Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari seluruh bidang
kehidupan. Tiap orang tentu pernah melakukannya, karena pada hakekatnya
manusia adalah makhluk soaial yang selalu bergantung pada manusia lain.
Sehingga satu-satunya cara dan alat yang digunakan agar tetap bisa saling
berhubungan adalah dengan berkomunikasi satu sama lain. Baik itu melalui
komunikasi sederhana maupun komunikasi yang tergolong canggih karena
proses penyampaiannya melalui saluran yang disebut media massa.

Kegiatan berkomunikasi perannnya sangat besar. Saat berkomunikasi dengan


orang lain, secara sadar atau tidak kita sudah meperoleh hal-hal yang berguna
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Walaupun tidak jarang,
dengan berkomunikasi juga memberikan efek negatif jika kita tidak ketat
melakukan proses penyaringan. Dengan seringnya melakukan komunikasi
akan melatih kita bagaimana caranya berbahasa yang baik dan benar, sopan
santun jika berbicara dengan orang lain, serta membuat kita tidak lagi merasa
canggung berbicara di hadapan orang banyak. Tidak berlebihan jika
beberapa ahli menggolongkan komunikasi sebagai salah satu kebutuhan
pokok manusia selain sandang, pangan dan papan.

Oleh sebab itu makalah ini akan menjabarkan lebih mendalam mengenai
berbagai hal yang berhubungan dengan komunikasi, terutama komunikasi
massa. Dengan begitu pembaca nantinya diharapkan tidak hanya mampu

1
mengaplikasikannya namun juga mengetahui dan mengerti penjelsan
mengenai apa itu ilmu komunikasi.

1. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan tugas dari dosen mata kuliah pengantar ilmu komunikasi


untuk membuat makalah tentang pengertian dan definisi komunikasi, sejarah
dan perkembangannya serta bagian-bagian dari komunikasi massa.
2. Menjabarkan dan mengkaji secara mendalam menengenai tugas yang
diberikan.
3. Memahami lebih lanjut materi tugas yang diberikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin
communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. “Sama” ini maksudnya
sama makna.

Secara umum komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, pesan, gagasan, ide dari
komunikator kepada komunikan melalui media tertentu, agar tercapai kesamaan pandangan
terhadap suatu hal.

Adapun seperti yang tercantum dalam kamus Behavioral Science komunikasi adalah :

(1) Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat yang lain, misal dalam sistem
saraf atau penyampaian gelombang suara;

(2) Penyampaian atau penerimaan sinyal oleh organisme;

(3) Pesan yang disampaian;

(4) Proses yang dilakukan oleh suatu sistem untuk memepengaruhi sistem yang lain melalui
pengturan sinyal-sinyal yang akan disampaikan;

(5) Pengaturan suatu wilayah persona ke persona yang lain sehingga perubahan di suatu wilayah
akan menibulkan perubahan di wilayah lain; serta

(6) Pesan pasien kepada pemberi terapi.

Menurut Effendy komunikasi pada hakikatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang (komunikator) pada orang lain (komunikan), pikiran itu bisa
berupa gagasan, informasi, dan opini.

3
Rogers juga mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada
gilirannya akan mencapai pengertian yang saling mendalam. Dengan begitu, ada tujuh
tahapan yang terjadi saat komunikasi berlangsung, yaitu :

1. Pengirim Pesan (sender) dan Isi Pesan atau Materi

Komunikator atau pemberi pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan
kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan
sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan
disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non
verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan dapat
berupa informasi, ajakan, rencana kerja, pertanyaan dan sebagainya.

2. Simbol/ Isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat
dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk
kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya).
Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap,
perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/Saluran

Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dan sebagainya.
c. Media

Media yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada
yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam
komunikasi antarpribadi, pancaindra dianggap sebagai media komunikasi.
Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram, yang
digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.[5] Dalam komunkasi massa, media

4
adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya
terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca, dan mendengarnya.
Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan
media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur,
stiker, bulletin hand out, poster, spanduk, dan sebagainya. Sementara itu media elektronik
. antara lain: radio, film, televise, vedio recording, computer, electronic board, audio
cassette dan semacamnya.
Berikut perkembangan teknologi komunikasi khusunya di bidang komunikasi massa
elektronik massa elektronik yang begitu cepat, media massa elektronik makin banyak
bentuknya, dan makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media
komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena makin
canggihnya media komunikasi iru sendiri yang bisa dikombinasikan (multimedia) antar
satu sama lainnya.
Media komunikasi seperti diatas, kegiatan dan tempat-tempat yang banyak ditemui dalam
masyarakat pedesaan, bisa juga dipandang sebagai media komunikasi social, misalnya
rumah-rumah ibadah, balai desa, panggung kesenian, dan pesta rakyat

4. Mengartikan Kode/Isyarat

Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka penerima
pesan harus dapat mengartikan simbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.

5. Penerima Pesan

Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim .
d. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima
bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara.

5
Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran,
komunikan, atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses
komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya
sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah elemn penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi
sasaran dalam komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah
pada sumber , pesan, atau saluran.
Kenallah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena mengetahui dan
memahami karakteristik penerima ( khalayak ), berarti suatu peluang untuk mencapai
keberhasilan komunikasi.[6]

6. Balikan (Feed Back)

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar
dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan
sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak

Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi
balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi
balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang
diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi
bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7. Gangguan

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal

6
yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat
komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

a. James A.F Stoner, dalam bukunya yang berjudul : Manajemen, menyebutkan bahwa
komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan
cara pemindahan pesan.[2]

b. Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah penyelenggaraan tata hubungan


kegiatan menyampaikan warta, dari satu pihak ke pihak lain dalam suatu organisasi
instansi.[3]
Jadis secara umun komunikasi ini dapat didefinisikan sebagai sarana atau usaha untuk
menyampaikan pesan antar manusia. Jadi ilmu komunikasi adalah ilmu yang
mempelajari usaha atau upaya penyampaian pesan antar manusia. Objek ilmu
komuniksai adalah komunikasi itu sendiri, dan ilmu komunikasi tidak mengkaji proses
menyampaikan pesan kepada makhluk lain selain manusia (hewan dan tumbuh-
tumbuhan).

A. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, jelas bahwa komunikasi antar
manusia hanya bias terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada
orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalo
didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini
juga bisa disebut komponen atau elemen komunikasi.
Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang
mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa proses tejadinya
komunikasi. Cukup di dukung oleh tiga unsur, sementara ada juga yang
menambahkan umpan balik dan lingkungan selain lima unsur yang telah disebutkan.
Arestoteles, ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut bahwa
suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukungnya, yakni siapa
yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Pandangan
Arestoteles ini oleh besar pakar komunikasi dinilai lebih tepat untuk mendukung
suatu proses komunikasi public dalam bentuk pidato atau retorika. Hal ini bisa
dimengerti, karena pada zaman Arestoteles retorika menjadi bentuk komunikasi
yang sangat popoler bagi masyarakat Yunani.

7
Definisi Para Ahli

Setiap orang tentunya memiliki pendapat yang berbeda tentang definisi dari komunikasi itu
sendiri. Oleh sebab itu berikut ini akan disajikan beberapa definisi komunikasi menurut para
ahli, yaitu :

– Shanon dan Weaver : Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas bentuk komunikasi
menggunakan bahasa verbal tapi juga dalam bentuk ekspresi muka, lukisan dan teknologi.

– David K Berlo : Komunikasi sebagai instrumen interaksi sosial berguna untuk


mengetahui dan memprediksi setiap orang lain juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri
dalam menciptakan keseimbangan masyarakat.

– Harorl D Lasswell : Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang


menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengn akibat apa atau
hasil apa?

– Steven : Komunikasi dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberikan reaksi
terhadap suatu objek atau stimuli baik itu dari seseorang atau lingkungan sekitarnya.

– Raymond S Ross : Komunikasi adalah suatu kegiatan menyortir, memilih dan


mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan
makna atau respon dengan pikiran serupa yang dimaksudkan komunikator.

– Prof. Dr. Alo Liliweri : Suatu pengalihan pesan dari suatu sumber kepada penerima
agar dapat dipahami.

– John R. Wenburg dan William W Wilmot : Komunikasi adalah suatu usaha untuk
memperoleh makna.

– Carl I.Hovland : Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang


(komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain.

– Judy C pearson & Paul E melson : Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi
makna.

– Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss : Komunikasi adalah proses makna diantara dua
orang atau lebih.

8
– William I. Gordon : Komunikasi merupakan suatu transaksi dinamis yang melibatkan
gagasan dan perasaan.

– M. Djenamar, SH : Komunikasi adalah seni untuk menyampaikan informasi, ide-ide,


seseorang kepada orang lain.

– William Albig : Komunikasi adalah proses pengoperan lambang yang berarti diantara
individu-individu.

– Anwar arifin : Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna
komunikasi dapat dibedakan berdasarkan komunikasi sebagai proses sosial. Komunikasi pada
makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian
dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan
manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.

– Hoben : Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal.

– Barnlund : Komunikasi timbul karena didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk


mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat
ego.

– Lexicographer : Komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai


kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang
saling dipertukark an adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.

Opini 1 :

Komunikasi adalah Upaya untuk membuat pendapat/ide,


menyatakan perasaan, agar diketahui atau dipahami oleh orang lain
dan Kemampuan untuk menyampaikan informasi/pesan dari Komunikator
ke Komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan
umpan balik.Unsur-unsur yang ada dalam Komunikasi adalah
Komunikator, Pesan, Channel/Media, Komunikan dan Respon/Feedback.

Opini 2 :
Setiap manusia pada hakikatnya sangat membutuhkan komunikasi. Hal ini di karenakan,
manusia memiliki sifat untuk saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Jika tidak
menggunakan komunikasi antar sesamanya, maka manusia itu akan terisolasi dari dunia yang
semakin canggih dan modern ini. Para pakar komunikasi menyebutkan, kebutuhan manusia
untuk berkomunikasi di dasari atas dua kebutuhan, yaitu, kebutuhan untuk melangsungkan hidup
dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

9
Namun, dari sisi negativnya masih banyak Media yang tidak dapat menempatkan posisinya dan
agak menyimpang karena tidak sesuai dengan norma dan budaya yang sudah melekat pada suatu
daerah. Contoh Media Tv yang menayangkan tayangan yang tidak seharusnya di publish
contohnya seperti kekerasan, Sinetron dll. Karena akan mempengaruhi Psikologis dan Prilaku
seseorang.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan diantaranya Harus adanya mediawatch yang mengontrol
tayangan kekerasan di Indonesia. Lembaga ini tentunya bekerjasama dengan Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) Pusat. KPI harus lebih ketat mengawasi program siaran di seluruh stasiun
televisi Indonesia. Terimakasih.

Tugas 1 :
Kebutuhan kita akan hiburan, informasi dan pendidikan dapat terpenuhi dengan hadirnya
berbagai media massa baik media cetak, atau media elektronika seperti Koran, majalah, Tv,
Radio, dll.

Sifat Empati dan Simpati mempunyai beberapa persamaan. Karena, kedua sifat ini saling
berhubungan dalam factor interaksi yang tentunya terjadi karena adanya komunikasi yang
berlangsung pada seseorang baik secara verbal/ non verbal atau secara langsung dan tidak
langsung.

Dari hal tersebut akan ada persamaan yaitu dalam hasil/efek yang terjadi yang diakibatkan dari
komunikasi. Contohnya seseorang akan mau belajar memahami dan merasakan apa yang orang
lain rasakan walaupun dalam hal ini ada perbedaan yaitu tingkatannya.

Pada dasarnya Simpati hanya turut merasakan sesuatu dan perasaan itu timbul atas dasar
penilaian perasaan sedangkan, Empati merupakan simpati yang terlalu mendalam yang dapat
mempengaruhi keadaan fisik dan psikologi/kejiwaan seseorang. Empati terjadi jika diawali
dengan adanya simpati.
Empati memerlukan kerjasama antara kemampuan menerima, memahami secara kognitif dan
afektif.
Dalam Empati kita harus mempunyai kemampuan mengindera perasaan seseorang sebelum yang
bersangkutan mengatakannya.

Contoh : Seseorang perokok aktif, jika ia memiliki bahkan menerapkan Empati , ia akan
menyadari bahwa orang yang hadir disekitarnya tidak semuanya menyukai rokok dan ia akan
mampu merasakan betapa tidak nyamannya karena asap rokok yg begitu
mengganggu&berbahaya. Pada saat itulah ia dapat mengambil suatu keputusan atas pemahaman
dan perasaan dirinya. ia akan menyadari dan bisa bersikap toleran atau menghargai perasaan
orang lain sewaktu ia berada di tempat umum , misalnya ruang rapat, kantor, kampus, sekolah,
dll, sehingga ia tidak akan merokok atau mematikan rokoknya ketika ada teman yang datang.

10
D. PRINSIP DASAR BERLANGSUNGNYA KOMUNIKASI

Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui prinsip dari
komunikasi tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip dasar komunikasi yaitu :
suatu proses, suatu sistemek, intraksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak
dimaksudkan. Masing-masing dari prinsip itu akan dijelaskan berikut ini.
A. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi adalah suatu proses Karena merupakan suatu seri kegiatan yang terus-
menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah.
Komunikasi juga bukanlah suatu barang yang dapat di tangkap dengan tangan untuk
dapat diteliti. Komunikasi juga melibatkan suatu variasi saling berhubungan yang
kompleks yang tidak pernah ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu : saling
berhubungan diantara orang, lingkungan, keterampilan, sikap, status, pengalaman, dan
perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang terjadi pada suatu waktu tertentu.
Contoh: seorang pengawas sedang memperhatikan karyawannya sesuatu pekerjaan.
Tiba-tiba pengawas tersebut mengucapkan kata salah, maka karyawan yang sedang
bekerja tersebut menghentikan pekerjaannya dan mungkin bertanya dimana letak
kesalahannya. Atau kalau karyawan tersebut tahu dimana letak kesalahannya dia dapat
langsung memperbaiki pekerjaannya pada saat diawasi tersebut.[12]
B. Komunikasi adalah sistem
Seperti kita ketahui diatas bahwa komunikasi terdiri dari beberapa unsur-unsur dan
unsur-unsur tersebut mempunyai tugas masing-masing. Tugas dari unsur-unsur itu
berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikasi. Misalnnya
pengirim mempunyai peranan untuk menentukan apa informasi atau apa arti yang
dikomunikasikan. Setelah tahu apa arti komunikasi atau informasi yang akan
dikirimkan, informasi tersebut perlu diubah ke dalam kode atau sandi-sandi tertentu
sesuai dengan aturannya sehingga berupa suatu pesan. Jadi komponen pesan ada
kaitannya dengan komponen pengirim. Bila pengririm tidak benar menyandikan arti
yang akan dikirim maka terjadilah pesan itu kurang tepat. Kurang tepatnya pesan yang
dikirim akan mempengaruhi komponen penerima dalam menginterperstasikannya.
Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila pesan disampaikan dengan lisan
maka gelombang suara adalah saluran dan ini juga berkaitan dengan si penerima dalam
mengikuti pesan yang harus menggunakan pendengarannya dalam menerima pesan
tersebut. Begitulah, antara satu komponen yang lain saling berkaitan dan bila terdapat

11
gangguan pada suatu komponen akan berpengaruh pada proses komunikasi secara
keseluruhan.[13]
C. Komunikasi bersifat iteraksi dan transaksi
Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi. Misalnya
seseorang berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian temannya yang
mendengar memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang dibicarakan itu.
Begitu selanjutnya berlangsung secara teratur ibarat orang yang bermain melempar bola.
Seorang yang melemparkan yang lainnya menangkap kemudian yang menangkap
melemparkan kembali keada si pelempar pertama.
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang kita lakukan tidak teratur itu prosesnya.
Banyak dalam percakapan tatap muka berlibat dalam proses pengiriman pesan secara
simultan tidak terpisah seperti contoh diatas. Dalam keadaan demikian komunikasi
tersebut bersifat transaksi. Sambil menyandikan pesan kita juga menginterprestasikan
pesan yang kita terima. Misalnya dalam situasi pengajaran di kelas antara guru dengan
murid seringklai memperlihatkan komunikasi transaksi ini. Sambil guru menyampaikan
informasi kepada murid atau sedang menjelaskan pengajaran muridpun menyampaikan
pesan kepada guru dalam bermacam-macam bentuk. Jadi, kmunikasi yang terjadi antara
manusia dapat berupa intraksi dan transaksi.
D. Komunikasi dapat terjadi disengaja maupun tidak disengaja.
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu
dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan. Misalnya seorang pemimpin bermaksud
mengadakan rapat dengan kepala-kepala bagiannya. Apabila pimpinan tersebuut
mengirimkan pesan yang berisi undangan rapat kepada kepala-kepala bagiannya, maka
itu dinamakan komunikasi disengaja. Tetapi apabila pesan yang tidak sengaja atau tidak
dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan komunikasi
tidak disengaja. Misalnya seseorang memakai warna pakaian yang agak terang yang
tidak mempunyai maksud untuk mengirim pesan tertentu, kadang-kaadng diterima secara
tidak sengaja sebagai pesan oleh orang lain, karena tanpa disadari orang lain melihat
warna pakaian yang dipakainya.
Komunikasi yang ideal terjadi apabila seseorang bermaksud mengirim pesan tertentu
terhadap oang lain yang ia inginkan untuk menerimanya. Tetap itu bermula merupakan
jaminan bahwa pesan itu akan efektif, karena tergantung kepada factor lain yang juga ikut
berpengaruh kepada proses komunikasi. Kadang-kadang ada juga pesan yang sengaja

12
dikirimkan kepada orang orang yang dimaksudkan tetapi sengaja tidak diterima oleh
orang itu. Misalnya orang tua yang berbicara kepda anaknya tetapi anaknya tidak mau
mendengarnya.
Ada juga situasi komunikasi yang tidak disengaja tetapi diterima oleh orang lain dengan
sengaja. Misalnya: dalam suatu kelas yang hening tiba-tiba seorang murid berdiri maju
kedepan mengambil kapur untuk menghisap tinta penanya. Gerakan murid dengan tidak
sengaja sebagai pesan itu diterima murid-murid lainnya sebagai pesan karena tiba-tiba
temannya yang lain memperhatikan geraknya yang menimbulkan bermacam-macam
interprestasi bagi mereka. Dari bermacam-macam contoh diatas jelaslah, bahwa
komunikasi itu dapat terjadi disengaja maupun tidak dengan disengaja.[14]

1. Sejarah dan Perkembangan Komunikasi

Sejarah komunikasi selalu dikaitkan dengan retorika zaman Yunani kuno, yang dimana
pada masa itu komunikasi sedang mengalami masa tergelapnya (dark ages), sehingga
pencatatan aktivitas komunikasi sempat terhenti kira-kira 1400 tahun. Sampai akhirnya
kembali dicatat pada awal ditemukannya mesin cetak oleh Gutenburg (1457). Namun
sebenarnya komunikasi yang berdiri sebagai suatu ilmu, tidak pernah putus
perkembangannya baik itu dari zaman Yunani kuno, zaman renaissence, modern dan
kontemporer.

Dalam rentang waktu yang terjadi dalam masa tergelap dimana perkembangan
komunikasi tidak lagi dicatat, maka ilmu ini hadir lewat suatu keyakinan dan
kepercayaan. Komunikasi berperan penting dalam usaha mempengaruhi keyakinan orang
lain agar menganut suatu agama tertentu. Seperti halnya komunikasi yang terjadi dalam
penyebaran ajaran Kunfusiunisme di Cina. Ajaran ini berkembang pesat setelah
ditemukannya kertas oleh Ts’i Lun. Dengan media ini, para dinasti di Cina menerbitkan
buku-buku yang berisi doktrin-doktrin keagamaan dengan tujuan agar banyak orang yang
tertarik dan mengikutinya.

Perkembangan komunikasi dalam agama Islam malah cendrung lebih maju dan memiliki
konsep tertata dibandingkan dengan Eropa dan Amerika. Hal ini sangat beralasan, karena
jauh sebelum orang-orang mengenal istilah komunikasi, Islam sudah lebih dulu
mengaplikasikannya dalam bentuk dakwah yang tidak lain merupakan suatu usaha untuk
menyerukan, memenaggil atau mengajak suatu umat dari hal-hal yang bertentangan
dengan agama ke arah yang lebih baik. Islam mencontohkan melalui para Nabi dan
Rasul yang ditugaskan untuk menyampaikan firman Allah kepada seluruh umat manusia
di dunia. Fakta mengejutkan lainnya adalah saat ditemukannya ilmu pengamatan
astronomi, jauh sebelum adanya klaim dari Galileo Galilei dan Copernicus. Imam-

13
imam Islam seperti Ahmad Hambali, Hanafi, abu Dawud, Al Kindi, Ibnu Sina,
Muhammad Rasyid Ridla dan lain-lain juga turut menyumbangkan ilmunya lewat buku-
buku hukum fiqih, kedokteran dan filsafat yang menyebabkan Islam semakin cepat
berkembang di berbagai penjuru dunia. Nabi Muhammad saw juga dalam dakwahnya
pernah mengirimkan surat kepada raja Hiraqla yang bernama Hirakles, raja Habsyi yang
bernama Najsyi dan lain-lain. Isi dari surat tersebut tidak lain adalah ajakan untuk
memeluk agama Islam. Jadi Islam mengajarkan secara langsung bagaimana cara
berkomunikasi yang baik dengan tetap menjunjung tinggi etika dan sopan santun serta
usaha untuk mempengaruhi orang lain tentang suatu pandangan, pendapat dan
kepercayaannya.

Singkatnya komunikasi itu berkembang dari zaman Yunani kuno yang masih sangat
sederhana kemudian dilanjutkan ke abad pertengahan dimana komunikasi lebih
diterapkan pada suatu kegiatan mempengaruhi keyakinan orang lain, lalu menuju zaman
renaissance yang para ahli-ahli komunikasinya cendrung tidak terikat pada aturan-aturan
agama. Para ahli ini dalam mengungkapkan teorinya didasari oleh suatu observasi,
penelitian dan alasan-alasan ilmiah, sehingga sangat sulit untuk mematahkannya. Itulah
penyebab mengapaperkembangan komunikasi cendrung diklaim diprakarsai oleh para
pemikir Eropa dan Amerika. Padahal dalam kenyataan sebenarnya, komunikasi
merupakan pola pemikiran yang hadir pada abad pertengahan, saat tiap-tiap agama
berusaha untuk mempengaruhi umat manusia agar memeluk agamanya masing-masing.

1. Komunikasi Massa

Ilmu komunikasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Salah satu bagian dari ilmu
komunikasi yang paling berkembang saat ini adalah komunikasi massa. Adapun
komunikasi massa merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari
komunikator kepada komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan
efek/tujuan dengan mengharapkan adanya timbal balik (feed back).

1. Bentuk-bentuk Media Komunikasi Massa

Media terbagi menjadi dua, yaitu media cetak dan media elektronik. Media massa cetak
terdiri dari surat kabar, tabloid, koran, majalah dan lain-lain. Sedangkan media masa
elektronik terdiri dari televisi, radio dan lain-lain. Berikut akan dijabarkan lebih lanjut
tentng bentuk-bentuk dari media yang digunakan dalam komunikasi massa, yakni :

A. Media Cetak

Media cetak terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya :

– Surat Kabar

14
Sebagai media massa cetak, surat kabar memiliki beberapa karakteristik, yaitu publisitas,
periodisitas, aktualitas, universalitas, terdokumentasikan, dan komunikannya melek huruf.

– Majalah

Karakteristik majalah sebagai media massa adalah berita disajikan secara lebih
mendalam, nilai aktualitas lebih lama sesuai dengan frekuensi terbitnya, lebih banyak
menampilkan foto, cover atau sampul majalah sebagai daya tarik utama.

– Tabloid

Karakteristik tabloid antara lain adalah memiliki ruang yang relatif lebih leluasa, berita
merupakan unsur yang dominan, memiliki waktu untuk dibaca ulang relatif lebih lama,
umpan balik relatif lamban, dan ditentukan oleh jalur distribusi.

B. Media Elektronik

Media elektronik terdiri dari beberapa bentuk, di antaranya :

– Televisi

Karakteristik televisi yang utama adalah audiovisual, yakni dapat dilihat dan sekaligus
dapat didengar. Konsekuensinya antara gambar dan suara tidak ada yang lebih dominan,
keduanya harus seimbang. Komunikasi melalui TV juga menggunakan peralatan
teknologi yang lebih canggih dari media massa lainnya. Selain itu dalam
pengoperasiannya melibatkan orang dalam jumlah yang banyak.

– Radio

Karakteristik media radio itu mencakup gaya radio, auditori-pesan diterima secara
selintas, pendengar radio bersifat imajinatif, akrab karena seolah-oleh penyiar datang
berkunjung ke tempat di mana pun pendengar berada, dan penuturannya menggunakan
gaya percakapan.

15
– Internet

Internet (kependekan dari pada perkataan inter-network) ialah rangkaian komputer yang
berhubung menerusi beberapa rangkaian. Jadi, apabila media-media lain, seperti surat
kabar, majalah, radio, dan televisi, bentuk fisik medianya tampak jelas, Internet disebut
juga sebagai dunia maya karena bentuk fisiknya tidak terlihat secara langsung melainkan
harus terlebih dulu harus diakses melalui komputer.

1. Karakteristik Komunikasi Massa

Menurut Defleur dan Dennis ada beberapa karakteristik pembentuk komunikasi massa,
yaitu :

1. Komunikator profesional

Komunikator profesional merupakan komunikator yang melembaga, tidak berdiri sendiri


atau bukan individu.

2. Cepat dan berkelanjutan

Proses penyampaian pesan melalui media massa dituntut untuk jauh lebih cepat karena
sudah menggunakan teknologi yang canggih. Selain itu topik yang sedang hangat di
masyarakat harus selalu diberitakan secara terus menerus sehingga komunikan dapat
mengerti mengenai hal tersebut.

1. Umum

Adapun informasi yang disampaikan merupakan kepentingan khalayak ramai bukan


kepentingan individu saja.

1. Khalayaknya luas, heterogen dan anonim

Media massa dalam menyampaikan suatu berita biasanya mencakup masyarakat yang tersebar di
berbagai tempat, memiliki ciri yang berbeda (nama, agama, suku, ras, jenis kelamin, pekerjaan,
dll), serta tidak mengenal satu sama lainnya karena kendala letak geografis.

2.Kesamaan makna

Tujuan pemberitaan suatu masalah adalah untuk membentuk opini dan pemikiran dalam suatu
masyarakat sehingga akan merubah sikap atau tingkah lakunya.

1. Stimulasi alat indera terbatas

16
Salah satu kekurangan dari penyampaian informasi melalui media massa adalah saat
konsumennya merupakan orang yang memiliki kecacatan fisik. Seperti buta, tuli dan lain-lain.

1. Feedback cendrung tertunda

Tanggapan dari komunikan tidak cepat diperoleh karena mengingat jarak dan letak
geografisnya. Namun kini hal tersebut sudah ada pemecahannya, karena sekarang sudah ada
acara yang bersifat interaktif.

1. Teori Komunikasi Massa

Adapun teori-teori tentang komunikasi massa, sebagai berikut :

A. Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Traddition)

Intinya teori ini menganggap bahwa media memiliki pengaruh yang sangat kuat, terutama
media elektronik televisi. Saat menyaksikan suatu acara di televisi maka secara tidak
langsung pemirsa akan merasa tersugesti untuk menggunakan, mengkonsumsi atau
melakukan hal-hal yang sama dengan yang ditayangkan di televisi tersebut.

1. Uses, Gratifications dan Depedency

Dalam kajian ini yang diteliti adalah perilaku komunikasi khalayak dalam relasinya dengan
pengalaman langsungnya dengan media massa. Khalayak diasumsikan sebagai bagian
dari khalayak yang aktif dalam memanfaatkan muatan media, bukannya secara pasif saat
mengkonsumsi media massa(Rubin dalam Littlejohn, 1996 : 345).

Media massa dianggap sebagai hanya sebagai salah satu cara memenuhi kebutuhan
individu dan individu boleh memenuhi kebutuhan mereka melalui media massa atau
dengan suatu cara lain. Misalnya kebanyakan perempuan yang mendengarkan opera
sabun di radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka dapat
memperoleh gambaran ibu rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan
opera sabun mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan
para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membaca surat kabar mereka selain
mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai
informasi dan rutinitas keseharian.

Akhirnya riset yang dilakukan Dennis McQuail menempatkan empat motivasi yang
menjadi alasan tiap orang untuk mengkonsumsi acara dari suatu media massa, yaitu :

17
– Diversion : Sarana untuk melepaskan diri dari rutinitas dan masalah.

-Personal Relationships : Persahabatan dan kegunaan sosial.

-Personal Identity : Referensi diri, eksplorasi realitas dan penguatan moral.

-Surveillance : Bentuk-bentuk pencarian informasi.

1. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)

Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang dicari dari media ditentukan oleh
sikap setiap orang terhadap media itu, kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium
dapat berikan dan evaluasi tentang bahan tersebut. Misalkan saat menonton acara
comedy maka orang akan percaya bahwa acara tersebut menyediakan hiburan dan untuk
mencari kepuasaan terhadap hiburan maka orang akan menonton acara tersebut.

2. Teori ketergantungan (Depedency Theory)

Teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari
media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai
tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa
khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media. Lalu apa yang
sebenarnya melandasi ketergantungan khalayak terhadap media massa ?

Pertama, khalayak akan menjadi lebih tergantung terhadap media yang telah memenuhi
berbagai kebutuhan khalayak bersangkutan dibanding pada media yang menyediakan
hanya beberapa kebutuhan saja. Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi
sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan
dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan
mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media
massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan karena dipengaruhi suatu kondisi
sosial setiap orang.

1. Model Penelitian Komunikasi Massa

Penelitian terhadap media komunikasi massa sekarang ini sedang marak


dilakukan. Dalam penelitian tersebut menghasilkan model-model tertentu, yakni sebagai
berikut :

2. Model Jarum Hipodermik (Peluru Ajaib)

18
Model ini beranggapan bahwa media massa dapat memberikan efek yang kuat, terarah,
segera dan langsung pada khalayaknya. Ciri-ciri dari model penelitian ini adalah :

– Khalayaknya pasif/tidak penting

– Efek sama sebab atomistic (tergantung pada media)

3. Model Satu Tahap

Model penelitian ini merupakan pengembangan dari model jarum ajaib.

4. Model Dua Tahap

Memandang massa sebgai individu-individu yang aktif melakukan interaksi.

5. Model Banyak Tahap

Model ini merupakan gabungan dari model-model komunikasi massa lainnya. Model
komunikasi banyak tahap menyatakan bahwa lajunya komunikasi dari komunikator
kepada komunikan terdapat sejumlah relay yang berganti-ganti.

6. Model Kegunaan dan Kepuasan

yang dilakukan oleh media pada diri khalayak, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan
orang Merupakan pengembangan dari model jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik
terhadap apa terhadap media. Sebab khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya.

Model ini memusatkan studi pada penggunaan (uses) media untuk mencapai kepuasan
(gratification) atas kebutuhan seseorang (psikologis dan sosial). Jadi dalam proses
komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasaan kebutuhan dengan pemilihan
media terletak pada khalayak.

19
1. Efek Komunikasi Massa

Ada 3 macam efek yang diasilkan oleh proses komunikasi massa, yaitu :

2. Efek kognitif : Akibat yang timbul pada diri komunikan yang

sifatnya informative bagi dirinya. Media massa

dianggap dapat membantu khalayak dalam

mempelajari informasi yang bermanfaat dan

mengembangkan keterampilan kognitif.

3. Efek afektif : Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek

kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan

hanya memberitahu kepada khalayak agar

menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari

itu. Setelah mengetahui informasi yang

diterimanya, diharapkan khalayak dapat

merasakannya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi afektif dari komunikasi massa

adalah suasana emosional, skema kognitif,

situasi terpaan, dan faktor prediposisi seseorang.

4.. Efek behavioral : Efek ini merupakan akibat yang timbul pada diri

khalayak dalam bentuk perilaku, tinadakan atau

kegiatan.

20
1. Hambatan Komunikasi Massa

Ada empat macam hambatan yang terjadi saat proses komunikasi berlangsung, yaitu :

1. Hambatan dari proses komunikasi

– Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

– Hambatan dalam penyandian/simbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

– Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,
misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.

– Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima

– Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut.

– Hambatan dalam memberikan balikan (feed back). Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak
jelas dan sebagainya.

2..Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya

3..Hambatan Semantik

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

21
4..Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya perbedaan


nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

1. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi dari komunikasi massa adalah sebagi berikut :

1. Fungsi informasi
2. Fungsi hiburan
3. Fungsi agenda setting
4. Fungsi pengawasan/penyelidikan
5. Fungsi pendidikan
6. Fungsi memepengaruhi
7. Fungsi Penafsiran
8. Fungsi pertalian
9. Fungsi penyebaran nilai-nilai
10. Fungsi menciptakan rasa persatuan
11. Fungsi privatisasi
12. Fungsi adaptasi lingkungan
13. Fungsi pengembangan mental
14. Fungsi manipulasi lingkungan

22
NOTE :

PENGARUH BUDAYA DALAM KOMUNIKASI


* Perbedaan Budaya akan mempengaruhi keefektifan dlm berkomunikasi
* Perbedaan Bahasa dapat pula mempengaruhi keefektifan komunikasi

PERAN BAHASA DALAM KOMUNIKASI


Bahasa menurut Collins Cobuild adalah suatu sistem komunikasi yg terdiri dari seperangkat
bunyi & lambang tertulis yg digunakan oleh orang-orang pada suatu negara atau wilayah tertentu
untuk berbicara dan menulis
Bahasa adalah :
* Sistem lambang/tanda berupa macam-macam bunyi dipakai orang utk melahirkan
pikiran/perasaan
* Perkataan-perkataan yg dipakai oleh suatu bangsa
* Percakapan, perkataan yg baik, sopan, tingkah laku yg baik (Purwadarminta)

Fungsi Bicara dalam Kehidupan


1. Sebagai alat melahirkan berbagai perasaan
Contoh : Ungkapan kasih sayang,rasa kagum, heran,senang dsb.
2. Sebagai alat komunikasi; memperlancar pergaulan,melahirkan gagasan, ide, kreatifitas,
menambah pengetahuan dsb.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN/HAMBATAN


BERKOMUNIKASI :
* Pengetahuan
* Pengalaman
* Intelegensi
* Kepribadian
* Budaya
* Biologis;
* kelainan mulut, gagap, cadel

MACAM-MACAM BERBICARA
Dari segi Jarak; bicara langsung (face to face) dan tidak langsung
Dari segi sarana; Bicara melalui surat, tlp, radio, TV, E-Mail/Internet
Dari segi Tujuan; Bicara dlm seminar, raker, kampanye
Dari segi kedinasan; bicara soal kedinasan,
Dari segi bahasa; Tinggi rendahnya nada suara
Dari lawan bicara; satu lawan satu, satu lawan Kelompok
Dari segi hirarchi; atasan dengan bawahan, bawahan dengan bawahan
Dari segi pertumbuhan; sesuai perkembangan

23
CIRI-CIRI KOMUNAKSI TIDAK EFEKTIF
Bertele-tele
Malu-malu
Marah-marah
Maksud yg disampaikan tidak jelas
Tersembunyi maksud pesan
Non verbal
Satu arah
Tidak responsive
Tidak nyambung
Tidak terbuka

TEKNIK BERKOMUNIKASI YANG EFEKTIF


* Mendengar dengan aktif
* Trampil dalam berbicara
* Gaya bicara
* Penampilan yang menarik; Pakaian, Pandangan Mata, raut muka, sikap badan, suara, tulisan,
senyum, jabatan tangan, ingat nama, tulus.

Menciptakan Hubungan Baik


* Menggunakan diskripsi/gambaran
* Berorientasi pada pemecahan masalah
* Spontanitas, jujur
* Empaty
* Meningkatkan komunikasi

Jarak Individu Dalam Komunikasi (Allan Pease, 1981) :


* The Intimate Zone (Jarak Komunikasi 6-18 inc/15-45cm), Bicara dengan teman dekat
* The Personal Zone (jarak Komunikasi 18-48 inc/45-120cm), Bicara keg. Sosial dengan Teman
yg kita kenal baik
* The Sosial Zone (Jarak Komunikasi 4-12 feet/1,5-3,5m, Bicara dengan orang asing* The
Public Zone (Jarak Komunikasi >12 feet/diatas 3,5m), Bicara dengan pendengar Kelompok.

24
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

A. Pengertian

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-


individu (Littlejohn, 1999).

Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang
melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti
suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan
sebagainya.

Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri
komunikasi diadik adalah:

1. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat;

2. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik
secara verbal maupun nonverbal.

Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat
untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima lat
indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan
kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi
berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya
komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda

25
dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi
tercanggihpun.

B. Faktor-faktor pengaruh

Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi
interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal.

1. Persepsi interpersonal

Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi
inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi
yang berasal dari seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal.
Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan
komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan
mengakibat kegagalan komunikasi.

2. Konsep diri

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang
positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah; b.
Merasa stara dengan orang lain; c. Menerima pujian tanpa rasa malu; d. Menyadari,
bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak
seluruhnya disetujui oleh masyarakat; e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha
mengubah. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi
antarpribadi, yaitu:

a. yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai
dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang
yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang
baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh
nilai akademis yang baik.

26
b. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada
saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang
diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila
konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima
pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.

c. Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication


apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya
rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang
sehat menjadi perlu.

d. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri
mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif),
bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat
(ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan
(penyandian selektif).

3. Atraksi interpersonal

Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik
seseorang. Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal:

a. Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak
semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional.
Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal
yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita
cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.

b. Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan


komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita
berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan
gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci

27
akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan
menghindari komunikasi.

4. Hubungan interpersonal

Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang
lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang
untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi
dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta
komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal Communication,
menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan
simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara
serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak
yang terlibat dalam hubungan tersebut.”

Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam
komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: a.
Percaya; b. sikap suportif; dan c. sikap terbuka.

28
BAB III

PENUTUP

#Kesimpulan

1. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator kepada


komunikan untuk mencapai suatu kesamaan pemahaman terhadap suatu hal. Tahapan-
tahapannya yaitu pengirim pesan, simbol/isyarat, media, mengartikan pesan, penerima
pesan, feedback dan gangguan.

2. Perkembangan komunikasi diawali dari zaman Yunani kuno kemudian ke abad pertengahan
yang lebih didominasi oleh kepentingan tiap-tiap agama dalam menanamkan doktrin-
doktrinnya. Lalu beralih ke Renaissance yang merupakan peralihan dari abad pertengahan ke
masa yang modern dimana bangsa Eropa dan Amerika mengklaim bahwa merekalah yang
pertama kali memprakarsai ilmu komunikasi.

3. Komunikasi massa adalah penyampaian pesan atau informasi dari komuniator kepada
komunikan melalui media tertentu baik itu media cetak maupun media elektronik dengan
tujuan untuk menghasilkan efek dan feedback dari komunikannya..

4. Ø Komunikasi memiliki beberapa unsur yang mana unsur-unsur ini saling berkaitan, yaitu
sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, tanggapan balik, dan lingkungan. Tetapi
berlangsungnya komunikasi minimal ada tiga unsur, yakni Pengirim pesan, penerima pesan
dan pesan itu sendiri.
5. Ø Komunikasi mempunyai beberapa prinsip pertama komunikasi dikatakan suatu proses
Karena merupakan suatu seri kegiatan yang terus-menerus, yang tidak mempunyai
permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah, kedua Seperti kita ketahu diatas bahwa
komunkasi terdiri dari beberapa unsur-unsur dan unsur-unsur tersebut mempunyai tugas
masing-masing. Tugas dari unsur-unsur itu berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan
suatu komunikas, ketiga Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar
komunikasi dan keempat Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai
maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan.
1. Demi perbaikan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yanng membangun
guna membantu penulis dalam memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umunnya.

29
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California:


Wadsworth Publishing Company.

Arni, Muhammad. Komunikasi Organisasi, Jakarta : Bumi Aksara, 2005


AW. Widjaya. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bumi Aksara,
1993
Hafied, Cangara. Pengantar Ilmu komunikai, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2007

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,

1985

Soyomukti, Nurani, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA,


2010

30

Anda mungkin juga menyukai