Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar
teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah
aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai
kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan
tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut. Begitu pula
dengan pelayanan rumah sakit, keberhasilan misi sebuah rumah sakit sangat ditentukan oleh
keluwesan berkomunikasi setiap petugas, perawat dan dokter. Pelayanan rumah sakit selalu
berhubungan dengan berbagai karakter dan perilaku pasien yang berkepentingan dengan jasa
perawatan sehingga petugas, perawat dan dokter harus memahami dan mengerti bagaimana cara
komunikasi yang bisa diterapkan di segala situasi. Dalam profesi kedokteran, komunikasi dokter
dengan pasien merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai dokter. Kompetensi
komunikasi menentukan keberhasilan dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan pasien.

Di Indonesia, sebagian dokter merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
berbincang-bincang dengan pasiennya, sehingga hanya bertanya seperlunya. Akibatnya, dokter
bisa saja tidak mendapatkan keterangan yang cukup untuk menegakkan diagnosis dan
menentukan perencanaan dan tindakan lebih lanjut. Dari sisi pasien, umumnya pasien merasa
berada dalam posisi lebih rendah di hadapan dokter sehingga takut bertanya dan bercerita atau
mengungkapkan diri. Hasilnya, pasien menerima saja apa yang dikatakan dokter. Paradigma
inilah yang harus kita perbaiki. Pasien dan dokter harus berada dalam kedudukan setara
sehingga pasien tidak merasa rendah diri dan malu untuk bisa menceritakan sakit/keluhan yang
dialaminya secara jujur dan jelas. Komunikasi yang efektif mampu mempengaruhi emosi pasien
dalam pengambilan keputusan tentang rencana tindakan selanjutnya. Kurtz (1998) menyatakan
bahwa komunikasi efektif justru tidak memerlukan waktu yang lama. Komunikasi efektif
terbukti memerlukan waktu yang lebih sedikit karena petugas, perawat dasn dokter terampil
mengenali kebutuhan pasien. Atas dasar kebutuhan pasien, perawat dan dokter melakukan

1
manajemen pengelolaan masalah kesehatan bersama pasien. Untuk itu dirasakan perlunya
memberikan pedoman komunikasi efektif untuk petugas, perawat dan dokter di RSU Prima
Medika untuk memudahkan berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya

B. Tujuan

Secara umum tujuan penyusunan pedoman komunikasi efektif ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan dan pedoman bagi petugas, perawat dan dokter mengenai cara
berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya.

2. Agar petugas, perawat dan dokter dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan pasien
dan keluarganya.

3. Menghindarkan kesalahpahaman yang bisa menimbulkan dugaan malpraktik.

2
BAB II

KOMUNIKASI EFEKTIF

A. Pengertian

Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian pikiran atau informasi (pesan)
dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan suatu media. Menurut ahli kamus bahasa,
komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang
berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah
tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977
antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara
individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti
betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi

B. Klasifikasi Komunikasi

Berdasarkan kepada penerima pesan atau komunikan, komunikasi diklasifikasikan menjadi :

1. Komunikasi Intrapersonal Penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri
komunikator sendiri antara individu dengan Tuhannya. Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan.
Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, meberikan umpan balik bagi
dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.

2. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal berlangsung dengan dua arah, antara


komunikator dan komunikan; antara seorang tenaga medis dengan teman sejawat atau antara
seorang tenaga medis dengan pasien.

3. Komunikasi Kelompok salah satu bentuk komunikasi yang terjadi di dalam sebuah kelompok.
Komunikasi tidak hanya terjadi antara seseorang dengan seseorang yang lainnya, komunikasi
juga dilakukan dengan sekelompok orang yang disebut dengan komunikasi kelompok. Menurut
Michael Burgoon, komunikasi kelompok adalah interaksi secara tatap muka antara tiga orang

3
atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, dimana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-
anggota yang lain secara tepat, misalnya organisasi profesi, kelompok remaja dan kelompok-
kelompok sejenisnya. Komunikasi dapat dalam bentuk diskusi, rapat dan sebagainya.

C. Teori Komunikasi
1.  Proses Komunikasi
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud
oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima
pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu
Unsur-unsur/elemen dalam komunikasi efektif :
a. Sumber/pemberipesan/komunikator(dokter,perawat,operator,Adm.Kasir,dll), adalah orang
yang memberikan pesan.
b. Sumber (yang menyampaikan informasi) : adalah orang yang menyampaikan isi
pernyataannya kepada penerima/komunikan. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim
pesan adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta
kejelasan apakah pesan tersebut sudah di terima dengan baik..
c. Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi, pengetahuannya luas
dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara berbicaranyanya jelas dan
menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan)
d. Isi Pesannya adalah suatu ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan.
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media
penyampaian, penerimanya.
e. Media/saluran pesan (Elektronik,Lisan,dan Tulisan) adalah sarana komunikasi dari
komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi
pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima.Pesan
dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sekaligus.Pada kesempatan tertentu, media
dapat tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka
dengan efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap. Media yang dapat digunakan:
melalui telepon, menggunakan lembar lipat, buklet (peraga)

4
f. Penerima pesan/komunikan meliputi: (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter,
Admission,Adm.) adalah pihak yang menerima pesan yang disampaikan kepada
Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita.Dalam komunikasi, peran pengirim dan
penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung jawab penerima adalah
berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik kepada
pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunkasi berlangsung dua arah.
g. Umpan Balik, adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang
diterimanya

2.  Pemberi Pesan/Komunikator yang Baik


Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut :
a. Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan pertanyaan tertutup
dan kapan memakai pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase, intonasi.
b. Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat
c. Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balik yang tersurat
(bahasa non verbal di balik ungkapan kata/kalimatnya, gerak tubuh).
d. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar tidak
menggangu komunikasi, misalnya karena komunikan keliru mengartikan gerak tubuh, raut
tubuh, raut muka, dan sikap komunikator.

3. Sifat Komunikasi
Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (Pelyanan promosi). Komunikasi
yang bersifat infomasi asuhan didalam rumah sakit adalah:
a. Jam pelayanan
b. Pelayanan yang tersedia
c. Cara mendapatkan pelayanan
d. Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan asuhan
pasien melebihi kemampuan rumah sakit.

5
Akses informasi dapat di peroleh dengan melalui Customer Service, Admission,dan Website.
Sedang komunikasi yang bersifat Edukasi (Pelayanan Promosi) adalah :
a. Edukasi tentang obat.
b. Edukasi tentang penyakit.
c. Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari.
d. Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan qualitas hidupnya
pasca dari rumah sakit.
e. Edukasi tentang Gizi.
Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan nantinya akan
menjadi sebuah unit PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit).

4. Syarat Komunikasi Efektif.


Syarat dalam komunikasi efektif adalah:
a. Tepat waktu
b. Akurat.
c. Lengkap
d. Jelas.
e. Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan
(kesalahpahaman).
 
5. Proses Komunikasi Efektif
Untuk mendapatkan komunikasi efektif, dilakukan melaui prinsip sebagai berikut:
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan
b. Penerima pesan ini menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut
c. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima pesan.
d. Pemberi pesan memverifikas isi pesan kepada pemberi penerima pesan.
e. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan dengan hasil verifikasi

6
Dalam berkomunikasi ada kalanya terdapat informasi misalnya nama obat, nama orang ,
dll. Untuk menverifikasi dan mengklarifikasi, ,maka komunikan sebaiknya mengeja huruf demi
huruf menggunakan alfabeth standart internasional yaitu

6. Hukum Dalam Komunikasi Efektif


5 ( lima ) Hukum Komunikasi Yang Efektif terangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau
meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita
meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari
orang lain.Hukum komunikasi efektif yang pertama adalah :
a. Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesanyangkita sampaikan.Jika kita
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita
dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas
kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
b. Hukum komunikasi efektif yang kedua adalah Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah
kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau
dimengerti oleh orang lain.Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa
respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun
teamwork. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu
mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita
akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima
c. Hukum komunikasi efektif yang ketiga adalah Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery
channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini

7
mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau
alat bantu audio visual yang  akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima
dengan baik.
d. Hukum komunikasi efektif yang keempat, adalah Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan
yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu
mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat
menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa
keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan
antusiasme kelompok atau tim kita.
e. Hukum komunikasi efektif yang kelima adalah Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari olehsikaprendahhati yang kita miliki. Sikap Rendah
Hati pernah yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran
Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak
sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah
lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

 7. Aspek komunikasi efektif juga meliputi lima hal:


a. Kejelasan (Clarity) adalah menjelaskan –pesan yang disampaikan.
b. Ketepatan (Accuracy) –kebenaran informasi.
c. Konteks (Context) –gaya bicara dan pesan disampaikan dalam situas yang tepat
d. Alur (Flow) –urutan pesan atau sistematika penyampaian
e. Budaya (Culture) –sesuai dengan bahasa,gaya bicara, dan norma-etika yang
berlaku.

8
8. Secara tekniks, untuk mencapai komunikasi efektif, secara verbal komunikasi
“memainkan” teknik vocal :
a. Speed/tempo –kecepatan bicara; variatif, jangan terlalu cepat jangan pula terlalu lambat.
b. Volume –tinggi-rendah nada bicara, disesuaikan dengan karakter dan jumlah audiens.
c. Aksentuasi –penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu.
d. Artikulasi –kejelasan kata demi kata yang diucapkan.
e. Projection –memproyeksikan (mengarahkan) suara sampai ke bagian paling belakang
ruangan tanpa harus berteriak.
f. Pronounciation (Pelafalan) –pelafalan kata demi kata secara jelas dan benar.
g. Repetition (pengulangan) –untuk mengulangi kata-kata penting dengan irama yang berbeda.
h. Hindari gumaman (Intruding Sound) terlalu sering.
i. Ringkas, namun jelas. Jangan bertele-tele.
Secara non-verbal komunikasi dapat dibangun dengan gesture atau gerakan tubuh, cara
berpakaian sesuaikan dengan acara atau suasana, dan raut wajah.
Hasil survei Mechribian & Ferris menunjukkan, dalam komunikasi verbal, keberhasilan
menyampaikan informasi:
a. 55% ditentukan oleh bahasa tubuh(body language), postur, isyarat, dan dan kontak mata.
b. 38 % ditentukan oleh nada suara.
c. 7 % saja ditentukan oleh kata-kata.

9. Faktor yang menentukan komunikasi efektif, antara lain:


a. Kepercayaan komunikan terhadap komunikator.
b. Kejelasan pesan yang disampaikan.
c. Keterampilan komunikasi komunikator .
d. Daya tarik pesan.
e. Kesesuaian isi pesan dengan kebutuhan komunikan.
f. Kemampuan komunikan dalam menafsirkan pesan (decoding).
g. Setting komunikasi kondusif atau nyaman dan menyenangkan.

9
10. Strategi komunikasi efektif antara lain:
a. Menguasai pesan/materi.
b. Mengenali karakter komunikan/audiens.
c. Kontak Mata (Eye Contact)
d. Ekspresi Wajah.
e. Postur/Gerak Tubuh
f. Busana yang sesuai dengan suasana.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada hal – hal tersebut diatas maka kita
dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan
hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat
membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan
dengan menjalankan komunikasi efektif.

10
BAB III

RUANG LINGKUP

Panduan komunikasi efektif ini diterapkan dilingkup rumah sakit yang ditujukan kepada :
1. Pemberi pelayanan saat memberikan informasi lisan atau melalui telepon tentang pelayanan,
jam operasional, dan proses untuk mendapatkan pelayanan dirumah sakit kepada
masyarakat.
2. Antar pemberi pelayanan didalam dan keluar rumah sakit.
3. Petugas informasi saat memberikan informasi pelayanan rumah sakit kepada pelanggan
4. Petugas PKRS saat memberikan edukasi kepada pasien
5. Semua karyawan saat berkomunikasi via telpon dan lisan
Pelaksana panduan ini adalah seluruh pemberi pelayanan, petugas laboratorium,petugas
radiologi, petugas informasi, pelaksana PKRS, dan semua karyawan di rumah sakit.
Dengan tujuan :
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan pesan yang disampaikan komunikator akan
sampai pada komunikan dengan benar dan lengkap
2. Mengurangi kesalahan persepsi akibat komunikasi secara lisan
3. Tercapainya 5 hal pokok, yaitu :
a. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan
b. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar
c. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui
apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)
d. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud
kita bisa mereka terima
e. Memperoleh umpan balik dari pendengar

11
BAB IV
TATA LAKSANA

Mekanisme penyampaian informasi ke seluruh rumah sakit


Fasilitas komunikasi di rumah sakit :
A. Phone Intern
Untuk melaksanakan komunikasi yang efektif di rumah sakit maka rumah sakit
menggunakan perangkat switching berupa sentral telepon otomatis yang mempunyai fungsi
menghubungkan antara beberapa tempat.perangkat ini di sebut PABX ( Private Automatic
Branch Exchange ),meliputi:
1. Komunikasi Internal : Komunikasi yang dilakukan dengan ruang lingkup PABX
saja tanpa bantuan pihak lain atau biasa disebut Interkom.
2. Komunikasi Eksternal : adalah komunikasi yang dilakukan extention pabx dengan
menggunakan bantuan pihak lain seperti atau operator telekomunikasi lain,
contohnya adalah proses penerimaan telepon (incoming call) dan melakukan
panggilan keluar (outgoing call)
B. Line Telekomunikasi
Adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang digunakan ketika terdapat
kebutuhan komunikasidata jarak jauh yang harus dilakukan secara terus-menerus.
Pengertian Line Telepon (Saluran Telepon) .Saluran telepon juga merupakan perangkat
keras yang penting dan diperlukan untuk menghubungkan komputer dengan internet.
Penggunaan saluran telepon ini juga diikuti dengan penggunan modem.
C. Mesin Faks
Adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan dokumen dengan
menggunakan suatu perangkat yang mampu beroperasi melalui jaringan telepon dengan hasil
yang serupa dengan aslinya. Sedangkan Menurut A.G. Pringgodigdo, mesin faks adalah
sistem transmisitanpa kawat untuk gambar-gambar dan grafik-grafik dengan cara mengatur
sinarcahayadan foto elektriksel serta mengubah bagian gelap dan terang dari suatu bahan
sehingga dapat dipancarkan dalam suara, lalu pesawat penerima akan mengubahnya kembali
seperti aslinya kepada kertas yang telah diolah secara ilmiah. Selain mengirimkan dokumen,

12
mesin faks juga mampu menghantarkan citra foto dengan fasilitas half tone. Mesin faks
biasanya terdiri dari modem, mesin fotokopi, alat pemindai gambar, dan alat pencetak data
(printer).Proses kerja mesin faks diawali dengan keharusan bahwa penerima dan pengirim
harus memiliki.
Cara penggunaan mesin fax :
1. Pengirim memasukkan dokumen yang hendak dikirim ke bagian feeder mesin
faks dan selanjutnya menekan nomor telepon mesin faks yang dituju.
2. Ketika koneksi telah terjadi dengan mesin faks tujuan, maka mesin faks akan
melakukan scanning dengan membaca area yang sangat kecil pada dokumen
tersebut.
3. Mesin faks tersebut akan mengubahnya menjadi suatu sinyal listrik untuk
kemudian menerjemahkan daerah yang dibaca sebagai daerah gelap atau terang
dengan menandainya “0” untuk gelap dan “1” untuk terang. Sinyal listrik tersebut
lalu ditransmisikan melewati saluran telepon dan menuju mesin penerima faks.
Mesin penerima tersebut kemudian menangkap dan mengartikan sinyal listrik
untuk membuat suatu dokumen yang persis sama dengan aslinya dan kemudian
mencetaknya.
Kertas yang digunakan dalam mencetak dokumen melalui mesin fax adalah thermal
paper yang peka panas (heat-sensitive thermal). Thermal Paper adalah kertas yang dipenuhi
dengan bahan kimiawi yang akan berubah warna ketika dipanaskan. Kertas ini biasa
digunakan pada pencetak termal.Permukaan thermal paper dilapisi campuran bahan pewarna
yang padat dan kandungan yang sesuai, seperti fluoran leuco dye dan octadecylphosphonic
acids.Thermal paper mengandung konsentrat Bisphenol A yang cukup tinggi, yaitu bahan
pemecah endokrin.
Untuk tindakan pencegahan, dalam dunia bisnis, kertas termal mesin faks tidak dapat
diakui sebagai bukti nyata dalam hukum undang-undang, kecuali jika telah disalin terlebih
dahulu.Hal ini terjadi karena tintayang digunakan pada kertas faks mudah luntur, terutama
jika disimpan dalam waktu yang lama.Selain itu, kertas tersebut juga mudah tergulung dan
gambar atau tulisan rentan pudar jika terkena sinar matahari
Keunggulan mesin faks : membantu pengiriman suatu dokumen ke tempat yang jauh
dalam waktu singkat.Kekurangan mesin faks : Dalam kualitas telah menurunkannya dalam

13
posisi di bawah surat elektronik atau emailsebagai bentuk alat transfer dokumen secara
elektronik yang telah tersebar luas dan digunakan banyak orang.
D. E-mail
E-mail secara harfiah dapat didefenisikan sebagai metode pengiriman,
penerimaan, dan penyimpanan pesan melalui sistem komunikasi elektronik berupa
internet. Dari pengertian email tersebut, jelas bahwa email mulai dari ditulis, dikirim,
diterima, sampai dengan dibaca dilakukan secara elektronis. Email adalah surat
elektronik yang dikirim dengan menggunakan internet, seperti layaknya surat biasa email
dapat ditujukan ke perorangan dan kelompok. Email bisa menjangkau seluruh dunia
dengan karena didukung jaringan global. Dengan email maka surat menyurat dapat
dilakukan dengan cepat tanpa harus menunggu tukang pos datang mengirimkan surat.
Pengirim email ke seluruh dunia tidak dibedakan biayanya baik jarak dekat atau jauh
semuanya sama. Secara sederhana cara kerja email dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.  Email dibuat atau ditulis menggunakan MUA (Mail User Agent) atau yang dikenal
dengan email client.
2. Proses pengiriman email tersebut ditangani oleh MTA (Mail Transfer Agent) atau
disebut pula dengan mail server.
Email juga membutuhkan alamat agar pesan bisa sampai ke tujuan. Contoh alamat
email misalnya suratemail@yahoo.co.id. Alamat email tersebut terdiri dari dua
komponen yakni identitas dan domain atau provider. Komponen identitas
direpresentasikan oleh rsemail, sedangkan komponen domain atau provider
direpresentasikan oleh yahoo.co.id Keberadaan email memberikan terobosan baru dalam
sistem komunikasi memiliki keunggulan sekaligus kelemahan.
Keunggulan dari email dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Proses cepat mulai dari penulisan atau pengetikan email sampai dengan
pengiriman email hanya membutuhkan beberapa menit.
b. Caranya mudah karena hanya cukup mengetikkan pesan yang ingin disampaikan
dalam komputer.
c. Email dapat dikirim secara massa ke beberapa orang sekaligus.
d. Dapat mengirimkan file atau dokumen sebagai lampiran email.

14
e. Email dapat dibuat dimana dan kapan saja selama ada koneksi dengan internet
baik menggunakan komputer maupun ponsel.
f. Ditinjau dari sisi biaya, email lebih ekonomis.
Sementara kelemahan dari email di antaranya adalah :
a. Harus selalu online atau terhubung ke internet untuk membuat dan mengirimkan
email.
b. Harus selalu ingat username dan password account email.
c. Berpotensi untuk penyebaran virus dan spyware.
E. Web site
1. Pengertian WEB
Website atau situs rumah sakit sebagai kumpulan halaman yang menampilkan
informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau
gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk
satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan
dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi
website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari rumah sakit saja.
Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya
interaktif dua arah berasal dari rumah sakit serta pengguna website.Web site rumah sakit
termasuk jenis website statis karena berisi profil rumah sakit  dan dalam sisi
pengembangannya hanya bisa diupdate oleh pihak rumah sakit saja.
2. Fungsi WEB
1) Media Promosi : Sebagai media promosi utama maupun penunjang promosi
utama rumah sakit , website dapat berisi informasi yang lebih lengkap
daripada media promosi offline seperti leaflet, brosur, koran atau majalah.
2) Media Pemasaran : Pada rumah sakit website merupakan media pemasaran
yang cukup baik dibandingkan dengan leafet,brosur,koran,majalah,TV,radio
dan dapat beroperasi 24 jam serta dapat diakses darimana saja.
3) Media Informasi : Website rumah sakit yang bersifat global dapat diakses dari
mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau
lebih luas daripada media  informasi konvensional seperti koran, majalah,
radio atau televisi yang bersifat lokal.

15
3. Media Komunikasi :Web site rumah sakit dibangun untuk berkomunikasi seperti
forum yang dapat memberikan fasilitas fasilitas bagi para anggotanya untuk saling
berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi.
Berdasarkan kepada penerima pesan atau komunikan, komunikasi diklasifikasikan menjadi :

1. Komunikasi Intrapersonal Penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri
komunikator sendiri antara individu dengan Tuhannya. Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan.
Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, meberikan umpan balik bagi
dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.

2. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal berlangsung dengan dua arah, antara


komunikator dan komunikan; antara seorang tenaga medis dengan teman sejawat atau antara
seorang tenaga medis dengan pasien.

3. Komunikasi Kelompok Salah satu bentuk komunikasi yang terjadi di dalam sebuah kelompok.
Komunikasi tidak hanya terjadi antara seseorang dengan seseorang yang lainnya, komunikasi
juga dilakukan dengan sekelompok orang yang disebut dengan komunikasi kelompok. Menurut
Michael Burgoon, komunikasi kelompok adalah interaksi secara tatap muka antara tiga orang
atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, dimana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-
anggota yang lain secara tepat, misalnya organisasi profesi, kelompok remaja dan kelompok-
kelompok sejenisnya. Komunikasi dapat dalam bentuk diskusi, rapat dan sebagainya.

16
17

Anda mungkin juga menyukai