Anda di halaman 1dari 3

I.

METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN

A. Rumusan Masalah Dalam Penelitian

1. Tidak semua masalah dilapangan dapat di uji secara empiris.


2. Tidak ada pengetahuan atau tidak diketahui sumber atau tempat mencarimasalah-masalah.
3. Kadang kala si peneliti dihadapkan kepada banyak sekali masalah penelitian, dansang peneliti
tidak dapat memilih masalah mana yang lebih baik untuk dipecahkan.
4. Adakalanya masalah cukup menarik, tetapi data yang diperlukan untukmemecahkan masalah
tersebut sukar diperoleh.
5. Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik yang ada di kepalanya dalam memilihmasalah

B. Sumber masalah menurut Turney dan Noble (1971, dalam


Danim 2003),sumber masalah penelitian empiris dapat berasal
dari:

1. Pengalaman pribadi.
2. Keterangan yang diperoleh secara kebetulan.
3. Kerja dan kontrak professional.
4. Pengujian dan pengembangan teori yang ada.
5. Analisis literatur profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
6. Laporan masyarakat.
7. Keluhan pasien.
8. Diskusi ilmiah dan seminar keilmuan.

C. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar


masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti,
meliputi:

a. Masalah masih baru (Masalah yang akan diteliti masih baru dalam arti belum pernah diteliti oleh
oranglain).
b. Aktual (Masalah tersebut benar-benar terjadi di masyarakat).
c. Praktis (Masalah penelitian harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian
harusbermanfaat terhadap kegiatan praktis).
d. Memadai/proporsional (Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya tidak terlalu luas
dan tidakterlalu sempit).
e. Sesuai dengan kemampuan peneliti (Seseorang yang akan meneliti harus mempunyai
kemampuan penelitian dankemampuan pada bidang yang akan ditelitinya).
f. Sesuai dengan kemampuan pemerintah (Masalah-masalah yang bertentangan dengan
kebijaksanaan pemerintah, undang-undang atau adat-istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena
akan menemukanhambatan).
g. Ada yang mendukung (Setiap penelitian membutuhkan biaya, tidak jarang penelitian yang
menarik akanmendapat sponsor dari instansi-instansi pemerintah dan swasta).
II. Referensi

1. Pratiknya, 2000, Dasar-dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan, Jakarta, Raja GrapindoPersada.
2. Arjatmo Tjokro, 1999, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, Jakarta, FKUI.
3. Sokidjo Notoatmojo, 1993, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.
4. Nazir M. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia;Bogor;2005.
5. Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran. EGC; Jakarta;2004.
6. Riyanto Y. Metodologi penelitian pendidikan. SIC; Surabaya; 2001

PENGERTIAN MASALAH PENELITIAN

A. Secara umum (Notoadmojo)


Suatu kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu
hal,atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta
harapan dan kenyataan.

B. Pada Hakikatnya masalah penelitian kebidanan adalah:


Segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk rintangan dan
hambatan atau kesulitan yang muncul pada bidang kebidanan.

C. Syarat masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian FINER


1. Feasible (Tersedia subjek, dana, waktu, alat dan keahlian).
2. Interisting (Menarik bagi peneliti).
3. Novel (memberi nilai baru)Membantah/mengkonfirmasi penemuan terdahulu. Melengkapi,
mengembangkan hasil penelitianterdahulu, menemukan sesuatu yang baru.
4. Ethical (Tidak bertentangan dengan Etika).
5. Relevan (Bagi ilmu pengetahuan, tata laksana pasien, sebagai dasar penelitian selanjutnya).
Kepekaan terhadap masalah penelitianDipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:

1. Profesi.
Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk
melakukan penelitian.
Contoh: bidan yang bekerja di klinik akan lebih menyukai dan tertarik meneliti tentang
kejadianyang sering dialami, misalnya: pemeriksaan kehamilan, persalinan, dll

2. Spesialisasi
Keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka terhadap masalah
yang berkaitan dengan keahliannya.
Contoh: bidan yang selalu menolong persalinan, pasti dapat mengetahui lebih dalam
tentangfisiologi dan patologi ibu bersalin. Sehingga dapat diidentifikasi masalahnya.

3. Akademis
Jenjang pendidikan berpengaruh terhadap terhadap kajian masalah yang diambil.Semakin
tinggi jenjang pendidikannya maka semakin dalam kajian masalahnya.
4. Pengalaman lapangan
Seseorang yang mempunyai banyak pengalaman lapangan akan menambah
kepekaannyaterhadap masalah di bidangnya.
Contoh: Bidan yang sudah bekerja selama puluhan tahun di klinik, pasti menemukan
banyak kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan.

5. Bahan bacaan atau kepustakaan


Membaca dapat meningkatkan wawasan seseorang dan menambah pengetahuan sehingga
pola berpikir kritisnya akan semakin berkembang

6.Diskusi ilmiah
Diskusi ilmiah juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang ada.
Contoh:diskusi antara mahasiswi kebidanan dengan bidan berpengalaman atau dosen
kebidanansehingga dapat diperoleh masalah

Referensi
1. Praktiknya, 2000, Dasar-dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan, Jakarta,Raja Grapindo
Persada
2. ktoArjatmo Tjokro, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, Jakarta, FKUI
3. Sokidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta
Sumber:http://bidanshop.blogspot.com/2010/09/pengertian-masalah-penelitian.html(Diakses 21
Ober 2010)6

Anda mungkin juga menyukai