima, posisi mereka di dalam tim, prosedur, dan aturan kelompok. Tahap ini
terselesaikan jika anggota tim mulai menempatkan diri mereka sebagai bagian dari tim.

1. 7 karakteristik budaya dasar yang bersifat universal menurut manan :


1. Kebudayaan itu dipelajari bukan insting.
2. Kebudayaan itu ditanamkan.
3. Kebudayaan itu bersifat gagasan, kebiasaan-kebiasaan kelompok yang
dikonsepsikan atau diungkapkan sebagai norma-norma ideal atau pola perilaku.
4. Kebudayaan itu sampai pada suatu tingkat memuaskan individu, memuaskan
kebutuhan biologis, dan kebutuhan ikutan lainnya.
5. Kebudayaan itu bersifat integratif.
6. Selalu ada tekanan ke arah konsistensi dalam setiap kebudayaan.
7. Kebudayaan itu dapat menyesuaikan.
2. Tim fungsional , yaitu tim permanen yang dibentuk oleh organisasi untuk meraih
sejumlah tujuan organisasi dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Tim ini dipimpin oleh
seorang kepala eksekutif yang anggotanya dipilih berdasarkan bidang keahliannya.

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:


• mengelola kegiatan organisasi sehari-hari,
• melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas rencana kerja,
• menerima laporan dari bawahan dalam rangka mengontrol, menyusun, merencanakan,
dan melaksanakan tugas pekerjaan tim.

1. 5 contoh tindakan dari hubungan antar pribadi:


1. Melakukan kegiatan gathering (pertemuan) dengan seluruh anggota
perusahaan beserta keluarganya.
2. Mengadakan kegiatan pengembangan anggota perusahaan untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalisme kerjanya.
3. Mengadakan kegiatan bimbingan dan konseling bagi anggota perusahaan
yang sedang mengalami masalah.
4. Mengadakan kegiatan pemberian reward bagi anggota perusahaan yang
berprestasi.
5. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan bagi anggota
perusahaan untuk menyalurkan saran-saran yang bersifat membangun.

10.  8 etos kerja professional:


1. a.      Kerja adalah rahmat Tuhan (Aku bekerja ikhlas penuh syukur)
Pekerjaan apa pun, baik itu pengusaha, dokter, guru, karyawan bahkan buruh kasar
sekalipun adalah rahmat dari Tuhan. Anugerah itu harus diterima tanpa syarat, seperti
halnya bernapas, di mana Anda menghirup oksigen dari udara. Bakat dan kecerdasan yang
memungkinkan Anda bekerja adalah anugerah. Dengan bekerja Anda akan menerima gaji
atau upah sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukan, yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja Anda mempunyai banyak teman
dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan. Semua itu anugerah
yang patut untuk disyukuri. Sangat tidak bijak dan sangat tidak bertanggung jawab apabila
Anda bekerja asal-asalan atau bermalas-malasan.
1. b.      Kerja adalah amanah (Aku bekerja benar penuh tanggung jawab)
Apapun pekerjaan Anda, semua adalah amanah. Amanah adalah kepercayaan.Anda bekerja
sebagai seorang resepsionis adalah amanah yang harus Anda jalankan dengan sebaik-
baiknya. Kerja bukanlah sekedar pengisi waktu, tetapi perintah Tuhan. Etos ini membuat
Anda bekerja dengan sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam
berbagai bentuknya.
1. c.       Kerja adalah panggilan (Aku bekerja tuntas penuh integritas)
Jika pekerjaan Anda disadari sebagai panggilan, Anda harus berpikiran bahwa Anda akan
melakukan pekerjaan itu dengan semua kemampuan dan keterampilan yang Anda miliki.
Dengan begitu hasil karya yang Anda hasilkan akan menjadi karya yang baik karena dibuat
dengan kemampuan terbaik pula.
1. d.      Kerja adalah aktualisasi (Aku bekerja keras penuh semangat)
Aktualisasi diri artinya pengungkapan atau pernyataan diri. Hal-hal yang harus
diaktualisasikan adalah kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan kemauan untuk maju.
Tunjukkanlah lebih dulu kualitas pekerjaan yang Anda lakukan sebelum menuntut terlalu
banyak imbalan yang besar. Meski kadang membuat lelah, bekerja merupakan cara terbaik
untuk mengembangkan potensi diri dan membuat Anda merasa dibutuhkan. Bekerja jauh
lebih menyenangkan daripada duduk
berdiam diri atau melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat.

1. e.      Kerja adalah ibadah (Aku bekerja serius penuh kecintaan)


Dalam semua agama, semua orang diharuskan untuk berusaha. Bekerja merupakan salah
satu usaha yang dilakukan. Sehingga kerja merupakan ibadah kepada Tuhan YME. Dengan
kata lain, setiap aktivitas yang Anda lakukan pada hakikatnya mencari keridhoan Tuhan
semata. Setiap ibadah kepada Tuhan harus direalisasikan dalam bentuk tindakan, sehingga
aktivitas bekerja juga mengandung nilai ibadah. kesadaran ini pada akhirnya akan
membuat Anda bisa bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari uang atau jabatan semata.
1. f.        Kerja adalah seni (Aku bekerja cerdas penuh kreativitas)
Kesadaran ini membuat Anda menikmati pekerjaan seperti halnya melakukan hobi atau
kegemaran.
1. g.      Kerja adalah kehormatan (Aku bekerja tekun penuh keunggulan)
Kerja adalah sesuatu yang sangat berarti. Walaupun dengan bekerja Anda akan
mendapatkan imbalan materi, namun materi bukanlah semata-mata yang dicari dalam
bekerja. Kadang mata menjadi “silau” melihat uang, sehingga terkadang uang bisa
membuat seseorang menjadi lupa akan jati diri sebenarnya. Bukan masalah tinggi rendah
atau besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih penting adalah etos kerja. Dalam arti
penghargaan terhadap apa yang Anda kerjakan, apabila memberikan rasa bangga di dalam
diri, maka itu akan memberikan arti besar. Sekecil apapun pekerjaan Anda, itu adalah
sebuah kehormatan. Jika bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan yang
lain yang lebih besar akan datang pada Anda.
h. Kerja adalah pelayanan (Aku bekerja penuh kesabaran)
Manusia diciptakan dengan dilengkapi oleh keinginan berbuat baik. Apapun pekerjaan
Anda, pedagang, polisi, bahkan penjaga mercu suar, semuanya bisa dimaknai sebagai
pengabdian kepada sesama.

1.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar dapat tampil menarik dan sempurna di
hadapan kolega dan pelanggan:

1. Tujuan dari tata rias wajah/ make up:


1. Agar wajah tampak lebih cantik dan menarik
2. Untuk menambah rasa percaya diri
3. Untuk menutupi kekurangan yang ada pada wajah
2. Cara menangani napas tidak sedap dan bau badan:
Wajah yang menarik, tata rias, dan rambut yang sesuai dapat berkurang nilainya secara
drastis apabila Anda mempunyai bau badan yang tidak sedap. Oleh karena itu, rawatlah
tubuh Anda agar bersih, sehat, dan segar dengan mandi rutin dan menggunakan parfum.
Napas yang bau berasal dari lambung yang tidak sehat dan makanan. Cara yang dapat
dilakukan untuk mencegah atau mengurangi napas tidak sedap adalah dengan menyikat
gigi secara teratur dan menggunakan obat kumur. Jika hal tersebut masih terjadi, meskipun
secara teratur Anda sudah menyikat gigi, segeralah periksa ke dokter untuk menemukan
penyebab sebenarnya dan langkah-langkah pemecahannya.

1. Ciri-ciri dari kepribadian yang bertipe sanguine:


Sanguine ( extrovert feeling), ciri-cirinya sebagai berikut.
1. Selalu bersikap optimis.
2. Tampak selalu gembira, bahagia, dan suka bicara ceplas ceplos.
3. Terus terang, selalu mencari perhatian, dan selalu ingin populer.
4. Suka bersahabat dan menyenangi banyak orang.
5. Suka mendominasi dalam berkomunikasi dan selalu ingin didengar.
6. Suka membesar-besarkan berita dan basa-basi.
7. Mudah tersinggung.

1. Etiket ketika menghadapi atasan:


1. Tetapkan tujuan dan maksud yang ingin Anda sampaikan.
2. Kenalilah watak, sifat, dan karakter atasan.
3. Ketuklah pintu sebelum Anda masuk ruangan dan tunggu hingga Anda
diizinkan masuk.
4. Jangan mengambil tempat duduk sebelum dipersilakan duduk.
5. Segeralah memohon diri apabila sudah diberi tanda, ucapkan terima kasih,
dan salam hormat.

1. Tata cara makan roti dalam acara jamuan makan bisnis:


Sebelum hidangan pembuka disajikan, pada B & B plate (piring roti dan mentega) sudah
disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll atau brioche. Di dalam penghidangan roti
ini biasanya tidak perlu adanya isyarat apakah sudah selesai makan atau belum. Meskipun
sudah selesai makan roti, piring roti tersebut tidak boleh diangkat sampai tamu selesai
makan hidangan utamanya. Sebaliknya meskipun roti tersebut masih utuh akan tetap
diangkat sesudah tamu menyantap hidangan utamanya. Roti juga sebagai hidangan
penyelang waktu, sambil menunggu hidangan yang sedang disiapkan di pantry serta untuk
menyelingi soup.
Adapun tata cara makan roti adalah sebagai berikut.
1. Ambil sebungkus mentega yang sudah terletak di atas butter dish atau B & B Plate,
buka bungkusnya dan letakkan lagi di atas piring roti di sebelah kiri Anda.
2. Roti bulat yang ada di piring roti, Anda ambil dengan tangan kanan, sobek dengan
ukuran satu suapan dengan menggunakan tangan kiri, bagian yang masih besar di tangan
kanan Anda letakkan lagi di piring roti.
3. Tangan kanan Anda memegang butter knife untuk memotong dan mengoles
mentega dari atas piring, setelah mentega dioleskan masukkan roti ke mulut dengan
menggunakan tangan kiri.

1. Salah satu manfaat dari bekerja dalam satu tim adalah beban pekerjaan menjadi
lebih ringan, maksudnya adalah apabila semua unsur dalam tim tersebut bekerja secara
terpadu tentu semua pekerjaan lebih cepat selesai dengan efektif dan efisien,  dan tim akan
lebih kuat dalam menghadapi berbagai macam rintangan dan hambatan yang datang.
Manusia sebagai mahluk sosial juga mempunyai banyak keterbatasan sehingga
membutuhkan orang lain untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki. Walaupun seseorang
dapat melakukan suatu pekerjaan, belum tentu akan dapat melakukan pekerjaan yang lain.
Dengan demikian
Bekerja dalam tim mutlak diperlukan untuk meringankan pekerjaan.

1. Visi dan misi


1. Visi adalah pandangan atau gambaran yang ingin dicapai oleh tim pada masa
depan
2. Misi adalah hal-hal yang harus dilaksanakan oleh sebuah tim untuk mencapai
tujuan seperti yang disampaikan dalam visi sebuah tim.

1. Tim informal adalah sebuah tim atau grup informal atau grup kepentingan
(informal or interest group) diciptakan oleh anggota-anggotanya sendiri untuk meraih
tujuan-tujuan yang belum tentu relevan dengan tujuan-tujuan organisasi. Tim ini juga tidak
memiliki jangka waktu yang spesifik. Contoh: sekelompok karyawan yang makan siang
bersama setiap hari, berdiskusi tentang bagaimana cara memperbaiki produktivitas kerja.
Namun, saat makan siang selesai, karyawan tersebut akan mencari teman lain atau aktivitas
lain.

10.  Tiga contoh profesi yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus:
1. Dokter
2. Guru
3. Pilot

Anda mungkin juga menyukai