IMPLEMENTASI

KURIKULUM MERDEKA
 Miskonsepsi IKM
https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/kemendikbudristek-
meluruskan-miskonsepsi-implementasi-kurikulum-merdeka
NO. MISKONSEPSI
1 Ganti Kurikulum merupakan Tujuan
2 Terdapat Penerapan Kurikulum
Merdeka yang Benar atau Salah
Secara Absolut
3 Harus Menunggu Pelatihan dari
Pusat
4 Proses Instan
5 Hanya Bisa Diimplementasikan di
Sekolah dengan Fasilitas Lengkap
SEBENARNYA
Kurikulum Merdeka ini adalah sebagai alat untuk mencapai
tujuan pemulihan pembelajaran. 
Kurikulum Merdeka yang diterapkan sebuah sekolah akan
berbeda dengan sekolah lainnya. Hal ini menyebabkan benar
atau salahnya penerapan kurikulum bukanlah absolut,
melainkan kontekstual.
Satuan pendidikan dan juga guru bisa mengambil
inisiatif untuk mengembangkan kapasitasnya secara mandiri.
Peran Kemendikbudristek dalam implementasi Kurikulum
Merdeka adalah menyediakan perangkat-perangkat
pembelajaran 
Nyatanya tidak ada proses belajar yang instan, terlebih lagi
untuk hal yang sekompleks penerapan kurikulum baru untuk
mengubah cara kita mengajar di dalam kelas.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang fleksibel sehingga
bisa dioperasionalkan menjadi kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan di sekolah mana pun, termasuk sekolah dengan
fasilitas minim.
NO. MISKONSEPSI SEBENARNYA
6 Pelaksanakan P5 mengutamakan Tujuan Pelaksanaan P5 adalah terwujudnya profil pelajar
hasil produk pancasila yang berpusat pada peserta didik, untuk hasil dan
produk itu bonus yang terpenting adalah perubahan sikap dari
yang belum baik menjadi baik.
7 Membuat modul ajar harus lengkap Modul ajar sederhana bisa dibuat bila terdiri dari tujuan
17 komponen pembelajaran, langkah-langkah, dan asesmen serta Media
Pembelajaran
8 Pada Kurikulum Merdeka semua Pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen terdapat kriteria
peserta didik tidak ada yang tidak kenaikan kelas, guru harus reflektif ketika peserta didik tidak
naik kelas memenuhi capaian pembelajaran, strategi, metode, atau
model pembelajaran apa yang bisa diperbaiki