A. PENDAHULUAN
1
dari pelanggan/pasien adalah karena kurang adanya komunikasi efektif di rumah
sakit.
Dalam naskah komunikasi efektif ini juga dibahas komunikasi terapeutik yang
biasa disebut komunikasi untuk penyembuhan pasien, termasuk bagaimana
menangani complain dari pasien/ pelanggan.
B. PENGERTIAN
Secara ettimologis berasal dari bahasa latin, cum (kata depan) artinya dengan,
Umus (kata bilangan) satu, communion (kata benda), bahasa inggris artinya
kebersamaan, persatuan, persekutuan, pergaulan dan hubungan. Communicare (kata
keria) artinya membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan
seseorang, bercakap- cakap, bertukar pikiran dan berhubungan dengan teman.
Harjana (2003) mengartikan bahwa komunikasi adalah pemberitahuan pembicara,
percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepadaorang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yangdimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”.
(Komaruddin,1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan mencapai
hasil yangdiinginkan (producing desired result), dan menyenangkan (having a
pleasing effect).
2
Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorangkepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apayang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”.
(Komaruddin,1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
C. TEORI KOMUNIKASI
1. Proses komunikasi
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud olehpengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti
dengan sebuah perbuatan oleh
penerimapesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana,
2003). Gambar berikutmemberikan ilustrasi proses komunikasi.
Unsur-unsur/elemen dalam komunikasi efektif :
• Sumber/pemberi pesan/komunikator(dokter,perawat, admission, Adm. Kasir,
dll), adalah orang yang memberikan pesan.
• Sumber (yang menyampaikan informasi) : adalah orang yang
menyampaikanisi pernyataannya kepada penerima/komunikan. Hal-hal yang
menjadi tanggung jawabpengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas,
memilih media yang sesuai, danmeminta kejelasan apakah pesan tersebut
sudah di terima dengan baik. (konsilkedokteran Indonesia, hal.8)
• Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai
materi,pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang yang
disampaikan, caraberbicaranyanya jelas dan menjadi pendengar yang
baik saat dikonfirmasi oleh sipenerima pesan (komunikan)
• Isi Pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada
komunikan.Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan
tujuan komunikasi, mediapenyampaian, penerimanya.
3
• Media/saluran pesan (Elektronic,Lisan,dan Tulisan) adalah sarana
komunikasi darikomunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai
jalan atau saluran yang dilaluiisi pernyataan yang disampaikan pengirim
atau umpan balik yang disampaikanpenerima.Pesan dapat berupa berita lisan,
tertulis, atau keduanya sekaligus.Padakesempatan tertentu, media dapat
tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat komunikasiberlangsung atau tatap
muka dengan efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap.(konsil
kedokteran Indonesia, hal.8). Media yang dapat digunakan: melalui
telepon,menggunakan lembarlipat, buklet, vcd, (peraga)
• Penerima pesan/komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter,
Admission, Adm.) atau audience adalah pihak/orang yang menerima
pesan.Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita.Dalam komunikasi,
peran pengirim danpenerima bergantian sepanjang pembicaraan.
Tanggung jawab penerima adalahberkonsentrasi untuk menerima pesan
dengan baik dan memberikan umpan balik kepadapengirim. Umpan balik
sangat penting sehingga proses komunkasi berlangsung dua arah.(konsil
kedokteran Indonesia, hal.8).
4
komunikan keliru mengartikan gerak tubuh, rauttubuh, raut muka, dan
sikap komunikator.
3. Sifat Komunikasi
• Jam pelayanan
• Pelayanan yang tersedia
• Cara mendapatkan pelayanan
• Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika
kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.
5
• Jelas.
• Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi
tingkat kesalahan (kesalahpahaman).
6
Dalam berkomunikasi ada kalanya terdapat informasi misalnya nama obat,
nama orang , dll.Untuk menverifikasi dan mengklarifikasi,
,maka komunikan sebaiknya mengeja huruf demihuruf menggunakan
alfabeth standart internasional yaitu:
7
7. Hukum dalam komunikasi efektif
5 ( lima ) Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of
Efffective Communication) terangkum dalam satu kata yang mencerminkan
esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau
meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya
bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih,minat, kepedulian, simpati,
tanggapan, maupun respon positif dari orang lain. Hukum komunikasi efektif
yang pertama adalah :
8
a. Respect, pengertiannya:
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif
adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran
pesanyangkita sampaikan. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan
sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun
kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas
kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah
tim.
9
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alatbantu audio
visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat
diterimadengan baik.
d. Clarity (Kejelasan)
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum
keempat yang terkaitdengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri
sehingga tidak menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai penafsiran yang
berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan
berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidaksederhana. Clarity
dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi
kitaperlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau
disembunyikan), sehinggadapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari
penerima pesan atau anggota tim kita. Karenatanpa keterbukaan akan timbul
sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkansemangat dan
antusiasme kelompok atau tim kita.
10
8. Aspek Komunikasi Efektif Juga Meliputi Lima Hal:
• Kejelasan (Clarity) – pesan yang disampaikan.
• Ketepatan (Accuracy) – kebenaran informasi.
• Konteks (Context) – gaya bicara dan pesan disampaikan dalam
situas yang tepat.
• Alur (Flow) – urutan pesan atau sistematika penyampaian.
• Budaya (Culture) – sesuai dengan bahasa,gaya bicara, dan norma-
etika yang berlaku.
11
b. 38 % ditentukan oleh nada suara.
c. 7 % saja ditentukan oleh kata-kata.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada hal – hal tersebut
diatas maka kita dapatmenjadi seorang komunikator yang handal dan pada
gilirannya dapat membangun jaringanhubungan dengan orang lain yang penuh
dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan
jangka panjang yang saling menguntungkan dan salingmenguatkan dengan
menjalankan komunikasi efektif di rumah sakit
12
13. Mendengarkan Dengan Aktif
a. Menangkan isyarat non verbal setelah menangkap isyarat verbal
b. Cek pemahaman (perception check)
c. Uraian perilakunya (behavior decriptio)
D. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Pengertian
Komunikasi yang direncanaKan secara sadar, bertujuan don kegiatannya
dipusatkcln untuk Icesembuhan- posien.
Dalam Komunikasi terapeutik ada proses membina hubungon antara perawat
" dengan pasien yang saling membagi pikiran, perasoan don perilaku untuk
membentuk keintiman yang terapeutik sehingga mempercepat kesembuhan.
13
C. Tahap Kerja
Tenaga kesehatan/perawat-klien/pasien mengekplorosi stressor yang
berkaitan dan terus meningkatKan insight (yg berkaitan dg persepsi,
pikiron, perasaon, don tindakon)
Perawat membantu klien menghilangkon kecemasan, merasa kebebasan
dan tanggung jawab terhadap diri sendiri mengembangkan mekanisme
koping yang positif.
d. Tahap Perminasi
• Pemahaman antara perawat-klien/pasien lebih dioptimalkan
• Saling tukar pikiran dan memori
• Mengevaluasi perkembangan pasien / klien
• Perawat-klient bersama-sama mereview perkembangan yang selama
perawatan
• Perasaan rejeksi, kehilangan, sedih dan marah dieksplorasi
14
5. Diskusi dengan konsultan profesional baik dalam bentuk lingkup
disiplin ilmu yang sama maupun lintas disiplin
6. Serah terima petugas ambulan kepada staf rumah sakit
7. Mengkonfirmasikan critical result / hasil kritis laboratorium radiologi
kepada unit yang meminta pemeriksaan harus disampaikan kepada
dokter penanggung jawab pasien selambat lambatnya 30 menit setelah
hasil lab / radiologi jadi.
SBAR
1. SITUATION
2. BACKGROUND
Menggali informasi mengenai latar belakang klinis yang mengakibatkan
timbulnya keluhan klinis
3. ASESMENT
Penelitian / pemeriksaan terhadap kondisi pasien terkini sehingga perlu
diantisipasi agar kondisi pasien tidak memburuk
4. RECOMMENDATION
Usulan sebagai tindak lanjut apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah pasien saat ini
2. Baca:
Isi pesan dibaca kembali secara lengkap oleh penerima pesan
3. Konfirmasi:
Penerima pesan mengkonfirmasi kembali isi pesan kepada pemberi pesan.
Pemberi pesan harus mendengarkan pesan yang dibacakan oleh penerima
pesan yang dibacakan oleh penerima pesan dan
15
memberikan perbaikan bila pesan tersebut masih ada yang kurang atau salah.
16