Mata kuliah ini mengajarkan mahasiswa untuk memahami secara komprehensip konsep
dan teori dari komunikasi bisnis untuk dalam dunia kerja ataupun dunia bisnis, sehingga pada
gilirannya mahasiswa mampu mempraktekan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Mahasiswa
diajarkan dan dilatih untuk mengetahui teknik-teknik dalam bidang komunikasi bisnis serta dapat
memecahkan masalah-masalah komunikasi bisnis sesuai dengan teorinya. Tujuan mata kuliah ini
adalah menghadirkan pengenalan yang luas kepada bidang komunikasi bisnis. Dalam
mempelajari komunikasi bisnis anda diutungkan dengan memperoleh keahlian untuk dapat
berkomunikasi dengan efektif.
BAB I
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
1.1 PENDAHULUAN
Komunikasi sangat penting karena merupakan kunci keberhasilan berinteraksi dalam
masyarakat pada umumnya dan kehidupan dunia kerja pada khususnya. Bila komunikasi berjalan
efektif, maka arus informasi dalam dinamika kerja pun akan berjalan lancar sehingga dapat
mempercepat proses penyelesaian suatu pekerjaan. Sebaliknya, bila komunikasi terhambat, arus
informasi pun tersendat dan akibatnya tentu akan membuat suatu pekerjaan juga terlambat
diselesaikan.
1
1.1.1 Gambaran Umum Materi
1.2 PENYAJIAN
1.2.1 Uraian bahan ajar dan contoh
1.2.1.1. TEORI KOMUNIKASI
Dalam konteks dunia kerja, arus informasi antara atasan, bawahan dan sesama rekan
kerja bahkan dengan pihak lain yang terkait dalam kegiatan suatu pekerjaan akan sangat
berdampak pada kinerja semua unsur yang ada di lingkungan dunia kerja tersebut. Oleh
karena itu, siapapun yang ingin masuk ke dunia kerja harus menyadari dan memahami
pentingnya komunikasi dalam menjalin hubungan yang sehat di lingkungan tempatnya
beraktivitas.
Sebagai pelaku komunikasi selayaknyalah kita memahami tentang komunikasi, fungsi
dan macamnya. Dengan memahami hal-hal tersebut kita akan lebih menyadari pentingnya
komunikasi dalam berinteraksi dengan orang lain. Fungsi dari komunikasi adalah untuk
memahami sikap dan perilaku manusia.
Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communicatio yang artinya
pemberitahuan atau pertukaran.
Berikut ini ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli :
1. Sarah Trenholm & Arthur Jhonson
Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima
melalui saluran.
2
2. Hoveland Carl
Komunikasi adalah proses dimana individu menstransmisikan stimulus untuk mengubah
perilaku individu yang lain.
3. Alexander Gode
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang
semula dimonopoli oleh satu atau beberapa orang.
4. Raymond Ross
Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan symbol-simbol
sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna/respos oleh
seorang komunikator.
5. Shanon and Weaver
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain,
sengaja maupun tidak sengaja dan tak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan di bawah ini :
1. Komunikasi adalah upaya untuk menyampaikan pesan, pendapat dan informasi kepada
orang lain dengan maksud tertentu.
2. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang mengandung arti dari seorang
komunikator kepada komunikan untuk mendapatkan saling pengertian.
3
b. Pesan/Berita
Berita dapat disampaikan dalam berbagai bentuk. Misalnya bentuk perintah, instruksi,
usul, saran (baik secara lisan maupun secara tertulis) bentuk pengumuman, edaran, saran
dalam bentuk tulisan, gambar, kode dan lain sebagainya. Isi pesan harus jelas sehingga
apa yang dimaksud oleh pengirim berita dapat diterima oleh pihak lain.
c. Komunikan
Komunikan/penerima pesan adalah rekan dari komunikator dalam berkomunikasi. Sesuai
dengan namanya ia berperan sebagai penerima berita, penerima mungkin mendengarkan
pembicaraan atau menuliskan teks atau menginterpretsikan pesan dengan berbagai cara.
Tanggung jawab komunikan yaitu sebagai berikut:
Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar akan pesan yang
diterima.
Memberikan umpan balik pada pengirim untuk memastikan bahwa pesan telah
diterima dan dimengerti (ini sangat penting terutama pada pesan yang dikirim secara
lisan).
d. Sarana/media
Media adalah saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada
komunikan. Pesan yang disampaikan melalui telepon, televisi, Faximilie, E-Mail, Sandi
Morse, Semaphore, SMS, dan lain sebagainya.
Pemilihan media dalam komunikasi tergantung pada sifat berita yang disampaikan. Ada 3
(tiga) macam bentuk berita, yaitu :
Berita yang bersifat Audible, yaitu berita yang dapat didengar, baik secara langsung
maupun tidak langsung (sarana telepon, radio, lonceng, sirine, dsb).
Berita yang bersifat Visual, yaitu berita yang dapat dilihat dalam bentuk tulisan,
gambar, poster serta tanda-tanda seperti sinar lampu, dsb.
Berita yang bersifat audio-visual, yaitu berita yang dapat didengar dan dilihat, baik
melalui televise, pameran, dsb.
e. Umpan Balik/Feed Back
Komunikasi selalu terjadi antara dua pihak yaitu komunikator dan komunikan, setiap kali
komunikasi terjadi kedua pihak saling bertukar informasi atau pesan. Isyarat yang terjadi
dalam komunikasi ini disebut umpan balik. Dari umpan balik dapat diketahui cara lawan
menangkap pesan yang disampaikan. Senyuman, tawa, kerutan dahi, wajah muram, mata
terpejam atau sikap diam dapat menyebabkan pihak pengirim pesan mengubah atau
menghentikan isyarat komunikasi.
4
1.2.1.3. KLASIFIKASI KOMUNIKASI
1. Menurut lawan komunikasi
a. Komunikasi umum
Yaitu komunikasi antara satu orang melawan banyak orang
b. Komunikasi pribadi
Yaitu komunikasi yang berlangsung satu lawan satu
2. Menurut jumlah yang berkomunikasi
a. Komunikasi perseorangan (komunikasi antara personal)
b. Komunikasi kelompok (Komunikasi yang dilakukan dalam kelompok)
3. Menurut cara penyampaian
a. Komunikasi lisan
Langsung, tidak dibatasi oleh jarak. Mis : rapat, wawancara, dsb.
Tidak langsung, dibatasi oleh jarak. Mis : Melalui telephon.
b. Komunikasi tertulis
Misalnya :
Dalam bentuk gambar atau foto. Komunikasi ini dipergunakan untuk hal-hal yang
tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
Dalam bentuk surat; komunikasi ini dipergunakan untuk menyampaikan berita
yang sifatnya singkat tetapi dipandang perlu ditulis.
Dalam bentuk blanko-blanko; dipergunakan untuk pengiriman berita yang
mempergunakan suatu daftar.
Naskah; biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat
kompleks.
4. Menurut maksudnya
Memberi perintah, Memberi nasehat, Berpidato, Memberi ceramah, Rapat, Berunding dan
Wawancara.
5. Menurut perilakunya
a. Komunikasi formal, komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi, yang
secara tegas telah diatur dan telah ditentukan dalam struktur organisasi.
Atau dapat dikatakan keseluruhan sikap yang dilakukan secara resmi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas.
b. Komunikasi informal (komunikasi tidak resmi), ialah komunikasi yang terjadi di
dalam suatu organisasi, tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur
organisasi. (berita dari mulut ke mulut, desas desus). Atau jalinan hubungan pribadi
yang tidak terikat oleh berbagai ketentuan-ketentuan yang berlakuatau yang resmi.
5
c. Non Formal, komunikasi antara yang bersifat resmi dan tidak resmi, antara yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi dengan jalinan pekerjaan
yang berhubungan dengan hubungan pribadi. Atau perantara antara komunikasi
formal dan informal yang memperlancar proses penyelesaian tugas.
K
Kepala Biro
K E
E Kepala Bagian B
A A
Kepala Seksi
T W
Kepala Urusan A
A
H
S Karyawan
6
b. Horisontal, ialah komunikasi ke samping atau mendatar, yi : komunikasi yang antar
pegawai yang mempunyai kedudukan yang sama.
Kepala Biro
c. Diagonal, adalah komunikasi yang berlangsung antara pegawai pada kedudukan atau
tingkat yang berbeda, pada tugas dan fungsi yang berbeda dan tidak mempunyai
wewenang langsung terhadap pihak yang lain.
Kepala Biro
7
1.2.1.4. PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan sumber kehidupan sebuah organisasi yang menjembatani
informasi dari dua arah antara pengirim dan penerima pesan. Proses komunikasi terdiri dari
enam tahapan :
1. Komunikator mempunyai ide
Ia baru memiliki ide/gagasan yang ingin disampaikan kepada pihak lain.
2. Komunikator mengubah idenya menjadi pesan.
Pada saat ia mengubah ide menjadi pesan yang akan diterima oleh pihak lain, ia
menentukan suatu bentuk pesan (kata, ekspresi wajah, gerak isyarat), panjang uraian
pesan, susunan, nada dan gaya yang semuanya tergantung pada ide dan suasana hati
pengirim.
3. Komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan
Untuk mengirimkan pesan kepada penerima perlu dipilih saluran/media untuk
berkomunikasi. Media yang dipilih tergantung pada pesan yang akan disampaikan.
4. Komunikan menerima pesan
Komunikasi terjadi apabila komunikan telah menerima pesan disampaikan.
5. Komunikan menafsirkan/mengartikan/memahami isi pesan
Komunikan harus menyelaraskan pemikiran dengan pihak pengirim pesan, menerima dan
memahaminya, kemudian disimpan dalam pikiran. Jika dilakukan dengan baik maka
pesan dapat ditafsirkan dengan benar.
6. Komunikan mengirimkan umpan balik
Umpan balik/tanggapan/feed back berupa respon dari komunikan atau pihak penerima.
Hal ini merupakan batas akhir rangkaian proses komunikasi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
S
Tahap 1 Tahap 6
A
L
Tahap 2 U Tahap 5
A
Tahap 3 Tahap 4
N
8
1.2.1.5. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Jika kita melihat hakikat komunikasi sebagai suatu sistem, maka gangguan
komunikasi dapat terjadi pada semua elemen atau unsur-unsur yang mendukungnya, termasuk
faktor lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Gangguan komunikasi terjadi jika terdapat
intervensi yang mengganggu salah satu unsur komunikasi, sehingga proses komunikasi tidak
dapat berlangsung secara efektif. Sedangkan rintangan komunikasi dimaksudkan adalah
banyaknya hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat berlangsung sebagaimana
harapan komunikator dan komunikan.
Hambatan dalam komunikasi dapat disebabkan oleh 7 (tujuh) macam gangguan dan
rintangan, yaitu :
1. Gangguan teknis
Gangguan ini terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi mengalami
gangguan, sehingga informasi yang ditransmisikan melalui saluran mengalami kerusakan.
Misalnya : Gangguan pada Radio, Televisi, telepon, dsb.
2. Gangguan semantik
Adalah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang
digunakan.Gangguan semantik ini merupakan suatu hal yang sangat peka dalam
komunikasi.
Gangguan ini terjadi karena beberapa hal, yaitu :
a. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit
dimengerti.
b. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh
penerima.
c. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya, sehingga
membingungkan penerima.
d. Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap simbol-simbol
bahasa yang digunakan.
3. Gangguan psikologis
Gangguan ini terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan
dalam diri individu.
Misalnya : Rasa curiga penerima kepada sumber, situasi berduka atau karena gangguan
kejiwaan sehingga dalam penerimaan dan pemberian informasi tidak sempurna.
4. Rintangan Fisik
Rintangan ini disebabkan karena gangguan organik, dimana salah satu panca indera
penerima tidak berfungsi dengan baik.
9
5. Rintangan status
Rintangan ini terjadi karena jarak sosial diantara para peserta komunikasi.
Misalnya : Perbedaan status antara atasan dan bawahan, senior dan yunior.
6. Rintangan kerangka berpikir
Penyebab rintangan ini adalah adanya perbedaan persepsi antara peserta komunikasi
terhadap pesan yang digunakan dalam berkomunikasi.
Misalnya : Mahasiswa KKN cenderung menggunakan kerangka berpikir teoritis,
sedangkan masyarakat di pedesaan lebih berpikir ke arah praktis.
7. Rintangan budaya
Rintangan ini terjadi disebabkan oleh karena adanya perbedaan norma, kebiasaan maupun
adat istiadat yang dianut oleh pihak yang terlibat dalam komunikasi.
1.3 LATIHAN
1.4. PENUTUP
1.4.1 Tes (Disesuaikan dengan Method and Criteris Assessment)
Tes berupa ujian lisan maupun ujian tulisan yang dilaksanakan setelah selesai pembahasan
materi baik berupa Mid test maupun berupa Final Test.
1.4.2. Umpan balik
Umpan balik berupa tanya jawab langsung dengan mahasiswa terhadap materi yang
dijelaskan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang dijelaskan.
10
BAB II
TEKNIK MENDENGARKAN, BERBICARA DAN MEMBACA
2.1. Pendahuluan
Teknik mendengarkan, berbicara dan membaca sangat penting untuk mendukung terjadinya
komunikasi yang efektif. Jika kita benar-benar memahami dan mempraktekan teknik-teknik
tersebut, maka tentu saja komunikasi yang kita lakukan akan berjalan dengan lancar.
11
B. Persamaan dan perbedaan mendengar dan mendengarkan
Persamaannya adalah : keduanya merupakan aktivitas yang menggunakan telinga.
Perbedaannya :
Mendengar terjadi secara otomatis tanpa memerlukan suatu upaya atau tidak
disengaja. Mis : A yang kebetulan lewat secara tidak sengaja mendengar pembicaraan
B dan C tentang dirinya.
Mendengarkan merupakan proses yang dilakukan dengan sengaja untuk mendengar
dan memahami suatu stimulan.
C. Tujuan Mendengarkan
Tujuan mendengarkan adalah untuk mengidentifikasi sesuatu yang diinginkan oleh
seseorang selama dan sesudah mengikuti suatu pesan tertentu.
D. Cara mendengarkan
Ada 2 cara mendengarkan yaitu :
Mendengarkan secara evaluatif
Dalam proses mendengarkan, pendengar sekaligus mengadakan evaluasi terhadap
kata-kata yang diucapkan oleh pembicara.
Mendengarkan secara proyektif
Pendengar harus berusaha memproyeksikan dirinya kedalam alat pikiran pembaca
tanpa memberi komentar dan penilaian sebelum pembicara selesai.
E. Tipe Mendengarkan
Ada 3 tipe yaitu :
Mendengarkan isi pesan
Tujuan tipe ini untuk memahami pesan pembicara dan mengidentifikasi pokok
pembicaraan, tanpa melakukan evaluasi.
Mendengarkan untuk penilaian
Tujuan tipe ini untuk memahami dan mengevaluasi pesan yang disampaikan oleh
pembicara.
Mendengar aktif atau empati
Tujuan tipe ini untuk memahami perasaan, kebutuhan dan keinginan pembicara
dan menghargai pandangannya tentang sesuatu tanpa memberikan tanggapan
(pembicara melampiaskan emosi).
12
F. Rangkaian aktivitas mendengarkan
1) Memperhatikan
Dalam aktivitas ini orang mendengarkan dan mencatat pesan. Pencatatan pesan
dapat terganggu oleh suara gaduh, pendengaran lemah ataupun tingak perhatian
yang rendah.
2) Menafsirkan
Maksudnya memahami pesan dengan penilaian ide, harapan dan pengalaman
pribadi.
3) Mengingat
Maksudnya menyimpan pesan didalam memori untuk referensi di waktu yang
akan datang.
4) Mengevaluasi
Maksudnya dengan kecakapan berpikir pendengar untuk menilai pernyataan yang
diungkapkan oleh pembicara.
5) Memberi respon
Komunikasi tatap muka, responnya umpan balik secara verbal.
Kalau dalam pertemuan atau forum respon berupa tepukan tangan, tertawa, diam,
dsb.
13
H. Kendala dalam mendengarkan
Kendala yang paling sering terjadi adalah :
Prasangka negatif, karena prosesnya terjadi secara otomatis. Hal tersebut dapat
dikarenakan asumsi yang seringkali salah, terlebih saat seseorang memberikan
komentar tentang dirinya ia beranggapan hal tersebut merupakan serangan
sehingga ia mendengar dengan sikap mempertahankan diri.
Mis : Seorang atasan mengatakan bahwa laporan bulanan yang diterimanya
banyak kesalahan, maka pengetik laporan mendengarkan dengan prasangka bahwa
dirinya dianggap sebagai pegawai yang kurang mampu.
Ada pendengar yang egois (pengalihan perhatian pembicara terhadap dirinya)
Mis : pada saat pembicara berbicara tentang masalah yang sedang dihadapi,
pedengar yang egois menyela dengan berkata bahwa masalah yang dihadapinya
lebih besar lagi.
Mendengarkan secara selektif
Mis : Pada saat seseorang mengikuti suatu presentasi, pikirannya berada diluar
topik pembicaraan atau tidak berkonsentrasi terhadap presentasi tersebut.
B. Fungsi Berbicara
a. Berbicara sebagai alat untuk melahirkan perasaan
Setiap orang memiliki berbagai macam perasaan (kasih sayang, sedih, gembira, aman,
takut, dsb) semua perasaan tersebut dapat diekspresikan melalui ucapan-ucapan.
b. Berbicara sebagai alat komunikasi
Hal ini dapat berguna untuk :
1) memperlancar pergaulan atau hubungan
2) melahirkan gagasan, ide, isi hati, inisiatif dan kreativitas
3) Menambah pengetahuan
4) Menyampaikan informasi
14
C. Faktor yang mempengaruhi kelancaran berbicara
Pengetahuan
Karena memiliki pengetahuan yang luas, maka seseorang akan dapat berbicara dengan
lancar, seperti orang berpendidikan tentu saja dalam melakukan pembicaraan akan
semakin lancar karena ia memiliki banyak referensi untuk berbicara.
Pengalaman
Pengalaman yang dimiliki oleh seseorang akan berpengaruh juga dalam melakukan
pembicaraan, semakin banyak pengalaman maka akan semakin lancar hal yang dibahas
dalam pembicaraan.
Intelegensi
Kemampuan intelegensi seseorang juga berpengaruh dalam kelancaran melakukan
pembicaraan, semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang semakin lancar ia melakukan
pembicaraan.
D. Prinsip-Prinsip Berbicara
1) Prinsip berbicara efektif
Berbicara akan efektif apabila hal yang dibicarakan itu mudah, cepat dan tepat dimengerti
oleh pendengarnya.
2) Prinsip motivasi
Kegiatan berbicara yang dilakukan setiap orang mempunyai motivasi berbeda-beda.
Acuannya :
a) Apa yang akan dibicarakan (materi)
b) Dengan siapa kita berbicara (lawan)
c) Bagaimana cara kita berbicara (media)
d) dimana kita akan berbicara (tempat)
e) Kapan akan dibicarakan (Waktu)
f) Mengapa mebicarakan suatu persoalan (alasan)
3) Prinsip perhatian
Orang mempunyai minat terhadap sesuatu apabila seseorang merasa tertarik terhadap berita
yang disampaikan. Seperti : suaranya, gaya bicaranya, urgensi beritanya, dsb.
4) Prinsip keinderaan
Dalam berbicara menggunakan alat bantu yang berhubungan dengan alat panca indera kita.
15
E. Hal-hal menarik yang dapat mempengaruhi pembicaraan
1. Cara berpakaian
Cara berpakaian hendaknya bersih dan rapi sehingga akan menambah rasa percaya diri
seseorang.
Misalnya :
a. Pakaian harus serasi baik warna dan bentuk harus sesuai dengan kulit maupun bentuk
tubuh.
b. Kelengkapan pakaian harus diperhatikan : kancing, ikat pinggang, dsb.
c. Sepatu hendaknya serasi dengan pakaian.
2. Pandangan mata
Pandangan mata sewaktu melakukan pembicaraan perlu mendapat perhatian, karena hal
tersebut menunjukkan kepribadian seseorang maupun kewibawaan si pembicara. Jadi
pandangan/arah mata harus terarah ke depan dan menjelajah seluruh isi ruangan dan ke
setiap pendengar.
3. Air muka
Air muka hendaknya mengikuti isi pembicaraan, seperti : rasa heran, terkejut, sedih, dsb.
4. Sikap badan
Sikap duduk dan berdiri harus secara benar dan sopan sesuai dengan etika.
5. Suara
Suara harus jelas, bersemangat, penuh ekspresi dan tidak membosankan audience.
6. Tulisan
Penulisan lambang-lambang jika pembicara ingin pembicaraannya menjadi lebih jelas.
B. Manfaat Membaca
Manfaat dari membaca sebagai berikut :
1) Mengembangkan kekuatan berpikir
2) Lancar dalam mengadakan pembicaraan
3) Mengembangkan kemampuan menulis dan mengarang
4) Menambah ilmu pengetahuan
16
C. Cara Membaca Yang Efektif
1) Sewaktu membaca hendaknya sekali-kali memejamkan mata atau melihat ke arah yang
jauh.
2) Cahaya penerangan yang cukup kuat hendaknya datang dari belakang pembaca.
3) Pada halaman buku tidak terdapat bayangan
4) Jarak mata dari buku sekitar 25 – 30 cm
5) Membaca hendaknya dilakukan di meja baca jangan di tempat tidur.
6) Setiap kali membaca 1 – 2 jam, istirahatlah 5 – 10 menit, lalu dapat dimulai lagi.
17
2.3. Latihan
1) Apa yang dimaksud dengan mendengarkan, berbicara dan membaca
2) Jelaskan disertai contoh tentang perbedaan antara mendengar dan medengarkan.
3) Jelaskan tentang 2 cara dalam mendengarkan
4) Jelaskan tentang 3 tipe mendengarkan
5) Jelaskan kendala-kendala yang dihadapi dalam mendengarkan.
6) Jelaskan dua fungsi dari berbicara
7) Jelaskan 3 faktor yang mempengaruhi pembicaraan
8) Jelaskan tentang 3 prinsip dalam berbicara
9) Apa sajakah manfaat dari membaca
10) Bagaimanakah cara membaca yang baik/efektif
11) Jelaskan tentang 3 tahapan kemahiran membaca manusia dan berikan contoh masing-
masing.
2.4 Penutup
2.4.1 Tes (Disesuaikan dengan Method and Criteris Assessment)
Tes berupa ujian lisan maupun ujian tulisan yang dilaksanakan setelah selesai pembahasan
materi baik berupa Mid test maupun berupa Final Test
2.4.2. Umpan balik
Umpan balik berupa tanya jawab langsung dengan mahasiswa terhadap materi yang
dijelaskan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang dijelaskan.
18
BAB III
MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
3.1 PENDAHULUAN
Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari manusia. Tidak ada makhluk lain
yang dapat menyampaikan bermacam-macam arti melalui kata-kata. Sedangkan komunikasi
non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata
seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, ekspresi muka dan
sentuhan.
Dalam bagian ini membahas tentang membangun komunikasi yang efektif dengan
memperhatikan aspek komunikasi verbal dan kenonverbalannya. Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara
lisan maupun secara tulisan. Sedangkan Dalam komunikasi non verbal ini, informasi
disampaikan dengan menggunakan isyarat (geatures), gerak-gerik (movement), sesuatu
barang, waktu, cara berpakaian atau sesuatu yang dapat menunjukkan suasana hati atau
perasaan tertentu.
3.2 Penyajian
3.2.1 Uraian bahan ajar dan contoh
3.2.1.1. KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-
kata, baik yang dinyatakan secara lisan maupun secara tulisan.
Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari manusia. Tidak ada makhluk
lain yang dapat menyampaikan bermacam-macam arti melalui kata-kata. Kata-kata dapat
menjadikan individu dalam menyatakan ide yang lengkap secara komprehensif dan tepat.
Kata-kata memungkinkan menyatakan perasaan dan pikiran yang memungkinkan pengiriman
banyak ide. Setiap orang dalam suatu komunitas berkomunikasi secara verbal dalam
menyampaikan informasi atau pesan. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata
19
untuk menyatakan ide. Gaya dalam berkomunikasi disesuaikan dengan situasi dan lawan
komunikasi. Seorang kepala bagian menggunakan gaya tertentu dalam berbicara dengan
atasannya, dan ketika berbicara dengan teman sekerja atau bawahannya maka digunakan gaya
yang berbeda.
Dalam berkomunikasi verbal, informasi yang disampaikan secara verbal atau lisan.
Proses penyampaian informasi secara lisan seperti ini dinamakan berbicara. Kualitas proses
komunikasi verbal ini seringkali ditentukan oleh intonasi suara dan ekspresi raut muka serta
gerakan-gerakan tubuh atau body language. Maksudnya kata-kata yang diucapkan akan lebih
jelas apabila disampaikan dengan intonasi suara, mimik dan gerakan-gerakan yang tepat.
Demikian juga dengan dokumen organisasi baik bisnis maupun non bisnis dengan
segala permasalahnnya. Dokumen ini berperan penting dalam mengkomunikasikan berita-
berita yang mempunyai nilai-nilai tersendiri bagi karyawan.
20
Ada 3 aspek dalam komunikasi non verbal, antara lain :
1. Cara berpakaian
Cara berpakaian telah mengkomunikasikan siapa dan status seseorang, baik dalam
pekerjaan sehari-hari maupun dalam waktu-waktu tertentu (pesta, rapat, kunjungan
resmi/non resmi).
Masyarakat mempunyai kecenderungan percaya diri kalau ia berpakaian atau
berpenampilan dengan sempurna. Demikian juga ada perbedaan cara berpakaian.
Kenyataan menunjukkan bahwa pada saat seseorang wawancara dalam rangka melamar
pekerjaan selalu menggunakan pakaian yang pantas sehingga membuat mereka lebih
percaya diri. Jadi pakailah pakaian yang tepat dalam suasana yang tepat pula.
2. Waktu
Bagi sebagian orang, semestinya bagi kita semua, waktu adalah sesuatu yang sangat
berarti. Kita sering mendengar ”time is money”. Prinsip ini selalu dipegang banyak
kalangan yang memanfaatkan hidupnya untuk hal-hal yang bermanfaat. Dalam konteks
organisasi dimana masing-masing mempunyai tugas yang harus diselesaikan,
berkomunikasi merupakan hal yang sangat tepat, artinya dalam berkomunikasi
manfaatkan waktu sebaik-baiknya.
3. Tempat
Sama seperti waktu, tempatpun sangat menentukan efektivitas komunikasi. Kantor adalah
tempat bekerja, restoran adalah tempat untuk makan, lapangan bola adalah tempat
olahraga, diskotik adalah tempat hiburan. Meskipun demikian seringkali urusan kantor
bisa diselesaikan di tempat maka atau lapangan olahraga.
Jadi dalam berkomunikasi kita perlu memperhitungkan tempat yang tepat untuk mencapai
tujuan komunikasi kita. Untuk itu kita harus jeli tentang suasana lingkungan kerja bahka
beban kerja kita.
Untuk membangun efektivitas dalam komunikasi non verbal, kita perlu memahami
fungsi-fungsi yang menunjukkan kenonverbalan komunikasi, yaitu :
a. Pengulangan
Pengulangan pesan yang dilakukan individu secara verbal. Contohnya : Seorang Ibu yang
ingin menenangkan anaknya dengan cra meletakkan telunjuk bersilang pada bibir sambil
mengatakan ssst!. Tindakan non verbal ibu tersebut merupakan pengulangan, karena
menyampaikan arti pesan yang sama dengan pesan verbal.
b. Pelengkap
Tanda-tanda non verbal dapat digunakan untuk melengkapi, menguraikan atau
memberikan penekanan terhadap pesan verbal. Fungsi ini lebih lebih dikenal dengan
pelengkap.
Misalnya : mengatakan bagus sambil mengacungkan ibu jari, mengatakan seorang tidak
waras dengan menunjukkan kening dengan jari telunjuk miring, dsb.
c. Pengganti
21
Kita sering menggunakan pesan non verbal pada tempat pesan verbal. Penggantian yang
demikian umum dilakukan apabila pembicaraan tidak memungkinkan, tidak diinginkan
atau tidak tepat diucapkan.
Misal : seseorang berkomunikasi dengan ”mengedipkan mata”, mengepalkan tangan, dsb.
d. Penekanan
Kadang-kadang kita menggunakan tanda-tanda non verbal untuk memberikan penekanan
terhadap kata-kata yang diucapkan. Memberikan penekanan terhadap kata-kata tertentu
dengan suara yang agak lebih keras atau dengan nada suara yang agak tinggi. Penekanan
disini artinya menggaris bawahi pesan verbal. Misalnya : berbicara dengan sangat pelan,
menekan kaki, dsb.
e. Memperdayakan
Kadang-kadang tanda-tanda non verbal sengaja diciptakan untuk memberikan informasi
yang salah, dengan maksud memberikan pengarahan yang tidak benar atau untuk
memperdayakan orang lain. Sehingga orang mungkin salah dalam menafsirkan pesan
tersebut.
Misalnya : Kita pernah melihat seseorang dengan muka merah sambil mengepalkan
tangannya, tetapi bila ditanya sedang marah ia mengatakan tidak. Biasanya dalam situasi
yang bertentangan tersebut orang akan lebih cenderung menafsirkan pesan itu dari tingkah
laku non verbal. Sebab tingkah laku non verbal merupakan refleksi dari perasaan
seseorang.
3.3. Latihan
1) Jelaskan tentang komunikasi verbal dan berikan contoh.
2) Jelaskan tentang komunikasi non verbal dan contohnya
3) Jelaskan aspek-aspek kenonverbalan komunikasi dan berikan contoh masing-masing.
4) Jelaskan fungsi-fungsi dari kenonverbalan komunikasi.
3.4 Penutup
3.3.1 Tes (Disesuaikan dengan Method and Criteris Assessment)
Tes berupa ujian lisan maupun ujian tulisan yang dilaksanakan setelah selesai
pembahasan materi baik berupa Mid test maupun berupa Final Test
3.3.2 Umpan balik
Umpan balik berupa tanya jawab langsung dengan mahasiswa terhadap materi yang
dijelaskan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang dijelaskan.
22
BAB IV
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
4.1. Pendahuluan
Organisasi merupakan sebuah kelompok individu yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan tertentu. Jumlah Individu sangat beragam antara organisasi yang satu dengan organisasi
yang lain. Ada yang beranggotakan tiga atau empat orang, bekerja dengan kontak yang sangat
dekat. Sementara itu, ada organisasi yang memiliki seribu karyawan yang tersebar di seluruh
dunia. Namun yang menjadi fokus pembicaran disini adalah mereka yang bekerja dalam struktur
tertentu.
4.1.1 Gambaran Umum Materi
Dalam bagian ini membahas tentang komunikasi yang terjadi dalam organisasi, dimana
didalamnya ada 4 (empat) pendekatan yang diterapkan oleh organisasi dalam komunikasi disertai
gambar struktur organisasinya serta arus komunikasi yang terjadi dalam organisasi.
4.2 Penyajian
4.2.1 Uraian bahan ajar dan contoh
4.2.1.1. Definisi Organisasi Dan Komunikasi Organisasi
Organisasi adalah sebuah kelompok individu yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan tertentu. Jumlah Individu sangat beragam antara organisasi yang satu dengan
organisasi yang lain. Ada yang beranggotakan tiga atau empat orang, bekerja dengan kontak
yang sangat dekat. Sementara itu, ada organisasi yang memiliki seribu karyawan yang
tersebar di seluruh dunia. Namun yang menjadi fokus pembicaran disini adalah mereka yang
bekerja dalam struktur tertentu.
23
Didalam setiap organisasi terdapat struktur formal maupun informal. Sebagai contoh
di universitas terdapat struktur akademik formal, dengan rektor yang menempati tingkat
hirarki tertinggi, menyusul para Dekan, Ketua Jurusan, selanjutnya kelompok dosen.
Tujuan dari sebuah organisasi adalah menghasilkan pendapatan. Akan tetapi berbagai
tujuan lain yang mendukung harus pula dicapai jika tujuan akhir tersebut ingin dipenuhi.
Misalnya agar mendapatkan pendapatan, organisasi harus mempertahankan angkatan kerja
yang efektif. Untuk itu, organisasi harus memiliki orang-orang yang bermotivasi dan
berdedikasi tinggi.
Sedangkan komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Bila organisasi
semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi kecil, yang anggotanya seribu
orang menjadikan komunikasinya sangat kompleks.
Komunikasi organisasi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah
komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepada
kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja dalam organisasi, produktivitas dan berbagai
pekerjaan yag dilakukan dalam organisasi. Misalnya : memo, kebijakan, pernyataan, jumpa
pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui
secara sosial. Orientasinya bukan pada organsiasi, tetapi lebih kepada anggota secara
individual.
4.1.1.2. Pendekatan Organisasi
Ada 4 pendekatan dalam organisasi, antara lain :
1. Pendekatan ilmiah
Pendekatan ini menganggap bahwa organsiasi harus menggunakan metode-metode ilmiah
dalam meningkatkan produktivitas. Studi pengendalian secara ilmiah akan memungkinkan
manajemen mengidentifikasikan cara-cara atau alat untuk alat untuk meningkatkan
produktivitas dan pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
2. Pendekatan hubungan antar manusia
Pendekatan hubungan manusia berkembang sebagai reaksi terhadap perhatian eksklusif
faktor fisik dalam mengukur keberhasilan organisasi. Salah satu asumsi dasar dari
pendekatan hubungan antar manusia adalah karyawan yang produktif. Oleh karena itu,
fungsi manajemen adalah menjaga agar karyawan terus merasa puas.
Pendekatan ini sangat menghargai pemimpin yang demokratis. Pemimpin tipe ini
mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam menjalankan organisasi dengan
memberikan saran-saran, umpan balik dan menyelesaikan maslah dan keluihan mereka
sendiri.
24
3. Pendekatan sistem
Pendekatan sistem mengkombinasikan unsur-unsur terbaik dari pendekatan ilmiah dengan
penekatan hubungan antar manusia. Pedekatan ini memandang organisasi sebagai suatu
sistem, dimana semua bagian berinteraksi dan setiap bagian mempengaruhi bagian
lainnya. Organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang terbuka terhadap informasi baru,
responsif terhadap lingkungan, bersifat dinamis dan selalu berubah.
Pendekatan sistem menganggap bahwa faktor fisik dan psikologis sebagai pendektan
hubungan antar manusia adalah penting. Setiap faktor mempengaruhi faktor lainnya.
Semua harus dipertimbangkan jika menginginkan organisasi dapat berfungsi dengan baik.
Dalam pendekatan ini, komunikasi membuat sistem tersebut vital dan tetap hidup. Bila
suatu sistem harus bertahan, maka semua bagian-bagian harus dikoordinasikan dan semua
kegiatan disinkronkan.
4. Pendekatan Budaya
Pendekatan budaya adalah pendekatan kontemporer tentang organisasi. Pendekatan
budaya beranggapan bahwa perusahaan harus dipandang sebagai suatu kesatuan sosial
atau budaya.
Pada umumnya, suatu kelompok atau kultur sosial selalu memiliki peraturan, seperti
perilaku, peran dan nilai-nilai. Demikian pula halnya suatu organisasi, oleh karena itu
organsasi harus mengidentifikasi jenis kultur, norma-norma atau nilai-nilai yang
dianutnya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memahami bagaimana organisasi
berfungsi, bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh anggotanya dalam
budaya organisasi tersebut.
4.1.1.3. Struktur Jaringan Komunikasi Organisasi
Jaringan / net work komunikasi dapat dilihat dari 2 perspektif, yaitu :
1. Kelompok kecil sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya, akan mengembangkan pola
komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi.
2. Jaringan komunikasi dapat dipandang sebagai struktur formal yang diciptakan oleh
organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
Struktur jaringan komunikasi dapat dibagi dalam 5 struktur, yaitu :
1) Stuktur Lingkaran
Struktur lingkaran tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya sama. Mereka
memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap
anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain yang terdekat.
25
2) Struktur Roda
Struktur roda memiliki pemimpin yang jelas, yaitu posisinya di pusat. Pemimpin
merupakan satu-satunya orang yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua
anggota.
3) Struktur Y
Struktur Y relatif kurang tersentralisasi dibandingkan struktur roda, tetapi lebih
tersentralisasi dibandingkan pola lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang
jelas (orang ketiga dari bawah), satu anggota lain berperan sebaai pemimpin kedua (orang
kedua dari bawah). Anggota ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang
lainnya. Komunikasi ketiga anggota lainnya hanya dengan satu orang lainnya.
4) Struktur Rantai
Struktur Rantai sama dengan struktur lingkaran, akan tetapi anggota di bagian ujung
hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat disini.
Yang bearada pada posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang
berada di posisi lain.
26
5) Struktur Semua Saluran
Struktur semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran, dalam
arti semua anggota adalah sama, dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk
mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur semua saluran, setiap anggota
bisa berkomunikasi dengan setiap anggota lainya. Pola ini memungkinkan adanya
partisipasi anggota secara maksimal.
2. Komunikasi Ke Bawah
Komunikasi ke bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hirarki yang lebih
tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, pesan yang dikirim oleh manajer
kepada karyawannya adalah komunikasi ke bawah. Perintah seringkali merupakan contoh
untuk komunikasi ke bawah.
27
Manajer dan karyawan seringkali berbicara tentang hal yang berbeda. Banyak manajer
yang tidak mengetahui bagaimana agar pesan mereka dapat dipahami oleh karyawannya.
Misalnya saja, kebanyakan manajer memiliki pendidikan yang lebih tinggi, menguasai
banyak bahasa dan teknis mengenai bisnis daripada para karyawannya.
3. Komunikasi Lateral
Komunikasi lateral adalah pesan antara sesama, yakni dari manajer ke manajer, karyawan
ke karyawan. Pesan semacam ini dapat bergerak di bagian yang sama didalam organissi
tau mengalir antar bagian. Komunikasi lateral ini untuk memperlancr pertukara
pengetahuan, pengalaman, metode dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk
menghindari beberapa masalah dan memecahkan masalah.
Hubungan yang baik dan komunikasi yang bermakna diantara para pekerja merupakan
sumber utama kepuasan. Komunikasi lateral dapat membantu mengkoordinasikan
berbagai kegiatan didalam organisasi dan memungkinkan berbagai divisi untuk
mengumpulkan pengalaman serta keahliannya.
4.3. Latihan
1) Jelaskan tentang definisi komunikasi organisasi.
2) Jelaskan 4 pendekatan dalam komunikasi organisasi
3) Jelaskan dan gambarlah struktur jaringan komunikasi organisasi
4) Jelaskan arah dan arus informasi dalam komunikasi organisasi
4.4 Penutup
4.4.1 Tes (Disesuaikan dengan Method and Criteris Assessment)
Tes berupa ujian lisan maupun ujian tulisan yang dilaksanakan setelah selesai pembahasan
materi baik berupa Mid test maupun berupa Final Test
4.4.2. Umpan balik
Umpan balik berupa tanya jawab langsung dengan mahasiswa terhadap materi yang
dijelaskan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang dijelaskan.
28
BAB V
MEDIA DAN TEKNOLOGI DALAM KOMUNIKASI
5.1. Pendahuluan
Dalam berkomunikasi menggunakan media komunikasi dan teknologi yang mendukung.
Media komunikasi merupakan semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,
mendistribusikan/menyebarkan dan menyampaikan informasi. Penggunaan teknologi komunikasi
didalam kehidupan pribadi dapat dengan mudah kita buktikan dengan semakin banyaknya
digunakan personal komputer dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu bisa dengan mudah kita
saksikan pelajar, mahasiswa, pegawai, buruh, dsb lalu lalang sambil berkomunikasi dengan
telepon seluler (Handphone).
5.2 Penyajian
5.2.1 Uraian bahan ajar dan contoh
5.2.1.1. MEDIA DALAM KOMUNIKASI
Media komunikasi ialah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,
mendistribusikan/menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media komunikasi dapat
mempermudah penyampaian pesan, mengatasi hambatan-hambatan komunikasi baik dari segi
ruang maupun waktu.
29
Fungsi dari media komunikasi yaitu :
1. Fungsi Produksi
Yaitu media komunikasi yang berguna untuk menghasilkan informasi.
2. Fungsi Reproduksi
Yaitu media komunikasi yang kegunaannya unmtuk memproduksi ulang dan
menggandakan informasi.
3. Fungsi Penyampaian Informasi
Yaitu media komunikasi yang dipergunakan untuk menyebarluaskan dan menyampaikan
pesan kepada komunikan yang menjadi sasaran.
Media komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Media Komunikasi Eksternal
a) Media Cetak
Misalnya : Surat Kabar, Majalah, Brosur, Pamflet, Buletin, dsb
b) Media Visual
Misalnya : foto, lukisan, dsb
c) Media Audio
Misalnya : radio, telepon, tape recorder, dsb.
d) Media Audiovisual
Misalnya : Televisi, DVD, Komputer, dsb
2. Media Komunikasi Internal
Media komunikasi internal ialah semua sarana penyampaian dan penerimaan informasi di
kalangan internal atau juga dapat disebut media yang digunakan untuk komunikasi di
kantor.
Jenis media yang biasa digunakan secara internal atara lain :
1. Surat
2. Telepon
3. Papan Pengumuman,
4. Buletin atau tabloid perusahaan
5. Memo
6. Media Pertemuan
7. Wawancara
Dampak dari penggunaan media komunikasi :
a) Dampak positif penggunaan media komunikasi
1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas, karena media komunikasi meningkatkan
otomasi dalam pelaksanaan pekerjaan. Biaya dan waktu dapat ditekan, sementara
hasilnya akan lebih memuaskan.
31
perkantoran yang semula dikerjakan secara manual, sebagian besar sudah digantikan dengan
melibatkan penggunaan mesin-mesin kantor berbasis komputer.
Dewasa ini pihak manajemen perkantoran semakin memiliki kesdaran yang tinggi
bahwa investasi pengadaan teknologi komunikasi di perkantoran merupakan kebutuhan yang
nyata. Pengadaan teknologi itu bukan disebabkan oleh keinginan agar terkesan modern dan
tidak ketinggalan zaman, melainkan karena kesadaran akan kemamapuan teknologi itu untuk
diberdayakan guna meningkatkan kinerja kantor.
Di bawah ini dapat dilihat teknologi yang dapat membantu manusia dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan agar teknologi komunikasi dapat
mendukung efisiensi kerja, yaitu :
1. Ketersediaan
32
Perangkat teknologi komuniaksi yang sudah ada perlu dirawat dan dipergunakan sebaik-
baiknya. Jangan sampai teknologi yang dibeli dengan harga mahal, hanya menjadi
pajangan saja di kantor.
2. Biaya
Diusahakan dipilih teknologi komunikasi yang harganya terjangkau tetapi representatif
untuk mendukung kinerja organisasi.
3. Pengaruh
Perlu dipertimbangkan agar pengaruh negatif dapat diminimalisir. Oleh karena itu pihak
manajemen perlu secara cermat mempertimbangkan pengadaan teknologi yang benar-
benar diperlukan, serta menangguhkan pengadaan teknologi yang belum saatnya
direalisir.
4. Keahlian dan keterampilan
Perlu dipertimbangkan apakah sudah ada pegawai yang memiliki keterampilan untuk
mengoperasikan teknologi komunikasi tersebut.
Dampak dari penggunaan teknologi komunikasi dapat dibedakan ke dalam dua
tahapan, yaitu :
1. Tahap pertama; berupa hal teknis. Artinya bahwa dengan digunakannya teknologi
komunikasi, maka akan diperoleh keuntungan-keuntungan teknis yang direncanakan
berupa peningkatan produktivitas dan efisiensi.
2. Tahap kedua; konsekuensi sosial yang tidak diduga. Dengan digunakannya teknologi
komunikasi boleh jadi kadar hubungan antara manusia menjadi berkurang.
Sehubungan dengan adanya kemungkinan kedua tahapan dampak tersebut, perlu
dilakukan langkah-langkah antisipatif, agar dampak negatif dapat dihindarkan. Caranya
adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia untuk memanfaatkan teknologi
komunikasi secara proporsional. Pelatihan-pelatihan perlu diadakan, agar teknologi tersebut
dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk menunjang kinerja karyawan dan produktivitas.
5.3. Latihan
1. Jelaskan tentang definisi media komunikasi
2) Jelaskan 3 fungsi dari media komunikasi
3) Jelaskan dampak dari penggunaan media komunikasi
4) Jelaskan tentang definisi dari teknologi komunikasi
5) Jelaskan indikator efisiensi dari penggunaan teknologi komunikasi
6) Jelaskan kriteria yang perlu diperhatikan agar teknologi komunikasi dapat mendukung
efisiensi kerja.
5.4 Penutup
5.4.1 Tes (Disesuaikan dengan Method and Criteris Assessment)
Tes berupa ujian lisan maupun ujian tulisan yang dilaksanakan setelah selesai
pembahasan materi baik berupa Mid test maupun berupa Final Test
33
5.4.2. Umpan balik
Umpan balik berupa tanya jawab langsung dengan mahasiswa terhadap materi yang
dijelaskan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang dijelaskan.
34
BAB VI
MENYUSUN PESAN BISNIS
6.1. Pendahuluan
Pemilihan saluran dan media pengiriman pesan komunikasi merupakan faktor yang perlu
diperhatikan. Saluran dan media komunikasi menentukan gaya, nada dan seluruh komposisi
pesan. Pemilihan saluran dan media dalam penyampaian pesan dapat membedakan tingkat
efektivitas komunikasi.
6.2 Penyajian
6.2.1 Uraian bahan ajar dan contoh
6.2.1.1. TAHAPAN DALAM KOMPOSISI PESAN
Dalam menyusun pesan tertulis ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, antara
lain :
a) Menentukan tujuan
Tujuan penulisan pesan komunikasi perlu diperhatikan pada saat seseorang merencanakan
pesan bisnis. Faktor yang perlu diperhatikan adalah menjaga itikad baik audience dan
menciptakan kesan positif tentang pihak pengirim pesan tanpa mengesampingkan tujuan
tertentu yang ingin dicapai.
35
Tujuan umum setiap pesan bisnis adalah menyampaikan informasi, menganjurkan dan
menjalin kerja sama dengan audience. Tujuan pesan bisnis menentukan baik volume
partisipasi audience maupun pengendalian pesan yang disampaikan.
SURAT-SURAT BISNIS
1. Komunikasi Menggunakan Surat
Ada beberapa alasan orang menulis surat yaitu :
a. Karena ingin berkomunikasi dengan pihak lain yang berada di tempat yang berbeda
dengan jarak yang relatif.
b. Karena alasan biaya lebih murah, jika bertatap muka dan berbicara langsung memerlukan
extra biaya.
Alasan perusahaan menulis surat bisnis yaitu untuk dapat berkomunikasi mengenai bisnis
dengan audience, konsumen, rekan bisnis ataupun perusahaan lain.
Sebuah perusahaan dalam operasi bisnis akan berupaya menerapkan efisiensi dan
keefektifan dalam hal waktu dan biaya. Pebisnis tidak mempunyai banyak waktu untuk selalu
bertemu untuk tatap muka atau berbicara secara langsung. Sebagai pengganti, pertemuan-
pertemuan bisnis dapat dilakukan dengan komunikasi tertulis.
Karena pelaku bisnis mengandalkan surat dalam berkomunikasi dengan audience, surat
dikirimkan harus mampu membangun kesan positif untuk pihak yang membacanya, baik
tentang pribadi penulis maupun perusahaan atau lembaga pengirimnya. Oleh karena itu surat
bisnis mempunyai peranan penting dalam menyampaikan itikad baik.
Karena banyak orang yang menerima surat bisnis belum pernah mengenal apa dan
siapa lembaga perusahaa pengirim surat, kesan mereka terbentuk oleh surat-surat yang
diterima. Dengan demikian surat dapat dikatakan sebagai “kertas yang mewakili pengirim”.
Melalui kata-kata dalam kalimat yang tertulis orang dapat menyimpulkan sikap dan
kepribadian pengirim.
POLITEKNIK NEGERI
KUPANG
MEMO
Kepada : Dari :
Perihal : Tanggal :
38
Pesan bisnis mempunyai tujuan yang bersifat umum dan khusus. Sesuai dengan
tujuannya, pesan bisnis dapat diringkaskan menjadi ide pokok. Ide pokok berbeda dengan
topik pesan komunikasi. Topik adalah subyek pesan yang luas sedangkan ide pokok
adalah gagasan yang diuraikan dalam topik informasi.
Perbedaan antara tujuan, topik dan ide pokok dapat diketahui dengan lebih baik pada tabel
berikut ini :
2. Mengelompokkan ide
Dalam penyusunan pesan komunikasi diperlukan pengelompokkan ide agar kronologi
informasi dapat tersusun sesuai dengan maksud penyampaian pesan. Misalnya dengan
nomor urut atau abjad. Lebih dari itu, pesan harus perlu diringkaskan terlebih dahulu. Hal
ini dimaksudkan untuk memudahkan pihak audience dalam memahami pesan komunikasi.
Berikut ini adalah ringkasan susunan pokok-pokok pesan yang tatanannya menyerupai
bagan struktur manajemen perusahaan.
Ide Pokok
39
3. Menyusun rangkaian ide dengan memilih pendekatan baik langsung ataupun tidak
langsung.
Setelah ide ditetapkan dan dikelompokkan, selanjutnya dipersiapkan cara menyusun
pesan atau informasi yang akan disampaikan kepada audience. Ada 2 cara pendekatan
yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Cara pendekatan langsung dengan meletakkan gagasan pokok informasi pada
pergunakan dokumen, diikuti dengan bukti. Cara pendekatan ini digunakan pada pesan
atau informasi yang bersifat umum, audience merasa netral terhadap pesan yang
disampaikan. Sebaliknya pendekatan tidak langsung mendahulukan bukti baru kemudian
disusul gagasan pokok. Pendekatan ini digunakan apabila audience mungkin kurang
senang menerima informasi yang disampaikan.
6.3. Latihan
1) Jelaskan tentang tahapan yang perlu diperhatikan dalam pesan tertulis.
2) Jelaskan tentang masing-masing komunikasi tertulis.
3) Jelaskan kelemahan dan kelebihan dari penggunaan surat
4) Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari penggunaan e-mail.
5) Jelaskan tentang definisi memorandum dan pihak-pihak mana saja yang menggunakan
memo.
6) Jelaskan 3 tahapan dalam proses dalam penyusunan pesan komunikasi.
6.4. Penutup
BAB VII
KOMUNIKASI MELALUI PROPOSAL LAPORAN BISNIS
7.1. Pendahuluan
Dalam dunia usaha komunikasi sangat berperan dalam aktivitasnya. Komunikasi yang
dilakukan biasanya dalam bentuk proposal dan laporan bisnis. Proposal bisnis adalah jenis
laporan khusus yang didesain untuk menawarkan suatu produk, rencana atau proyek kepada pihak
luar perusahaan. Sedangkan laporan bisnis merupakan setiap dokumen faktual yang menyatakan
tujuan perusahaan, karena itu dokumen tersebut harus akurat, lengkap dan obyektif.
7.2 Penyajian
7.2.1 Uraian bahan ajar dan contoh
7.2.1.1. KOMUNIKASI MELALUI PROPOSAL BISNIS
A. Pengertian Proposal
Proposal bisnis adalah jenis laporan khusus yang didesain untuk menawarkan suatu
produk, rencana atau proyek kepada pihak luar perusahaan.
B. Fungsi Proposal Bisnis
Proposal bisnis berfungsi sebagai sarana komunikasi tertulis yang digunakan untuk
mendaptkan usaha baru atau memperbaharui dan meningkatkan hubungan bisnis yang telah
berjalan.
E. Penampilan Proposal
Proposal adalah sarana untuk mengemukakan potensi pembeli kepada perusahaan karena
penampilannya merupakan faktor yang harus diperhatikan. Penulisan proposal yang baik
perlu memperhatikan beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Menggunakan sampul dari kertas tebal yang berkualitas baik dengan nama dan logo
perusahaan dengan warna yang mencerminkan citra perusahaan.
2. Menggunakan kertas berkualitas baik berwarna putih untuk penyajian uraian proposal.
3. Uraian ditulis dengan jarak 4 cm dari batas tepi kiri, kanan, atas dan bawah.
4. Diketik atau dicetak haya pada satu sisi kertas dengan jarak 2 spasi.
5. Menghindari setiap kesalahan agar dapat dibaca dengn mudah dan tidak menimbulkan arti
ganda yang dapat meragukan pembaca.
6. Membuat anggaran yang tampak menarik karena halaman ini akan dibaca paling awal
oleh pengambil keputusan. Untuk itu, segala sesuatunya harus realistis.
42
Laporan bisnis adalah setiap dokumen faktual yang menyatakan tujuan perusahaan,
karena itu dokumen tersebut harus akurat, lengkap dan obyektif.
43
Laporan informasional berfokus pada fakta dan dengan tujuan semata menyampaikan
informasi tanpa analisis atau penafsiran arti data atau rekomendasi untuk suatu tindakan.
Laporan informasional dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Laporan pemantauan dan pengendalian
Laporan ini berfokus pada data, yang dapat dilakukan beberapa pentahapan laporan
dalam melakukan pemantauan dan pengendalian, yaitu :
Laporan Perencanaan; yaitu laporan tertulis yang menjadi pedoman untuk tindakan
yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.
Bentuknya : rencana anggaran tahunan, rencana 5 tahunan, rencana strategi, rencana
penjualan, dsb.
Laporan Operasi; yaitu informasi rinci tentang operasi perusahaan yang diketahui oleh
manajer melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang menyajikan statistik
tentang segala sesuatu yang terjasi di perusahaan.
Bentuknya : laporan penjualan, laporan produksi, laporan persediaan, laporan
cadangan, laporan biaya dan laporan personalia).
Laporan aktivitas perorangan; yaitu suatu bentuk laporan pemantauan dan
pengendalian yang memerlukan uraian penjelasan perorangan tentang sesuatu yang
terjadi selama berlangsungnya suatu aktivitas.
Bentuknya : laporan konferensi, seminar, perjalanan ataupun aktivitas lainnya.
Laporan penerapan kebijaksanaan dan prosedur
Dalam membuat laporan ini manajer perlu berkomunikasi dengan karyawan, tetapi
tidak selalu dapat berbicara langsung dengan setiap orang di perusahaan. Kebijakan
dan prosedur tertulis dapat dibaca berulangkali oleh setiap orang yang ingin
mengetahui pokok persoalan tertentu.
E. Menyusun Laporan
Dalam menyusun laporan dapat dibuat 2 jenis laporan yaitu laporan ringkas dan
laporan lengkap atau laporan panjang. Laporan panjang dilakukan sangat lengkap dan
sangat mendetail. Sedangkan laporan ringkas dapat disusun dalam format laporan surat atau
laporan memorandum.
Laporan ringkas maksimum terdiri dari 5 halaman yang berfungsi sebagai sarana
komunikasi dalam suatu perusahaan.
Manfaat dari laporan ringkas yaitu :
a. Mudah dibaca
b. Mudah diingat
c. Mudah direspons.
Laporan ringkas harus mencakup beberapa unsur, yaitu :
1. Tujuan; alasan penyampaian laporan yang mengungkapkan rencana perusahaan
dinyatakan dalam kalimat pertama paragraf awal dalam laporan. Dengan demikian,
audience segera mengetahui tujuan laporan.
2. Mengundang aksi; laporan ringkas disusun untuk mengundang aksi pihak audience yang
berupa keputusan.
3. Ringkasan; ringkasan dibuat tidak lebih dari dua paragraf, yang menyajikan ringkasan
dari sebuah laporan
4. Riwayat Laporan; bagian ini menerangkan kejadian atau kondisi yang mendesak
penyampaian lapoan. Bagian ini harus mengemukakan konteks dan latar belakang
permasalahan.
5. Pokok Laporan; permasalahan yang dilaporkan ditulis pada pokok laporan. Bagian ini
ditulis dengan gaya bahasa yang sesuai dengan tujuan laporan.
6. Rekomendasi; Penempatan rekomendasi dalam laporan ringkas ditentukan oleh metode
penyusunannya. Rekomendasi akan lebih dapat diterima apabila menyarankan efisiensi
finansial.
7.3. Latihan
1) Jelaskan defenisi dari proposal bisnis dan fungsinya
45
2) Jelaskan jenis-jenis proposal bisnis
3) Jelaskan tentang 3 bagian susunan proposal bisnis
4) Jelaskan defenisi dari laporan bisnis dan fungsinya
5) Jelaskan tetang tujuan dari laporan bisnis
7.4. Penutup
7.4.1 Tes (Disesuaikan dengan Method and Criteris Assessment)
Tes berupa ujian lisan maupun ujian tulisan yang dilaksanakan setelah selesai
pembahasan materi baik berupa Mid test maupun berupa Final Test.
7.4.2. Umpan balik
Umpan balik berupa tanya jawab langsung dengan mahasiswa terhadap materi yang
dijelaskan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang dijelaskan.
46
BAB VIII
PRESENTASI LISAN
8.1. Pendahuluan
Presentasi merupakan proses penyampaian atau penyajian suatu ide atau gagasan dalam
suatu forum/aktivitas komunikasi yang terencana, terstruktur, terarah dan terkendali. Presentasi
juga meruakan teknik komunikasi antara perusahaan yang menampilkan company profilenya
dengan pihak lain. Pihak-pihak tersebut antara lain konsumen, pihak investor, serta pihak-pihak
lain yang berkepentingan dengan perusahaan.
Presentasi saat ini telah menjadi bagian penting di kehidupan kita. Baik sebagai pelajar yang
mempresentasikan suatu pelajaran, atau pekerja yang mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Presentasi ini mencakup defenisi dan sasaran presentasi, kerangka presentasi, pelaksanaan
presentasi, serta sikap-sikap penunjang presentasi.
8.2 Penyajian
8.2.1 Uraian Bahan Ajar Dan Contoh
8.2.1.1. Definisi dan Sasaran Presentasi
Yang dimaksud dengan presentasi adalah proses penyampaian atau penyajian
suatu ide atau gagasan dalam suatu forum/aktivitas komunikasi yang terencana, terstruktur,
terarah dan terkendali.
47
Sasaran atau tujuan presentasi bergantung kepada target audience presentasi.
Tujuan/sasaran yang dimaksud :
Konsumen
Materi yang paling diutamakan dalam presentasi dengan target audience konsumen adalah
materi mengenai pemahaman produk serta keuntungan dari produk (product value) .
Namun bukan berarti company value tidak disampaikan tetapi hanya inti-intinya saja yang
perlu disampaikan.
Pihak Investor atau Perbankan
Materi yang paling ditekankan dalam presentasi dengan target audience investor atau
perbankan adalah materi dari laporan keuangan perusahaan (company value). Materi-
materi company value selain laporan keuangan hanyalah sebagai pengantar atau
pelengkap saja. Sedangkan materi product value cenderung tidak disampaikan secara
lengkap.
Pihak-Pihak Lain
Materi-materi yang ditekankan bergantung kepada pihak-pihak lain umumnya berisi inti-
inti dari company profile. Detail dari company value dan company value bergantung
kepada tujuan perusahaan mempresentasikan company profile kepada target audience
apakah ingin menekankan kepada produk atau kepada perusahaan.
48
8.2.1.3. Pelaksanaan Presentasi
Pelaksanaan presentasi yang baik dan lancar dapat memenuhi tujuan dari presentasi
mustahil dapat terjadi apabila tiga hal dibawah ini tidak dilakukan atau tersedia yaitu :
1. Media Pembantu Presentasi
Media pembantu presentasi yang biasa dipakai adalah print out company profile
namun dengan berkembangnya teknologi komputerisasi makaseperti personal
computer/notebook, infocus, projector dll. Media pembantu presentasi sangatlah
penting bagi presenter maupun target audience agar proses komunikasi dapat berjalan
baik dan berjalan lancar dengan mengurangi noise atau gangguan yang dapat timbul.
2) Data Pendengar
Presenter yang baik adalah presenter yang mengetahui data pendengar/target audience
sebelum dia mempresentasikan materinya. Dengan mengetahui data pendengar,
presenter dapat menyesuaikan materi sebelum materi presentasi dibuat ataupun
pembawaan presentasi saat presentasi dilakukan sesuai dengan data pendengar.
3) Kenali Pendengar
Setelah mengetahui data pendengar maka kenali pendengar/target audience secara
umum mengenai perilaku dan tingkat pemahaman materi dari pendengar. Setelah
mengetahui perilaku umum dan sampai dimana tingkat pemahaman materi pendengar
maka presenter dapat menempatkan dirinya menyesuaikan dengan pendengar
sehingga suasana/atmosfir presentasi menjadi nyaman bagi kedua belah pihak.
49
1. Cara Memasuki Ruangan
Hal ini adalah terpenting karena membentuk “first impression” target audience.
Langkah-langkah terbaik dalam memasuki ruangan adalah sebagai berikut :
- Mengetuk pintu apabila pintu ruangan presentasi tertutup/agak tertutup.
- Mengucapkan salam berdasarkan waktu presentasi ataupun salam khusus
untuk agama tertentu apabila diketahui agama target audience.
- Memperkenalkan diri dan siap melakukan presentasi.
2. Sikap Berdiri
Sikap berdiri yang baik bagi seorang presenter adalah berdiri tegak secara normal
tidak perlu membusungkan dada namun tidak perlu membungkukan badan
berlebihan. Hal tersebut bertujuan membentuk image bagi target audience bahwa
presenter tegas dan berwibawa sehingga tidak meremehkan terlebih dahulu.
3. Gesture
Gesture merupakan bentuk tubuh secara keseluruhan yang bertujuan membentuk
image seperti posisi sikap berdiri. Kelemahan dalam hal fisik bukanlah nilai buruk
karena mungkin dapat diterima oleh target audience. Namun yang terpenting
bagaimana menutupi kelemahan tersebut dengan bentuk/gerakan tubuh lainnya
yang serasi dan enak dilihat oleh target audience.
4. Mannerisme
Mannerisme merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki oleh presenter. Hal
yang perlu dihindari adalah kebiasaan jelek/tidak baik yang dimiliki oleh presenter
agar tidak dilakukannya saat melakukan presentasi. Dampak negatif dapat terjadi
bila target audience melihat kebiasaan jelek tersebut dan tidak menerimanya
sehingga menimbulkan image tidak baik bagi presenter maupun materi presentasi
yang dibawakan presenter.
5. Nada dan Gaya Bicara
Nada dan gaya bicara yang terbaik bagi seorang presenter tidaklah harus keras tapi
juga tidak perlu terlalu lembut namun haruslah nada berbicara secara tegas dan
berwibawa dengan ritme/intonasi yang disesuaikan dengan kalimat-kalimat dalam
materi presentasi serta situasi saat presentasi yang tercermin dari perilaku target
audience.
6. Perhatian
Perhatian seorang presenter terhadap kondisi perlu dilakukan agar target audience
merasa diperhatikan sehingga target audience simpati terhadap presenter dan
akhirnya timbul ketertarikan terhadap materi presentasi.
50
7. Bersikap Anggun
Bersikap anggun merupakan cerminan dari semua perilaku presenter diatas yang
berhasil dilakukan dengan baik. Sehingga dapat menunjang pencapaian tujuan dari
presentasi
51
2. Berlatihlah sebelum Anda melakukan presentasi. Semalam atau beberapa hari
menjelang hari presentasi, ada baiknya Anda berlatih di depan teman-teman Anda
atau berlatih di depan cermin. Cara tersebut dapat menaikan rasa percaya diri Anda
dan juga dapat menghilangkan rasa canggung berbicara di depan banyak orang.
3. Kuasai peralatan presentasi Anda. Kalau Anda terlihat canggung menggunakan
peralatan Anda sendiri berarti Anda harus bersiap mendapat pandangan pertama yang
buruk dari peserta presentasi. Kuasai proyektor, laptop, mouse, atau pointer yang akan
Anda gunakan.
4. Kontak mata. Jangan melupakan hal ini. Sebaiknya (sangat dianjurkan) Anda tidak
terus menerus melihat kearah slide. Dengan terus melihat ke arah penonton, diharapkan
Anda seperti berbicara dua arah. Selingi dengan lelucon, pertanyaan spontan ke arah
penonton. Lakukan hal tersebut agar peserta tidak bosan. Selain itu, selingi slide anda
dengan musik, video, atau animasi.
5. Jangan lupa simpan data materi Anda. Hal ini sangat penting Apabila Anda melupakan
menyimpan data materi Anda, Anda dapat tegang saat itu juga dan kemungkinan besar
semua materi yang ada di kepala Anda akan hilang. Oleh karena itu, simpan materi
Anda di media penyimpanan yang mudah diingat, seperti laptop atau Flash Disk.
6. Pedoman isi informasi untuk materi :
a. Gunakan maksimum 35 kata per alat bantu visual
b. Cobalah memasukkan bahan ke dalam maksimum 6 baris
c. Bila memerlukan lebih banyak ruang, gunakan lebih banyak baris, tapi lebih
sedikit kata.
d. Tidak adanya mengulang kata dalam presentasi anda.
e. Usahakan tetap singkat dan sederhana
f. Jangan memuat bagan berlebihan dengan banyak data
7. Pelaksanaan Presentasi
1. Teknik membuka
Ada 7 langkah teknik membuka presentasi :
a. Bahasa tubuh yang baik dan tepat
b. Memperkenalkan diri
c. Memperhatikan kebutuhan peserta
d. Memperhatikan aturan presentasi
e. Menyampaikan misi atau pesan presentasi
f. Menyampaikan struktur presentasi
g. Memperhatikan audience
52
2. Bahasa tubuh
a. Analisalah diri anda sendiri
b. Ekspresi wajah
c. Kontak mata, dimaksudkan untuk membuka saluran komunikasi, membantu
membangun hubungan, membuat presentasi lebih menarik. Sebaiknya kontak
mata 1-3 detik per orang. Pandanglah mata peserta secara keseluruhan, tetapi
secara halus dan sopan.
d. Senyuman atau kerutan bibir
e. Bahu
f. Gerakan tubuh
g. Gerakan tangan
3. Menanggapi pertanyaan dan bertanya
Penyaji bertanya kepada audience dengan tujuan untuk :
a. membangkitkan kimat dan keingintahuan
b. Merangsang adanya Tanya jawab
c. Mengarahkan pikiran
d. Menjajagi seberapa jauh audience mengerti akan materi
e. Membantu audience untuk menyatakan pendapatnya.
4. Teknik menjawab pertanyaan :
a. Ulangi pertanyaan dengan bahasa/versi kita
b. Usahakan menjawab sebanyak mungkin pertanyaan yang berbeda
c. Jawablah secara ringkas.
d. Jangan terjebak untuk berdiskusi dengan 1 audience saja
e. Jangan biarkan audience memonopili atau menentang pendapat anda
f. Jaga agar perhatian audience tetap tetap terpusat pada anda
8. Klimaks presentasi
Tujuan klimaks adalah membangkitkan kegairahan/antusiasme pada waktu yang tepat.
9. Kesimpulan
Ada 3 bentuk kesimpulan dalam presetasi :
a. Menyarikan butir-butir pembahasan, sebaiknya 1 kalimat untuk 1 pembahasan
b. Menutup dengan sebuah anekdot ataupun cerita pendek untuk menyampaikan
maksud.
c. Menyampaikan sebuah kutipan yang sesuai terkait dengan pokok bahasan.
8.3. Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan presentasi
2. Jelaskan tentang tujuan atau sasaran dari presentasi
3. Jelaskan 3 hal penunjang pelaksanaan presentasi
4. Jelaskan secara singkat tentang 2 sikap penunjang dalam melakukan presentasi.
5. Jelaskan secara singkat tentang 5 cara dalam melakukan presentasi
6. Jelaskan tentang 5 karakteristik presentasi yang baik.
8.4. Penutup
8.4.1 Tes (Disesuaikan dengan Method and Criteris Assessment)
Tes berupa ujian lisan maupun ujian tulisan yang dilaksanakan setelah selesai
pembahasan materi baik berupa Mid test maupun berupa Final Test.
8.4.2. Umpan balik
Umpan balik berupa tanya jawab langsung dengan mahasiswa terhadap materi yang
dijelaskan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang dijelaskan.
BAB IX
54
KETRAMPILAN NEGOSIASI
9.1. Pendahuluan
Negosiasi adalah suatu proses atau metode antara dua orang atau dua kubu berusaha
mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan
elemen-elemen kerjasama, kompetisi atau penyelesaian sesuatu hal, atau dalam bahasa singkat
saya negosiasi dapat diartikan sebagai proses tawar-menawar untuk meloloskan keinginan kita
untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi sesungguhnya merupakan unsur yang penting dalam
menentukan tingkat suksesnya aplikasi program bagi sebuah organisasi
9.2 Penyajian
9.2.1 Uraian bahan ajar dan contoh
9.2.1.1. Defenisi Negosiasi dan Negosiator
Pengertian Negosiasi :
Proses yang melibatkan seseorang untuk merubah (atau tidak merubah) sikap dan perilaku
orang lain.
Proses mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timbal balik dari fihak-fihak
dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang berbeda.
Negosiator adalah orang yang melakukan perundingan atau negosiasi. Seorang negosiator
harus memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan & intuitif dalam melakukan proses negosiasi.
55
Seorang negosiator harus memiliki 4 kemampuan dasar yaitu : 1) Informasi; 2) Ilmu
Pengetahuan; 3) Penilaian ; 4) Bijak/Arif.
Karakteristik negosiator yang baik antara lain :
a. Percaya diri
b. Menghargai orang lain
c. Menciptakan penampilan yang baik
d. Dapat mengendalikan emosi
e. Tidak merasa sempurna
f. Ramah, sopan, simpatik & humor
g. Berpikir positif
h. Sabar, ulet & tidak mudah putus asa
i. Mencintai & memiliki profesi yang ditekuni
3) Lose-lose.
Strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak kegagalan dari pemilihan strategi yang tepat
dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak yang berselisih, pada akhirnya tidak
mendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan.
57
4) Lose-win.
Strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk mendapatkan manfaat
dengan kekalahan mereka.
1) Membuat agenda. Taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan waktu kepada pihak-
pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara berurutan dan mendorong mereka untuk
mencapi kesepakatan atas keseluruhan paket perundingan.
2) Bluffing. Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang bertujuan untuk
mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi kenyataan yang ada dan
membangun suatu gambaran yang tidak benar.
3) Membuat tenggang waktu (deadline). Taktik ini digunakan bila salah pihak yang berunding
ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara memberikan tenggat waktu
kepada lawannya untuk segera mengambil keputusan.
4) Good Guy Bad Guy. Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh “jahat’ dan “baik”
pada salah satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini berfungsi untuk menekan pihak
lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh pihak lawannya , sedangkan
tokoh “baik” ini yang akan menjadi pihak yang dihormati oleh pihak lawannya karena
kebaikannya. Sehingga pendapat-pendapat yang dikemukakannya untuk menetralisir
pendapat Tokoh “jahat”, sehingga dapat diterima oleh lawan berundingnya.
5) The art of Concesión .Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta konsesi dari lawan
berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding yang akan dipenuhi .
6) Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman kepada lawan
berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan konsekuensi yang akan
diterima bila tawaran ditolak.
9.3. Latihan
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan negosiasi dan negosiator
2) Jelaskan karakteristik dari negosiator yang baik
3) Jelaskan strategi-strategi yang dipakai dalam negosiasi
4) Jelaskan taktik yang dipakai dalam negosiasi
58
5) Pada saat mana negosiasi perlu untuk dilakukan.
6) Jelaskan tentang kerangka dasar yang diperlukan dalam negosiasi
9.4 Penutup
BAB X
KETERAMPILAN WAWANCARA
10.1. Pendahuluan
59
Keterampilan dalam melakukan wawancara maupun dalam menghadapi wawancara
sangat diperlukan, karena ketika kita menguasai tekniknya maka kita tidak akan ragu-ragu dalam
menghadapi maupun melakukannya. Apalagi saat kita memasuki dunia kerja tentu membutuhkan
keterampilan tersebut.
Jika melakukan tes wawancara, maka kita akan memiliki gambaran tentang seberapa
bagus cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara kerja. Baik
yang baru pertama kali mengikuti wawancara maupun yang sudah berpengalaman.
10.2 Penyajian
10.2.1 Uraian bahan ajar dan contoh
10.2.1.1. Materi Wawancara Kerja
A. Tes Dan Ukuran Kemampuan Wawancara Kerja
Jika Anda melakukan tes wawancara, Anda akan memiliki gambaran tentang seberapa
bagus Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara kerja. Baik
Anda adalah orang yang baru pertama kali mengikuti wawancara maupun yang sudah
berpengalaman, tes dalam buku ini akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang hal-
hal apa saja yang biasanya muncul dalam pertanyaan-pertanyaan pewawancara.
Jawaban yang diberikan di dalam buku ini tidak dimaksudkan untuk diingat atau dikutip,
melainkan berfungsi sebagai panduan utama dalam trik menjawab pertanyaan wawancara kerja.
Nantinya, Anda diharapkan mampu mengembangkan jawaban-jawaban Anda sendiri. Jangan
sampai Anda terjebak dalam jawaban-jawaban klise.
60
Jawaban klise gampang sekali ditebak, karena merupakan jawaban yang sering dilontarkan
banyak orang.
Contoh pertanyaan sang pewawancara: “Apa yang Anda cari dalam pekerjaan baru Anda
nantinya?
Jawaban klise: “Saya ingin bekerja pada perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan,
sehingga saya dapat menggunakan kemampuan saya dan belajar serta dapat mengembangkan
kemampuan-kemampuan baru.
Instruksi
Setiap pertanyaan pewawancara akan diikuti dengan 3 pilihan yaitu jawaban, yakin (A), (B), dan
(C). Tugas Anda adalah memilih jawaban yang Anda anggap paling efektif dalam setiap situasi.
Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling kuat. Ketika Anda mencermati setiap pilihan,
berpikirlah dengan cara sang pewawancara berpikir. Dari jawaban tersebut akan terpampang
informasi mendalam tentang kemampuan dan pengalaman si calon karyawan.
Setelah menyelesaikan tes ini, cek jawaban yang telah Anda pilih. Kemudian lihatlah skor
Anda dan kategori peringkat kemampuan tes wawancara Anda.
Abaikanlah hasil tes pertama Anda, lalu lakukanlah tes kedua dan lihatlah apakah Anda dapat
meningkatkan skor wawancara Anda. Dengan mempelajari beberapa kali contoh-contoh yang
diberikan di buku ini, Anda akan menjadi terbiasa dengan jenis-jenis pertanyaan yang nantinya
mungkin akan Anda hadapi dan memberi Anda gagasan tentang jawaban-jawaban yang paling
kuat untuk pertanyaan-pertanyaan itu.
Cobalah untuk membaca ulang tes wawancara Anda satu hari sebelum Anda menjalani
wawancara kerja yang sesungguhnya untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, tetapi yang
terpenting adalah hal apa yang membuat suatu jawaban menjadi sebuah jawaban yang paling
kuat.
Setelah Anda puas dengan skor yang berhasil Anda capai, Anda akan siap untuk menyusun cerita
Anda sendiri. Lihatlah Bagian 2 untuk mempelajari gagasan rahasia dan kajian mendalam tentang
trik bercerita yang akan memudahkan Anda dalam menyampaikan cerita Anda sendiri secara
fokus dan ringkas.
61
4. Apakah anda pernah bekerja? Mengapa anda meninggalkan pekerjaan anda sebelumnya?
5. Ceritakan tentang diri anda.
6. Menurut anda, mengapa kami harus menerima anda?
7. Berapa gaji yang anda inginkan untuk pekerjaan ini?
8. Anda belum berpengalaman dalam pekerjaan ini, mengapa anda pikir anda dapat melakukan
pekerjaan ini tanpa pengalaman?
19. “Apakah Anda yakin bahwa diri Anda overqualified (melampaui persyaratan yang
diperlukan) untuk posisi ini?”
20. “Jika saya bertanya kepada teman-teman sekerja Anda tentang tiga hal positif pada diri Anda,
apa yang akan mereka katakan?”
21. “Mengapa kami harus menerima Anda?”
62
22. “Jika saya hanya ingat satu hal saja tentang diri Anda, maka apakah itu?”
23. “Berapa gaji yang Anda minta?”
24. “Apakah Anda punya pertanyaan?”
Pertanyaan-Pertanyaan Wawancara Yang Berhubungan Dengan Sikap Dan Perilaku
(Behavioral Interview Questions)
25. “Ceritakan kepada saya proyek terbesar yang pernah Anda kerjakan mulai dari awal hingga
akhir.”
26. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus mengatasi hambatan-hambatan untuk
menyelesaikan pekerjaan.”
27. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus menangani sebuah situasi yang
membuat stres.”
28. “Di dalam resume, Anda menyatakan bahwa Anda adalah seorang ‘pekerja keras.’ Dapatkah
Anda memberikan sebuah contoh pengalaman kerja keras Anda kepada saya?”
29. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda tidak sependapat atau mengalami
konfrontasi dengan seorang atasan atau teman kerja.”
30. “Apakah masalah paling sulit yang pernah Anda tangani? Bagaimana cara Anda
mengatasinya?”
31. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus beradaptasi dengan cepat atas suatu
perubahan.”
32. “Dapatkah Anda berikan kepada saya sebuah contoh bekerja dalam lingkungan yang bergerak
dengan cepat?”
33. “Pernahkah Anda berhasil menjual sebuah ide baru kepada atasan Anda? Bagaimana cara
Anda melakukannya?”
34. “Kapankah terakhir kalinya Anda mengubah gaya pribadi Anda untuk beradaptasi dengan
seseorang? Berilah gambaran situasinya.”
35. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda melakukan lebih banyak pekerjaan dari
yang diperlukan.”
36. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus mengorbankan kualitas untuk
menepati tenggat waktu.”
37. “Apakah pelatihan atau kursus paling sulit yang pernah Anda ikuti?”
38. “Berikan saya sebuah contoh strategi pemasaran yang pernah Anda gunakan.”
39. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda membantu perkembangan seorang rekan
kerja atau anak buah Anda.”
40. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda mengoordinasikan sebuah proyek atau
acara.”
63
42. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus membuat sebuah keputusan yang
tidak populer.”
43. “Coba ceritakan kepada saya proyek paling kreatif yang pernah Anda kerjakan.”
44. “Anda mengatakan bahwa Anda memiliki keahlian yang baik dalam melayani pelanggan.
Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda menggunakan keahlian melayani pelanggan
yang baik itu dalam pekerjaan Anda.”
45. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika keahlian komunikasi Anda memainkan peranan
yang penting.”
46. “Coba ceritakan suatu tugas yang membuat Anda harus mengawasi secara ketat rincian
pekerjaan yang sangat banyak.”
47. “Coba berikan contoh kepada saya tentang bagaimana mengurusi bisnis sehari-hari namun
juga berpikir jangka panjang.”
48. “Coba berikan kepada saya sebuah contoh yang spesifik tentang suatu saat ketika Anda
mengambil inisiatif.”
49. “Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda pernah terdorong untuk mencapai sesuatu
dan berhasil.”
50. “Coba ceritakan penjualan paling sulit yang harus Anda lakukan. Apa yang Anda lakukan
ketika itu agar berhasil melakukannya?”
4. Kenali pertanyaan-pertanyaan
Pertanyaan yang seringkali diajukan adalah ”ceritakanlah mengenai diri anda”. Berikan
jawaban dari sudut pandang pewawancara. Tanyakan pada diri anda sendiri ”jika saya ingin
memperkerjakan seseorang di posisi ini, apa yang ingin saya ketahui dari orang tersebut”.
Kemudian persiapkan jawaban atas pertanyaan tersulit yang akan diajukan kepada anda
mengenai pengalaman dan kemampuan anda, lalui siapkan respon positif untuk hal tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengikuti wawancara agar mendapatkan
penilaian yang baik, yaitu :
1. Ketepatan waktu
Usahakan untuk datang 5 menit lebih awal. Jika perlu, sempatkan diri anda untuk melihat
tempat interview satu hari sebelumnya dan hitunglah waktu tempuh yang dibutuhkan.
Perhitungkan juga waktu yang akan tersita akibat macet, mencari tempat parkir, dsb.
2. Cara berpakaian
Pakaian yang anda kenakan haruslah sesuai dengan jabatan yang anda lamar. Jika anda tidak
mengetahui model pakaian yang anda kenakan, tanyakanlah pada orang yang lebih anda
percayai. Sepatu haruslah bersih, celana/rok dan kemeja haruslah rapi tidak boleh kusut.
3. Berdandan
65
Rambut yang tertata dan bersih adalah hal yang penting. Tatalah rambut anda dengan rapi.
Hindarilah pemakaian make-up, perhiasan, wewangian yang berlebihan.
4. Berjabat tangan
Eratnya jabatan tangan anda menunjukkan kepercayaan diri yang ada miliki. Lakukan kontak
mata ketika anda berjabat tangan dengan pewawancara.
5. Geastur tubuh
Berikan pesan yang tepat dengan berdiri tegak, ketika anda berada di atas kursi wawancara.
Agar anda mendapatkan kesempatan besar untuk diterima bekerja, maka haruslah
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Antusiasme dan kontak mata
Perlihatkanlah keantusiasan anda dengan kontak mata dan ekspresikan ketertarikan
ketertarikan anda. Beikan anggukan dan gerak isyarat yang seperlunya. Gerakan yang
berlebihan akan membingungkan dan mengganggu pewawancara.
2. Teknik mendengarkan
Dengarkan dengan baik dan berikan pertanyaan untuk menggali lebih dalam informasi yang
diberikan oleh pewawancara. Kebanyakan pewawancara akan sangat senang dengan
pertanyaan seperti : ”bagaimana saya membantu anda dalam memecahkan permasalahan yang
baru saja anda paparkan”.
3. Kemampuan berkomunikasi
Tata bahasa dan tata bicara yang tepat sangatlah penting. Jika ini adalah salah satu kelemahan
anda, segeralah anda mencari jalan keluar. Berlatihlah dengan keluarga anda, belajar di depan
cermin, rekam suara anda, dsb.
4. Pernyataan negatif mengenai perusahaan terdahulu
Pernyataan negatif mengenai pekerjaan atau perusahaan terdahulu sebaiknya dihindari.
Berikanlah jawaban yang diplomatis. Seburuk apapun pekerjaan atau pimpinan anda
terdahulu, carilah hal positif dari pengalaman tersebut dan tekankan hal positif tersebut
dengan senyuman.
10.3. Latihan
1) Jelaskanlah langkah sukses dalam menghadapi wawancara kerja
2) Jelaskan tips agar sukses dalam wawancara kerja
3) Buatlah 5 pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya.
66
10.4 Penutup
Tes berupa ujian lisan maupun ujian tulisan yang dilaksanakan setelah selesai
pembahasan materi baik berupa Mid test maupun berupa Final Test.
10.4.2. Umpan balik
Umpan balik berupa tanya jawab langsung dengan mahasiswa terhadap materi yang
dijelaskan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
67
Bovee, Courtland dan John V. Thrill, 2002, Komunikasi Bisnis Jilid 1. Versi Indonesia, PT.
Prehalindo, Jakarta
Hafied Cangara, 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo, Jakarta
Husin Umar, 2002. Metode Riset Komunikasi Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Mas’ud Machfoedz, MBA, 2005. Komunikasi Bisnis Modern. Penerbit BPFE, Yogyakarta
Poore, Marie Margolo and Leyland Pitt, 2001. Intranets and Employee Communication: PR
Behind The Firewall. Journal of Communication Management.
Rini Darmastuti, 2006, Etika PR dan E-PR. Penerbit Gava Media, Yogyakarta
Sudjana, 2004. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Penerbit Tarsindo, Bandung
Suharsimi Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
68
69