2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB 1 PENDAHULUAN 2
BAB II LATAR BELAKANG 4
BAB III TUJUAN UMUM DAN KHUSUS 5
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 6
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 12
BAB VI SASARAN 13
BAB VII JADWAL KEGIATAN 18
BAB VIII EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORANNYA 20
BAB 1X PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
Gerakan moral keselamatan pasien rumah sakit saat ini telah menjadi issue global.
Menghadapi issue tersebut berbagai negara telah mengubah paradigma dari quality menjadi
safety and quality. Issue keselamatan pasien di rumah sakitpun semakin berkembang. Di
Indonesia, pencanangan keselamatan pasien sudah dilakukan sejak bulan Agustus 2005 oleh
Menteri Kesehatan.
Perencanaan Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Tandun dirancang secara
multidisiplin dan sistematik dengan dukungan dari Direksi dan Dewan Pengawas/ PT. NUSA
LIMA MEDIKA yang mengacu pada Visi, Misi, Nilai—nilai dan Falsafah RST. Dalam
pelaksanaannya perencanaan ini merupakan integrasi antara upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien untuk mencegah dan mengurangi kesalahan medis (medical error prevention
and reduction) secara sistematis.
Pendekatan yang digunakan dalam rencana Peningkatan mutu mengacu pada Siklus
Peningkatan mutu (Quality Improvement cycle) dengan urutan sebagai berikut Merancang
(Design), Mengukur (Measure), Mengkaji (Assess), Meningkatkan / Memperbaiki (Improve)
Sedangkan Rencana Keselamatan Pasien RSPCl mengacu pada Permenkes 1691 tahun 2011 yaitu
Tujuh Langkah Keselamatan Pasien dan Enam Sasaran Keselamatan Pasien.
Proses penetapan indikator klinis, manajerial dan sasaran keselamatan pasien dilakukan
dengan koordinasi interdisiplin dan melibatkan semua unsur terkait. Pengukuran indikator mulai
dari pengumpulan data (collecting ), analisis (analysis } 6nn peningkatan / perbaikan
(improve). dilaksanakan dengan sistem infomasi teknologi {IT system) dan disosialisasikan
kepada semua bagian/ unit.
4
LATAR BELAKANG
Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, Rumah Sakit Tandun (RST) senantiasa berupaya
meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki sistem pelayanan pasien, mengacu pada
standar akreditasi rumah sakit yang berlaku secara nasional dan internasional secara bertahap
sejak tahun 1999. Penilaian akreditasi yang telah dilaksanakan yaitu akreditasi sesuai standar dari
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) 5 pelayanan dan 12 pelayanan.
Karena itu RST perlu membuat persiapan-persiapan yang dimulai sejak akhir tahun 2018,
dengan redisain system pelayanan rumah sakit, mengacu pada standar akreditasi KARS versi
SNARS Edisi 1.
Agar peningkatan mutu dan keselamatan rumah sakit be;jalan secara sistematis, perlu dibuat
perencanaan mutu dan keselamatan pasien RST yang sistematis, komprehensif dan terintegrasi,
dipimpin oleh Direktur dengan melibatkan seluruh pimpinan area klinik dan area manajerial rumah
sakit, agar risiko te;jadinya insiden pada keselamatan pasien, pegawai rumah sakit, pengunjung,
pegawai pihak ketiga, serta asset rumah sakit dapat diminimalisasi.
5
TU]UAN UMUM DAN WAWASAN KHUSUS
Tujuan Umum:
Terlaksananya peningkatan mutu dan keselamatan pasien RST, secara terintegrasi dan sistematik
dengan pendekatan multidisiplin untuk mencegah dan mengurangi kesalahan medis.
Tujuan Khusus:
1. Tercapainya lingkungan Keselamatan Pasien di seluruh fasilitas RST
2. Meningkatnya pelaporan insiden keselamatan pasien
3. Tercapainya pembelajaran terhadap insiden yang dilaporkan dengan melakukan
investigasi dan analisa akar masalah (RCA) agar kejadian yang sama tidak terulang
lagi
4. Pengumpulan dan analisa indikator klinis, manajerial dan sasaran keselamatan pasien
5. Peningkatan mutu pelayanan dengan pencapaian target indikator yang ditetapkan
6. Mengurangi jumlah kesalahan pengobatan.
7. Mengurangi jumlah pasien jatuh.
8. Merancang ulang proses berisiko tinggi dengan metode FMEA
9. Pemantauan dan meningkatkan area yang diidentifikasi melalui Kepuasan Pasien
6
BAB IY
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Komite Peningkatan Mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Tandun,
dilakukan melalui Pemantauan dan Peningkatan Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien.
Kegiatan pokok PMKP , meliputi:
a. Merencanakan dan merancang kegiatan peningkatan mutu. [Desain }
b. Mengukur data indikator mutu nasional, indicator mutu prioritas rumah sakit
dan mutu unit ke a bderdasarkan area klinis, management dan keselamatan pasien
yang telah ditetapkan dan, validasi untuk memastikan akurasi data, analisa,
interpretasi data, disajikan dalam grafik yang informatif. {Measure )
c. Mengkaji {Asses }
d. Memperbaiki proses pelayanan berdasarkan hasil analisa daW pencapaian kine
a, serta mempertahankan hasil kine;ja yang telah dicapai sesuai dengan
yang diharapkan. (Improve )
e. Pemantauan Patient Safety
Untuk mengetahui tingkat keselamatan pasien dilakukan pemantauan langsung dan survey untuk
menggali lebih dalam mengenai penilaian tingkat keselamatan pasien melalui pelaporan insiden
keselamatan pasien (IKP).
RINCIAN KEGIATAN :
A. Peningkatan Mutu
1. Merancang : Kegiatannya
adalah :
7
4. Menentukan indicator unit yang akan dinilai
8
Tidak adanya kejadian linen yang hilang
15 Ketepatan Waktu pemberian makan kepada pasien
Tidak adanya ke.«nlnhun dalam pemberian diet pasien
Sisa mnkanan yang tidak teimakan oleh pasien
16 MCU Kepuasan pelanggan di MCU
Waktu penerimaan hasil MCU pasien P3
17 SDM dan UMUM Waktu tanggap pelayanan pulasara jenazah
Waktu pelaYanan ambulance pasien
Ketepatan waktu pemeliharaan alat (kalibrasi)
Baku Mutu Limbah Carr
Angka Kejadian Barang Hilang
5. Menentukan indikator area klinis, indikator area manajerial dan indikator sasaran
keselamatan pasien yang akan dinilai.
INDICATOR ]UDULPROFELINDIKATOR
IAKl
IAIt2 Waktu Pelapoian Hasil tes Kritis Laboratorium
IAK3 Angka ke.«alahan pengulangan foto thorax
ISKP
ISKP 1 Kepatuhan Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien
8
Kelengpatuhan perawat dalam komunikasi efektif SBAR
ISKP 2 dan TBK di Rawat Inap
ISKP 3 Penyimpanan Elektrolit Pekat di RS
Kelengkapan check list keselamatan pasien (Surgical
ISKP 4 Checklist)
Kepatuhan Petugas Kesehatan (perawat) dalam
ISKP 5 Melakukan Kebersihan Tangan
6. Merancang sistim informasi untuk pengumpulan data, analisa data dan agregasi data
secara terintegrasi
7 Melatih staf dalam proses pengumpulan dan analisa data sebagai bagian dari
tugasnyauntuk meningkatkan mutu pelayanan
8. Memberikan edukasi kepada semua staf tentang program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
9. Merancang ulang proses risiko tinggi menggunakan metode FMEA
2. Mengukur
9
3.Mengkaji
i.
Membandingkan hasil pencapaian kineija sebenamya dengan:
a. Kinelja sebelumnya.
b. Standar yang ditetapkan sebelumnya, tujuan-tujuan atau target yang diharapkan
c. Informasi terkait dengan praktek berdasarkan bukti
d. Standar yang berlaku secara nasional maupun intemasional.
e. Hasil kine;ja RS lain yang setara (Bench marking data)
2. Melakukan kompilasi data ke Tim Mutu setiap tiga bulan kemudian direview oleh
Tim Mutu, KPPI, Komite Medis, Komite Keperawatan, Tim K3 RS dengan alur
sbb :
a. Data dari Unit Kerja ke SIM RS setiap bulan
b. Data dari SIM RS ke analisator data dan Tim PMKP setiap bulan
c. Data dari Tim Mutu ke Direktur RS setiap bulan
d. Data dari Direktur RS ke Corporat setiap triwulan.
3. Melakukan identifikasi masalah yang akan dianalisa
4. Menetapkan POA {Plan ofAction).
5. Peningkatan mutu yang berkesinambungan, harus disertai dengan keputusan
tindakan yang diambil berdasarkan analisis data dan memanfaatkan kesempatan untuk
melakukan perbaikan.
6. Melakukan analisa menggunakan metode statistic yang sesuai.
4. Perbaikan
i. Setiap hasil analisa oleh Tim Mutu untuk insiden tingkat RST untuk dianalisa, dibuat
rekomendasi tindak lanjut dan dikirim ke Kepala Rumah Sakit. Keputusan tindak lanjut dari kepala
Rumah Sakit didistribusikan ke bagian terkait untuk pelaksanaan perbaikan. Hasil pelaksanaan
perbaikan dirangkum oleh Tim Mutu untuk didokumentasikan dan dimonitor efektivitas
perbaikannya. Perbaikan yang efektif dipertahankan, dan perbaikan yang kurang efektif ditinjau
ulang untuk dilakukan inovasi tindak lanjut agar dicapai perbaikan yang sesuai dengan yang
diinginkan.
2. Menindaklanjuti rencana tindakan (POA) dengan langkah-langkah perbaikan Kine;ja
sbb:
1. Bentuk Tim
2. Tentukan Tujuan
3. Pengukuran :
• Kumpulkan data
• Analisa data
4. Perubahan
S. Uji Perubahan : PDCA (Plan Do Check Action)
11
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan untuk pemantauan indikator tersebut adalah:
1. Melakukan rapat koordinasi untuk pelaksanaan program
2. Melakukan rapat koordinasi untuk pelaksanaan program
3. Pencatatan setiap indikator mutu dilakukan oleh perawat / petugas di setiap
unit pelayanan yang terkait dengan indikator masing — masing, (untuk
pemantauan dan pelaporan insiden keselamatan pasien pelaksanaannya di tangani
khusus oleh tim keselamatan pasien rumah sakit).
4. Indikator mutu tersebut dicatat setiap harinya, kemudian direkapitulasi oleh
Kepala Ruangan atau Kepala Unit Pelayanan masing — masing;
5. Ketua Tim Pemantauan dan Peningkatan Mutu Klinis bertanggungjawab
mengkoordinasi pengumpulan data indikator klinis yang telah dicatat dan
direkapitulasi oleh setiap unit pelayanan dan dilakukan analisa pada akhir
bulan.
6. Setiap 1 bulan sekali dilakukan analisa menyeluruh untuk dibuat
rekomendasi kepada direktur RST, menyangkut langkah — langkah untuk
menjamin mutu pelayanan.
7. Laporan dilaporkan ke representasi pemilik setiap 3 bulan sekali
12
BAB VI
SASARAN
Sasaran program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang akan dicapai adalah sebagai
berikut:
a. Indikator Mutu Unit
13
Angka kejadian Nyaris Cedera dalam telaah Resep 0%
oleh Farmasi
Waktu tunggu pelayanan obat jadi di farmasi <30 Menit
11 RM Demografi Pasien dengan diagnosa GE 100%
Ketepatan waktu pengiriman pelaporan TB ke 100%
dinkes kabupaten
12 Keuangan Cost Recovery >40%
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100%
13 Fisioterapy Kejadian DO Pasien Fisioterapi yang direncanakan <50%
14 Laundry Kepatuhan pemakaian APD oleh petugas laundry 100%
Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100%
15 Gizi Ketepatan Waktu pemberian makan kepada pasien >90'X»
Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet pasien 10O'X»
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien >20%
16 MCU Kepuasan pelanggan di MCU >80 %
Waktu penerimaan hasil MCU pasien P3 3 Hari
17 SDM dan UMUM Waktu tanggap pelayanan pulasara jenazah <2 Jam
Waktu pelayanan ambulance pasien 24 jam 100%
Ketepatan waktu pemeliharaan alat (kalibrasi) 100%
Baku Mutu Limbah Cair 100%
Angka Kejadian Barang Hilang 0%
IAK
IAK1
IAK2 Waktu Pelaporan Hasil tes Kritis Laboratorium 100'X»
IAK3 Angka kesalahan pengulangan foto thorax <2%
100%
IAK4 Kesesuaianan diagnosis Pra dan pasca pembedahan
IAK5 Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pasien rawat Inap 1 %
Angka Kejadian Nyaris Cedera dalam telaah 0%
IAK6 resep oleh Farmasi
IAK7 Kelengkapan Assement Pra Anestesi 10000
IAK8 Angka Kejadian Reaksi Transfusi
IAK9 Kelengkapan Catatan Operasi 100/0»
Angka Kejadiian Infeksi Jarum Infuse (plebitis) di
IAK10 Rawat Inap
IAM IAM 1
Ketepatan Waktu pengiriman laporan TB ke 100'X»
IAM 2 dinkes Kabupaten
IAM 3 Angka Kejadian Pasien APS di Rawat Inap
IAM 4
IAM 5 Angka Kepuasan Pasien >80%
14
IAM 6
IAM 7 Demografi Pasien dengan Diagnosis GE 100%
100%
IAM 8 Ketepatan waktu Penyusunan Laporan Keuangan
IAM 9 Kepatuhan Pemakaian APD 100%
15
KEPATUHAN PERAWAT DALAM
KOMUNIKASI EFEKTIF 100%
MENGGUNAKAN SBAR DAN TBK
KEPATUHAN PETUGAS
5 KESEHATAN YG MELAKUKAN 100%
KEBERSIHAN TANGAN HH
ASSESEMENT KEPATUHAN
PENCEGAHAN RESIKO CEDERA
6 100%
AKIBAT PASIEN JATUH DI
RAWAT INAP
KELENGKAPAN ASSESEMENT 10096 ( 24
AWAL MEDIS PASIEN RAWAT Jam)
ANGKA KEJADIAN INFEKSI
10 JARUM INFUS( PLEBITIS) DI 1%
RAWAT INAP
ANGKET KEPUASAN PASIEN
>90 96
DIRAWAT INAP
DEMOGRAFI PASIEN DENGAN
7 100%
DIAGNOSIS ASMA BRONCHIALE
KEPATUHAN PEMAKAIAN APD
10096
OLEH PERAWAT
KEPATUHAN
DOKTER 10096
3 BRONCHOPNEUMONIA TERHADAP CP
KEPATUHAN PEMAKAIAN
:lSgP 1 GELANG IDENTIFIKASI PASIEN 100%
DI RAWAT INAP
KEPATUHAN PERAWAT DALAM
KOMUNIKASI EFEKTIF 100%
MENGGUNAKAN SBAR DAN TBK
KEPATUHAN PETUGAS
5 KESEHATAN YG MELAKUKAN 10096
KEBERSIHAN TANGAN HH
ASSESEMENT KEPATUHAN
PENCEGAHAN RESIKO CEDERA
6 100%
AKIBAT PASIEN JATUH DI
RAWAT INAP
KELENGKAPAN ASSESEMENT 100% ( 24
1
AWAL MEDIS PASIEN RAWAT Jam)
ANGKA KEJADIAN INFEKSI
10 JARUM INFUS( PLEBITIS) DI 196
RAWAT INAP
ANGKET KEPUASAN PASIEN
5 >90 %
DIRAWAT INAP
DEMOGRAFI PASIEN DENGAN
7 DIAGNOSIS 1009t
BRONCHOPNEUMONI
KEPATUHAN PEMAKAIAN APD
9 100%
OLEH PERAWAT
KEPATUHAN
DOKTER 10096
4 HIPERTENSI TERHADAP CP
KEPATUHAN PEMAKAIAN
1 GELANG IDENTIFIKASI PASIEN 100%
DI RAWAT INAP
KEPATUHAN PERAWAT DALAM
KOMUNIKASI EFEKTIF
MENGGUNAKAN SBAR DAN TBK
16
KEPATUHAN PETUGAS
5 KESEHATAN YG MELAKUKAN 100%
KEBERSIHAN TANGAN HH
ASSESEMENT KEPATUHAN
PENCEGAHAN RESIKO CEDERA
6 10096
AKIBAT PASIEN JATUH DI
RAWAT INAP
KELENGKAPAN ASSESEMENT 10096 ( 24
1
AWAL MEDIS PASIEN RAWAT Jam)
ANGKA KEJADIAN INFEKSI
10 JARUM INFUS( PLEBITIS) DI 1%
RAWAT INAP
ANGKET KEPUASAN PASIEN
>90 96
DIRAWAT INAP
DEMOGRAFI PASIEN DENGAN
7 100%
DIAGNOSIS HIPERTENSI
KEPATUHAN PEMAKAIAN APD
10096
OLEH PERAWAT
KEPATUHAN
DOKTER 100%
5 DIARE TERHADAP CP
KEPATUHAN PEMAKAIAN
1 GELANG IDENTIFIKASI PASIEN DI 10096
RAWAT INAP
KEPATUHAN PERAWAT DALAM
2 KOMUNIKASI EFEKTIF 100%
MENGGUNAKAN SBAR DAN TBK
KEPATUHAN PETUGAS
5 KESEHATAN YG MELAKUKAN 1009t
KEBERSIHAN TANGAN HH
ASSESEMENT KEPATUHAN
PENCEGAHAN RESIKO CEDERA
10096
AKIBAT PASIEN JATUH DI
RAWAT INAP
KELENGKAPAN ASSESEMENT 10096 ( 24
AWAL MEDIS PASIEN RAWAT Jam)
ANGKA KEJADIAN NYARIS
6 CEDERA DALAM TELAAH RESEP
OLEH FARMASI
ANGKA KEJADIAN INFEKSI
10 JARUM INFUS( PLEBITIS) DI 1%
RAWAT INAP
ANGKET KEPUASAN PASIEN
5 >90 96
DIRAWAT INAP
DEMOGRAFI PASIEN DENGAN
7 10096
DIAGNOSIS DIARE
KEPATUHAN PEMAKAIAN APD
10096
OLEH PERAWAT
17
BAB VII
JADWAL KEGIATAN
Waktu pelaksanaan
N Program: Kegiatan
2018 Tahun 2019
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PLAN (P): Penentuan
DISAIN DAN area prioritas:
REDISAIN - Redisain
PROSES AREA proses prioritas
KLINIK DAN dengan risiko
MANAJEMEN/ tinggi
(HFMEA).
Pemilihan,
penyusunan,
penetapan
panduan
pelayanan
klinik, clinical
pathway dan
prosedur
tindakan.
Pemilihan dan
penentuan
indikator.
SOSIALISASI - Menyusun
PERENCANAAN jadwal sosialisasi
PROGRAM PMKP perencanaan PMKP
Menyiapkan
materi
sosialisasi
- Melaksanakan
sosialsasi
- Inhouse Training
PMKP
18
2 DO (D): Pengumpulan data:
PENGUKURAN: Validasi data/
memastikan
akurasi data
- Penyajian data
- Benchmarking
data
4 ACTION (A): - Identifikasi
PERBAIKAN/ masalah dan
TINDAK LANJUT: rencana tindak
lanjut
5 PELAPORAN - Pelaporan
- Laporan Analisa / indicator mutu
Monev
- Rangkuman data
insiden.
- Analisa data
insiden.
Rekomendasi
tindak lanjut
berdasarkan
analisa data
insiden.
19
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Evaluasi dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk perbaikan berkesinambungan. Evaluasi
dilakukan setelah tahun program kerja berakhir. Evaluasi dilakukan melalui penilaian terhadap :
A. Apakah program dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal?
B. Apakah ditemui kendala?
C. Penyebab tidak terlaksananya rencana kegiatan
20
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1) Petugas pencatat adalah penanggung jawab pada unit pelayanan yang sudah
ditunjuk
2) Pada akhir bulan penanggung jawab pada unit menyerahkan hasil Komite
PMKP.
3) Data dikumpulkan dan direkapitulasi oleh Komite PMKP.
4) Komite PMKP bersama kepala unit membuat analisa memberikan
rekomendasi- rekomendasi. Selanjutnya setiap bulannya melaporkan hasil
rekapitulasi tersebut berikut analisanya kepada Direktur RST.
5) Pelaporan dan umpan balik disampaikan dari Kepala Rumah Sakit
Tandun ke Komite PMKP kemudian didistribusikan kepada unit terkait.
6) Agar data pada laporan tersebut dapat lebih mudah dibaca serta dapat
melihat kecenderungannya dari tingkat mutu yang diukur, maka dibuat
dalam bentuk tabel dan grafik.
7) Direktur RSPCI setiap 3 bulannya melaporkan ke representative pemilik
(korporat)
Ditetapkan di : Kampar
Pada Tanggal : 04 April 2019
Kepala Rumah Sakit