Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KOTA PADANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.RASIDIN PADANG POKJA


Jl. Air Paku, Sei Sapih Padang 25586
Telp : (0751) 499158, Fax (0751) 495330 SKP/MKE
PANDUAN
KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu
sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh
penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin,
1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Dalam pemberian pelayanan asuhan kepada pasien diperlukan saling
kerja sama antara pasien, keluarga dan tim medis, untuk menimbulkan
kerja sama yang baik maka di perlukan komunikasi efektif dari tim medis
kepada pasien dan atau keluarga dimana tujuanya agar pasien dan atau
keluarga dapat mengerti apa yang harus dilakukannya dalam bekerja sama
guna mencapai keadaan yang lebih baik untuk pasien atau dengan kata lain
saling cooperative. Maka dari itu komunikasi yang efektif sangat di perlukan
dalam memberikan asuhan kepada pasien.
1.2 Tujuan
Tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mendorong keterlibatan
pasien dan keluarganya dalam peroses pelayanan
1.3 Sasaran
Seluruh staf rumah sakit, pasien dan keluarga pasien.
1.4 Ruang Lingkup
Panduan komunikasi efektif ini diterapkan dilingkup rumah sakit yang
ditujukan kepada:
1. Pemberi pelayanan saat memberikan informasi lisan atau melalui

telepon tentang pelayanan, jam operasional, dan proses untuk


mendapatkan pelayanan di rumah sakit kepada masyarakat.
2. Antar pemberi pelayanan didalam dan keluar rumah sakit.
KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 1
3. Petugas informasi saat memberikan informasi pelayanan rumah
sakit kepada pelanggan
4. Petugas saat memberikan edukasi kepada pasien
5. Semua karyawan saat berkomunikasi via telpon dan lisan
Pelaksana panduan ini adalah seluruh pemberi pelayanan, petugas
laboratorium, petugas radiologi, petugas informasi, pelaksana , dan semua
karyawan di rumah sakit, dengan tujuan :
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan pesan yang disampaikan
komunikator akan sampai pada komunikan dengan benar dan lengkap.
2. Mengurangi kesalahan persepsi akibat komunikasi secara lisan.
3. Tercapainya 5 hal pokok, yaitu :
3.1 Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakana.
3.2 Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar.
3.3 Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau
tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman
yang benar).
3.4 Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan
maksud kita dan maksud kita bisa mereka terima
3.5 Memperoleh umpan balik dari pendengar

1.5 Dasar Hukum

BAB II
DEFENISI

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 2


2.1 Pengertian
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu
sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh
penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin,
1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan
mencapai hasil yang diinginkan (producing desired result), dan
menyenangkan (having a pleasing effect).
2.3 Kebijakan
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Nomor :445. /SKP 2/SK-
RSUD.P/ /2018 tentang meningkatkan komunikasi yang efektif antar
profesional pelayanan asuhan.

BAB III
LANDASAN TEORITIS

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 3


3.1 Pengertian
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi
dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga
orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai
pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt &
Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan
mencapai hasil yang diinginkan (producing desired result), dan
menyenangkan (having a pleasing effect).
3.2 Proses komunikasi:
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan
ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan
dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).Gambar berikut
memberikan ilustrasi proses komunikasi
Unsur-unsur/elemen dalam komunikasi efektif :
1. Sumber/pemberi pesan/komunikator (dokter,perawat, admission,
Adm.Kasir,dll), adalah orang yang memberikan pesan.
2. Sumber (yang menyampaikan informasi) : adalah orang yang
menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima/komunikan. Hal-
hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim
pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta
kejelasan apakah pesan tersebut sudah di terima dengan baik. (konsil
kedokteran Indonesia, hal.8)
3. Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang yang
disampaikan, cara berbicaranyanya jelas dan menjadi pendengar yang
baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan)

4. Isi Pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada


komunikan. Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan

dengan tujuan komunikasi, media penyampaian, penerimanya.

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 4


5. Media/saluran pesan (Elektronic,Lisan,dan Tulisan) adalah sarana
komunikasi dari komunikator kepada komunikan. Media berperan
sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang
disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima.
Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sekaligus.
Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh
pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan
efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap. (konsil
kedokteran Indonesia, hal.8). Media yang dapat digunakan: melalui
telepon, menggunakan lembar lipat, buklet, vcd, (peraga)
6. Penerima pesan/komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat,
dokter, Admission,Adm.) atau audience adalah pihak/orang yang
menerima-pesan.
Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita. Dalam
komunikasi, peran pengirim dan penerima bergantian sepanjang
pembicaraan. Tanggung jawab penerima adalah berkonsentrasi untuk
menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik kepada
pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunikasi
berlangsung dua arah. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8).

7. Umpan Balik, adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap


respon pesan yang diterimanya.
3.3 Pemberi pesan/komunikator yang baik:
Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan
dalam hal-hal berikut (konsil kedokteran Indonesia, hal 42):
1. Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan
pertanyaan tertutup dan kapan memakai pertanyaan terbuka),
menjelaskan, klarifikasi, paraphrase, intonasi.
2. Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat.

3. Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di


balik yang tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan
kata/kalimatnya, gerak tubuh).

4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 5


tubuh) agar tidak menggangu komunikasi, misalnya karena
komunikan keliru mengartikan gerak tubuh, raut tubuh, raut muka,
dan sikap komunikator.
3.4 Sifat Komunikasi
Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi
(Pelayanan promosi). Komunikasi yang bersifat infomasi asuhan di dalam
rumah sakit adalah:
1. Jam pelayanan
2. Pelayanan yang tersedia
3. Cara mendapatkan pelayanan
4. Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan
ketika kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.
Akses informasi dapat di peroleh dengan melalui Customer Service,
Admission, dan Website.
Sedang komunikasi yang bersifat Edukasi (Pelayanan Promosi) adalah :
1. Edukasi tentang obat. (Lihat pedoman pelayanan farmasi)
2. Edukasi tentang penyakit. (Lihat Pedoman Pasien)

3. Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (Lihat Pedoman


Pelayanan Fisioterapi).

4. Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk


meningkatkan qualitas hidupnya pasca dari rumah sakit. (Lihat
Pedoman Pelayanan Pedoman Gizi, Pedoman Fisioterapi, Pedoman
Farmasi).

5. Edukasi tentang Gizi. (Lihat Pedoman Gizi).


Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information
dan nantinya akan menjadi sebuah unit PKRS (Penyuluhan Kesehatan
Rumah Sakit).
3.5 Syarat komunikasi efektif.
Syarat dalam komunikasi efektif adalah:
1. Tepat waktu
2. Akurat.
3. Lengkap

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 6


4. Jelas.
5. Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi
tingkat kesalahan (kesalah pahaman).
3.6 Proses komunikasi efektif
Untuk mendapatkan komunikasi efektif, dilakukan melalui prinsip sebagai
berikut :
1. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan.
2. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut.
3. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh
penerima pesan
4. Pemberi pesan memverifikasi isi pesan kepada penerima pesan.
5. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan
dengan hasil verifikasi
Proses komunikasi efektif dengan prinsip, terima, catat, verifikasi dan
klarifikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Hukum dalam komunikasi efektif.
5 ( lima ) Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of
Efffective Communication) terangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang
berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu
pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta
kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif
dari orang lain.
Hukum komunikasi efektif yang pertama adalah :
1. Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif
adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan
yang kita sampaikan. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa
dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat
membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan
meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun
secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
2. Hukum komunikasi efektif yang kedua adalah Empati
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 7


situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu
prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan
kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan
menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan
membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam
membangun teamwork. Jadi sebelum kita membangun komunikasi
atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan
empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan
dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan
dari penerima.
3. Hukum komunikasi efektif yang ketiga adalah Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti
dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih
dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka
audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus
disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga
dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu
pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun
perlengkapan atau alat bantu audio visual yang  akan membantu kita
agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.
4. Hukum komunikasi efektif yang keempat, adalah Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka
hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan
itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau
berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran
atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan
menimbulkan dampak yang tidak sederhana. Clarity dapat pula
berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita
perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau
disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust)
dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 8


akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan
menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
5. Hukum komunikasi efektif yang kelima adalah Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah
sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan
hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain,
biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap
Rendah Hati yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh
melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap
menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan
memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela
memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta
mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
3.7 Aspek komunikasi efektif juga meliputi lima hal :
1. Kejelasan (Clarity) –pesan yang disampaikan.
2. Ketepatan (Accuracy) –kebenaran informasi.
3. Konteks (Context) –gaya bicara dan pesan disampaikan dalam
situas yang tepat.
4. Alur (Flow) –urutan pesan atau sistematika penyampaian.
5. Budaya (Culture) –sesuai dengan bahasa, gaya bicara, dan norma-
etika yang berlaku.
3.8 Mekanisme penyampaian informasi ke seluruh rumah sakit
1. Fasilitas komunikasi di rumah sakit :
1.1 Phone-intern
Untuk melaksanakan komunikasi yang efektif di rumah sakit maka
rumah sakit menggunakan perangkat switching berupa sentral telepon
otomatis yang mempunyai fungsi menghubungkan antara beberapa
tempat. perangkat ini di sebut PABX ( Private Automatic Branch
Exchange ).
a. PABX memberikan dua layanan yaitu :
 Komunikasi Internal : komunikasi yang dilakukan dengan ruang
lingkup PABX Saja tanpa bantuan pihak lain, atau biasa disebut
interkom.

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 9


 Komunikasi Eksternal : adalah komunikasi yang dilakukan
extention PABX dengan menggunakan bantuan pihak lain
seperti atau operator telekomunikasi lain, contohnya adalah
proses penerimaan telepon (incoming call) dan melakukan
panggilan keluar (outgoing call).
b. Secara umum PABX berfungsi untuk menyediakan sambungan
telepon internal dan sebagai by pass jika akan melakukan telepon
keluar (outgoing call) dan by pass jika datang panggilan masuk
(incoming call). penggunaan telepon intern di rumah sakit bertujuan
untuk meningkatkan efektifitas komunikasi antar bagian yang
digunakan untuk kepentingan pelayanan kepada pasien maupun
antar petugas pelayanan di rumah sakit.
1.2 Line telekomunikasi
Adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang
disediakan oleh rumah sakit dan yang digunakan ketika terdapat
kebutuhan komunikasi data jarak jauh yang harus dilakukan secara
terus-menerus.
Pengertian Line Telepon (saluran telepon) :
Saluran telepon juga merupakan perangkat keras yang penting dan
diperlukan untuk menghubungkan komputer dengan internet.
Penggunaan saluran telepon ini juga diikuti dengan penggunan
modem. Saat ini, kita tidak harus mendaftar lagi ke ISP, misalnya
dengan menggunakan paket Speedy yang secara langsung dapat
melakukan akses internet.
a) Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon)
Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon) untuk menghubungkan
komputer dengan internet.
b) Fax
Mesin faks adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk
mengirimkan dokumen dengan menggunakan suatu perangkat
yang mampu beroperasi melalui jaringan telepon dengan hasil yang
serupa dengan aslinya. Sedangkan Menurut A.G. Pringgodigdo,
mesin faks adalah sistem transmisi tanpa kawat untuk gambar-

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 10


gambar dan grafik-grafik dengan cara mengatur sinar cahaya dan
foto elektriksel serta mengubah bagian gelap dan terang dari suatu
bahan sehingga dapat dipancarkan dalam suara, lalu pesawat
penerima akan mengubahnya kembali seperti aslinya kepada kertas
yang telah diolah secara ilmiah. Selain mengirimkan dokumen,
mesin faks juga mampu menghantarkan citra foto dengan fasilitas
half tone. Mesin faks biasanya terdiri dari modem, mesin fotokopi,
alat pemindai gambar, dan alat pencetak data (printer). Proses kerja
mesin faks diawali dengan keharusan bahwa penerima dan
pengirim harus memiliki.
Cara penggunaan mesin fax :
1. Pengirim memasukkan dokumen yang hendak dikirim ke bagian feeder
mesin faks dan selanjutnya menekan nomor telepon mesin faks yang
dituju.
2. Ketika koneksi telah terjadi dengan mesin faks tujuan, maka mesin
faks akan melakukan scanning dengan membaca area yang sangat
kecil pada dokumen tersebut.

3. Mesin faks tersebut akan mengubahnya menjadi suatu sinyal listrik


untuk kemudian menerjemahkan daerah yang dibaca sebagai daerah
gelap atau terang dengan menandainya “0” untuk gelap dan “1” untuk
terang. Sinyal listrik tersebut lalu ditransmisikan melewati saluran
telepon dan menuju mesin penerima faks. Mesin penerima tersebut
kemudian menangkap dan mengartikan sinyal listrik untuk membuat
suatu dokumen yang persis sama dengan aslinya dan kemudian
mencetaknya.

4. Kertas yang digunakan dalam mencetak dokumen melalui mesin fax


adalah thermal paper yang peka panas (heat-sensitive thermal).

Thermal Paper adalah kertas yang dipenuhi dengan bahan kimiawi


yang akan berubah warna ketika dipanaskan. Kertas ini biasa
digunakan pada pencetak termal. Permukaan thermal paper dilapisi
campuran bahan pewarna yang padat dan kandungan yang sesuai,
seperti fluoran leuco dye dan octadecylphosphonic acids. Thermal paper
KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 11
mengandung konsentrat Bisphenol A yang cukup tinggi, yaitu bahan
pemecah endokrin.
5. Untuk tindakan pencegahan, dalam dunia bisnis, kertas termal mesin
faks tidak dapat diakui sebagai bukti nyata dalam hukum undang-
undang, kecuali jika telah disalin terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena
tinta yang digunakan pada kertas faks mudah luntur, terutama jika
disimpan dalam waktu yang lama. Selain itu, kertas tersebut juga
mudah tergulung dan gambar atau tulisan rentan pudar jika terkena
sinar matahari
6. Keunggulan mesin faks : membantu pengiriman suatu dokumen ke
tempat yang jauh dalam waktu singkat.
Kekurangan mesin faks : Dalam kualitas telah menurunkannya dalam
posisi di bawah surat elektronik atau email sebagai bentuk alat transfer
documen secara elektronik yang telah tersebar luas dan digunakan
banyak orang.
1.3 E-mail
E-mail secara harfiah dapat didefenisikan sebagai metode pengiriman,
penerimaan, dan penyimpanan pesan melalui sistem komunikasi
elektronik berupa internet. Dari pengertian email tersebut, jelas bahwa
email mulai dari ditulis, dikirim, diterima, sampai dengan dibaca
dilakukan secara elektronis. Email adalah surat elektronik yang dikirim
dengan menggunakan internet, seperti layaknya surat biasa email dapat
ditujukan ke perorangan dan kelompok. Email bisa menjangkau seluruh
dunia dengan karena didukung jaringan global. Dengan email maka
surat menyurat dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus menunggu
tukang pos datang mengirimkan surat. Pengirim email ke seluruh dunia
tidak dibedakan biayanya baik jarak dekat atau jauh semuanya sama.
Secara sederhana cara kerja email dapat dijelaskan sebagai berikut :
o Email dibuat atau ditulis menggunakan MUA (Mail User Agent)
atau yang dikenal dengan email client.
o Proses pengiriman email tersebut ditangani oleh MTA (Mail
Transfer Agent) atau disebut pula dengan mail server.

 Email juga membutuhkan alamat agar pesan bisa sampai ke tujuan.


KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 12
Contoh alamat email misalnya suratemail@yahoo.co.id. Alamat email
tersebut terdiri dari dua komponen yakni identitas dan domain atau
provider. Komponen identitas direpresentasikan oleh rsemail,
sedangkan komponen domain atau provider direpresentasikan oleh
yahoo.co.id Keberadaan email memberikan terobosan baru dalam
sistem komunikasi memiliki keunggulan sekaligus kelemahan.
 Keunggulan dari email dapat dijabarkan sebagai berikut :
o Proses cepat mulai dari penulisan atau pengetikan email sampai
dengan pengiriman email hanya membutuhkan beberapa menit.

o Caranya mudah karena hanya cukup mengetikkan pesan yang


ingin disampaikan dalam komputer.

o Email dapat dikirim secara massa ke beberapa orang sekaligus.

o Dapat mengirimkan file atau dokumen sebagai lampiran email.

o Email dapat dibuat dimana dan kapan saja selama ada koneksi
dengan internet baik menggunakan komputer maupun ponsel.

o Ditinjau dari sisi biaya, email lebih ekonomis.

 Sementara kelemahan dari email di antaranya adalah :

o Harus selalu online atau terhubung ke internet untuk membuat


dan mengirimkan email.

o Harus selalu ingat username dan password account email.

o Berpotensi untuk penyebaran virus dan spyware.


5. Web site
1. Pengertian WEB
o Website atau situs rumah sakit sebagai kumpulan halaman
yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau
gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari
semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait
dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 13


halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website
tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari
rumah sakit saja. Bersifat dinamis apabila isi informasi website
selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah
berasal dari rumah sakit serta pengguna website. Website
rumah sakit termasuk jenis website statis karena berisi profil
rumah sakit  dan dalam sisi pengembangannya hanya bisa
diupdate oleh pihak rumah sakit saja.

2. Fungsi WEB

o Media Promosi : Sebagai media promosi utama maupun


penunjang promosi utama rumah sakit , website dapat berisi
informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline
seperti leaflet, brosur, koran atau majalah.

o Media Pemasaran : Pada rumah sakit website merupakan


media pemasaran yang cukup baik karena dibandingkan
dengan leafet, brosur, Koran, majalah, TV, radio dan dapat
beroperasi 24 jam serta dapat diakses dari mana saja.

o Media Informasi : Website rumah sakit yang bersifat global


dapat diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke
internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas dari pada
media  informasi konvensional seperti koran, majalah, radio
atau televisi yang bersifat lokal.
Media Komunikasi :Web site rumah sakit dibangun untuk
berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para
anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan
masalah tertentu

KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 14


KOMUNIKASI EFEKTIF – (SKP/MKE) RSUD dr.RASIDIN PADANG 15

Anda mungkin juga menyukai