Anda di halaman 1dari 17

KOMUNIKASI YANG

EFEKTIF BAGI STAF


RUMAH SAKIT
OLEH

Ns.ARMA DESITA,S.Kep
PENDAHULUAN

 Penomena di Indonesia saat ini tidak sedikit kita temukan para


petugas kesehatan merasa komunikatif saat berhadapan dengan
pasien,dengan berbagai macam alasan ,salah satu yang paling
dominan tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
berbincang bincang dengan pasien,sehingga yang dilakukan
hanyalah mencari info yang secukupnya.
 Berdasarkan keputusan mentri kesehatan tanggal 01 maret
2012,dimana terjadi perubahan paradigma standar akreditasi
yang diaplikasikan pada pelayanan kesehatan yaitu berfokus
kepada pasien.
 Pasien safety menjadi standar utama dalam akreditasi RS,ada 6
standar keselamatan pasien yang diterapkan RS,salah satunya
pada standar ke II,adalah Komunikasi Efektif.
 Atas dasar inilah cara komunikasi yang baik bagi para staf di
RS,harus merupakan salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh petugas disetiap lini di RS
 Mengantisipasi tuntutan tsb untuk bisa mempraktekkan
komunikasi yang efektif dengan pasien/ klg,perlu didorong
peningkatan kwalitas sumber daya manusia di RS agar lebih
pintar berkomunikasi.
TUJUAN

 UMUM
RS menyusun komunikasi yang efektif baik dengan komunitas masyarakat
,pasien,dan keluarga,tenaga kesehatan profesional lain antar unit RS
sehingga
meminimalkan kegagalan dalam komunikasi yang mengancam keselamatan
pasien.
 KHUSUS
1. Memudahkan orang lain memahami pesan & info yg disampaikan
dan menimbulakn umpan balik dari komunikan.
2. Meminimalkan kejadian yang tidak diharapkan.
3. Sebagai acuan dalam melaksanakan proses kerja.
PENGERTIAN
 Komunikasi Efektif : Proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seorang ke orang lain mll suatu cara
tertentu sehingga orang lain mengerti apa yang
disampaikan oleh penyampai pikiran (Komaruddin
,1994:Schermerhorn,Hunt & Osborn,1994 ;Koonz &
Weihrich,1988).
 Komunikator : Orang yang menyampaikan isi pesan
kepada penerima pesan/komunikan ( Konsil Kedokteran
,hal 8 )
 Komunikan/Penerima Pesan : Orang yang menerima
pesan/berita
PROSES KOMUNIKASI

 Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan


dimengerti sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim
pesan/komunikator,pesan ditindaklanjuti dengan sebuah
perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan
untuk hal itu (Hardjana,2003)
 Elemen Komunikasi :
Komunikator,Penguasaan komunikator dalam
penyampaian materi harus baik dan luas,Isi pesan,
Media/saluran pesan (Eletronik,Lisan,Tulisan),
contoh media komunikasi di RS.penerima pesan,umpan
balik.
Lanjutan

 Pemberi Pesan/komunikator yang baik adalah saat proses


umpan balik diperlukan kemampuan dalam hal berikut
(Konsil Kedokteran Indonesi,hal 42):
1. Cara Berbicara termasuk cara bertanya,,cara
menjelaskan, klarifikasi,intonasi
2. Mendengarkan termasuk memotong pembicaraan
3. Cara mengamati agar dpt memahami yang tersirat
dibalik yang tersurat (verbal&non verbal)
4. Menjaga sikap selama berkomunikasi agar tidak
menganggu komunikasi .
Lanjutan

 Sifat Komunikasi : Komunikasi bersifat informasi(asuhan)


dan edukasi (pelayanan promosi),adapun komunikasi
berisifat informasi seperti jam layanan,pelayanan
tersedia,cara mendapatkan pelayanan,info
tarif,penyampaian keluhan,info kegiatan di RS dan
informasi yang bersifat Edukasi seperti pemberian
obat,mengenai penyakit pasien,apa yang harus dihindari
dan yang dilakukan,gizi.
 Akses untuk mendapatkan edukasi bisa diperoleh
melalui pojok PKRS .
Lanjutan

 Syarat Komunikasi Efektif


Tepat waktu,Akurat,lengkap,Jelas,Mudah dipahami,
sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan.
 Proses Komunikasi Efektif : Ada beberapa prinsip yang harus
dilalui:
1. Pemberi pesan secara lisan memberi pesan
2. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi
pesan
3. Isi pesan dibaca kembali.
4. Pemberi pesan memverifikasi isi pesan pada pemberi
pesan
Lanjutan

5. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada


perbedaan pesan dengan hasil verifikasi
6. Untuk memverifikasi dan mengklifikasi sebaiknya
komunikan mengeja huruf menggunakan alfabet standar
international
KEGIATAN KOMUNIKASI
EFEKTIF
 Komunikasi dengan masyarakat secara verbal,jadi
tanggung jawab : pokja MKE,PKRS,Humas.
 Komunikasi dengan masyarakat secara non verbal:
MKE,PKRS,Humas
 Komunikasi pasien & keluarga : Keperawatan,HPK
 Komunikasi pasien & keluarga secara non verbal :
keperawatan,HPK
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI
LAYANAN DALAM RS SECARA
VERBAL
 Komunikasi antar tenaga medis yang menangani pasien :
1. Konsul antar dr umum pada dr specialis atau sesama dr
spesialis.
2. Pelaporan hasil pemeriksaan penunjang pada DPJP,bisa
oleh dokter jaga,perawat,analis atau staf klinis lainnya.
3. Pelaporan hasil observasi pasien ke dpjp,bisa oleh dr
jaga,perawat,analis,staff klinis lainnya.
4. Overan shif jaga antar dokter,perawat,analis,radiografer
dan staff klinis lainnya.
5. Delegasi antar DPJP
6. Delegasi pasien antar (IGD,Ranap,OK,ICU, dan bagian lain)
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI LAYANAN
DALAM RS SECARA NON VERBAL

 Mendokumentasikan hasil hasil asesmen ,temuan serta


rencana penatalaksanaan pasien dalam RM pasien.
 Mengisi form order penunjang medis dan lembaran
jawaban penunjang,seperti form lab & radiologi
 Mengisi lembaran persetujuan medis
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI
LAYANAN DILUAR RS SECARA VERBAL

 Komunikasi dengan tenaga klinis diluar RS biasanya


berupa kegiatan rujuk pasien baik untuk alih rawat
maupun untuk pemeriksaan penunjang diluar,bentuk
komunikasi dengan percakapan via telepon.
 Komunikasi antar pemberi layanan diluar RS secara non
verbal : komunikasi ini menggunakan form transfer
pasien,form serah terima sampel pemeriksaan
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI
LAYANAN DILUAR RS SECARA
NON VERBAL
Komonikasi ini dengan menggunakan :
1. Form Tranver
2. Form serah terima sampel pemeriksaan
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI
LAYANAN DILUAR RS SECARA
NON VERBAL
Komunikasi ini menggunakan :
1. Form Tranver
2. Form serah terima sampel pemeriksaan
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai