PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Rumah Sakit adalah intitusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
(UU 44 Tahun 2009).
Kesehatan disadari semakin penting di tengah masyarakat, hal ini
ditambah dengan dukungan program pemerintah melalui era Jaminan
Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Rumah Sakit memiliki peran sosial
tinggi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pemanfaatan
Rumah Sakit ini dibuktikan dengan bertambahnya angka kunjungan pasien
yang datang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Besarnya peran Rumah Sakit ini mendorong rumah sakit untuk
meningkatkan kualitas mutu pelayanan yang diberikan agar terwujudnya
pelayanan kesehatan yang berkualitas yang memenuhi harapan- harapan
masyarakat dan memuaskan. Rumah Sakit Umum Daerah termasuk salah
satu Organsiasi Sosial yang memiliki tanggung jawab moral atau
akuntabilitas kepada rakyat banyak, dengan demikian Rumah Sakit
berkewajiban melayani semua golongan masyarakat, baik masyarakat kelas
bawah (miskin), kelas menengah maupun masyarakat kelas atas.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin Padang merupakan salah
satu Rumah Sakit Umum milik Instansi Pemerintah Kota Padang. Sejak
tahun 1999 RSUD hanya tergolong rumah sakit Tipe-D. RSUD merupakan
pengembangan dari Puskesmas Belimbing yang diresmikan oleh Bapak
i
1
Walikota Padang pada tanggal 30 Agustus tahun 2000. Berdasarkan SK
Menkes No.1139/Menkes /SK/XI/2009 pada tanggal 25 November 2009
RSUD berubah status dari izin sementara menjadi izin tetap dengan izin
kelas Tipe C. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RSUD dr.Rasidin
telah mendapatkan akreditasi 5 pelayanan Rumah Sakit Tipe C (Nomor:
KARS-SERT/661/VI/2012). Pada tanggal 26 November 2015 RSUD dr.
Rasidin Padang menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan
surat Keputusan Walikota Padang Nomor; 517 Tahun 2015 tentang Status
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
secara penuh.
Menurut PMK No. 44 Tahun 2018 disebutkan bahwa salah satu
standar PKRS adalah Rumah Sakit melaksanakan intervensi promosi
kesehatan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi promosi kesehatan.
Penyelenggaraan PKRS dilaksanakan pada lima tingkatan pencegahan yang
meliputi Promosi Kesehatan pada kelompok masyarakat yang sehat
sehingga mampu meningkatkan kesehatan, Promosi Kesehatan tingkat
preventif pada kelompok berisiko tinggi (high risk) untuk mencegah agar
tidak jatuh sakit (specific protection), Promosi Kesehatan tingkat kuratif
agar pasien cepat sembuh atau tidak menjadi lebih parah (early diagnosis
and prompt treatment), Promosi Kesehatan pada tingkat rehabilitatif untuk
membatasi atau mengurangi kecacatan (disability limitation), dan Promosi
Kesehatan pada pasien baru sembuh (recovery) dan pemulihan akibat
penyakit (rehabilitation).
Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD dr. Rasidin
Padang merupakan salah satu unit yang berada dibawah naungan bagian
Umum. Unit PKRS ini sudah baik meskipun ada beberapa aspek yang harus
di optimalkan diantaranya belum optimalnya peran promkes dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan. Unit PKRS memiliki peran dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, selain itu Promosi
Kesehatan juga dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan citra
pelayanan yang ada di Rumah Sakit. Permasalahan seperti keterlambatan
pelayanan di instalasi rekam medis ataupun di instalasi farmasi yang umum
2
dikeluhkan oleh masyarakat dapat ditanggulangi dengan adanya peran
Promkes di Rumah Sakit.
Dengan terselenggaranya Promosi Kesehatan di Rumah Sakit dapat
mewujudkan Rumah Sakit yang berkualitas yang memenuhi standar
akreditasi Rumah Sakit baik nasional maupun internasional. Integrasi
Promosi Kesehatan dalam asuhan Pasien melalui peningkatan komunikasi
dan edukasi yang efektif juga dapat mewujudkan peningkatan mutu dan
keselamatan Pasien. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh
lembaga akreditasi Rumah Sakit, menunjukan bahwa sebagian besar
kejadian sentinel disebabkan karena ketidakefektifan dalam berkomunikasi,
baik antar Profesional Pemberi Asuhan (PPA), maupun antara PPA dengan
Pasien. Selain itu, penyelenggaraan PKRS yang baik dan berkesinambungan
dapat menciptakan perubahan perilaku dan lingkungan berdasarkan
kebutuhan Pasien.
Dari permasalahan tersebut maka penulis memilih salah satu
masalah yaitu Belum Optimalnya Peran Promosi Kesehatan (Promkes)
dalam peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang, yang
penulis tuangkan dalam Laporan aktualisasi ini dengan judul
“OPTIMALISASI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
(PROMKES) DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN
KESEHATAN DI RSUD Dr. RASIDIN PADANG KOTA PADANG”.
3
B. IDENTIFIKASI ISU
Setelah penulis bekerja selama kurang lebih 2 bulan, penulis menjumpai
bebeberapa isu diantaranya:
1. Belum Optimalnya Peran Promosi Kesehatan (Promkes) dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang. Hal ini dilihat
dari peran Unit Promosi Kesehatan di Rumah Sakit sebagai Promotor terdepan
dalam pelayanan kesehatan khususnya bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit. Unit PKRS memiliki peran dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit, selain itu Promosi Kesehatan juga dapat menjadi
salah satu solusi untuk meningkatkan citra pelayanan yang ada di Rumah
Sakit. Permasalahan seperti keterlambatan pelayanan di instalasi rekam medis
ataupun di instalasi farmasi yang umum dikeluhkan oleh masyarakat dapat
ditanggulangi dengan adanya peran Promkes di Rumah Sakit.
2. Belum Optimalnya penggunaan kotak saran dan sms pengaduan di RSUD dr.
Rasidin Padang. Kurang berjalannya penggunaan kotak saran dan SMS
pengaduan ini bisa disebabkan karena faktor tidak adanya formasi tim layanan
pengaduan/ call center di RSUD dr. Rasidin sehingga menyebabkan
keterlambatan dalam membalas keluhan dan saran dari masyarakat.
3. Belum adanya banner alur Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang.
Banner ini digunakan sebagai petunjuk dan alur ketika pasien akan
mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan RSUD dr. Rasidin baru
mempunyai bangunan baru. Dengan adanya alur ini maka diharapkan pasien
tidak menjadi bingung ketika harus mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Belum Optimalnya Formulir Edukasi Pasien dan Keluarga di Instalasi Rawat
Rawat Inap di RSUD dr. Rasidin Padang. Formulir edukasi pasien dan
keluarga ini digunakan sebagai tolok ukur dan acuan bagi Rumah Sakit dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan. Ketidaktahuan masyarakat tentang upaya
pencegahan atau upaya pengobatan yang dilakukan kepada pasien dapat
menyebabkan terjadinya miskomunikasi antara pasien, keluarga pasien
dengan tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit.
14
C. Perumusan dan Penetapan Isu
Berdasarkan empat identifikasi isu tersebut, maka digunakan metode USG yang
terdiri atas Urgency (U), Seriousness (S) dan Growth (G). Untuk menilai seberapa
Mendesak atau tidak masalah diselesaikan (Urgency), Tingkat Keseriusan Masalah
(Seriousness), dan Tingkat Perkembangan Masalah (Growth). Perhitungan ini
menggunakan skala likert dengan keterangan yaitu :
Tabel 1.1 Skala Likert USG
Nilai Keterangan
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat Kecil
15
Kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang”. Isu yang terpilih merupakan isu yang
terkait dengan mata pelatihan “Pelayanan Publik” karena berhubungan dengan
memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat. Berdasarkan hal tersebut penulis
mengambil hal ini sebagai bahan aktualisasi penulis.
16
Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua tahap yakni mencari referensi tentang
kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan sesuai dengan momen kalender
kesehatan, membuat jadwal kegiatan penyuluhan rutin sesuai dengan momen
kalender kesehatan. Dengan mengaktualisasikan nilai – nilai ANEKA sebagai
berikut Nasionalisme, Akuntabilitas, Komitmen Mutu, Anti Korupsi.
4. Mendiskusikan kepada mentor hasil rancangan pembuatan video edukasi dan
rancangan jadwal dan materi penyuluhan rutin.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga tahap yakni menemui mentor untuk
mendiskusikan hasil rancangan pembuatan video interaktid dan jadwal serta
materi penyuluhan rutin, menyampaikan hasil rancangan pembuatan video
interaktif dan jadwal serta materi penyuluhan rutin, meminta pengesahan
pembuatan video interaktif dan jadwal serta materi penyuluhan rutin. Dengan
mengaktualisasikan nilai – nilai ANEKA sebagai berikut Akuntabilitas dan
Nasionalisme.
5. Mensosialisasikan hasil pembuatan video edukasi serta materi penyuluhan
rutin.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua tahap yakni mempersiapkan peralatan
untuk menyampaikan sosialisasi video dan materi penyuluhan rutin,
menyampaikan hasil pembuatan video dan jadwal penyuluhan rutin terhadap
petugas terkait. Dengan mengaktualisasikan nilai – nilai ANEKA sebagai
berikut Akuntabilitas dan Nasionalisme.
6. Evaluasi pemanfaatan video edukasi serta materi penyuluhan rutin.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga tahap yakni mempersiapkan peralatan
untuk menyampaikan sosialisasi video dan materi penyuluhan rutin,
menyampaikan hasil pembuatan video dan jadwal penyuluhan rutin terhadap
petugas terkait. Dengan mengaktualisasikan nilai – nilai ANEKA sebagai
berikut Akuntabilitas dan Nasionalisme.
17
Tabel 3.1 Kerangka Rencana Aktualisasi
Unit Kerja : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama/ Unit Promosi Kesehatan RSUD dr.
Rasidin Padang
Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Peran Promosi Kesehatan (Promkes) dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang
2. Belum Optimalnya Penggunaan Kotak Saran dan SMS Pengaduan di RSUD dr.
Rasidin Padang
3. Belum adanya banner alur Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang
4. Belum Optimalnya Formulir Edukasi Pasien dan Keluarga di Instalasi Rawat
Inap di RSUD dr. Rasidin Padang
Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Peran Promosi Kesehatan (Promkes) dalam Upaya Peningkatan
Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Peran Promosi Kesehatan (Promkes) dalam Upaya Peningkatan Pelayanan
Kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang
14
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
14
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1. Menemui mentor Output : 1. Sebelum masuk
untuk meminta 1. Video ke ruangan
izin untuk mentor saya akan
mengangkat isu mengucapkan
optimalisasi salam terlebih
kegiatan dahulu
Promkes (Nasionalisme,
Etika Publik)
15
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
2 Mempersiapkan 1. Tersedianya Dengan mencari Nilai
rancangan rancangan referensi dan organisasi
pembuatan video pembuatan membuat yang
edukasi kesehatan video edukasi rancangan ini terdapat
kesehatan dapat adalah :
2. Terlaksananya meningkatkan -Sesuai
arahan mentor kreativitas. Hal ini Standar
mengenai sesuai dengan visi
rancangan RSUD dr. Rasidin
kegiatan yaitu Terwujudnya
1. Mencari Output : Saya akan membuat Pelayanan RS
referensi tentang video yang kreatif yang bermutu dan
1. Video
video edukasi dan mudah berorientasi pada
sehingga penulis dipahami kepuasan pasien
mendapatkan (Komitmen Mutu)
gambaran video
yang mudah
dipahami dan
sesuai dengan
perkembangan
zaman
2. Merencanakan Output : Saya akan membuat
item – item 1. Foto rancangan per item
untuk pembuatan 2. Dokumen dengan menggunakan
video edukasi kertas bekas (Efisien,
kesehatan Komitmen Mutu)
16
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
3. Membuat video Output : Saya akan meminta
edukasi 1. Foto arahan kepada mentor
kesehatan dengan sopan dan
santun dalam
pembuatan video
interaktif (Etika
Publik)
17
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
kegiatan Kesehatan untuk
penyuluhan melakukan
yang akan penyuluhan rutin
dilakukan (Nasionalisme)
sesuai dengan
momen
kalender
kesehatan
2. Membuat Output : Saya akan
jadwal kegiatan bertanggung jawab
1. Dokumen
penyuluhan membuat konsep
rutin sesuai jadwal terlebih
momen dahulu menggunakan
kalender kertas bekas (Anti
kesehatan Korupsi,
Akuntabilitas
Komitmen Mutu)
18
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
mentor untuk 1. Foto mendiskusikan yaitu -Santun
mendiskusikan kepada mentor Menyelenggarakan
hasil rancangan tentang hasil pelayanan yang
pembuatan rancangan video komprehensif,
video edukasi edukasi kesehatan berkualitasi yang
kesehatan dan dan jadwal serta mengacu kepada
jadwal serta materi penyuluhan Standar Pelayanan
materi rutin (Nasionalisme) Minimal (SPM)
penyuluhan dan Pelayanan
rutin Publik
2. Menyampaikan Output : Saya akan
hasil rancangan menyampaikan
1. Dokumen
pembuatan rancangan pembuatan
video edukasi video edukasi
kesehatan dan kesehatan dengan
jadwal serta jelas (Akuntabilitas)
meteri
penyuluhan
rutin kepada
mentor
19
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
materi peralatan untuk 1. Dokumen bertanggung jawab RSUD dr. Rasidin -Senyum
penyuluhan rutin menyampaikan dan jujur dalam yaitu -Salam
sosialisasi video memelihara peralatan Menyelenggarakan -Sapa
dan materi yang akan saya pelayanan yang -Sopan
penyuluhan rutin gunakan untuk komprehensif, -Santun
sosialisasi (Anti berkualitasi yang -Sesuai
Korupsi) mengacu kepada Standar
2. Menyampaikan Output : Saya akan Standar Pelayanan
hasil pembuatan 1. Foto profesional dalam Minimal (SPM)
video dan jadwal 2. Dokumen melakukan sosialisasi dan Pelayanan
penyuluhan rutin kepada petugas yang Publik
terhadap petugas terkait
yang terkait (Akuntabilitas)
20
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Kuesioner 1. Dokumen bertanggung jawab komprehensif,
kepada 2. Video memberikan berkualitasi yang
Masyarakat 3. Foto kuesioner kepada mengacu kepada
sebagai tolak masyarakat (Anti Standar Pelayanan
ukur Korupsi) Minimal (SPM)
pemanfaatan dan Pelayanan
video interaktif Publik
dan jadwal rutin
penyuluhan
3. Mengolah data Output : Saya akan mengolah
dan 1. Dokumen dokumen
menyimpulkan menggunakan kertas
tingkat bekas (Efisien,
pemanfaatan Komitmen Mutu)
video interaktif
dan jadwal
penyuluhan rutin
21
Tabel 3.2 Matriks Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Bulan
No Kegiatan April Mei Juni
4 1 2 3 4 1 2
1 Melapor kepada mentor
mengenani isu yang
akan diangkat
2 Mempersiapkan
rancangan pembuatan
video interaktif
kesehatan
3 Mempersiapkan
rancangan kegiatan
penyuluhan internal di
Instalasi Rawat Jalan
dan Rawat Inap
4 Mendiskusikan kepada
mentor hasil rancangan
pembuatan video
interaktif dan rancangan
jadwal dan materi
penyuluhan rutin
5 Mensosialisasikan Hasil
Pembuatan video dan
rancangan jadwal serta
materi penyuluhan rutin
6 Evaluasi pemanfaatan
video interaktif dan
jadwal penyuluhan rutin
22
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. DESKRIPSI UMUM
1. Gambaran Umum Instansi
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin merupakan Perangkat Daerah (PD)
Pemerintah Daerah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis letak Kota
Padang berada pada 0°44’00’ – 1°08’35’ Lintang Selatan dan diantara 100°05’05’ –
100°34’09’ Bujur Timur dengan luas seluruhnya ± 694,64 Km² atau setara dengan 1,65
% dari luas Propinsi Sumatera Barat, yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan Kecamatan
yang terluas adalah Kecamatan Koto Tangah yang mencapai 232,25 Km².
Dari keseluruhan luas Kota Padang sebagian besar merupakan hutan yang
dilindungi oleh Pemerintah dan lautan dimana terdapat 19 (sembilan belas) pulau, pulau
yang terbesar adalah Pulau Bintagur, ketinggian daratan kota Padang sangat bervariasi
yaitu antara 0 – 1853 m diatas permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah
Kecamatan Lubuk Kilangan. Kota padang dilalui oleh 5 sungai besar dan 16 sungai kecil
yang bermuara ke Samudera Hindia dengan sungai terpanjang yaitu Batang Kandis
sepanjang 20 Km. Tinggi curah hujan di Kota Padang mencapai rata-rata 326,67 mm per
bulan dengan rata-rata hari hujan 16 hari per bulan, suhu udara sangat tinggi yaitu antara
23º - 32ºC pada siang hari dan pada malam hari adalah antara 22º - 28ºC dengan
kelembabannya berkisar antara 74 – 84 Persen.
Dilihat dari kondisi tersebut Kota Padang merupakan daerah yang rawan bencana
alam baik banjir, tanah longsor, Gempa dan Tsunami. Tanggal 30 September 2009 yang
lalu terjadi bencana Gempa di Kota Padang yang mengakibatkan banyaknya terjadi
korban baik manusia maupun harta benda untuk mengantisipasi terjadi gempa dan
bahaya tsunami pemerintah Kota Padang membagi daerah/wilayah kota padang dalam
beberapa zoning/daerah aman bencana. RSUD dr Rasidin berada pada daerah aman
bencana yang terletak ± 6 km dari garis lurus pantai dan berada pada ketinggian ± 20 m
dari permukaan laut hal ini menjadikan RSUD dr Rasidin sangat stategis dan penting
dalam upaya penyelamatan korban bencana gempa dan tsunami di Kota Padang dimana
sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Kota Padang sebagian besar berada pada
daerah rawan bencana (Zona Merah).
RSUD dr Rasidin sendiri beralamat di jalan Air Paku Sei. Sapih Kecamatan Kuranji
23
dan berbatasan langsung dengan beberapa Kecamatan yaitu :
Sebelah Selatan dengan Kec. Padang Timur dan Kec. Padang utara
RSUD dr Rasidin merupakan salah satu Rumah Sakit Umum milik instansi
Pemerintah Kota Padang yang terletak diwilayah kerja Puskesmas Belimbing
Kecamatan Kuranji Kota Padang Provinsi Sumatera Barat yang berada pada zona hijau.
RSUD dr Rasidin terletak di sentra pengembangan Kota Padang kearah Utara dan Timur
yang melayani penduduk yang cukup banyak dengan pertambahan penduduk rata-rata
2,4% pertahun menerima rujukan dari 23 Puskesmas Induk 62 Pustu, 25 Rumah Sakit
lainnya. Dengan semakin banyaknya investasi disekitar RSUD ini, kawasan industri
Padang, pemukiman Real Estate, Komplek Pendidikan Baiturrahmah dan lainnya maka
setiap tahunnya terdapat pertumbuhan penduduk semakin membesar dan merata yang
pada gilirannya keadaan RSUD dr Rasidin ini semakin diperlukan sehingga jangkauan
dan mutu pelayanan kesehatan akan tercapai.
Berdasarkan data pegawai Tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 RSUD dr
Rasidin mempunyai jumlah tenaga PNS yang terdiri dari unsur struktural, tenaga
administrasi, dan kelompok jabatan fungsional tertentu (dokter, perawat, bidan,
penunjang klinik dan penunjang non klinik) serta tenaga Non PNS yang terdiri dari
pegawai menurut ijazah, tenaga kontrak pemko, tenaga kontrak SKPD, tenaga volunteer,
tenaga sukarela dan kontrak PEMKO dan BLUD.
Adapun jumlah pegawai PNS dan Non PNS tersebut dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 2.1
24
Jumlah Pegawai PNS dan Non PNS
RSUD dr Rasidin Padang
Tahun 2015– 2019
I. PNS
53 55 53 55 58
Tenaga Medis
34 37 37 40 43
1. Dokter spesialis
15 14 12 10 10
2. Dokter umum
4 4 4 5 5
3. Dokter gigi
176 169 164 179 193
Tenaga Paramedis
85 79 79 87 88
4. Perawat
18 17 17 19 19
5. Bidan
4 4 4 4 4
6. Perawat gigi
5 6 6 6 6
7. Apoteker
10 8 8 11 11
8. Asisten apoteker
1 1 1 3 5
9. Kesehatan masyarakat
9 9 8 8 10
10. Rekam medis
11 10 10 10 10
11. Analis kesehatan
10 11 9 8 10
12. Nutrisionis
8 7 7 8 10
13. Radiographer
5 7 7 7 7
14. Sanitarian
6 6 4 4 6
15. Elektromedis
1 1 1 1 2
16. Fisioterapi
2 2 2 2 2
17. Refraksionis optisien
1 1 1 1 1
18. Epidemiologi
0 0 0 0 2
19 Teknisi Transfusi Darah
42 44 44 49 50
Tenaga Non Medis
14 14 14 14 15
20. Struktural
28 30 30 31 31
21. Administrasi
- - - 3 3
22. Laundry dan CSSD
- - - 1 1
23. K3 RS
Jumlah 271 268 261 283 301
II.
1. Non PNS
2. 7 4 4 4 4
Honor Daerah
3. 5 3 3 20 20
Kontrak SKPD (PEMKO&BLUD)
4. 53 70 67 55 55
Sukarela
56 53 53 50 50
Volunteer
25
3. Jenis – Jenis Pelayanan di RSUD dr. Rasidin Padang
Sampai saat ini RSUD dr Rasidin selalu berupaya meningkatkan pelayanan
kesehatan, pelayanan yang telah dilaksanakan di RSUD dr Rasidin adalah sebagai
berikut:
a. Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan di RSUD dr Rasidin yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Poliklinik Umum
2. Poliklinik Kesehatan Anak
3. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
4. Poliklinik Keluarga Berencana
5. Poliklinik Gigi
6. Poliklinik Bedah Umum
7. Poliklinik Mata
8. Poliklinik Penyakit Dalam
9. Poliklinik Paru
10. Poliklinik Gizi
11. Poliklinik THT-KL
12. Poliklinik Rehabilitasi Medik (Fisiotherapy, Speak Therapy)
13. Poliklinik Kulit dan Kelamin
14. Poliklinik Syaraf
15. Poliklinik Jantung
16. Poliklinik Orthopedi dan Traumatologi
b. Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
Pelayanan Medik dan Penunjang Medik yang dilaksanakan pada RSUD dr.
Rasidin terdiri dari:
1. Pemeriksaan Laboratorium rutin dan lengkap
2. Pelayanan Gizi
3. Radiologi (USG dan Rontgen)
4. Farmasi
5. Fisiotherapy dan Therapy Wicara
26
4. Visi Misi
a. Visi
Visi dari RSUD dr. Rasidin Padang adalah “Terwujudnya Pelayanan RS yang
bermutu dan berorientasi pada kepuasan pasien”
b. Misi
Misi dari RSUD dr. Rasidin Padang adalah “Menyelenggarakan pelayanan
yang komprehensif, berkualitas yang mengacu kepada standar pelayanan
minimal (SPM) dan Pelayanan Publik”
c. Motto/Jargon
Motto yang dijunjung oleh RSUD dr. Rasidin Padang adalah “Kesembuhan Anda
adalah Kebahagiaan Kami”
d. Budaya Kerja
Budaya Kerja yang diterapkan di RSUD dr. Rasidin Padang adalah 6S, yaitu :
1. Senyum
2. Salam
3. Sapa
4. Sopan
5. Santun
6. Sesuai Standar
5. Struktur Organisasi
27
B. DESKRIPSI KHUSUS
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Penulis adalah sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama yang
ditempatkan di Unit Promosi Kesehatan RSUD dr. Rasidin Padang. Adapun
beberapa Kegiatan Tugas Jabatan penulis adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana tahunan menyusun kerangka acuan
2. Menganalisis dan mengevaluasi data
3. Mengidentifikasi wilayah yang berkaitan dengan masalah kesehatan
4. Mengumpulkan data primer dengan cara wawancara mendalam
5. Pengembangan strategi penyuluhan kesehatan masyarakat dengan menyusun
strategi penyuluhan
6. Pengembangan Media penyuluhan dengan menyusun materi
7. Melaksanakan evaluasi media penyuluhan untuk media cetak
8. Melakukan identifikasi wilayah dan menganalisis data untuk sasaran kegiatan
9. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara kelompok
10. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara individu
28
2. Role Model
Role Model dari Rancangan aktualisasi ini adalah dr. Hj. Herlin Sridiani. Beliau
merupakan Direktur RSUD dr. Rasidin Padang. Hal yang membuat penulis menjadikan
beliau sebagai Role Model adalah beliau merupakan sosok yang berintegritas, disiplin,
tegas, bertanggungjawab dan inovatif. Dalam kepemimpinannya beliau merupakan
sosok yang sangat ramah, disiplin dan konsistensi. Terbukti setiap pagi staf RSUD dr.
Rasidin Padang selalu mengikuti apel pagi dan beliau selalu hadir tepat waktu. Saat
bertemu di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja dr. Herlin selalu
senyum dan menyapa karyawannya.
29