Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MATERI KOMUNIKASI

DOSEN PEMBIMBING : NIASTY LASMY ZAEN, SST., M.KES


MATA KULIAH : KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN I

OLEH : YULIA WIRANDANI


NIM : 1915302020

PROGRAM STUDI STR.KEBIDANAN


UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
2020/2021
KOMUNIKASI

I. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau communication berasal dari kata latin: dan “communico”
(membagi) dan  “communis” (membuat kebersamaan), yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama.

Menurut saya, komunikasi adalah suatu tindakan ataupun aktivitas yang berupa
saling memberikan pesan , ide ataupun informasi guna menambah pengetahuan ,
mempererat tali persaudaraan , dan agar tetap selalu berinteraksi dan beradaptasi di
lingkungannya.
jadi jika kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang
kita sampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya , begitu juga sebaliknya
maka dari itu konsep tersebut membuat kebersamaan dan menjadikan milik bersama.
komunikasi akan dikatakan Komunikatif apabila Keduanya selain mengerti bahasa yang
digunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.

Dapat disimpulkan komunikasi merupakan proses penyampaian informasi


(Pesan,ide,sikap atau gagasan) dengan menggunakan tanda, simbol/ lambang atau
perilaku dari “komunikator” atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk
prilaku “komunikan” atau penerima berita ke pola dan pemahaman yg dikehendaki
bersama.

Beberapa Definisi Komunikasi Menurut Ahli & Akademisi :

 Dalam kamus Oxford Dictionary yang diterbitkan oleh Oxford University of


English (2010) Hal.213 menguraikan pengertian komunikasi atau communication
adalah pengiriman atau tukar menukar informasi, ide dan sebagainya.

 Menurut Taylor (1993) Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau


proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti. Jadi dalam
komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi dan penerima
informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.

 Definisi komunikasi “legendaris” dari Laswell.Harold Lasswell (1960) adalah siapa


mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa (Who says
what in which channel to whom with what effect).
II. Unsur-unsur/komponen Komunikasi

a) Sumber

Sumber adalah yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam
rangka memperkuat pesan itu sendiri, Sumber dapat berupa :

o Lembaga : Universitas, institut, akademi, sekolah tinggi, dan lain-lain.


o Personal : Rektor, dekan, direktur, saudara/i, dan lain-lain
o Non lembaga/non personal : buku pedoman universitas, buku pedoman
fakultas, UUD dan lain-lain.

b) Komunikator (source,sender atau encoder)

Komunikator adalah seseorang yang memberikan pesan , ide , respon , tanggapan


ataupun informasi dari proses komunikasi yang sedang Berlangsung, Seorang
komunikator dapat berupa:

o Penyiar Televisi, merupakan perwakilan dari satu lembaga utuh yang di


dalamnya berusaha memberikan informasi tertentu kepada pemirsa, seperti
misalnya pemberitaan, info cuaca dll sebagai komunikator dalam komunikasi
massa.

o Jurnalis Berita, Penulis berita maupun artikel lainnya menggunakan media


massa berupa media cetak atau elektronik dalam rangka memberikan
informasi secara massal. Tentunya berbagai macam opini, sudut pandang dan
hal lain yang berkaitan dengan sesuatu yang baru akan dikomunikasikan dan
disebar kepada banyak pihak dengan tetap memperhatikan etika komunikasi
massa.

o Dosen, Jika kita sudah mengarah ke dalam komunikasi pendidikan, maka


dosen bisa disebut sebagai komunikator. Ini juga akan berlaku apabila konteks
yang sedang d iberlakukan adalah ketika dosen memberikan suatu seminar
kepada khalayak umum. Ia kemudian bisa menjadi komunikator dalam proses
komunikasi massa yang berlangsung.
o Divisi Hubungan Masyarakat (Humas), atau biasa dikenal sebagai public
relations juga merupakan bagian dari komunikator. Sifatnya adalah
memberitahu berbagai macam informasi atau klarifikasi kepada massa secara
umum sehingga keberadaannya memang penting. Tanpa adanya humas,
sebuah perusahaan mungkin akan kesulitan untuk menjalin hubungan kerja
sama.

o Bidan, komunikasi merupakan peranan yang penting bagi seorang bidan


dalam memberikan perawatan kebidanan dan juga pelayanan kepada
individu , masyarakat dan keluarga guna menentukan keberhasilan hasil dan
mutu yang diberikan.

Berikut beberapa hal yang perlu dimiliki oleh seorang komunikator agar pesan yang
disampaikan dapat diterima oleh komunikan:

 Menguasai tehnik bicara atau menulis untuk menyampaikan pesan.


 Memiliki pengetahuan luas mengenai pesan yang akan disampaikan.
 Memiliki kemampuan untuk menyusun isi pesan dengan baik.
 Memiliki kemampuan untuk memilih media yang paling tepat untuk digunakan
dalam menyampaikan pesan.
 Memiliki kredibilitas yang baik dimata audience atau komunikan.
 Memiliki pengetahuan untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul.
 Memiliki kemampuan untuk memberikan tanggapan atas feedback yang
diberikan komunikan.

c) Komunikan (audience atau receiver)

Komunikan merupakan penerima pesan, pihak yang menjadi sasaran komunikasi.


Target yang ditentukan oleh komunikator untuk menerima pesan yang
disampaikannya. Komunikan bisa seorang indivisu, kelompok, organisasi atau
lainnya. Komunikan mempunyai tanggung jawab untuk dapat memahami apa yang
disampaikan komunikator kepadanya, untuk itu seorang komunikan yang baik harus
memperhatikan apa yang disampaikan komunikator dengan baik.
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dari seorang komunikan, agar tujuan
komunikasi dapat tercapai:

 Kecakapan komunikasi, disini berkaitan dengan kecakapan komunikan dalam


membaca, medengar serta menangkap apa yang dibaca dan didengarnya.
 Sikap, berkaitan dengan sikap komunikan terhadap komunikator serta pesan
yang disampaikannya. Ketika seorang memiliki asumsi yang negatif misalnya,
komunikan cenderung akan bersikap acuh atau juga sebaliknya (baca: psikologi
komunikasi).
 Pengetahuan , Pengetahuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan juga
sangat mempengaruhi ringkat pemahaman komunikan terhadap pesan yang
disampaikan. Misalnya pesan berisi informasi mengenai kehamilan tidak tepat
untuk disampaikan kepada anak SD.
 Keadaan Lahiriah, Manusia normal memliki indra penglihatan, pendengaran,
peraba, perasa, dan penciuman. Namun terdapat beberapa orang yang
mengalami disabilitas taua kecacatan seperti tidak bisa melihat atau mendengar.
Hal ini perlu diperhatikan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan
baik.

d) pesan

Pesan Adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi
akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu. pesan/amanat adalah sesuatu
yang disampaikan oleh komunikator/pengirim kepada penerima yang berisi balasan
berupa ilmu pengetahuan, informasi, nasehat atau berita.

o Cara menyampaikan : melalui lisan, tatap muka langsung/menggunakan


media/saluran.

o Bentuk pesan :

1) informatif, yaitu pemberian sejumlah keterangan dari komunikator kepada


komunikan, kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan
sendiri;
contoh : bidan sedang melayani pasien yang sedang berkonsultasi
2) persuasif, adalah bentuk pesan yang berupa bujukan untuk membangkitkan
atau memotivasi semangat individu, perubahan perilaku yang diharapkan
atas kesadaran sendiri tanpa paksaan.
Contoh : bidan memberikan pelayanan serta nasehat yang bijak dan
professional sesuai dengan kebutuhan dan keluhan pasien.

3) koersif, yaitu bentuk pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan


sanksi-sanksi yang bisa berbentuk instruksi, perintah, dan lain-lain.
Contoh : pasien mencoba bunuh diri yang dilakukan sebagai bentuk ancaman
dan paksaan kepada seorang dokter kandungan apabila tidak
memberikan racikan obat untuk tindakan ABORSI.

o Merumuskan pesan: umum, jelas dan gamblang, bahasa jelas, positif, seimbang,
sesuai dengan keinginan komunikan.

e) Channel / Saluran

Channel Adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media
sebagai alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima
dan sarana untuk menangkap lambang yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk
persepsi yang memberi makna terhadap suatu stimulus/ rangsangan.

Media komunikasi dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian:

- Media melalui Panca Indra

Inti Dari Komunikasi Itu Adalah Persepsi, persepsi itu adalah kemampuan kita
mengenali dan menilai sesuatu, semua yang dapat di jangkau dan di tangkap oleh
panca indera kita.Persepsi di sebut inti dari komunikasi di karenakan jika persepsi kita
atau penalaran kita atas segala sesuatu itu tidak kuat maka komunikasi akan menjadi
tidak efektif. Kesamaan persepsi memudahkan orang berkomunikasi.

Tidak dapat di pungkiri bahwa panca indera manusia memegang peran penting
dalam hal persepsi ini. Karena panca indera kita lah yang pertama kali menangkap,
menjangkau, merasa semua yang terjadi di luar diri kita kemudian meneruskan nya ke
otak kita. Pesan yang di sampaikan ke otak itu harus dipelajari. Mengapa demikian? Ada
proses untuk mengetahuinya lewat pengalaman merasa, menyentuh, melihat,
mendengar dari orang lain yang kemudian diproses oleh otak sebagai memori.
o pendengaran ( suara) melalui Telinga, telinga dibutuhkan untuk menangkap
suara dari kata-kata yang diucapkan dan lingkungan sekitar. panca indra
pendengaran harus bekerja keras, agar suara bisa diterima oleh otak. Pertama-
tama, suara masuk ke dalam telinga bagian luar, dan diteruskan ke saluran
pendengaran eksternal.
Contohnya : Bidan melalukan tindakan pemeriksaan detak jantung dan
pernafasan menggunakan stetoskop kepada pasien.

o Penglihatan ( sinar , pantulan sinar , gambar dll ) Melalui Mata , alat indra satu ini
sangatlah penting , dengan keberadaanya kita bisa melihat objek di sekitar.Panca
indra penglihatan berfungsi saat cahaya diproses oleh mata dan ditafsirkan oleh
otak. Cahaya melewati kornea, kemudian pupil akan membesar maupun
mengecil, untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Selanjutnya,
cahaya akan diterima oleh retina dan “mengubahnya” menjadi impuls saraf yang
bisa dibaca oleh otak.
Contohnya : Bidan melakukan tindakan pemeriksaan kondisi tubuh normal
ataupun abnormal kepada pasien dengan menggunakan metode
inspeksi.

o Penciuman( bau-bauan) Melalui Hidung

Menurut para peneliti, indra penciuman manusia, dapat mengenali lebih dari satu
triliun aroma. Indra penciuman manusia akan bekerja dengan olfactory cleft, yang
ditemukan di atap rongga hidung, pada sebelah bagian otak yang berfungsi
sebagai “pencium”.Ujung saraf pada celah penciuman ini akan mengirimkan bau
ke otak.
Contohnya : pemerintah menyarankan kepada masyarakat agar menggunakan
masker sebagai pelindung dari bakteri dan juga virus serta
pencegah penularan penyakit melalui udara.
o Rabaan (perabaan) Melalui kulit

Panca indra yang satu ini berperan agar manusia bisa menyadari adanya
sentuhan, tekanan, panasnya suhu di sekitar, getaran, hingga rasa sakit. Semua
kemampuan panca indra sentuhan ini, "diterima" melalui reseptor (organ atau sel
yang merespons cahaya, panas, atau rangsangan eksternal, dan mengirimkannya ke
saraf sensorik) kulit.Salah satu fungsi terpenting dari panca indra sentuhan ini adalah
untuk menyampaikan rasa belas kasih, terhadap manusia lainnya.

Contohnya : anak bayi yang baru lahir, akan merasa aman dan nyaman, saat dibelai
dan merasakan sentuhan kedua orangtuanya. Hal itu membantu bayi untuk tidur
dan merasakan kedekatan dengan ayah dan ibunya.

- Media Personal

Media personal merupakan media komunikasi yang digunakan oleh dua orang
yang berkomunikasi secara personal atau pribadi tanpa diketahui oleh pihak lain yang
tidak perkenankan untuk berinteraksi oleh komunikator dan komunikan utama.
Misalnya : media telepon, media perpesanan atau chatting seperti whatsapp, telegram,
line, bbm, atau media video call seperti skype, whatsapp dan semacamnya.

- Media massa

Media massa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk


mengkomunikasikan pesan kepada masyarakat luas. Target yang ditentukan tidak
spesifik seperti komunikasi person to person. Pesan yang disampaikan melalui media ini
biasanya berdampak besar bagi banyak orang, sebab sifatnya yang masif.
Misalnya : televisi, Koran, atau radio,majalah,bulletin,buku teks.

- Media Cetak

Beragam jenis media komunikasi yang bisa dilakukan melalui sebuah proses
percetakan serta bisa dipakai sebagai sarana menyampaian informasi atau pesan.
Contoh : buku, surat kabar, majalah, serta brosur.

- Media audio

Penerimaan pesan yang tersampaikan dengan melalu indera pendengaran.


Contoh : Radio dan Tape recorder.

- Media Audio visual aid (AVA)

Media komunikasi yang bisa dilihat serta juga bisa didengar, agar mendapatkan
informasi secara bersamaan.Contoh : televisi,handpone,laptop dll.
e) Efek

Adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang,
sesuai / tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang
lain itu sesuai, maka itu berarti komunikasi berhasil, demikian juga sebaliknya. Pengaruh
atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Dapat terjadi pada pengetahuan,
sikap tingkah laku seseorang (De Fleur).

Contoh : instruksi dokter kepada pasien agar merubah hidup sehat dengan tidak

merokok.

f) Umpan balik

adalah salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal dari penerima yang berasal
dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada
penerima.Umpan balik merupakan hasil atau akibat yang berbalik guna bagi
rangsangan/ dorongan untuk bertindak lebih lanjut dan tanggapan lagsung dari
pengamatan sebagai hasil kelakuan individu terhadap individu lain.Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa umpan balik merupakan kebalikan dari proses stimulus-respons.

Contoh : perintah dosen untuk mengerjakan proposal kepada mahasiswa yang

memerlukan perubahan sebelum dikirim.

Jenis-jenis umpan balik berdasarkan sikap :

 Zero umpan dbalik : tidak ada kejelasan, komunikan bersikap dingin disebabkan
pesan kurang jelas, lambang bahasa yang digunakan tidak dipahami, waktu/
tempat tidak tepat→komunikasi tidak bermakna.

Contoh : pasien berperilaku diam karena tidak mengerti perkataan dokter sebab

tidak paham Bahasa medis.

 Umpan balik positif : umpan balik dari komunikan dapat dimengerti komunikator,
Terjadi persetujuan antara komunikan dengan komunikator.
Contoh : bidan memberikan dosis obat tiga kali sehari yaitu pagi siang dan
malam

tepatnya delapan jam sekali kepada pasien

 Umpan balik netral: tanggapan yang disampaikan oleh komunikan tidak jelas
wujudnya negatif ataupun positif dengan pesan yang disampaikan.
Contoh : pasien berperilaku diam jika ditanya
 Umpan balik negatif : umpan balik yang disampaikan komunikan tidak
mendukung komunikator.
Contoh : sikap acuh tak acuh , memotong pembicaraan secara tidak sopan , dan
pasien covid membantah dokter karena tidak mau diisolasikan ke rumah sakit.

g) Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi


jalannya komunikasi.Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam :

o Lingkungan fisik

Menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak
terdapat rintangan fisik, misalnya geografis.Komunikasi sulit dilakukan karena faktor
jarak yang begitu jauh,di mana tidak tersedia fasilitas komunikasi. Proses komunikasi
hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik.

Seperti : telepon, kantor pos, atau jalan raya

o Lingkungan sosial

Menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi, dan politik yang bisa menjadi
kendala terjadinya komunikasi

Misalnya : bahasa,kepercayaan, adat istiadat dan status sosial.

o Dimensi psikologis

Adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Dimensi


psikologis ini biasa disebut dimensi internal.

Misalnya : menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan


materi yang sesuai dengan usia khalayak.

o Dimensi waktu

Menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak


proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, Namun perlu
diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.

Misalnya : musim,cuaca
h) Konteks

Yang dimaksud dengan konteks dalam dunia komunikasi yaitu situasi ketika
melakukan komunikasi tersebut.Konteks dapat berupa lingkungan ketika kita ada di
dalamnya dan juga dimana orang penerima pesan juga berada.Komunikasi yang
dilakukan dengan rekan kerja bisa jadi tidak sama apabila dibandingkan dengan kita
berkomunikasi dengan atasan kita.Dengan menggunakan konteks maka dapat
membantu kita menentukan gaya kita dalam berkomunikasi.

i) Gangguan

Ketika melakukan komunikasi, gangguan dalam proses penyampaian pesan dan


penerima pesan dapat mengurangi kejelasan isi pesan dalam komunikasi
tersebut.Gangguan yang terdapat dalam komunikasi dapat berupa gangguan fisik
seperti suara yang sangat keras, perilaku yang kurang baik.Pada intinya, gangguan
dalam komunikasi dapat berupa segala sesuatu yang dapat mengganggu proses
penerimaan, penafsiran, atau penyampaian umpan balik tentang sebuah pesan.
III. JENIS-JENIS KOMUNIKASI

a) Secara garis besar, komunikasi dibagi menjadi dua bagian

o Komunikasi Verbal

adalah sebuah proses komunikasi yang mana pesannya disampaikan dengan


menggunakan kata-kata. Baik itu melalui lisan atau pun tulisan.

Contoh :

1. Berinteraksi dengan orang lain


2. Membaca koran atau majalah
3. Menulis surat perjanjian, surat lamaran kerja, surat permohonan dan lain lain
4. Berkhutbah dan berpidato didepan banyak orang

o Komunikasi non verbal

ini kebalikan dari komunikasi verbal. Komunikasi non verbal berarti sebuah proses
komunikasi yang mana pesannya disampaikan tidak menggunakan kata-kata,
melainkan menggunakan :

1. ekspresi wajah , Ini merupakan petunjuk pertama dan paling jelas dalam
komunikasi nonverbal. Meskipun kita hanya memiliki satu wajah, itu dapat
menunjukkan banyak ekspresi loh, rekan-rekan. Dari senyum setengah, senyum
penuh, hingga perubahan mata biasa, ekspresi wajah kita dapat menunjukkan
berbagai emosi sebagai ungkapan hati dan pemikiran kita.

Beberapa contoh ekspresi wajah dengan artinya adalah sebagai berikut:

- Tersenyum : Ini mengindikasikan perasaan kebahagiaan atau kepuasan akan


Suatu hal.
- Merengut atau Cemberut: Ini menunjukkan rasa ketidakpuasan atau frustrasi
- Wajah yang Kurang Berekspresi: Wajah tanpa ekspresi dapat menunjukkan
Setidaknya dua hal. Pertama, rasa ketidaktertarikan atau kebosanan. Kedua, ini
menunjukkan sikap penghinaan terhadap sesuatu. Dengan kata lain, kita sudah
tidak peduli lagi dengan orang tersebut.
2. kontak mata , Ketika seseorang tidak melakukan kontak mata dengan kita, jangan
marah dulu ya, rekan-rekan. Mengapa begitu? Karena menghindari kontak mata
bisa berarti bahwa orang tersebut merasa malu dengan kita. Terlebih lagi jika dia
selalu menundukkan pandangannya ke bawah. Seseorang yang kurang percaya
diri cenderung mengalami kesulitan dalam membuat dan mempertahankan
kontak mata. Sebaliknya, mereka yang berani melakukan kontak mata dengan
cukup lama adalah orang-orang yang merasa percaya diri akan ucapannya.

3. Gerakan Tubuh , dapat menggambarkan suasana hati kita, namun seluruh


anggota tubuh dapat menjadi barometer bagi komunikasi non-verbal.
Sebagai contoh, ketika seseorang menyilangkan tangan, disadari atau tidak
mereka sedang mengatakan, “Saya tidak setuju dengan ide-ide Anda”.
Bagaimana jika seseorang mengutak-atik pena, atau objek lain yang ada di depan
mereka? Ini bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut sedang merasa bosan
dengan pembicaraan yang sedang berlangsung.

4. Nada Suara, Jika volume atau nada suara seseorang meningkat dan mereka
berbicara dengan cepat, ini menandakan bahwa mereka dalam keadaan yang
bersemangat atau sedang merasa nervous untuk menyampaikan sesuatu.
Sebaliknya, jika seseorang berbicara dengan nada tenang dan santai, maka ini
menandakan bahwa mereka menyampaikan pesan tanpa rasa takut, khawatir dan
tanpa memasukkan alasan-alasan tertentu.

b) Secara penyampaian , komunikasi dibagi menjadi dua bagian

o Komunikasi lisan

Yang dimaksudkan dengan komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara
langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, yang artinya komunikasi bentuk ini dilakukan
antara kedua belah pihak secara bertatap muka.

o Komunikasi tertulis

adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa tulisan.

Contoh : - Surat - Naskah - Blangko - Gambar dan foto - Spanduk


c) Secara kelangsungannya , komunikasi dibagi menjadi dua bagian

o Komunikasi langsung

proses komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi yang dilakukan


tanpa bantuan, campur tangan, perantara pihak lain ataupun media komunikasi
serta tidak dibatasi oleh jarak.

o Komunikasi tidak langsung

Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui perantara, baik itu pihak ketiga atau
bantuan alat-alat komunikasi lainnya.

d) Secara perilakunya komunikasi dibagi menjadi tiga bagian

o Komunikasi Formal

Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti ini
biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari
organisasi atau perusahaanya.

Contohnya event Seminar : Seseorang yang akan menjadi pembicara dalam seminar
akademik akan menggunakan jenis komunikasi formal. Bentuk komunikasi ini lebih
diterima dan dihargai sehingga nilai-nilai akademis yang ada dalam seminar
menjadi lebih terasa jika dibandingkan dengan menggunakan komunikasi informal.

o Komunikasi informal

terjadi dalam suatu organisasi yang tidak berpengaruh terhadap kepentingan


organisasi yang bersangkutan. dilakukan oleh orang diluar organisasi atau
komunikasi antar orang yang mempunyai hubungan dekat.

Contoh : komunikasi antar staff, , dan komunikasi kerabat kerja yang sudah akrab

o Komunikasi nonformal

adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi
dalam organisasi merujuk pada komunikasi yang terjadi dalam organisasi tanpa
harus mengikuti garis formal komunikasi.

Contoh : Gosip, Gosip adalah contoh komunikasi nonformal dalam organisasi yang
paling umum. komunikasi berawal ketika seseorang mengaatakan kepada
sekelompok orang. Kemudian, mereka meneruskan informasi tersebut kepada
beberapa orang lainnya.

IV. Proses Komunikasi

1. Pengirim ( komunikator ) Mengirim Pesan


Pada awal komunikasi, suatu pesan (message) yang akan dikirim oleh pengirim pesan
(komunikator/sender) akan disandikan (encoding) terlebih dahulu dalam simbol-simbol
tertentu (kata-kata, isyarat, tulisan, dan sebagainya). Tujuannya agar pesan yang
disampaikan mudah dimengerti dan menjaadi lebih efektif sehingga penerima pesan
dapat menginterpretasikan pesan tersebut sesuai maksud pengirim pesan.

2. Pesan ( message )Terkirim Melalui Media Tertentu


Setelah itu, pesan tersebut dikirimkan pada penerima pesan memalui saluran atau
media tertentu, tergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan. Misalnya jika
dilakukan komunikasi langsung secara face-to-face, maka pesan kata-kata akan
terkirimkan melalui media udara.

3. Penerima (komunikan ) Menerima Pesan


Selanjutnya, pesan tersebut akan diterima oleh penerima pesan (komunikan/receiver)
dan juga akan ditransformasikan kembali (decoding) menjadi bahasa yang dimengerti.
Singkatnya ini merupakan proses untuk memahami pesan oleh penerima pesan, dengan
harapan makna yang dipahami sesuai dengan yang dimaksud pengirim pesan.

4. Penerima Memberi Respon


Setelah pesan diterima dan diinterpretasi, maka akan ada reaksi atau respon dari
penerima pesan, bisa berupa tindakan atau perubahan tertentu. Respon yang dilakukan
juga tergantung bagaimana penerima merasakan pesan itu sesuai konteksnya atau
tidak.

5. Timbul Umpan Balik (feedback)


Terakhir dalam proses komunikasi akan timbul umpan balik atau feedback dari
penerima pesan, sebagai wujud dari pesan yang sudah tersampaikan. Hal ini terjadi
pada komunikasi dua arah yang berarti penerima pesan dan pengirim pesan akan
bertukar peran, dan akan saling berinteraksi satu sama lain.

6. Potensi Terjadi Hambatan


Pada proses komunikasi juga bisa terjadi gangguan atau hambatan, yakni kegaduhan
atau noise yang bisa menghalangi pesan terkirim. Dalam komunikasi langsung,
hambatan ini bisa berupa suara-suara lain sehingga pesan dari pengirim pesan tidak
tersampaikan seutuhnya, sehingga harus mengirim ulang pesan tersebut.

V. Model Komunikasi Menurut Harold Laswell

Teori komunikasi Harold Lasswell merupakan teori komunikasi awal (1948). Lasswell
menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah
menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What
Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa).

Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik (paradigmatic question) Lasswell itu


merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu Communicator (Komunikator),
Message (Pesan), Media (Media), Receiver (Komunikan/Penerima), dan Effect (Efek).

Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada
komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik
secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada
komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.

Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.

Bagan Proses Komunikasi :

 Who (siapa/sumber)

Who dapat diartikan sebagai sumber atau komunikator yaitu, pelaku utama atau
pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan yang memulai suatu
komunikasi, bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara
sebagai komunikator. Pihak tersebut bisa seorang individu, kelompok, organisasi,
maupun suatu Negara sebagai komunikator.

 Says what (pesan)

Says menjelaskan apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada


komunikan (penerima), dari komunikator (sumber) atau isi informasi. Apa yang akan
disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan),dari
sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non
verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen
pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi
pesan.
 In which channel (saluran/media)

Saluran/media adalah suatu alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator


(sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun
tidak langsung (melalu media cetak/elektronik).

 To whom (siapa/penerima)

Sesorang yang menerima siapa bisa berupa suatu kelompok, individu, organisasi
atau suatu Negara yang menerima pesan dari sumber.Hal tersebut dapat disebut
tujuan (destination), pendengar (listener), khalayak (audience), komunikan, penafsir,
penyandi balik (decoder).

 With what effect (dampak/efek)

Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) seteleh menerima pesan
dari sumber seperti perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan.

Paradigma komunikasi Lasswell mengisyaratkan:

Komunikasi harus memiliki efek, yakni terjadinya perubahan perilaku audience,


adalah:

 Terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan (kognitif)


 Terjadinya perubahan pada tingkat emosi/perasaan (afektif)
 Terjadinya perubahan pada tingkat tingkah laku (psikomotor)

Contoh Mengaplikasikan Model Komunikasi Laswell

Jokowi (siapa/who). Berbicara mengenai perubahan yang harus dilakukan


pemimpin daerah untuk kemajuan daerahnya (apa/what). Melalui kampanye yang
disiarkan melalui Televisi (saluran/ In which channel), kepada khalayak atau
masyarakat (kepada siapa/to whom) dengan pengaruh yang terjadi khalayak
mendapat pesan terhadap calon Gubernur memilihnya atau tidak memilihnya
(efek/with what effect).
VI. Faktor-Faktor Penghambat ( Noise ) Komunikasi

Tidak mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Bahkan beberapa ahli
komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan komunikasi
yang sebenar-benarnya efektif. Ada banyak hambatan yang bisa merusak
komunikasi. Ada beberapa hal yang merupakan hambatan komunikasi yang harus
menjadi perhatian bagi komunikator kalau ingin komunikasinya sukses.Hal ini dalam
dunia komunikasi disebut noise (gangguan komunikasi).Proses komunikasi tidak
akan berjalan lancar jika terjadi gangguandalam komunikasi.

Kegagalan komunikasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

 Kecapakan yang kurang baik

Kurang cakap berbicara, kurang cakap mendengarkan merupakan hambatan atau


rintangan dalam komunikasi. Untuk mengatasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali
belajar dan berlatih.

 Sikap kurang tepat

Sikap yang kurang tepat dapat merintangi komunikasi. Untuk dapat mengatasi hal
ini perlu memperdalam hubungan kemanusian dan mempelajari etiket. Dalam sikap
ini yang diperlukan adalah sikap simpatik, muka manis, tidak sombong rendah hati
tetapi cukup tegas

 Pengetahuan kurang

Pengetahuan ini dapat menyangkut komunikator atau receptor. Jika pengetahuan si


pembicara atau penulis luas, maka dalam penyajiannya harus berusa menyesuaikan
pembicaraannya dengan para pendengar/pembaca dan menggunakan contoh-
contoh konkrit dan cerita-cerita yang dapat diambil hikmahnya.

 Kurang memahami sistem sosial

Jika pembicara kurang memahami sistem sosial, maka pembicaraan tidak tepat.
Demikian pula si pendengar jika kurang memahami si pembicara tidak akan biasa
menangkap dengan cepat dan tepat isi pembicaraan.

 Prasangka (prejudice) yang tidak mendasar


Bagi masyarakat yang kurang terpelajar akan mudah timbul prasangka yang tidak
mendasar pada pikiran yang sehat. Kadangkadang prasangka itu tidak benar dan
bersifat negatif. Demi kelancaran komunikasi sifat-sifat seperti itu harus dihilangkan,
sehingga tidak menimbulkan kecurigaan yang tidak beralasan.

 Kesalahan bahasa

Sering terjadi penafsiran yang keliru disebabkan oleh karena perbedaan arti dari
suatu istilah. Kesalahan semacam ini disebut kesalahan semantik.

 Jarak komunikator dan penerima

Komunikasi dapat menjadi tidak lancer karena jarak antara komunikator dengan
komunikan.

 Panca Indera yang rusak

Komunikasi menjadi tidak lancar karena indera yang rusak. Misalnya telinga atau
mata yang sudah tidak sehat.

 Gangguan Mekanik

Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat
fisik.

 Gangguan Semantic

Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya


menjadi rusak. Gangguan semantic tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan
bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep
yang terdapat pada komunikator,akan lebih banyak gangguan semantic dalam
pesannya. Gangguan ini terjadi dalam salah pengertian.

 Factor lingkungan

lingkungan dan kondisi tempat kita berkomunikasi juga ikut menentukan proses
maupun hasil komunikasi tersebut, hal-hal yang berpengaruh antara lain:

- Factor tempat
- Factor situasi/ waktu
VII. Upaya Dalam Mengatasi Hambatan komunikasi

Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan komunikasi, antara lain:

a) Gunakan umpan balik (feedback)

setiap orang yang berbicara memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan
bicaranya baik Bahasa verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran
terhadap umpan balik itu secara benar.

b) Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik

Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang
psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.Dengan memahami, seseorang
dapat menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.

c) Gunakan komunikasi langsung (face to face)

Komunikasi langsung dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih


persuasif.Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non
verbal.Disamping kata-kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata,mimik
wajah, bahasa tubuh lainnya dan juga meta-language (isyarat diluar bahasa) yang
membuat komunikasi lebih berdaya guna.

d) Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah

Kosa kata yang digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan
menggunakan istilah-istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat
sederhana (kanonik) karena kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat
pesan sulit dimengerti.
VIII. Fungsi komunikasi

Pada kenyataannya, banyak fungsi komunikasi dapat dirasakan oleh manusia, baik
secara individu maupun organisasi. Berikut adalah beberapa fitur komunikasi umum:

1. Sebagai alat kontrol

Fungsi komunikasi pertama adalah alat kontrol atau kontrol. Dalam hal ini, sarana
kontrol berarti bahwa dengan komunikasi, perilaku individu dapat dikendalikan oleh
ketentuan aturan yang harus dihormati.

2. Sebagai alat motivasi

Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan
sesuatu. Memberikan informasi yang dapat diperoleh dalam hidup akan
meningkatkan motivasi.

3. Sebagai ekspresi emosional

Berbagai perasaan yang ada dalam satu orang dapat diungkapkan kepada orang
lain dengan berkomunikasi. Emosi ini bisa bahagia, marah, kecewa, bahagia dan
lain-lain.

4. Sebagai alat komunikasi

Dengan berkomunikasi, kami dapat memberikan informasi yang diperlukan kepada


orang atau kelompok lain sehingga, dengan informasi ini, proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan baik.
IX. Tujuan komunikasi

Semua kegiatan komunikasi dilakukan untuk tujuan tertentu. Tujuan umum


komunikasi meliputi:

1. Mengkomunikasikan komunikator dipahami

Tujuan dari komunikasi pertama adalah untuk memastikan bahwa informasi atau
pesan dari komunikator dapat dipahami oleh orang lain (komunikator). Karena itu,
komunikator harus menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada
komunikator.

2. Untuk saling mengenal

Dengan interaksi dan komunikasi, setiap orang dapat saling mengenali dan
memahami. Kemampuan untuk mendengar / membaca / menafsirkan pesan orang
lain adalah penting dalam kegiatan komunikasi.

3. Agar pendapat diterima oleh orang lain

Komunikasi persuasif sering dilakukan untuk menyampaikan ide seseorang kepada


orang lain. Tujuannya agar gagasan dan gagasan diterima.

4. Menggerakkan Orang Lain

Komunikasi persuasif dapat menciptakan persepsi umum dengan orang lain. Selain
itu, persepsi umum ini digunakan untuk menggerakkan orang lain sesuai dengan
keinginan kita.
Kesimpulan

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dalam bentuk


simbol atau lambang yang melibatkan person atau lebih yang terdiri atas pengirim
(komunikator) dan penerima (komunikan) dengan maksud untuk mencapai tujuan
bersama mengenai masalah atau persoalan masing-masing pihak.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai makna


hakiki komunikasi yaitu suatu proses interaksi yang didalamnya terdapat maksud
saling melengkapi, memperbaiki, dan memahami persoalan-persoalan yang dialami
oleh personil terlibat dalam komunikasi tersebut.

Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa komunikasi tidak sekedar media


penyampaian pesan belaka (yang mungkin menguntungkan salah satu pihak saja)
melainkan lebih kepada jalinan antar personal (pribadi) antar pihak- pihak yang
terlibat di dalamnya.

Oleh sebab itu, agar komunikasi berjalan dengan baik dan lancar serta memberi
manfaat baik bagi pihak penyampai pesan maupun bagi pihak penerima pesan,
maka diperlukan adanya keterampilan komunikasi.

keterampilan komunikasi adalah, ”Kemampuan seseorang untuk menyampaikan


atau mengirim pesan yang jelas dan mudah kepada khalayak (penerima pesan)”.

Anda mungkin juga menyukai