Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI

TAHUN 2022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS DIPONEGORO
Rumah Sakit Nasional Diponegoro
Jalan Prof. Moeljono S Trastotenojo, Tembalang Semarang 50275

PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI


RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO

BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses
yang berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan.
Dalam perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah
sakit tidak hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari
aspek keselamatan pasien dan aspek pemberian pelayanannya, karena muara
dari pelayanan rumah sakit adalah pelayanan jasa.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan
sistematik untuk memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan
terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien
dan memecahkan masalah masalah yang terungkap.
Program kerja unit Farmasi merupakan panduan antara upaya
peningkatan mutu dengan keselamatan pasien di rumah sakit. Upaya
peningkatan mutu secara terus menerus serta selalu memperhatikan
keselamatan pasien pada setiap aspek pelayanan diharapkan dapat mencapai
sebuah kualitas pelayanan di rumah sakit.
Penetapan indikator mutu dan keselamatan pasien unit Farmasi tidak
boleh terhenti bila indikator telah tercapai tetapi indikator harus lebih
ditingkatkan lagi dengan menambah area indikator yang terdapat pada
indikator klinis, keselamatan pasien.
Penetapan indikator yang merupakan pengukuran fungsi klinis,
keselamatan pasien di unit Farmasi drumah sakit menghasilkan akumulasi
data dan informasi. Penyebaran informasi tentang peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah penting, disamping untuk seluruh unit Farmasi
dapat pula sebagai informasi data untuk rumah sakit nasional diponegoro
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan di unit Farmasi Rumah Sakit
Nasional Diponegoro berlangsung secara terus menerus (continous) maka perlu
disusun Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien unit Farmasi
Rumah Sakit Nasional Diponegoro.
I. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Nasional Diponegoro adalah salah satu rumah sakit yang
memberikan pelayanan langsung khususnya pelayanan kesehatan. Dalam
upaya memberikan pelayanannya, rumah sakit dituntut memberikan pelayanan
sebaik-baiknya sebagai public service.
Hal tersebut didasarkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu seiring dengan meningkatnya
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya tuntutan
dapat dilihat dengan munculnya kritik-kritik baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap pelayanan yang diberikan. Berkenaan dengan hal
tersebut, maka Rumah Sakit Nasional Diponegoro perlu menjawab tantangan
dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan secara bertahap
melalui upaya program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit.

2
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit diawali dengan
penilaian akreditasi rumah sakit yang mengukur dan memecahkan masalah
pada tingkat input dan proses. Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan
berbagai standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Rumah sakit dipicu
untuk dapat menilai diri (self assesment) dan memberikan pelayanan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur
hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain, yaitu instrumen mutu pelayanan
rumah sakit yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output). Tanpa
mengukur hasil kinerja rumah sakit tidak dapat diketahui apakah input dan
proses yang baik telah menghasilkan output yang baik pula. Indikator rumah
sakit disusun bertujuan mengukur kinerja rumah sakit serta nyata sesuai
standar yang ditetapkan.
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan
khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) apabila tidak dilakukan dengan hati-hati. Di
rumah sakit terdapat ratusan macam obat, ratusan tes dan prosedur, banyak
alat dengan teknologinya, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi yang
siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus. Keberagaman dan
kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi
KTD. Dalam kenyataanya masalah kesalahan medis dalam sistem pelayanan
kesehatan mencerminkan fenomena gunung es, karena yang terdeteksi adalah
kejadian adverse event yang ditemukan secara kebetulan saja.
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mendorong pelaksanan kegiatan pelayanan kepada pasien yang
memenuhi standar pelayanan, dan yang mengacu pada peningkatan mutu
dan keselamatan pasien serta memberikan kepuasan kepada pasien di unit
Farmasi.
B. Tujuan Khusus
1. Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan standar pelayanan
medis dan keperawatan.
2. Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar pelayanan medik,
keselamatan pasien dan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan
kebutuhan pasien.
3. Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
melalui peningkatan kemampuan pemberian pelayanan kesehatan.

3
BAB III
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan pokok
1. Monitoring mutu melalui indikator mutu
2. Keselamatan pasien
3. Pendidikan dan pelatihan
4. Program PMKP di unit kerja
B. Rincian kegiatan
1. Monitoring mutu melalui indikator mutu
a. Identifikasi indikator yang sudah dimonitor di Farmasi
b. Pemilihan indikator area klinis, manajerial dan sasaran
keselamatan pasien (SKP) yang akan di monitoring
1) Indikator mutu unit Farmasi
a) Keterlambatan Waktu Tunggu (Respon Time) pelayanan resep
Non Racikan menurut standart (< 30 menit)
b) Keterlambatan Waktu Tunggu (Respon Time) pelayanan resep
Racikan menurut standart (<60menit)
c) Kejadian Ketidaksesuaian penggunaan obat dengan
formularium RS
d) Ketidaktersediaan obat FORNAS
4
e) Kejadian Ketidaksesuaian pencatatan suhu ruang dan lemari
penyimpanan obat kulkas
f) Kejadian kesalahan dispensing obat
g) Polifarmasi (> 5 R/ tiap lembar resep)
2) Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
a) Ketepatan identifikasi pasien
b) Peningkatan Komunikasi yang efektif
c) Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
d) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
e) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f) Pengurangan resiko cidera akibat pasien jatuh
c. Penyusunan standar pencatatan, pengumpulan laporan, analisis,
validasi, laporan ke direktur RS, feedback ke unit kerja, dan
publikasi data.
d. Edukasi staf penanggung jawab pengumpul data (PMKP 1.5)
e. Pelaksanaan pengumpulan data (pencatatan sensus harian)
f. Pertemuan berkala dengan komite mutu dan KP tiap bulan

2. Keselamatan pasien
a. Penyusunan sistem pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan
pasien (IKP)
b. Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien
c. Risk grading
d. Investigasi dan analisis
3. Manajemen risiko
a. Penyusunan panduan manajemen risiko
b. Analisis manajemen risiko melalui Root Cause Analysis (Risk
Grading)
c. Penyusunan register asesmen risiko (Risk Register)
d. Penyusunan Hospital Failure Mode and Effect Analysis
4. Monitoring dan Penilaian kinerja staf
Monitoring dan penilaian kinerja terhadap Unit kerja
5. Pendidikan dan pelatihan
a. Sasaran
1. Kepala instalasi farmasi 1 orang
2. Apoteker 4 orang
3. Kepala ruang 1 orang
4. Asisten Apoteker 11 orang

5
b. Materi
1. Keselamatan pasien
2. Keselamatan kerja, kebakaran, dan kewaspadaan bencana
bekerja sesuai dengan diklat
3. Pengumpulan, data
4. Pencegahan dan pengendalian infeksi
Cuci tangan 6 langkah
6. Program PMKP
a. Penyusunan indikator mutu
b. Pencatatan dan pelaporan indikator mutu
c. Pencatatan dan pelaporan insiden dan insiden keselamatan pasien
d. Penilaian kinerja unit
e. Penilaian individu staf
7. Pencatatan dan pelaporan
a. Pencatatan harian data indikator mutu
b. Rekapitulasi bulanan
8. Monitoring dan evaluasi kegiatan PMKP
a. Rapat mutu di unit Farmasi
b. Rapat mutu dengan komite terkait

6
BAB VI
TUJUAN DAN SASARAN

A. TUJUAN
Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Rapat rutin unit Farmasi dengan anggota rapat : Ka-inst, Karu dan
Asisten Apoteker Farmasidengan mengundang komite PMKP untuk
pendidikan dan pelatihan PMKP
2. Mengusulkan pelatihan PMKP Inhouse Training
3. Pencatatan sesuai harian mutu
4. Rekapitulasi bulanan
5. Pelaporan kepada komite mutu dan KP
B. SASARAN
1. Tercapainya pelatihan ka-inst 1 orang, karu 1 orang dan asisten
apoteker 11 orang.
2. Tercapainya standar indikator mutu untuk Keselamatan pasien
a. Keterlambatan Waktu Tunggu (Respon Time) pelayanan resep Non
Racikan menurut standart (< 30 menit) (target 0)
b. Keterlambatan Waktu Tunggu (Respon Time) pelayanan resep
Racikan menurut standart (<60menit) (target 0)
c. Kejadian Ketidaksesuaian penggunaan obat dengan formularium RS
d. Ketidaktersediaan obat FORNAS (target 0)
e. Kejadian Ketidaksesuaian pencatatan suhu ruang dan lemari
penyimpanan obat kulkas (target 0)
f. Kejadian kesalahan dispensing obat (target 0)
g. Polifarmasi (> 5 R/ tiap lembar resep) (target 0)

7
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemilihan x
indikator kunci
area Klinis,
Manajemen, SKP

2 Pengukuran x x x x
mutu unit kerja

3 Pelaporan dan x
tindak lanjut
hasil analisa
indikator mutu
4 Diklat PMKP baik x x x x x
staf maupun
mahasiswa
praktik

5 Melaporkan dan x x x x x x
menganalisa
kejadian/insiden
keselamatan
pasien
6 Merekap semua x
insiden, dan
menganalisa
semua insiden
7 Menerapkan x
Manajemen
Risiko Klinis
8 Melaksanakan x
FMEA
9 Standarisasi x x x x
proses asuhan
klinis
10 Rapat Tim PMKP x x x x x
dan koordinasi

8
unit terkait
11 Evaluasi program x
PMKP

9
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi pelatihan mutu unit dilakukan oleh karu, ka inst, pic mutu unit
dan komite mutu unit
2. Pelaksanaan rekomendasi dari komite PMKP terhadap capaian mutu

10
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Form pengumpulan data di unit Farmasi


2. Laporan indikator mutu ke komite PMKP
3. Analisis data indikator oleh unit kerja dan komite PMKP

Direktur Utama
Rumah Sakit Nasional Diponegoro,

Dr. dr. Soetopo Patria Jati, M.M., M.Kes.


NIP196605101997022001

11

Anda mungkin juga menyukai