b. Sedangkan prinsip perhatian adalah prinsip menarik perhatian. Maksudnya seorang
komunikator harus berusaha agar pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian
pendengar/komunikan.
Hal-hal yang dapat menarik perhatian komunikan adalah sebagai berikut.
1) Hal-hal yang aneh atau jarang terjadi
Komunikatordapat mengutip hal-hal aneh atau jarang terjadi yang terdapat pada rubrik
atau karikatur di surat kabar atau majalah untuk menarik perhatian komunikan.
2) Hal-hal yang lucu atau bersifat humor
Komunikator dapat menyelipkan cerita-cerita yang lucu (humor), agar komunikan tertarik
terhadap berita atau infromasi yang disampaikan. Cerita-cerita lucu ini dapat
menghilangkan rasa kantuk dan jenuh.
3) Hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan
Komunikan akan tertarik untuk mendengarkan apabila komunikator membicarakan hal-hal
yang berhubungan dengan kebutuhannya.
4) Hal-hal yang mencolok
Untuk menarik perhatian komunikan, komunikator dapat menekankan pada hal-hal yang
penting saat menyampaikan materi, misalnya dengan mengeraskan atau melambatkan
pengucapannya.
5) Hal-hal yang spontan terjadi
Jika komunikan sudah mulai jenuh/bosan dengan materi yang disampaikan, komunikan
dapat melakukan hal-hal seperti mengetuk meja berkali-kali atau bersenandung untuk
menarik perhatian komunikan.
1. Tahapan-tahapan dalam urutan berbicara efektif:
1. Persiapan
Persiapan komunikator dalam menyampaikan pembicaraan adalah sebagai berikut.
1) Pengetahuan
Komunikator harus mempersiapkan, memahami, dan menguasai materi pembicaraan
secara mendalam, karena mungkin saja diantara para komunikan ada yang lebih menguasai
materi yang dibicarakan. Penguasaan materi akan menumbuhkan rasa percaya diri pada
komunikator.
2) Sistematika (urutan penyajian)
Komunikator mempersiapkan sistematika penyampaian materi (tidak menyimpang dari
pokok pembicaraan dan logis atau sesuai urutan)
3) Alat bantu (alat peraga)
Untuk membantu penyampaian materi, hendaknya komunikator mempersiapkan dan
berlatih menggunakan alat bantu (alat peraga). Alat-alat bantu yang dapat digunakan
antaralain overhead projector (OHP), bagan/skema/gambar, model (alat-alat tiruan,
misalnya maket rumah atau mobil), benda nyata (tas atau sepatu).
4) Tempat
Komunikator harus mempersiapkan tempat, terutama bagi komunikator pemula, agar lebih
menguasai diri ketika tampil di depan komunikan.
5) Waktu
Komunikator harus mempersiapkan waktu bicara secermat mungkin, agar pembicaraan
tidak bertele-tele yang akan membuat pembicaraan menjadi tidak fokus. Waktu yang
digunakan harus disesuaikan dengan ruang lingkup topic pembicaraan.
1. Penyajian
Penyajian yang perlu diperhatikan komunikator meliputi hal-hal berikut.
1) Pendahuluan
Hal-hal yang disampaikan dalam pendahuluan adalah sebagai berikut.
Motivasi, untuk menarik perhatian pendengar
Tujuan, untuk memperjelas tujuan disampaikannya materi
Ruang lingkup pembicaraan, untuk membatasi pembahasan materi pembicaraan.
2) Isi
Isi pembicaraan harus jelas, menarik, dan terfokus.
1. Penutup
Komunikator yang baik dapat menutup pembicaraannnya tepat pada waktunya sesuai
dengan waktu yang telah disediakan. Penutup pembicaraan hendaknya meliputi hal-hal
berikut.
1) Menyampaikan ringkasan materi pembicaraan dan menekankan kembali pentingnya
materi pembicaraan tersebut.
2) Memotivasi kembali komunikan
3) Memberikan saran, ajakan, atau harapan kepada komunikan setelah kembali ke
tempat masing-masing.
4) Memberikan ucapan terima kasih kepada para komunikan, disertai permohonan maaf
jika ada kesalahan atau kata-kata yang menyinggung perasaan.
a. Definisi pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, baik pelanggan di dalam perusahaan
maupun di luar perusahaan.
b. Fungsi pelayanan prima:
1) Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
2) Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
3) Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
4) Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang ditawarkan
5) Memenangkan persaingan pasar.
6) Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan (menjadi pelanggan
yang loyal).
7) Memberikan keuntungan kepada perusahaan.
c. Tujuan pelayanan prima antaralain sebagai berikut.
1) Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan/konsumen.
2) Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen terhadap barang/jasa
yang ditawarkan pada saat itu juga.
3) Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/ jasa yang di
tawarkan.
4) Untuk menghindari terjadinya tuntutan – tuntutan yang tidak perlu di kemudian hari
terhadap produsen/penjual.
5) Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan/konsumen.
6) Untuk menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala kebutuhannya.
7) Untuk mempertahankan pelanggan/konsumen, agar tetap setia menggunakan
barang/jasa yang ditawarkan.
1. Konsep A3 dalam pelayanan prima, yaitu sikap (attitude), perhatian (attention), dan
tindakan (action).
2. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude)
Sikap karyawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam
dunia bisnis, sikap karyawan menunjukkan kepribadian seseorang dan citra perusahaan. Ini
karena pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan pertama ketika berhubungan dengan
orang-orang (karyawan) yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
Cara menghadapinya:
Petugas penjualan harus memperhatikan suasana hatinya
Layani pelanggan dengan bercakap-cakap jika pelanggan menginginkannya.
Hindari perdebatan atau bersikap konfrontasi.
Cara menghadapinya:
Menghormati pelanggan layaknya seorang raja
Bersikap sabar, penuh perhatian, penuh hormat, dan bijaksana.
Turuti saja kemauan dan perintahnya.
Cara menghadapinya:
Hindari perdebatan yang tidak bermanfaat.
Berikan kesan seolah-olah pelanggan adalah orang yang baik dan cerdas.
Tetap tenang dan hindari sikap terburu-buru.
Tetap sabar dalam melayaninya.
1. Tugas kehumasan:
1. Menyampaikan berbagai informasi atau ide yang berhubungan dengan
organisasi/perusahaan mengenai tujuan, peranan, dan kebijakan organisasi atau
perusahaan atau segala kegiatan yang akan/telah dilakukan oleh organisasi/perusahaan
kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.
2. Memberikan saran dan pendapat kepada pimpinan mengenai kebijakan dan
rencana kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat serta membantu pimpinan dalam
kegiatan tersebut.
3. Memperlancar komunikasi dengan melakukan hal-hal berikut.
1) Mengumpulkan berbagai fakta yang berhubungan dengan perusahaan, kemudian
memprosesnya menjadi sumber informasi bagi perusahaan.
2) Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan perusahaan/organisasi ke public
melalui berbagai media yang sesuai, kemudian menangani respons terhadap
penyebarluasan informasi tersebut.
1. - Kode etik adalah aturan susila, sikap baik/pantas yang ditetapkan bersama dalam
suatu kelompok orang dan ditaati bersama oleh orang-orang yang bergabung dalam
organisasi profesi tersebut.
- Humas adalah suatu bentuk interaksi yang dilakukan oleh suatu
organisasi/perusahaan dengan masyarakat tertentu, yang mempunyai kepentingan dengan
organisasi/perusahaan tersebut.
- Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan
komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya:
komunikasi antarkaryawan yang satu level.
Bagian 2:
1. Pengertian:
1.
1. Grooming adalah perawayan dan pemeliharaan yang harus dilakukan
agar seseorang mempunyai penampilan yang prima atau terbaik, sehingga citra diri
seseorang terlihat sangat menarik bagi siapa saja yang melihatnya.
2. Kepribadian merupakan:
1) Kepribadian dipandang sebagai penentu atau pengarah tingkah laku.
2) Kepribadian dipandang sebagai sesuatu yang unik atau khas pada diri setiap orang.
3) Kepribadian seseorang dapat ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan
(faktor genetik/biologis) dan lingkungan (pengalaman-pengalaman sosial dan perubahan
lingkungan).
1. Etika adalah sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun
sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam
perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.
2. Table manner adalah sopan santun di meja makan, mulai dari cara duduk,
menggunakan alat-alat makan dan minum, makan, minum serta cara memasuki dan
meninggalkan meja makan.
3. Bahasa Tubuh adalah gerakan reflek/nonreflek dari suatu bagian atau seluruh
bagian tubuh yang digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan isi hatinya kepada
orang lain, tanpa menggunakan kata-kata.
4. Urutan tata rias wajah/make up:
1. Pembersih, agar kotoran yang ada pada wajah dapat terangkat.
2. Penyegar, agar pori-pori wajah tidak membesar, sehingga kulit terlihat lebih
halus.
3. Pelembab, mencegah banyaknya keringat yang keluar sehingga kosmetik
lebih tahan lama.
4. Alas bedak (foundation), agar kosmetik tahan lama dan dapat menutupi
kekurangan wajah.
5. Bedak tabur (loose powder).
6. Tata rias mata pemulas mata (mascara), untuk mempertegas garis mata.
7. Pemulas pipi, untuk menonjolkan tulang pipi.
8. Pemulas bibir, untuk memertegas garis bibir dan mempercerah wajah.
9. Bedak padat sebagai sentuhan akhir.
10. Pelembab kulit tangan dan kaki (hand and body lotion).
5. 5 hal cara merawat rambut:
1. Rambut dicuci atau dikeramas secara teratur setiap 2 hari sekali.
2. Gunakan sampo yang sesuai dengan jenis rambut
3. Tata rambut sesuai dengan jenis wajah
4. Agar rambut tumbuh lebat, dapat dilakukan creambath 2 minggu sekali atau
sebulan sekali.
5. Lakukan masker rambut sebulan sekali.
1. Yang di maksud SERASI adalah dalam berpakaian dan berpenampilan Anda harus
sepadan/sesuai, rapi, dan sesuai sikap:
Sepadan/Sesuai dengan:
a. Bentuk tubuh
Agar dapat tampil baik dalam berbusana, seseorang harus mengetahui bentuk tubuhnya,
apakah pendek, tinggi, gemuk, atau kurus. Memiliki bentuk tubuh yang proporsional adalah
idaman setiap orang. Dengan bentuk tubuh yang poporsional, seseorang menjadi lebih
mudah dalam berbusana, karena pakaian apapun biasanya sesuai untuk dipakai. Namun
demikian, jika tidak memiliki tubuh yang ideal, misalnya gemuk atau kurus, janganlah
rendah diri. Anda masih dapat tampil menarik jika Anda dapat memilih busana yang sesuai.
Misalnya, mengenakan pakaian yang pas dengan badan, tidak terlalu banyak aksesori.
Pakaian dengan garis vertikal dapat menutupi bentuk tubuh yang gemuk sehingga terlihat
lebih kurus. Pakaian yang sedikit longgar, garis horizontal dapat menutupi tubuh yang
kurus sehingga terlihat lebih gemuk.
b. Usia
Usia seseorang dapat juga dijadikan cermin dalam berbusana. Seseorang yang berusia 20-
an tentu berbeda dengan usia 40-an. Seseorang yang usianya mencapai sekitar 40-an,
mengenakan busana remaja memberikan kesan tidak dewasa, terkesan seperti anak-anak
yang sedang mencari jati diri. Sebaliknya seseorang yang masih 20-an, mengenakan busana
40 atau 50-an, akan terkesan lebih tua dari usia sebenarnya.
c. Waktu (pagi, siang, sore, atau malam)
Untuk pakaian kerja, pada umumnya berlaku untuk semua waktu. Artinya, dapat
dikenakan waktu pagi, siang, sore, dan malam. Namun, ada kalanya Anda harus melakukan
pertemuan dengan kolega pada saat-saat yang tidak resmi, seperti acara makan malam.
Pemilihan warna dapat menjadi pertimbangan dalam memilih busana. Pakaian yang terlalu
menantang, seperti warna ungu terong atau merah menyala, kurang cocok dikenakan pada
siang hari. Warna yang demikian dapat menyilaukan mata orang yang memandang. Pilihlah
warna-warna yang lembut yang dapat menyejukkan mata. Warna-warna cerah menantang
dapat dikenakan pada malam hari, sehingga tampak lebih segar dan bersemangat. Warna
hitam dan putih biasanya menjadi pilihan warna yang cocok dikenakan untuk semua jenis
waktu. Pilihan warna hitam untuk celana panjang atau rok harus dilakukan. Warna hitam
cocok dipadu dengan semua jenis warna yang lain sehingga satu celana panjang atau rok
warna hitam dapat dipasangkan dengan atasan atau blus warna yang lain.
d. Tempat
Saat memilih busana yang akan dikenakan, sebaiknya perhatikan juga tempat di mana Anda
akan beraktivitas, apakah ke kantor, menghadiri pertemuan dengan kolega di acara makan,
berolahraga, rekreasi, atau saat ke pesta pernikahan atau ulang tahun. Tidak lazim tentunya
jika akan berolahraga, mengenakan busana safari, jas, atau blazer. Dalam beberapa
kesempatan terkadang jenis pakaian sudah ditentukan, seperti dalam acara jamuan makan
kenegaraan atau acara kedinasan.
e. Anggaran
Anggaran menjadi hal yang harus dipertimbangkan dalam berpenampilan. Sebaiknya
sesuaikan jenis pakaian yang akan dibeli dengan keuangan yang dimiliki. Untuk
mempunyai koleksi pakaian yang cukup tentu membutuhkan biaya/anggaran. Pakaian
tidak harus mahal, bermerek atau yang berasal dari negara lain/impor. Yang terpenting
adalah pantas dan layak untuk dikenakan. Membeli pakaian di tempat-tempat tertentu yang
memang sudah terkenal dengan harga yang lebih murah dapat menjadi alternatif untuk
menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Membeli pada pedagang kaki lima tidak
selalu bermutu jelek. Jika Anda dapat memilih dengan baik, barang kualitas bagus masih
bisa diperoleh.
Rapi, maksudnya:
a. Bersih dari noda-noda kotoran, make-up, makanan, keringat, dan parfum.
b. Tidak terlihat lusuh, lecek, atau kusam.
c. Tidak robek/berlubang atau ada beberapa jahitan yang lepas.
d. Tidak terdapat benang-benang yang lepas.
e. Tidak ada kancing yang lepas atau hilang.
f. Tidak terlalu longgar, ketat, pendek, panjang, atau lebar.
g. Tidak berbau apek.
h. Tidak dijumpai garis-garis atau bayangan pakaian dalam.
Sikap, yaitu:
a. Pribadi si pemakai.
b. Gaya penampilan pribadi.
1. 5 hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam berpakaian kerja bagi wanita:
1. Tata cara makan untuk menu main course dalam acara jamuan makan resmi!
Hidangan utama (main course) biasanya berupa hidangan dari daging,
unggas, seafood maupun telur, baik dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main
course disajikan bersama olahan sayuran dan kentang sebagai pendamping menu utama
(garnish).
Cara makan:
1) Ala Amerika
Makanan dipotong-potong dulu kemudian letakkan pisau di sisi kanan piring, kemudian
garpu dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan.
2) Ala Eropa
Pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati hidangan dengan garpu
menggunakan tangan kiri. Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin, usahakan posisi
jari telunjuk tepat di atas punggung garpu atau pisau, ini memudahkan Anda saat
memotong makanan dan agar kelihatan tidak kaku.
Anda boleh menggunakan satu di antaranya yang lebih mudah.
10. Jenis-jenis peralatan makan dalam acara table manner, berupa piring, sendok, garpu
dan gelas:
1. Piring
1. Sendok
1. Garpu
1. Gelas
2.
1. Pengertian dari:
1. Bekerja adalah melakukan suatu pekerjaan (perbuatan), berbuat
sesuatu.
2. Tim : tim dapat dikatakan sebagai kelompok.
Tapi perlu diingat bahwa kelompok belum tentu sebuah tim. Dalam pengertian yang lebih
luas lagi, pengertian tim adalah sebagai berikut.
1) Suatu kekuatan dinamis dari sekelompok orang untuk bertemu dan bekerja,
membicarakan
2) sasaran, mengumpulkan ide-ide serta membuat keputusan untuk mencapai tujuan
bersama.
3) Kelompok kerja lengkap atau suatu satuan kerja, yang para anggotanya paling sedikit
memiliki satu tujuan bersama dan pencapaian tujuan itu memerlukan perilaku kerja sama
dari semua anggotanya. (Burke, 1982).
1. Bekerja dalam satu tim adalah melakukan suatu pekerjaan dalam satu kelompok
besar atau kecil untuk mencapai tujuan bersama.
1.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar dapat tampil menarik dan sempurna di
hadapan kolega dan pelanggan:
1. Salah satu manfaat dari bekerja dalam satu tim adalah beban pekerjaan menjadi
lebih ringan, maksudnya adalah apabila semua unsur dalam tim tersebut bekerja secara
terpadu tentu semua pekerjaan lebih cepat selesai dengan efektif dan efisien, dan tim akan
lebih kuat dalam menghadapi berbagai macam rintangan dan hambatan yang datang.
Manusia sebagai mahluk sosial juga mempunyai banyak keterbatasan sehingga
membutuhkan orang lain untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki. Walaupun seseorang
dapat melakukan suatu pekerjaan, belum tentu akan dapat melakukan pekerjaan yang lain.
Dengan demikian
Bekerja dalam tim mutlak diperlukan untuk meringankan pekerjaan.
1. Tim informal adalah sebuah tim atau grup informal atau grup kepentingan
(informal or interest group) diciptakan oleh anggota-anggotanya sendiri untuk meraih
tujuan-tujuan yang belum tentu relevan dengan tujuan-tujuan organisasi. Tim ini juga tidak
memiliki jangka waktu yang spesifik. Contoh: sekelompok karyawan yang makan siang
bersama setiap hari, berdiskusi tentang bagaimana cara memperbaiki produktivitas kerja.
Namun, saat makan siang selesai, karyawan tersebut akan mencari teman lain atau aktivitas
lain.
10. Tiga contoh profesi yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus:
1. Dokter
2. Guru
3. Pilot