Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

PUSKESMAS AFULU
KAB. NIAS UTARA

PUSKESMAS AFULU KABUPATEN NIAS UTARA


PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019
PEDOMAN PENINGKATAN DAN KINERJA PUSKESMAS AFULU

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sebenarnya bukanlah hal
yang baru. Pada tahun (1820–1910) Florence Nightingale seorang perawat dari
Inggris menekankan pada aspek-aspek keperawatan pada peningkatan mutu
pelayanan. Salah satu ajarannya yang terkenal sampai sekarang adalah
“hospital should do the patient no harm”, Puskesmas jangan sampai merugikan
atau mencelakakan pasien.
Di Amerika Serikat, upaya peningkatan mutu pelayanan medik dimulai oleh
ahli bedah Dr. E.A.Codman dari Boston dalam tahun 1917. Dr.E.A Codman dan
beberapa ahli bedah lain kecewa dengan hasil operasi yang seringkali buruk,
karena seringnya terjadi penyulit. Mereka berkesimpulan bahwa penyulit itu
terjadi karena kondisi yang tidak memenuhi syarat di Puskesmas. Untuk itu
perlu ada penilaian dan penyempurnaan tentang segala sesuatu yang terkait
dengan pembedahan. Ini adalah upaya pertama yang berusaha
mengidentifikasikan masalah klinis, dan kemudian mencari jalan keluarnya.
DiIndonesia langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang telah
dilakukan Departemen Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan mutu yaitu
penetapan akreditasi untuk puskesmas.
Puskesmas Afulu berkomitmen untuk menyediakan pelayanan kesehatan
yang bermutu tinggi yang berorientasi pada keselamatan pasien dan salah
satunya caranya melalui implementasi standar akreditasi puskesmas.
Dalam standar akreditasi agar puskesmas melakukan monitoring indikator
mutu klinis, manajerial, melakukan penyusunan standar pelayanan operasional,
melakukan monitoring pelaporan Insiden dan melakukan pengkajian proaktif
untuk meningkatkan keselamatan pasien, oleh karena itu dalam program
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas Afulu difokuskan pada area-area
tersebut.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan Puskesmas Afulu secara efektif dan efisien agar tercapai derajat
kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya sistem pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien
dan petugas yang memberi pelayanan.
b. Terbentuknya budaya organisasi serta motivasi yang tinggi untuk peduli
terhadap peningkatan mutu dan kinerja puskesmas secara conteniu.
c. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan semua indikator mutu
pelayanan dan indikator kinerja.

C. SASARAN
1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM
Ditetapkan sesuai dengan kesepakatan
2. Monitoring Mutu Klinis, Mutu Manajerial &Mutu UKM
Monitoring dilakukan Tim Manajemen Mutu
3. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP
Dilaksanakan oleh Tim Audit Internal
4. Monitoring Pelaporan Insiden
Semua insiden (KPC, KNC, KTD)
5. Pelatihan Staf
Seluruh Staf dilatih cuci tangan dan penggunaan APAR

D. RUANG LINGKUP
Program peningkatan mutu dan kinerja puskesmas dalam pedoman ini meliputi
segala bentuk kegiatan dan/ atau tindakan yang berhubungan dengan
Puskesmas Afulu.
1. Kegiatan Pokok
a. Menetapkan Indikator Mutu Klinis Puskesmas
b. Menetapkan Indikator Mutu Manajerial Puskesmas
c. Menetapkan Indikator Mutu UKM Puskesmas
d. Menetapkan Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas
e. Monitoring Indikator Mutu Klinis Puskesmas
f. Monitoring Indikator Mutu Manajerial Puskesmas
g. Monitoring Indikator Mutu UKM Puskesmas
h. Monitoring Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas
i. Monitoring Pelaporan Insiden
j. Melakukan FMEA
k. Pengembangan
l. Pelatihan
2. Rincian Kegiatan
a. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial, Mutu UKM dan
Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas
b. Monitoring Indikator Mutu Klinis Puskesmas
1) Kejadian kesalahan dan kejadian nyaris cedera yang terkait dengan
kesalahan pengobatan
2) Kelengkapan Pengisian Medical Record
3) Kelengkapan Pengisian resep
c. Monitoring Indikator Mutu Manajerial Puskesmas
1) Kedisiplinan petugas
2) Kedisiplinan waktu pelayanan
3) Ketidaktersediaan obat dan barang habis pakai pada saat dibutuhkan
4) Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan puskesmas
5) Kecelakaan kerja karena tertusuk jarum.
d. Monitoring Indikator Mutu Manajerial Puskesmas
1) Kepuasan masyarakat terhadap program puskesmas
2) Kedisiplinan petugas dalam menjalankan program sesuai jadwal
3) Pencapaian program
e. Monitoring Indikator Mutu Keselamatan Pasien Puskesmas
1) Kepatuhan Identifikasi Pasien Dengan Benar
2) Kepatuhan cuci tangan dengan benar sesuai dengan 6 langkah cuci
tangan
f. MenetapkanSOP
g. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP
h. Monitoring Pelaporan Insiden
1) Kejadian Tidak Diharapkan
2) Kejadian Nyaris Cidera
3) Keadaan Potensial Cidera
i. Pendidikan & Pelatihan
1) Pelatihan cuci tangan
2) Pelatihan penggunaaan APAR

II. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial, Mutu UKM dan
Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas
a. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan
b. Mencari dan mempelajari referensi terkait
c. Menginventaris indikator mutu
d. Memilih prioritas indikator mutu
e. Menetapkan prioritas indikator mutu
2. Monitoring Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial &Mutu UKM
a. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan
b. Membuat Deskripsi Indikator Mutu
c. Melatih Tim Manajemen Mutu dalam mengumpulkan Data Indikator
Mutu
d. Mengumpulkan Data Indikator Mutu
e. Evaluasi dan laporan pelaksanan kegiatan
3. Monitoring Pelaporan Insiden
a. Menyusun dan menetapkan Prosedur Pelaporan Insiden
b. Pembuatan formulir Pelaporan Insiden
c. Sosialisasi Prosedur Pelaporan Insiden
d. Monitoring Pelaporan Insiden
e. Evaluasi & laporan pelaksanaan kegiatan
4. Pendidikan & Pelatihan
a. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan
b. Melatih staf
c. Evaluasi dan laporan pelaksanan kegiatan

III.SASARAN
1. Menetap kan indikator mutu klinis, mutu manajerial dan Mutu UKMditetap
kan sesuai dengan kesepakatan
2. Monitoring Mutu klinis, mutu manajerial dan mutu UKM Monitoring
dilakukan Tim manajemen Mutu
3. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP di laksanakan oleh tim Audit internal
4. Monitoring Pelaporan Insiden semua insiden ( KPC, KNC, KTD)
5. Pelatihan Staf
Seluruh Staf dilatih cucitangan pengunaan APAR

IV.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM
Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun oleh Tim Manajemen Mutu
berkoordinasi dengan bagian terkait
2. Monitoring Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial &Mutu UKM
Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun oleh Tim Manajemen Mutu
berkoordinasi dengan bagian terkait
3. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP
Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun oleh Tim Audit Internal berkoordinasi
dengan bagian terkait
4. Monitoring Pelaporan Insiden
Setiap bulan
5. Pelatihan Staf
Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun oleh Tim K3 dan Pengendalian Infeksi
berkoordinasi dengan bagian terkait

V. EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM
Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim Manajemen
Mutu berkoordinasi dengan pihak terkait
2. Monitoring Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM
Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim Manajemen
Mutu berkoordinasi dengan pihak terkait
3. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP
Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim Audit Internal
berkoordinasi dengan pihak terkait (internal audit dan komite medik)
4. Monitoring Pelaporan Insiden
Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim Manajemen
Mutu berkoordinasi dengan pihak terkait
5. Pelatihan Staf
Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim K3 dan
Pengendalian Infeksi berkoordinasi dengan Unit terkait

VI.PENUTUP
Demikian Pedoman ini disusun sebagai dasar/acuan dalam menyusun Program
Peningkatan Mutu dan Kinerja Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai