Jenis asfiksia :
1. Asfiksia livida (biru)
2. Asfiksia pallivida (putih)
Klasifikasi asfiksia :
a. Asfiksia berat dengan nilai APGAR 0-3
b. Asfiksia ringan sedang dengan nilai APGAR 4-6
c. Bayi normal atau sedikit asfiksia dengan nilai APGAR
7-9
d. bayi normal dengan APGAR 10
1
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
ASFIKSIA
4. Kriteria Diagnosis b. Menurut APGAR Score : yang dihitung sampai
dengan menit ke 10
- Asfiksia ringan : 7
- Asfiksia sedang : 4-6
- Asfiksia berat : 1-3
c. Menurut hasil AGD : Ph < 7,25, paO2 < 50 mmHg
d. Menurut WHO : Skor apgar plus gambaran HIE dan
defisit neurologis
2
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
ASFIKSIA
8. Tata Laksana Resusitasi neonatus : mulai dari tahapan sebagai berikut :
Langkah awal:
- Ventilasi tekanan positip
- Kompresi dada
- Pemberian obat obatan dan cairan pengganti volume
- Pemasangan pipa endotrakheal setiap ada indikasi (dapat
pada setiap tahapan)
a. Bayi yang memberi respons baik (asfiksia ringan)
dirawat di RuangPerawatan Pasca Resusitasi, setelah
stabil dirawat di rawat gabung.
b. Diberikan injeksi vitamin K 1, vaksinasi Hepatitis B,
tetes mataantibiotik (kloramfenikol, tetrasiklin atau
eritromisin) dan ASI adlibitum
- Bayi dengan asfiksia sedang di rawat di bangsal
Perawatan BayiRisiko Tinggi, bila ada napas spontan
dapat diberi CPAP (BubbleCPAP), diberi infus ivfd,
dengan larutan dekstrose 5% atau 10 %dan asuhan
bayi baru lahir. Nutrisi dengan ASI atau
nutrisiparenteral total.
7. Edukasi
8. Prognosis Dubia ad bonam
9. Tingkat Evidens IV
10. Tingkat Rekomendasi C
11. Penelaah Kritis SMF Anak
12. Indikator (Outcome) Kondisi pasien membaik
3
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
ASFIKSIA
15. Kepustakaan
Stewart JE. Martin CR, Joselaw MR. Follow-up Care of
Very Low Birth Weight Infant. Dalam : Cloherty JP,
Eichenwald EC, Stark AR. Manual of Neonatal Care,
edisi keenam. Philadelphia : Lippincott Williams and
Wilkins; 2008.h.159-63.
Rao R. Nutritional management, Dalam : Glomella TL,
Cunningham MD, Eyal FG, Tuttle D, penyunting.
Neonatology, management, procedures, on-call
problems, disease, and drugs. Edisi keenam. New York
: McGraw-Hill; 2004.h.77-108
Rohsiswatmo R. Parenteral and eternal nutrition of
pretem infant. Dipresentasikanpada Pelatihan Berat
Lahir Rendah; 2009
Angert R, Adam HM. Care of the very low-birthweight
infant. Pediatr. Rev. 2009;30;32-5
UNICEF and WHO. Low birthweight. Country,Regional and
Global Estimates. 2000
4
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
SEPSIS NEONATORUM
1. Pengertian (Definisi) Suatu sindroma respon inflamasi janin/FIRS disertai gejala
klinis infeksi yang diakibatkan adanya kuman di dalam
darah pada neonatus.
5
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
SEPSIS NEONATORUM
3. Pemeriksaan Fisik Tanda klinis sepsis neonatorum tidak spesifik dan
berhubungan dengan karakteristik kuman penyebab dan
respon tubuh terhadap masuknya kuman, seperti :
1. Irregularitas temperatur : hipertermi, hipotermi,
2. Perubahan perilaku : letargi, iritabel
3. Perubahan tonus
4. Kelainan pada kulit : perfusi perifer buruk, sianosis,
motting,pucat, ptekie, rash, ikterik, sklerema
5. Intoleransi minum
4. Kriteria Diagnosis 1. Adanya faktor resiko infeksi ( minimal 1 resiko infeksi
mayor atau resiko infeksi minor)
2. Klinis dan pemeriksaan fisik
a. RR >60x/i, dengan atau tanpa retraksi
b. Insibalitas suhu
c. Capillary refill time >3 detik
5. Diagnosis Kerja Sepsis awitan dini
6. Diagnosis Banding Kelainan bawaan jantung, paru dan organ lain
7. Pemeriksaan Darah rutin
Penunjang 1. Apusan darah tepi
2. CRP
3. Kultur darah
4. Pungsi lumbal dan kultur cairan serebrospinal
6
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
SEPSIS NEONATORUM
8. Tata Laksana Diberikan kombinasi golongan antibiotik golongan
ampisilin n50 mg/kgbb dosis i.v (tiap 12 jam neonatus
umur ≤7 hari, dan tiap 8 jam untuk neonatus umur > 7 hari,
dan tiap 8 jam untuk neonatus umur> 7 hari), dan
gentamisin 4-5 mg/kgbb/dosis i.v tiap 24 jam. Dosis
ampisilin untuk meningitis adalah 100mg/kgBB/dosis i.v
(tiap 12 jam untuk neonatus umur ≤7 hari, dan tiap 8 jam
untuk neonatus umur >7 hari.
Dilakukan septic work up sebelum antibiotika diberikan:
- darah lengkap
- urin lengkap
- feses lengkap
- kultur darah
- kultur cairan cerebrospinal
- urin
- feses
- pungsi lumbal dengan analisa
- cairan serebrospinal (jumalh sel, kimia, pengecetan
gran)
- foto polos dada
- pemeriksaan CRP kuantitatif
9. Edukasi
10. Prognosis Dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV
7
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
SEPSIS NEONATORUM
13. Penelaah Kritis SMF Anak
14. Indikator (Outcome) Kondisi pasien membaik
15. Kepustakaan
Stewart JE. Martin CR, Joselaw MR. Follow-up
Care of Very Low Birth Weight Infant. Dalam :
Cloherty JP, Eichenwald EC, Stark AR. Manual of
Neonatal Care, edisi keenam. Philadelphia :
Lippincott Williams and Wilkins; 2008.h.159-63.
Rao R. Nutritional management, Dalam : Glomella
TL, Cunningham MD, Eyal FG, Tuttle D,
penyunting. Neonatology, management, procedures,
on-call problems, disease, and drugs. Edisi keenam.
New York : McGraw-Hill; 2004.h.77-108
Rohsiswatmo R. Parenteral and eternal nutrition of
pretem infant. Dipresentasikanpada Pelatihan Berat
Lahir Rendah; 2009
Angert R, Adam HM. Care of the very low-
birthweight infant. Pediatr. Rev. 2009;30;32-5
UNICEF and WHO. Low birthweight. Country,Regional
and Global Estimates. 2000.
8
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
HIPERBILIRUBINENEMIA
1. Pengertian (Definisi) Meningkatnya kadar bilirubin serum melebihi normal
pada neonatus
2. Anamnesis Ikterus fisiologi :
- Meningkatnya bilirubin serum tak terkonyugasi/indirek
terjadi selama minggu pertama kehidupan dan akan
terpecahkan dengan sendirinya
- Pada bayi sehat dan cukup bulan, akan terlihat pada hari
kedua dan ketiga dan biasanya akan menghilang pada hari
ke 6-8vtapi mungkin akan menetap sampai hari ke-14
dengan maksimal total kadar bilirubin serum > 12mg/dl
- Pada bayi kurang bulan, ikterus akan terlihat pada hari ke
3-4 dan akan hilang pada hari ke 10-20 dengan kadar
bilirubin serum maksimal <15 mg/dl.
- Ikterus non fisiologis :
- Harus dicurigai bila ikterus fisiologi tidak terpenuhi
Kriteria :
- Ikterus mulai sebelum usia 36 jam
- Peningkatan kadar bilirubin serum > 0,5 mg/dl
perjam
- Total bilirubin serum > 15 mg/dl pada bayi cukup
bulan dan diberikan susu formula
- Total bilirubin serum > 17 mg/dl pada bayi cukup
bulan diberikan ASI
- Ikterus klinis pada > 8 hari pada bayi cukup bulan dan >
14 hari pada bayi tidak cukup bulan
9
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
HIPERBILIRUBINENEMIA
3. Pemeriksaan Fisik - Kelahiran kurang bulan
- Kecil untuk masa kehamilan
- Mikrosefal (infeksi kongenital )
- Ektravasi darah misalnya sefal hematoma atau
infeksi
- Pucat, ptekie
- Hepatosplenogaly, anemia hemolitik dan infeksi
- Tanda hipotiroidisme
- Tanda sepsis neonatorum
- Warna kulit bayi kuning : amati ikterus pada siang
hari dengan sinar lampu yang cukup. Tekan kulit
dengan ringan memakai jari tangan untuk
memastikan warna kulit dan jaringan subkutan.
- Pada hari pertama tekan pada ujung hidung atau dahi
- Pada hari kedua tekan pada lengan atau tungkai
- Pada hari ketiga atau seterusnya tekan pada tangan dan
kaki.
4. Kriteria Diagnosis Ikterus non fisiologis :
Harus dicurigai bila ikterus fisiologi tidak terpenuhi
Kriteria :
- Ikterus mulai sebelum usia 36 jam
- Peningkatan kadar bilirubin serum > 0,5 mg/dl
perjam
- Total bilirubin serum > 15 mg/dl pada bayi cukup
bulan dan diberikan susu formula
- Total bilirubin serum > 17 mg/dl pada bayi cukup
bulan diberikan ASI
- Ikterus klinis pada > 8 hari pada bayi cukup bulan
10
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
HIPERBILIRUBINENEMIA
dan > 14 hari pada bayi tidak cukup bulan
5. Diagnosis Kerja - Hiperbilirubinemia
6. Diagnosis Banding -
7. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
11
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
HIPERBILIRUBINENEMIA
15. Kepustakaan
Stewart JE. Martin CR, Joselaw MR. Follow-up
Care of Very Low Birth Weight Infant. Dalam :
Cloherty JP, Eichenwald EC, Stark AR. Manual of
Neonatal Care, edisi keenam. Philadelphia :
Lippincott Williams and Wilkins; 2008.h.159-63.
Rao R. Nutritional management, Dalam : Glomella
TL, Cunningham MD, Eyal FG, Tuttle D,
penyunting. Neonatology, management, procedures,
on-call problems, disease, and drugs. Edisi keenam.
New York : McGraw-Hill; 2004.h.77-108
Rohsiswatmo R. Parenteral and eternal nutrition of
pretem infant. Dipresentasikanpada Pelatihan Berat
Lahir Rendah; 2009
Angert R, Adam HM. Care of the very low-
birthweight infant. Pediatr. Rev. 2009;30;32-5
UNICEF and WHO. Low birthweight. Country,Regional
and Global Estimates. 2000.
12
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
13
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
14
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
15
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
HIPOGLIKEMIA
1. Pengertian (Definisi) Merupakan keadaan dimana kondisi bayi dengan kadar
glukosa darah kurang dari 45mg/dl, yang dapat memberi
gejala atau tidak memberi gejala
2. Anamnesis - Apakah didapatkan gejala takikardi, berkeringat,
lemas, lapar, mual, muntah ?
- Apakah didapatkan gejala pusing, gangguan
penglihatan?
- Apakah didapatkan penurunan kesadaran, gangguan
psikologis, perubahan tingkah laku?
3. Pemeriksaan Fisik Bayi baru lahir dengan berat lahir 4000gr atau lebih
Beberapa saat sesudah lahir bayi dapat memberi gejala
(lemas, kejang, dan sesak nafas)
4. Kriteria Diagnosis kadar glukosa plasma < 40 mg/dl
5. Diagnosis Kerja Diagnosis ditegakkan dari gejala klinis dan pemeriksaan
tambahan lain
6. Diagnosis banding Insuficiensy adrenal, kelainan jantung, gagal ginjal,
penyakit susunan syraf pusat, sepsis, asfiksia,
abnormalitas metabolic
7. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium :
- Glukosa darah
- Urine rutin
8. Tatalaksana 1. Bila kejang hentikan kejang dengan fenobarbital 10-
20mg/kg iv
2. Bila apnoe lakukan resusitasi, bila sesak nafas berikan
oksigen
3. Bila glukosa darah kurang dari 25mg/dl atau terdapat
tanda hipoglikemia :
Pasang jalur intravena bila belum terpasang, jika
16
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
HIPOGLIKEMIA
8. Tata Laksana jalur intravena tidak dapat dipasang dengan cepat
berikan larutan glukosa melalui pipa lambung
dengan dosis yang sama
Beri glukosa 10% 2mg/kg secra iv bolus pelan-
pelan selama 5 menit
Infus glukosa 10% sesuai kebutuhan rumatan
4. Periksa kadar glukosa darah 1 jam setelah bolus
glukosa dan kemudian tiap 3 jam :
Jika kadar glukosa darah masih ˂25mg/dl
(1,1mmol/L), ulangi pemberian bolus glukosa
seperti tersebut diatas dan lanjutkan pemberian
infus
Jika kadar glukosa darah 25-45mg/dl (1,1-
2,6mmol/L), lanjutkan infus dan ulangi
pemeriksaan kadar glukosa setiap 3jam sampai
kadar glukosa 45mg/dl atau lebih
9. Edukasi 1. Potensi kematian oleh karena hipoglikemia
2. Informed consent dari keluarga
10. Prognosis Bila tidak ada penyulit
11. Tingkat Evident IV
12. Tingkat Rekombinasi C
13. Penelaah Kitis SMF Anak
14. Indikator Mutu(Outcome) 80% Pasien Hipoglikemia tanpa komplikasi akan sembuh
dalam waktu 3 hari
17
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
HIPOGLIKEMIA
15. Kepustakaan 1. Zimmerman D, habiby RL, Brickman WJ. Diabetes
Mellitus and Hypoglycemia. In: Green T, Franklin W,
Tanz RR. Paediatrics. 2005.Mc Graw
Hill.Singapore.hal.263-78.
2. Oberfield SE, Hale DE. Endocrinology. Dalam: Polin
RA, Ditmar MF. Pediatric secrets. Edisi 4. Elsevier
Mosby. Phiadelphia.hal 191-21.
3. Clarke W, Jones T, Rewers A, Dunger D,
Klingensmith GJ. Assessment and Management of
Hypoglycemia In Children and Adolescent With
Diabetes. Pediatric Diabetes 2009:10 (Suppl,12)134-
45.
18
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
19
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
20
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
21
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
22
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
23
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
24
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
25
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
26
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
27
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
28
PANDUAN PRAKTIK KLINIK ( PPK )
RSIA PURI BETIK HATI
LAMPIRAN
Table 1.cara menghangatkan bayi
Cara Penggunaan
29
kontak kulit Untuk semua bayi
Untuk menghangatkan bayi dalam waktu singkat, atau menghangatkan
bayi hiportermi (32-36°C) apabila cara lain tidak mungkin dilakukan
KMC Untuk menstabilkan bayi dengan berat badan <2500 g, terutama
direkomendasikan untuk perawat berkelanjutan bayi dengan berat badan
<1800 g dan usia gestasi <34 minggu
Pemancar Panas Untuk bayi sakit atau bayi dengan berat bdan <1500g atau lebih
Untuk pmeriksaan awal bayi, selama dilakukan tindakan, atau
mengahngatkan kembali bayi hipotermi
Inkubator Penghangat berkelanjutan bayi dengan dengan berat<1500g yang tidak
dapat dilakukan KMC
Untuk bayi sakit berat (sepsis,gangguan napas berat)
Ruangan hangat Untuk merawat bayi dengan berat badan <2500g yang tidak memerlukan
tindakan diagnostic atau prosedur pengobatan
Tidak untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan napas berat)
30