Anda di halaman 1dari 28

PMKP

Oleh : dr. Bayu Apriadi


PMKP

 PMKP adalah program untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan


Pasien di Rumah Sakit.
 Pengertian mutu beraneka ragam dan dibawah ini ada beberapa pengertian
yang secara sederhana melukiskan apa hakekat mutu
1. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
2. Mutu adalah ekpertise atau keahlian dan keterikatan (commitment) yang
selalu dicurahkan pada pekerjaan
3. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
DIMENSI DARI MUTU ANTARA LAIN :

 Keprofesian
 Efisiensi
 Keamanan pasien
 Kepuasan pasien
 Aspek sosial budaya
Agar peningkatan mutu dan keselamatan pasien bisa berjalan baik, Direktur
rumah sakit, para kepala bidang/divisi serta kepala unit dan departemen di
rumah sakit :
• wajib mendorong dilaksanakannya program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien (PMKP)
• berupaya untuk mendorong terlaksananya budaya mutu dan keselamatan
(quality and safety culture)
• secara proaktif melakukan identifikasi dan menurunkan variasi;
• menggunakan data agar fokus kepada prioritas isu.
• berupaya untuk menunjukan perbaikan yang berkelanjutan.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat
diukur dengan menggunakan 3 variabel, yaitu

 Input, ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan seperti tenaga, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi,
organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu
memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan struktur dengan
mutu pelayanan kesehatan adalah dalam perencanaan dan penggerakan
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
 Proses, merupakan aktivitas dalam bekerja, adalah merupakan interaksi
profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat).
Proses ini merupakan variabel penilaian mutu yang penting.
 Output, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi
pada konsumen (pasien/masyarakat).
Hubungan PMKP dengan Unit Lain di RS

KOMITE KEPERAWATAN
MEDIS

PMKP PENUNJAN
KEUANGAN
G MEDIS

PANITIA
KOMITE
PPI
KEPERAWATAN
SIRS
SDM
PENILAIAN PMKP TERDIRI DARI
 SKP
 PPI
 MUTU RS
 KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
 BUDAYA KESELAMATAN
 MANAJEMEN RESIKO
MUTU RS
 Alur Pelaporan Mutu RS

Di supervisi oleh Karu /Kains

Di verifikasi oleh Kabid

Dilaporkan ke sub panitia peningkatan


mutu untuk di analisis dan validasi

Di laporkan ke panitia PMKP

Laporan triwulan ke Direktur RS


dan Direktur PT
Indikator Mutu RS :

1. Indikator Mutu Prioritas : Klinis, Manajerial & SKP


2. Indikator Mutu Manajerial
3. Indikator Mutu Unit
a. Pelayanan Medis RS
b. Penunjang Medis RS
4. Indikator Mutu Wajib
INDIKATOR MUTU PRIORITAS KLINIS
JENIS PELAYANAN INDIKATOR
Assesment pasien Kelengkapan assesment medis pasien TB dalam waktu 24
jam setelah pasien masuk rawat inap
Pelayanan Laboratorium Proporsi pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis
diantara terduga TB
Pelayanan Radiologi & Pencitraan Penolakan ekspertise pasien TB
Diagnostik
Keberhasilan program TB Success rate
Drop out pengobatan pasien TB
Kelengkapan berkas TB 09 pada pasien TB yang dirujuk
Penggunaan antibiotic dan obat lainnya Penanganan pasien Tuberkulosis (TB) yang tidak sesuai
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse)
Kesalahan Medikasi (Medication Error) & Insiden keamanan obat TB yang perlu diwaspadai
Kejadian nyaris cedera
Ketersediaan, isi & penggunaan rekam Ketidaklengkapan catatan medis pasien TB (KLPCM)
medis pasien
Kepatuhan dokter Kepatuhan Dokter DPJP visite
Lanjutan

Jenis pelayanan Indikator


Pencegahan dan pengendalian infeksi Infeksi luka infus (ILI/Plebitis)
surveilans & Pelaporan infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi daerah oeprasi (IDO)
Pnemonia akibat pemakaian ventilator
(Ventilator Associated Pneumonia/VAP)
Infeksi pada aliran darah primer pada
pasien yang terpasang kateter vena
central/ infus umbilical (IADP)
Indikator mutu prioritas manajerial

Jenis Pelayanan Indikator


Pengadaan peralatan kesehatan rutin & Ketidaktersediaanya obat TB paru
obat penting untuk memenuhi kategori 1 & 2
kebutuhan pasien
Pelaporan aktifitas yang diwajibkan Ketepatan waktu pelaporan SITT ke
oleh peraturan perundang-undangan Dinas Kesehatan kota Bekasi
Indikator mutu prioritas SKP

Jenis Pelayanan Indikator


Mengidentifikasi pasien dengan benar Kepatuhan identifikasi pasien TB
Meningkatkan komunikasi yang efektif Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
pasien TB
Meningkatkan keamanan obat-obatan Insiden kemanan obat yang perlu
yang harus diwaspadai (High Alert diwaspadai pada pasien TB
Medications)
Mengurangi risiko infeksi terkait Kepatuhan pemakaian masker pada
pelayanan kesehatan pasien TB
Mengurangi risiko cedera pasien akibat Kepatuhan upaya pencegahan risiko
terjatuh cedera akibat pasien jatuh pada pasin
rawat inap TB
Indikator Mutu Manajerial RS
Jenis Pelayanan Indikator
Manajemen Resiko Keterlambatan respon time genset
Manajemen penggunaan sumber daya Keterlambatan waktu menangani
kerusakan alat
Harapan dan kepuasan pasien dan Kecepatan respon terhadap komplain
keluarga (KRK)
Harapan dan kepuasan staf Laporan kepuasan Staf >51%
Demografi pasien & diagnosis klinis Laporan 10 besar penyakit tertinggi
(demografi pasien)
Manajemen keuangan Ketidaklengkapan dokumen pendukung
penagihan
Pencegahan dan pengendalian dari Keterlambatan pelayanan ambulans di
kejadian yang dapat menimbulkan rumah sakit
masalah bagi keselamatan pasien,
keluarga & staf
Indikator Mutu Unit Pelayanan
No Jenis Pelayanan Indikator
1 Gawat Darurat 1. Emergency respon time (waktu tanggap pelayanan gawat darurat ≤5
menit)
2. Tidak ada penarikan down payment
3. Tidak ada pembelian obat terlebih dahulu sebelum pasien ditangani

2 Rawat Jalan 1. Waktu tunggu rawat jalan


2. Kelengkapan pengisian form PRMRJ
3 Rawat Inap 1. Kejadian dekubitus selama masa perawatan
2. Pasien pulang APS
4 Anestesi & Bedah 1. Penundaan operasi elektif
2. Insiden tertinggalnya instrumen/kasa/benda lain saat operasi
3. Ketidaklengkapan assesment pre anestesi
4. Ketidaklengkapan laporan anestesi

5 Hemodialisa 1. Keterlambatan waktu tindakan hemodialisa


2. Insiden kesalahan setting program hemodialisa
3. Insiden ketidaktepatan insersi vena dan arteri pada pasien hemodialisa
No Jenis Pelayanan Indikator
6 Perinatologi 1. Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif
selama rawat inap
2. Ketidakmampuan menangani BBLR 1500-2500gr
3. Kejadian tidak dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) pada
bayi baru lahir
4. Angka kematian bayi
5. Perawatan Metode Kangguru pada bayi BBLR
7 Kebidanan 1. Kematian ibu melahirkan karena eklampsi
2. Kematian ibu melahirkan karena perdarahan
3. Keterlambatan operasi section caesaria (SC) > 30 menit
4. Keterlambatan penyediaan darah > 60 menit
5. Angka kematian ibu bersalin

8 ICU & PICU Pasien yang kembali ke instalasi pelayanan intensif (ICU)
dengan kasus yang sama < 72 jam
Indikator Mutu Unit Penunjang
No Jenis pelayanan Indikator
1 Radiologi 1. Kesalahan cetak film pada pemeriksaan radiologi
2. Kesalahan posisi pasien dalam pemeriksaan radiologi
3. Penolakan expertise
4. Adanya kesalahan hasil ekspertise radiologi pada kontrak klinis
radiologi

2 Laboratorium 1. Kerusakan sample darah


2. Pelayanan pemeriksaan laboratorium > 140 menit
3. Hasil laboratorium yang diverifikasi oleh dokter spesialis PK
4. Tidak adanya kesalahan hasil laboratorium
5. Kejadian reaksi transfusi
6. Pemeriksaan laboratorium yang di ulang
7. Pasien pasca appendictomy dengan hasil pa normal
8. Pengiriman hasil ekspertise dari laboratorium perujuk lebih dari
3 hari dan ada kesalahan dari ekspertise pada kontrak klinis
laboratorium

3 Gizi 1. Angka sisa makanan pasien RI


2. Kesalahan diit pasien
No Jenis Pelayanan Indikator
4 Farmasi 1. Keterlambatan waktu penerimaan obat non racikan
2. Keterlambatan waktu penerimaan obat racikan
3. Kepatuhan penggunaan formularium nasional bagi RS provider
BPJS

5 Rekam medis 1. Ketidaklengkapan pengisian resume medis


2. Ketidaklengkapan pengisian informed consent

6 Pelayanan umum Linen hilang


7 Marketing Tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat inap
8 IT Keterlambatan waktu penanganan kerusakan hardware/jaringan
9 Budaya keselamatan Tidak ada insiden budaya keselamatan
10 Penapisan ( Teknologi Tidak ada insiden terkait dengan pengadaan dan penggunaan
medis dan obat) teknologi medis dan obat baru
11 PPRA 1. Perbaikan kuantitas antibiotik
2. Perbaikan kualitas
3. Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara multidisiplin
dan terintegrasi
4. Penurunan angka infeksi Rumah Sakit yang disebabkan oleh
mikroba resisten
No Jenis Pelayanan Indikator
12 Kontrak Manajemen Security Angka kasus kejadian kehilangan dalam 1 bulan.
13 Kontrak Manajemen Air Respontime pengiriman barang > 7 x 24 jam
14 Kontrak Manajemen Limbah Respontime pengambilan limbah medis > 1 bulan
Medis
15 Kontrak Manajemen Kantin 1. Tidak ada kejadian keracunan makanan
2. Kepatuhan pembayaran sewa lahan
16 Kontrak Manajemen Parkir 1. Tidak ada kejadian kehilangan
2. Kepatuhan pembayaran sewa lahan
17 Kontrak Manajemen Cleaning Tidak ada complain ruangan yang kotor
Service
18 Kontrak Manajemen Tidak ada komplain dari pasien atau karyawan mengenai AC
Pemeliharaan AC yang panas
19 Kontrak Manajemen Jaringan Tidak ada gangguan jaringan internet
Internet
20 Kontrak Manajemen Limbah Tidak ada keterlambatan pengambilan limbah domestik setiap
Domestik hari
Indikator Mutu Wajib
No Indikator
1 Kepatuhan Indentifikasi Pasien

2 Emergency Respon Time ( Penanganan gawat darurat ≤ 5menit)

3 Waktu tunggu rawat jalan

4 Penundaan operasi elektif

5 Kepatuhan jam visite dokter spesialis

6 Waktu lapor tes hasil kritis laboratorium

7 Kepatuhan penggunaan formularium nasional bagi Rs profider BPJS

8 Kepatuhan cuci Tangan

9 Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap

10 Kepatuhan terhadap Clinical Patway

11 Kepuasan pasien dan keluarga

12 Kecepatan respon terhadap komplain


KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

 Ada 5 jenis insiden keselamatan pasien :


1. KTC (Kejadian Tidak Cedera)
2. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
3. KNC (Kejadian Nyaris Cidera)
4. KPC (Kejadian Potensial Cidera)
5. Sentinel (Kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan kematian
atupun cidera serius)
Kejadian Sentinel meliputi :

 Kematian yang tidak diduga dan tidak terkait dengan perjalanan penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya. Contoh : bunuh diri.
 Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi yang mendasari penyakitnya
 Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah
 Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang yang bukan orang
tuanya.
Alur pelaporan IKP
Manajemen Resiko

 sebuah pendekatan metodologi yang terstruktur dalam mengelola (manage)


sesuatu yang berkaitan dengan sebuah ancaman karena ketidak pastian.
 Ancaman yang dimaksud di sini adalah akibat dari aktivitas individu/manusia
termasuk: yang terdapat/berperan di dalamnya. Aktivitas ini meliputi
penilaian risiko yang mengancam, pengembangan strategi untuk
menanggulangi risiko dengan pengelolaan sumberdaya yang ada.
Kategori risiko di RS

1. Patient care care-related risks


2. Medical staff staff-related risks
3. Employee Employee-related risks
4. Property Property-related risks
5. Financial risks
6. Other risks
Penilaian Risiko

Penilaian risiko Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yang terlibat
termasuk Pasien dan publik dapat terlibat bila memungkinkan. Area yang dinilai:
 Operasional
 Finansial
 Sumber daya manusia
 Strategik
 Hukum/Regulasi
 Teknologi
Manfaat manajemen risiko

 Pembelajaran dari area risiko yang satu, dapat disebarkan di area risiko yang
lain.
 Informasi yang lebih baik sekitar risiko sehingga tingkat dan sifat risiko
terhadap pasien dapat dinilai dengan tepat
 Pendekatan yang konsisten untuk identifikasi, analisis dan investigasi untuk
semua risiko, yaitu menggunakan RCA.
 Membantu RS dalam memenuhi standar-standar terkait, serta kebutuhan
clinical governance
 Membantu perencanaan RS menghadapi ketidakpastian, penanganan dampak
dari kejadian yang tidak diharapkan, dan meningkatkan keyakinan pasien dan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai