Anda di halaman 1dari 17

BUSINESS PLAN

KLINIK PRATAMA GAMPING

Bidang Usaha
JASA PELAYANAN KESEHATAN

disusun oleh:
MIA MUKTI RAHAYU
20101030032

MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
DAFTAR HALAMAN
HALAMAN JUDUL …………………………..................... 1
DAFTAR HALAMAN ……………………………………………….. 2
A. RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………... 3
B. PROFIL KLINIK PRATAMA GAMPING ……………………….. 3
B.1. DATA PERUSAHAAN ……………………………….. 3
B.2. STRUKTUR ORGANISASI ………………………. 4
C. ANALISA PASAR
C.1. PRODUK JASA YANG DIHASILKAN ………………. 4
C.2. KEUNGGULAN PRODUK JASA YANG DIMILIKI ………. 5
C.3. GAMBARAN PASAR ………………………………………. 5
C.4. TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU ……… 6
C5. PROYEKSI PENDAPATAN ………………………………. 7
C.6. ANALISIS PESAING ………………………………………. 11
C.7. PROYEKSI PENDAPATAN KLINIK PRATAMA GAMPING 12
D. STRATEGI PEMASARAN ………………………………………….. 12
E. WILAYAH PEMASARAN ………………………………………….. 13
F. STRATEGI MANAJEMEN ………………………………………….. 13
F.1. STRATEGI DAN TAHAP-TAHAP RENCANA PENINGKATAN
KUNJUNGAN ………………………………………………….. 13
F.2. MANAJEMEN SDM ………………………………………….. 14
F.3. STRATEGI KEUANGAN ………………………………….. 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………….. 19
A. RINGKASAN EKSEKUTIF

Visi dan Misi


Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
Peluang
Mempunyai Dokter Spesialis Kandungan dan Penyakit Dalam
Strategi Pasar
Menargetkan Peluang sebagai Klinik Pratama sebelum Pra Hospital
Strategi Bisnis
Kerjasama dengan perusahaan dan institusi pendidikan maupun BPJS

B. PROFIL KLINIK PRATAMA GAMPING


B.1. DATA PERUSAHAAN

Klinik Pratama Gamping terletak di Jalan Wates km 5 yang merupakan


jalan utama penghubung daerah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Purworejo,
dimiliki perorangan dengan luas tanah 300 m2 dan bangunan 150 m2. Konsumen
dari layanan kami adalah orang-orang individu, keluarga, karyawan perusahaan,
peserta asuransi kesehatan yang membutuhkan perawatan kesehatan dan
pelayanan social pertama (pra hospital).

Saat ini didaerah gamping belum ada klinik pratama yang bekerja sama
dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), karena berdasarkan pada gagasan di
tahun 2014 berlaku Sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang akan menerapkan
aturan rujukan berjenjang yang dimulai dari klinik pratama yang dikelola oleh
dokter keluarga sebelum ke Rumah Sakit maka kami membentuk pelayanan
kesehatan pertama.
B.2. STRUKTUR ORGANISASI

Pemilik

Kepala Klinik

Pelayanan Medis Penunjang Medis Administrasi

Klinik Pratama Gamping merncanakan membuka fasilitas pelayanan kesehatan :


1. Pelayanan klinik Umum/IGD 24 JAM
2. Pelayanan klinik spesialis kandungan
3. Pelayanan klinik spesialis penyakit dalam
4. Pelayanan homecare

Tenaga yang dibutuhkan :


1. 1 orang dokter spesialis kandungan
2. 1 orang dokter spesialis penyakit dalam
3. 4 orang dokter umum
4. 5 orang perawat
5. 2 orang asisten apoteker
6. 3 orang administrasi
7. 1 orang pekerja umum/office boy

C. ANALISIS PASAR

C..1 PRODUK JASA YANG DIHASILKAN

Klinik Pratama Gamping menawarkan pelayanan dokter keluarga, pelayanan


kesehatan umum, kesehatan ibu dan anak dan layanan berbasis masyarakat sosial
untuk perawatan kesehatan berkualitas dan pelayanan sosial di wilayah Gamping
dan sekitarnya. Kami percaya bahwa dengan mempekerjakan staf yang kompeten
dan terdidik dan menyediakan mereka dengan manajemen terorganisir dan
responsif, kita bisa menjadi fasilitas kesehatan pertama (Klinik Pratama dan
Dokter Keluarga) pilihan di Gamping, Sleman.

C.2. KEUNGGULAN PRODUK JASA YANG DIMILIKI


Keunggulan pelayanan yang ditawarkan adalah pelayanan kesehatan dengan
sistem mitra sehat gamping, yaitu lembaga pelayanan kesehatan secara bersubsidi
bagi kaum miskin yang jumlahnya sangat banyak. Sistem kepesertaan di
berlakukan di klinik pratama gamping bagi pasien miskin yang kemudian disebut
mitra sehat gamping yang dilayani untuk menjaga amanah dari donasi masyarakat,
Penentuan kepesertaan dilakukan melalui survey dan wawancara oleh tim klinik
pratama gamping dengan syarat yang telah di tentukan selain itu terdapat juga
sistem homecare sehingga pasien mendapatkan kemudahan tanpa harus datang ke
klinik, dalam hal ini konsumen cukup dengan menelepon dan memberitahukan
alamat rumah kita akan segera datang dan melayani, disamping juga dengan
memberikan harga yang kompetitif dan berkualitas.
Selain menawarkan pelayanan kesehatan umum dan persalinan kita juga membuka
pelayanan kesehatan penyakit.

C.3 GAMBARAN PASAR

C.3.1. WILAYAH ADMINISTRASI

Gamping adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah


Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Gamping merupakan sebagai
kawasan penyangga pengembangan kota Yogyakarta ke arah barat. Pusat
kecamatan Gamping berada di dusun Patukan, Kelurahan Ambarketawang.
Pemerintah Kecamatan Gamping merupakan kecamatan bertipe B (Pola
Maksimal)
C.3.2. GEOGRAFIS

Kecamatan Gamping terbagi dalam 5 kelurahan, 59 dusun, 187


Rukun Warga (RW), dan 529 Rukun Tetangga (RT), dengan luas wilayah
kurang lebih 2683 Ha.Secara topografi, wilayah kecamatan gamping relatif
datar kecuali di sebagian wilayah selatan desa Balecatur dan
Ambarketawang yang berupa pegunungan. Sebanyak 1.348 Ha tanah
terletak dibawah 100 mdpl, 1.577 ha lainnya terletak di ketinggian 100-499
mdpl.
C.3.3. PENDUDUK

Kecamatan Gamping memiliki penduduk tidak kurang dari


69.998 jiwa, yang terdiri dari 34.878 laki-laki, dan 35.120 perempuan,
dengan 13.891 Kepala Keluarga.

C.4. TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU


GAMBARAN KARAKTERISTIK KONSUMEN

Pangsa pasar disini maksudnya adalah besar bagian pasar yang dapat diraih oleh klinik
pratama gamping. Dalam penentuan tinggi rendahnya pangsa pasar dapat dilihat
seberapa jumlah masyarakat yang berasal dari gamping. Karakteristik pasien adalah
pengguna jamkesmas dan jamkesda. Hampir 80 % masyarakat kabupaten Seleman
mendapatkan jaminan pemeliharaan dari Pemerintah pusat (Jamkesmas) dan
Pemerintah daerah (Jamkesda). Kurang lebihnya ada 21.050 penduduk dengan
menggunakan jaminan kesehatan

C.5. PROYEKSI PENDAPATAN

Asumsi untuk angka kesakitan umum adalah 15 % dari jumlah penduduk yang
mempunyai jaminan kesehatan kurang lebih 3157 pasien
Berikut berbagai asumsi yang mendasari analisis keuangan terhadap investasi:
1. Estimasi bersifat konservatif (pendapatan cenderung pesimistik, biaya cenderung
optimistik).
2. Pendapatan Rawat Jalan:
a. Jumlah hari pelayanan = 300 hari dalam setahun.
b. Pada tahun pertama:
Layanan Jumlah Jumlah pasien SDM
pasien per per tahun
hari
Klinik Penyakit 3 900 1 dokter
Dalam spesialis
Klinik Kandungan 3 900 1 dokter
spesialis
Klinik 12 3600 4 dokter umum
umum/IGD 24 4 perawat
jam (360 hari)

i. Klinik Penyakit Dalam = 3 pasien per hari dengan 1 dokter spesialis.


ii. Klinik Kandungan = 3 pasien per hari dengan 1 dokter spesialis.
iii. Klinik umum/IGD = 12 pasien per hari dengan 4 dokter jaga dan 4
perawat
c. Kenaikan jumlah kunjungan per tahun rata-rata 20%.
d. Probabilitas pasien yang memperoleh tindakan 30 % dari rawat jalan
e. Tarif tindakan berkisar antara Rp 30.000 – Rp 100.000
f. Pendapatan penjualan barang farmasi (obat-obatan) berkisar antara Rp
20.000,- sampai dengan Rp 100.000,- per pasien per kunjungan rawat jalan.
g. Kenaikan tarif barang farmasi secara berkala sebesar 10%.

8000

7000

6000

5000
Klinik IGD/umum
4000
Klinik Penyakit Dalam
Klinik Penyakit Anak
3000

2000

1000

0
Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V
3. Pendapatan Non Operasional diperhitungkan dengan berdasarkan asumsi-asumsi
berikut ini:
a. Pendapatan Jasa Home Care pada tahun pertama adalah sebesar Rp 250.000
per bulan.
b. Pendapatan Jasa Administrasi Rawat Jalan adalah Rp 3.000,- dikalikan dengan
jumlah kunjungan dalam setahun.

35000000

30000000

25000000

20000000
Homecare
15000000 Administrasi

10000000

5000000

0
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

4. Perhitungan Harga Pokok dari Pendapatan Operasional dan Pendapatan Non


Operasional adalah sebagai berikut:
a. Harga Pokok dari Pendapatan Rawat Jalan adalah sebesar 45% dari nilai
pendapatannya.
b. Harga Pokok dari Pendapatan Jasa Home Care adalah sebesar 50% dari nilai
pendapatannya.
c. Harga Pokok dari Pendapatan Jasa Administrasi Rawat Jalan adalah sebesar
50% dari nilai pendapatannya.
5. Perhitungan Biaya Pemasaran dan Administrasi & Umum didasarkan pada asumsi-
asumsi berikut:
a. Gaji dan THR (1 x kali gaji) sesuai dengan Skema Remunerasi dan Daftar
Kebutuhan SDM dimana tahun pertama jumlah SDM adalah sebesar 50% dari
Daftar Kebutuhan SDM; dan berangsur-angsur meningkat sebesar 10% setiap
tahunnya.
b. Jasa Medik belum diperhitungkan (sedang dicari pola yang paling memotivasi
kerja karyawan, dimungkinkan untuk diharmonisasi dengan pola bonus;
namun jasa medik untuk dokter telah diperhitungkan dalam harga pokok
pelayanan).
c. Tunjangan (Makan dan Kesehatan) diperhitungan dengan asumsi berikut:
i. Tunjangan Makan sebesar Rp 10.000 per orang per hari kerja (12 bulan
x 30 hari untuk 17 orang). Pada tahun pertama jumlah SDM adalah
sebesar 50% dari Daftar Kebutuhan SDM dan berangsur-angsur
meningkat 10% setiap tahunnya.
ii. Tunjangan Kesehatan dianggarkan sebesar Rp 35.000 per bulan per
orang untuk 15 orang. Pada tahun pertama jumlah SDM adalah sebesar
50% dari Daftar Kebutuhan SDM dan berangsur-angsur meningkat
10% setiap tahunnya.
d. Biaya Pengolahan Limbah diperkirakan sebesar Rp 10000,- per bulan
e. Biaya ATK, Cetakan dan Foto Copy diperkirakan sebesar Rp1.500.000,- per
bulan.
f. Seragam dan Sepatu Kerja dianggarkan sebesar Rp 300.000,- per orang untuk
17 orang karyawan (tidak termasuk jas dokter) pada tahun ketiga
g. Biaya Energi dan Air diperkirakan sebesar Rp 300.000,- per bulan.
h. Biaya Jasa dan Sewa diperkirakan sebesar Rp10.000.000,- per tahun.
i. Biaya telepon diperkirakan sebesar Rp 200.000,- per bulan.
j. Biaya Perijinan diperkirakan sebesar Rp 2.000.000,- per tahun tiap 5 tahun
sekali.
k. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Gedung diperkirakan sebesar Rp 200.000
per bulan.
l. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Inventaris Medik pada tahun pertama dan
tahun kedua masih dalam garansi supplier. Biaya tahun ketiga diperkirakan
sebesar Rp 200.000 per bulan.
m. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Inventaris Non Medik diperkirakan sebesar
Rp 200.000 per bulan.
n. Biaya Penyusutan Gedung diperkirakan 5% dari nilai perolehan (taksiran umur
eknomis = 20 tahun).
o. Biaya Penyusutan Inventaris Medik diperkirakan 12,5% dari nilai perolehan
(taksiran umur eknomis = 8 tahun).
p. Biaya Penyusutan Non Medik diperkirakan 20% dari nilai perolehan (taksiran
umur eknomis = 5 tahun).
q. Biaya Iklan, Promosi dan Sponsorship diperkirakan sebesar Rp 2.500.000,-
pada tahun pertama.
r. Biaya Kepala Klinik diperkirakan sebesar Rp1.500.000,- per bulan.
s. Pajak Bumi dan Bangunan diperkirakan sebesar Rp 200.000,- pada tahun
pertama.
6. Semua komponen biaya pada butir nomor 7 di atas akan meningkat sebesar 10% dari
tahun sebelumnya.
7. Total nilai investasi awal diperkirakan sebesar Rp 265.444.000,- dengan rincian
sebagaimana terlampir.

C.6. ANALISIS PESAING

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN


PUSKESMAS GAMPING 1. Rawat inap dan 1. Belum ada dokter
persalinan spesialis
2. Image pelayanan yang
buruk
C.7. PROYEKSI PENDAPATAN KLINIK PRATAMA GAMPING

Laba
800000000
700000000
600000000
500000000
400000000 Laba

300000000
200000000
100000000
0
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
-100000000
-200000000

D. STRATEGI PEMASARAN

PENGEMBANGAN JASA LAYANAN


Pengembangan unggulan pelayanan klinik penyakit dalam dan klinik kandungan yang
belum ada di sekitar klinik
PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN
 Jangka pendek : Regional kecamatan gamping

 Jangka Menengah : Kecamatan sekitarnya

 Jangka Panjang : Kabupaten Sleman

KEGIATAN PROMOSI
Melakukan kegiatan promosi dengan screening kesehatan dan pengobatan gratis dan
berusaha untuk pemeriksaan lanjutan di klinik pratama gamping

STRATEGI PENETAPAN HARGA


Strategi penentuan harga dengan menggunakan strategi cost based pricing (CBP).
CBP adalah penentuan harga pokok penjualan dari jasa yang dihasilkan.

E. WILAYAH PEMASARAN

WILAYAH PEMASARAN DAN SEGMEN PASAR

1. Wilayah Pemasaran Lokal........................75 %


Regional...................15 %
Kabupatem...............10 %

2. Jalur Pemasaran : 1. Institusi Penidikan


2. Perusahaan
3. Masyarakat Umum

F. STRATEGI MANAJEMEN

F.1. STRATEGI DAN TAHAP-TAHAP RENCANA PENINGKATAN KUNJUNGAN

Untuk mendukung peningkatan kunjungant, strategi yang akan dilakukan adalah


sebagai berikut :
 Kebijakan Pemasaran
 Pelayanan homecare
 Pelayanan kesehatan lansia
 Pelayanan kesehatan anak
 Pelayanan kesehatan umum
 Pelayanan kesehatan penyakit dalam

 Kebijakan peningkatan kunjungan dengan senantiasa memanfaatkan momen-


momen kegiatan pengobatan massal

 Kebijakan promosi yang efektif dan efisien

F.2. MANAJEMEN SDM

SDM

Dokter
Perawat
Asisten Apoteker
Staf

Strategi

 Pelatihan internal karyawan Pendidikan untuk membantu pemasaran meningkatkan


angka kunjungan
ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

JABATAN Tingkat Pendidikan Pengalaman (tahun)


Kepala Klinik Profesi Dokter 1
Kepala Pelayanan Sarjana/D3 1
Administrasi SMA/SMK 1
Kepala Penunjang Sarjana/D3 1

F.3. STRATEGI KEUANGAN


Strategi yang akan diterapkan dalam pengembangan SDM :

 Kebijakan investasi

 Kebijakan pengendalian cash flow

 Efisiensi
RENCANA KEBUTUHAN INVESTASI

KLINIK PRATAMA SRANDAKAN


DAFTAR KEBUTUHAN PERALATAN MEDIK & NON MEDIK

N Estimasi Harga (+PPn


o Kategori Ruangan Nama Alat Qty Hrg 10%)
1 KLINIK RAWAT JALAN
Poliklinik kandungan Meja Periksa 1 1.000.000,00 1.000.000,00
Kursi Periksa dan Kursi Pasien 3 275.000,00 825.000,00
Stetoskop 1 300.000,00 300.000,00
Partus Set 1 300.000,00 300.000,00
Senter 1 100.000,00 100.000,00
Bed Pasien 1 1.500.000,00 1.500.000,00
Tensi meter 1 750.000,00 750.000,00
Kateter 1 25.000,00 25.000,00
Tiang Infus 1 200.000,00 200.000,00
Tempat Sampah 2 100.000,00 200.000,00
Tromol 1 150.000,00 150.000,00
Korentang 1 50.000,00 50.000,00
Kipas Angin 1 300.000,00 300.000,00
Termometer 1 35.000,00 35.000,00

Poliklinik Penyakit Dalam Meja Periksa 1 1.000.000,00 1.000.000,00


Kursi Periksa dan Kursi Pasien 3 275.000,00 825.000,00
Stetoskop 2 300.000,00 600.000,00
Timbangan dewasa 1 300.000,00 300.000,00
Senter 1 100.000,00 100.000,00
Tempat sampah 2 100.000,00 200.000,00
Bed Pasien 1 1.500.000,00 1.500.000,00
Minor set 1 750.000,00 750.000,00
Tongue Spatula (plastic) 1 25.000,00 25.000,00
Tiang infus 1 150.000,00 150.000,00
Tromol 1 150.000,00 150.000,00
Korentang 1 50.000,00 50.000,00
Kipas angin 1 300.000,00 300.000,00
Termometer 1 35.000,00 35.000,00
Tensimeter 1 900.000,00 900.000,00
2 INSTALASI FARMASI
Mortar and Pastle (OD=10 cm) 3 100.000,00 300.000,00
Refrigerator 1 1.250.000,00 1.250.000,00
Tempat sampah 2 100.000,00 200.000,00
Lemari Obat 2 2.000.000,00 4.000.000,00
Meja 1 1.500.000,00 1.500.000,00
Kursi 2
INST.GAWAT DARURAT
3 (IGD)
Kursi Roda 1 850.000,00 850.000,00
Kursi Pasien dan Periksa 4 275.000,00 1.100.000,00
Patient Examination Bed 2 1.500.000,00 3.000.000,00
Examination Lamp 1 500.000,00 500.000,00
Stetoskop 2 300.000,00 600.000,00
Timbangan dewasa dan
pengukur tinggi badan 1 500.000,00 500.000,00
Senter 1 100.000,00 100.000,00
Minor set 2 750.000,00 1.500.000,00
Tongue Spatula (plastic) 1 25.000,00 25.000,00
Tromol 1 150.000,00 150.000,00
Korentang 1 50.000,00 50.000,00
Kipas angin 1 350.000,00 350.000,00
Portable Steam Sterilizer 16 ltr 1 1.500.000,00 1.500.000,00
Baju tindakan 2 200.000,00 400.000,00
Bed Tidur Petugas Jaga 2 1.500.000,00 3.000.000,00
Medicine Cabinet 1 750.000,00 750.000,00
Instrumen Trolley 1 1.350.000,00 1.350.000,00
Tabung oksigen 1 750.000,00 750.000,00
x-ray viewer lamp 1 1.500.000,00 1.500.000,00
Termometer 1 35.000,00 35.000,00
Tensimeter 1 900.000,00 900.000,00
Tempat sampah 2 100.000,00 200.000,00
Tiang infus 2 150000 300.000,00
39.280.000,0
TOTAL BIAYA 0
Peralatan Non Medis dan Penunjang Medis 1.964.000,00
41.244.000,0
TOTAL BIAYA PERALATAN MEDIS DAN NON MEDIS 0

Anda mungkin juga menyukai