KESELAMATAN PASIEN
RS ROYAL PROGRESS
Pengukuran Mutu dan Keselamatan
Pasien RS
Pengukuran Mutu Pengukuran Utama : Pengumpulan Data
dan Keselamatan Metode USG • Unit Kerja / Panitia
Pasien RSRP • 10 klinis, 9 Manajemen, 6
• Jumlah 125 pengukuran SKP, 5 ILM
Tindak lanjut
Pengukuran RS Royal Progress
• Berjumlah 125 pengukuran
– Indikator mutu
– Kejadian
• Indikator rate based (%) tidak boleh 0
• Kejadian harus 0
• Seluruh pengukuran di Unit Kerja dan Panitia
Contoh : Instalasi Farmasi
1. Angka keterlambatan penyerahan obat racikan rajal > 30’
2. Angka keterlambatan penyerahan obat jadi rajal > 10’
3. Angka keterlambatan penyerahan obat rutin rawat inap
4. Angka polifarmasi (> 5 obat dalam 1 resep)
5. Angka penggunaan antibiotika ganda pada rawat inap
6. Angka penggunaan antibiotika ganda pada rawat jalan
7.Angka ketidakpatuhan dokter memberikan obat sesuai
formularium
8.Angka keterlambatan Laporan Narkotika ke Dinas
Kesehatan
9.Insiden
Contoh : Instalasi Rekam Medik
1. Laporan rekam medik yang berupa : Utilisasi kamar bersalin, kamar
operasi dan Utilisasi penunjang medis dan rehabilitasi
2. Pola 10 penyakit utama
3. Pola latar belakang pendidikan dan bahasa yang digunakan pasien
4. Pola pasien dengan gangguan visus, pendengaran dan bicara yang
membutuhkan bantuan khusus
5. Ketepatan waktu laporan RS (RL)
6. Angka ketidaklengkapan Persetujuan Tindakan Kedokteran*
7. Angka ketidaklengkapan Laporan Operasi
8. Angka ketidaklengkapan laporan anestesi
9. Angka ketidaklengkapan surgical safety checklist
10. Angka kelengkapan asesmen anestesi
11. Angka keterlambatan pengembalian RM Ranap
12. Angka kejadian no RM lebih dari satu
13. Angka keterlambatan penyiapan RM rawat jalan
14. Angka keterlambatan penyediaan RM IGD
Indikator Unit
UNIT KERJA : Instalasi Farmasi
RUANG LINGKUP : Efektifitas pelayanan resep pada pasien rawat jalan
NAMA INDIKATOR : Angka keterlambatan penyerahan obat racikan rawat
jalan > 30’
DASAR PEMIKIRAN : Diperlukan pengendalian mutu pada pelayanan
Farmasi
TUJUAN : Pasien memerlukan pelayanan yang cepat dan tepat
DEFINISI INDIKATOR : Penyerahan obat racikan dinyatakan terlambat bila > 30
menit yang dihitung sejak pasien setuju untuk
bertransaksi sampai dengan obat sudah siap diambil
KRITERIA :
Inklusi : Persediaan obat di ruang peracikan habis, kesalahan
hitung dosis sehingga harus diulang, ditemukan
Eksklusi : kesalahan baca resep sehingga harus memulai proses
dari awal lagi
-
TIPE INDIKATOR : Rate Based
PEMBILANG : Jumlah lembar resep obat racikan yang penyerahannya >
(Numerator) 30 menit dalam periode waktu tertentu
PENYEBUT : Jumlah seluruh lembar resep obat racikan dalam periode
(Denominator) waktu yang sama
STANDARD : <2%
PENANGGUNG : Kepala Instalasi Farmasi
JAWAB
PERIODE ANALISIS : Setiap bulan
KETERANGAN : -
Menentukan Prioritas Masalah
• Mengapa????
– Masalah >>>>, Keterbatasan SDM, waktu, biaya
• Metode USG
– Urgency : mendesaknya waktu yang
diperlukan
– Seriousness : Keseriusan dampak masalah
(pelayanan, citra & hukum)
– Growth : pertumbuhan masalah
Matriks USG
1 2 3 4 5
Masih bisa Tidak Perlu Mendesak Sangat
ditunda mendesak diselesaikan mendesak
U penyelesaiann segera
ya
Dampak tidak Dampak kecil Berdampak Dampak besar Dampak
terlihat pada pada aspek sangat besar
pelayanan pelayanan dan pada aspek
S citra RS pelayanan,
citra RS dan
hukum
Terjadi 1 x Terjadi 6 bulan Terjadi 3 bulan Sering terjadi , Selalu terjadi
G dalam 1 tahun sekali sekali tidak setiap setiap bulan
bulan
Contoh
Pengukuran Area Klinis : Asesmen U S G Nilai
terhadap area klinik
Ketidaklengkapan Asesmen medis 4 5 4 13
Ketidaklengkapan Asesmen 2 3 1 6
keperawatan
1 Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat Angka ketidakpatuhan dokter mengikuti
untuk memenuhi kebutuhan pasien formularium
2 Pelaporan yang diwajibkan oleh peraturan Kejadian tidak dilaporkannya laporan RS
perundang-undangan (RL)
3 Manajemen risiko Kejadian tertusuk jarum
4 Manajemen penggunaan sumber daya Angka Utilisasi CTscan
5 Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga Angka keterlambatan penyelesaian pasien
pulang RI > 2 jam
6 Harapan dan kepuasan staf Tingkat kepuasan karyawan
7 Demografi pasien dan diagnosis klinik Pola pasien dengan gangguan visus,
bahasa, pendengaran, bicara yang
membutuhkan bantuan khusus , hambatan
bahasa dan fisik.
8 Manajemen keuangan Kejadian pasien BPJS dengan biaya
melebihi total paket INA CBG's
9 Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang Pemahaman staf terhadap proses evakuasi
dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan
pasien, keluarga pasien dan staf
Pengukuran Utama Area Klinis
No Area Indikator Indikator
3 Pelayanan radiologi dan diagnostic imaging Kejadian ketidaksesuaian hasil foto dan ekspertise
10 Pencegahan dan kontrol infeksi, surveilans dan pelaporan Angka infeksi jarum infus
Pengukuran Utama SKP
No Area Indikator
Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Insiden kesalahan peletakan dan pelabelan obat
3
diwaspadai NORUM dan High Alert
Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Angka ketidaklengkapan formulir penandaan lokasi
4
Pasien Operasi operasi
Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Survei pada pasien mengenai kepatuhan perawat
5
Kesehatan dalam mencuci tangan
Persentase
tajam adalah tenaga kesehatan / pekerja di rumah sakit yang cedera akibat 2
1,5
terpajan jarum suntik maupun benda tajam lainnya selama proses bekerjanya
1
di rumah sakit 0,5
0
Jan Feb Mar
Hasil 0 2 3
Standar 0 0 0
Lapor pada
Umpan balik
Direktur
Formulir Laporan Insiden ke Panitia PMKP
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama :
.........................................................................................................
No MR : ......................................... Ruangan :
.............................................
Umur * : � 0-1 bulan � > 1 bulan – 1 tahun
� > 1 tahun – 5 tahun � > 5 tahun – 15 tahun
� > 15 tahun – 30 tahun � > 30 tahun – 65 tahun
� > 65 tahun
Jenis kelamin : � Laki-laki � Perempuan
Penanggung biaya pasien :
� Pribadi � Asuransi Swasta
� ASKES Pemerintah � Perusahaan*
� JAMKESMAS � JAMKESDA
Tanggal Masuk RS : ............................................................................ Jam
.....................................
2. Insiden :
................................................................................................................................. .
Analisis Matriks Grading Risiko = Menentukan derajat
risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan
probabilitasnya
•a. Dampak
Penilaian dampak adalah seberapa berat akibat
yang dialami pasien mulai tidak ada cedera
sampai meninggal.
•b. Probabilitas / Frekuensi / Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko
adalah seberapa seringnya insiden tersebut
terjadi
Penilaian Dampak Klinis
Tingkat Deskripsi Dampak
Risiko
1. Tidak Tidak ada cedera
signifikan
2. Minor Cedera ringan, misal : luk robek
Dapat diatasi dengan pertolongan pertama
3 Moderat Cedera sedang, misal Luka robek
Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel), tidak berhubungan dengan
penyakit
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
4 Mayor Cedera luas / berat, misal Cacad, lumpuh
Kehilangan fungsi motorik / sensorik atau
psikologis atau intelektual (irreversibel) tidak
berhubungan dengan penyakit
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan penyakit
Penilaian Probabilitas/Frekuensi
Mengapa
Analisa Masalah
Analisis akar penyebab dengan metode tulang ikan:
APJP tidak menggunakan
Material pertanyaan terbuka saat
Methods menanyakan identitas pasien.
Tidak ada checklist saat
SPO pemberian edukasi
peletakkan obat pulang di APJP tidak memastikan identitas pasien
tidak mengharuskan
nurse station . saat memberikan edukasi dan
petugas memastikan
identitas pasien/melihat menyerahkan obat.
label pasien .
TTK tidak mempunyai dokumen tertulis untuk
memastikan obat pulang sudah diletakkan diatas
berkas pasien yang benar.
Kesalahan pemberian
obat pulang
APJP tidak
menjalankan SPO APJP tidak teliti.
dengan benar.
Man Money
Analisa penyebab masalah
2 APJP tidak memastikan identitas pasien SPO pemberian edukasi tidak mengharuskan
saat memberikan edukasi dan petugas memastikan identitas pasien/melihat
menyerahkan obat. label pasien
3 TTK tidak mempunyai dokumen tertulis Tidak ada SPO peletakkan obat pulang di nurse
untuk memastikan obat pulang sudah station oleh TTK.
diletakkan diatas berkas pasien yang
benar.
9. Rekomendasi dan Rencana Kerja
untuk Improvement
Akar Masalah Kegiatan PIC Target
.
TINDAK LANJUT
Revisi SPO
MANAJEMEN RISIKO
Pengelolaan risiko
Analisa Risiko
Keuangan Kerugian kecil Kerugian > 0,1 % Kerugian > 0,25 Kerugian > 0,5 % Kerugian > 1 %
anggaran % anggaran anggaran anggaran
Low (rendah) Risiko ringan. Dapat dikelola dengan prosedur rutin. Terima
risiko.
PERLAKUAN RISIKO
Klasifikasi Jenis Pengendalian
Menghindari risiko 1 Menghentikan kegiatan
2 Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi risiko 1 Membuat Kebijakan/SPO (pembuatan dan pembaruan
prosedur, standar dan check-list);
Risiko panel listrik 3 Membuat tanggul atau penahan Dilaksanakan pada awal Terdapat bukti 2 2 4 Risiko menurun
terendam air banjir atau peninggian panel listrik tahun 2015, masuk dalam pelaksanaan
program kerja tahun 2015 . peninggian panel
listrik (surat edaran,
berita acara dari
vendor)
Risiko kesalahan 4 5 20 Tinggi 1 Mengkaji ulang SPO yangada 2 3 6 Risiko menurun
penyerahan obat apakah masih efektif untuk
pada pasien IRNA menurunkan risiko kesalahan Sudah dilakukan revisi SPO Revisi SPO
penyerahan obat .
2 Melakukan supervisi yang intensif Sudah dilakukan supervisi, Contoh penilaian KPI
dan terdokumentasi kepada setiap 3 bulan dan
seluruh staf agar lebih teliti dan dihubungkan dengan jasa
memahami standar. servis
Referensi
FMEA
Pasien menandatangi
Asesmen ulang
Melakukan intervensi form pemberian
setiap shift informasi
PRIORITAS KEMUNGKINAN KEGAGALAN
PROSES FAILURE MODE CAUSE FAILURE EFFECT FAILURE S O D RPN
1Asesmen awal oleh Asesmen tidak sesuai Asesmen kurang dalam dan Pasien tidak mendapat 4 2 3 24
perawat IGD/Poli kondisi pasien detil, pasien tidak kooperatif intervensi yang seharusnya
2Asesmen lanjutan oleh Asesmen tidak sesuai Asesmen kurang dalam dan Pasien tidak mendapat 4 2 3 24
perawat rawat inap kondisi pasien detil, pasien tidak kooperatif intervensi yang seharusnya
3Apabila termasuk resiko Informasi /edukasi 3.a Pemberian informasi Pasien /keluarga tidak 4 3 3 36
sedang/berat, pasang pasien jatuh tidak tidak jelas menganggap penting risiko
gelang kuning dan berikan diikuti pasien/keluarga jatuh, pasien tidak ditunggu,
informasi risiko jatuh