PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu adalah bentuk persepsi yang dipahami berbeda oleh orang yang
berbeda, namun berimplikasi pada prioritas tertentu.Peningkatan mutu adalah
pendekatan pendidikan, edukasi berkelanjutan dan perbaikan proses-
prosespemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasar dan pihak-pihak
yang berkepentingan lainnya.Definisi Mutu Rumah sakit Bhayangkara TK III
Bengkulu adalah derajat kesempurnaan pelayanan Rumah sakit Bhayangkara
TK III Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di Rumah
sakit Bhayangkara TK III Bengkulusecara wajar, efisien, efektif serta diberikan
secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio
budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Rumah Sakit
dan masyarakat konsumen.
Banyak pihak yang berkepentingan dengan mutu, pihak-pihak tersebut
adalah: konsumen, pembayar atau perusahaan atau asuransi, manajemen
Rumah sakit Bhayangkara TK III Bengkulu. KaryawanRS Jiwa Prof. HB.Sa’anin
PadangRumah sakit Bhayangkara TK III Bengkulu, masyarakat, Kapolda
Bengkulu sebagai pemilik Rumah sakit Bhayangkara TK III BengkuludanIkatan
profesi.Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan
kepentingannya terhadap mutu, karena itu mutu adalah multi
dimensional.Dimensi Mutuatau aspeknya adalahkeprofesian,efisiensi,keamanan
pasien,kepuasan pasien, dan aspek sosial budaya. Mutu suatu rumah sakit
adalah produk akhir dari interaksidan ketergantungan yang rumit antara
berbagai komponen atau aspek rumah sakit sebagai suatu sistem.Aspek
tersebut terdiri dari struktur, proses danoutcome.Strukturadalahsumber daya
manusia, sumber daya fisik, sumber daya keuangan dan sumber daya lain-lain
pada fasilitas pelayanan kesehatan.Baik tidaknya struktur dapat diukur dari
kewajaran, kuantitas, biaya dan mutu komponen-komponen struktur
itu.Prosesadalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap
1
pasien: evaluasi, diagnosa, perawatan, konseling, pengobatan, tindakan,
penanganan jika terjadi penyulit,follow up. Baik tidaknya proses dapat diukur dari
relevansinya bagi pasien, efektifitasnyadan mutu proses itu sendiri.Pendekatan
proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu
asuhan.Outcomeadalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga
profesi lain terhadap pasien dalam arti perubahan derajat kesehatan dan
kepuasannya serta kepuasanprovider.Outcomeyang baik sebagian besar
tergantung kepada mutu struktur dan mutu proses yang buruk.
Pelayanan Rumah sakit Bhayangkara TK III Bengkulu menyangkut
berbagai fungsi pelayanan, pendidikan sertapenelitian. Untuk menjamin
keberlangsungan fungsi tersebut dengan baikmaka Rumah sakit Bhayangkara
TK III Bengkulu harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di
bidang teknis medis maupun administrasi.Untuk menjaga dan meningkatkan
mutu, Rumah sakit Bhayangkara TK III Bengkulu harus mempunyai suatu
ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan. Pengukuran mutu
di Rumah sakit Bhayangkara TK III Bengkulu sudah diawali dengan penilaian
akreditasi Rumah Sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat
struktur dan proses.Pada kegiatan ini Rumah sakit Bhayangkara TK III Bengkulu
harus melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah ditetapkan.Rumah
sakit Bhayangkara TK III Bengkulu dipacu untuk dapat menilai diri(self
assesment)dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang
telahditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada
alat ukur yang lain yaitu instrumen mutu pelayanan Rumah sakit Bhayangkara
TK III Bengkulu yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil
(Outcome).Tanpa mengukur hasil kinerja Rumah sakit Bhayangkara TK III
Bengkulu tidak dapat mengetahui apakah struktur dan proses yang baik telah
menghasilkanoutcomeyang baik pula.Sesuai dengan standar akreditasi maka
saat ini Rumah sakit Bhayangkara TK III Bengkulu juga
melakukanbenchmarking/ pembanding dengan rumah sakit sejenis saat yang
kami dapatkan untuk data pembandingsebagaibenchmarking dari Rumah sakit
lain secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan di Rumah sakit Bhayangkara TK
III Bengkulu secara berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus
a. Tersusunnya system monitoring upaya peningkatan mutu pelayanan
melalui pemantauanindikator prioritasrumah sakitdan unit kerja.
b. Menjamin terlaksananya programkeselamatan pasien serta monitoring
3
BAB II
INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III
POLDA BENGKULU
No Sasaran Indikator
4
6 IRNA Pengurangan resiko jatuh
5
BAB III
INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III
POLDA BENGKULU
No Sasaran Indikator
6
BAB IV
INDIKATOR MUTU UNIT RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III
POLDA BENGKULU
7
BAB V
LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT INDIKATOR MUTU
A. Laporan Analisa, Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut 14 Indikator Mutu Prioritas
1. Ketidaklengkapan informed Consent
8
2. Kelengkapan Assesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien dengan kasus ginjal rawat Inap
9
3. Tidak ada kejadian kesalahan pemberian obat
10
4. Waktu tunggu hasil pelayanan laboraturium
11
5. Keterlambatan waktu tindakan HD
12 OKT 12.5 0
NOV 3.1 0
10
DES 0.00 0
8
2
Target
0
OKT NOV DES
12
13
6. Tingkat kepuasan pasien rawat jalan
14
7. Kecepatan respon terhadap complain
15
8. Ketepatan Identifikasi pasien rawat inap terhadap penggunaan gelang identifikasi IGD
16
9. Pelaporan hasil labor kritis (Ureum, kreatinin dan HB) pada pasien ginjal dengan metode TEBAK
17
10. Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di instalasi farmasi
18
11. Angka kepatuhan pengisian surgical Ceklist untuk pasien operasi yang berhubungan dengan kasus ginjal dikamar
operasI
19
12. Kepatuhan cuci tangan oleh petugas kesehatan
KEPATUHAN CUCI TANGAN angka kepatuhan cuci tangan
90 Bulan nakes standar
80 dokter perawat lainnya
70 okt 53 37 40 80
60 nov 43 56 48 80
dokter
50 des 67 47 18 80
perawat
40
30 Nakes Lainnya
20
10
0
Okt Nov Des Standar
20
kepatuhan cuci tangan
7. Monitoring dan supervise
oleh IPCN
21
13. Tidak terjadinya insiden resiko jatuh pada pasien ginjal selama perawatan rawat inap di rumah sakit
22
14. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
23
B. Laporan Analisa, Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut 12 Indikator Mutu Rumah Sakit
1. Kepatuhan Identifikasi Pasien (Ketepatan Pemberian Label Nama dengan 3 tanda pengenal
40
20
0
OKT NOV DES
24
2. Emergency Respon Time ≤ 5 menit
6
Rerata
Rmergency
Bulan
Respon
Target
5 Target Time
4
Waktu tunggu 5
OKT 3.1 5
3
NOV 3.3 5
DES 3.3 5
2
0
OKT NOV DES
25
3. Waktu tunggu rawat jalan ≤ 60 menit
45
25
5
OKT NOV DES
26
instalasi
27
yang belum di maintenance
145
Target
125 OKT 58.6 100
105 NOV 48.4 100
85 DES 46.5 100
65
45
25
5
OKT NOV DES
28
memuat jam visite dokter memuat jam visite dokter
3. Supervisi oleh Komite Medik 4. Supervisi oleh Komite Medik
dan Kepala ruangan dan Kepala ruangan
25 OKT 4.5 30
20 NOV 3.6 30
DES 3.8 30
15
10
0
OKT NOV DES
29
7. Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional Bagi RS Provider BPJS
DATA KEPATUHAN PENGGUNAAN FORMOLARIUM NASIONAL Rerata
BAGI RS PROVIDER BPJS Kepatuhan
185 Bulan Penggunaan Target
Formularium
165 Nasional
145
OKT 97.7 100
125 NOV 95.3 100
Target
105 DES 96.1 100
85
65
45
25
5
OKT NOV DES
30
4. Pengecekan stok obat.
5. Pengusulan pengadaan obat
segera apabila oba
31
12. Monitoring dan supervise oleh IPCN
IPCN 12. Lomba cuci tangan
13. Pemasangan banner
kepatuhan cuci tangan
14. Monitoring dan supervise
oleh IPCN
9. Kepatuhan upaya pencegahan resiko cidera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap
KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CIDERA AKIBAT PASIEN JATUH
200
PADA PASIEN RANAP
Rerata
180 Bulan ketidaklengkapan Target
catatan medis
160
140
Target
120 OKT 0.0 100
NOV 23.5 100
100
DES 18.1 100
80
60
40
20
0
OKT NOV DES
32
4. Menjaga lantai perawatan tetap 3. Meningkatkan kepatuhan
kering terhadap assesmen resiko
5. Supervisi oleh Kepala Unit jatuh
4. Sosialisasi assesment resiko
5. Supervisi oleh Kepala Unit
100 Target
OKT 57.8 100
80 NOV 66.7 100
DES 81.2 100
60
40
20
0
OKT NOV DES
33
(CP)kepada DPJP kepada DPJP
3. Supervisi oleh Komite Medik 3. Supervisi oleh Komite Medik dan
dan Kepala ruangan Kepala ruangan.
77
76
75
74 IKM
73
72
71
Okt Nov Des
34
3. Menyiapkan SDM yang mempersiapkan sarana dan
berkualitas prasarana
4. Monitoring dan supervise 4. Menyiapkan SDM yang
kepala unit berkualitas
1. Monitoring dan suvervisi
Kepala Unit
40
20
0
OKT NOV DES
35
Mempertahankan 1. Sosialisasi SOP Pengaduan Capaian indikator selama 1. Mempertahankan standar
capaian target 100% Pasien dan Keluarga bulan Oktober s.d Desember capaian100%
2. Sosialisasi Alur Penanganan sudah mencapai target rata- 2. Supervisi kepala instalasi
Komplain rata 100% 3. Mengusulkan Indikator mutu
3. Supervisi oleh Kepala Unit baru
C. Laporan Analisa, Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut 18 Indikator Mutu Unit
1. Kematian Pasien di IGD ≤ 8 Jam
Rerata
6 Bulan Kematian Ps Target
IGD ≤ 8 Jam
5
4 OKT 0.8 0
NOV 0.8 0
3 0
DES 0.8
2 Target
0
OKT NOV DES
36
kemampuan kerja. kemampuan kerja.
6. Meningkatkan kualitas dokter 2. Meningkatkan kualitas
perawat IGD dokter perawat IGD
7. Memberikan kesempatan 3. Memberikan kesempatan
kepada dokter perawat IGD kepada dokter perawat IGD
untuk meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan
kinerja melalui pendidikan dan kemampuan kinerja melalui
pelatihan pendidikan dan pelatihan
70 OKT 62.5 0
60 NOV 26.5 0
50
DES 0.00 0
40
30
20
10 Target
0
OKT NOV DES
37
Informed Consent0% Consent belum mencapai target rata- 2. Meningkatkan kepatuhan
2. Sosialisasi SOP Informed rata29,6% terhadap SOP Informed
Consent Consent
3. Monitoring Kepala Unit 3. Sosialisasi SOP Informed
4. Supervisi Kepala unit Consent
4. Monitoring Kepala Unit
5. Supervisi Kepala unit
3. Kelengkapan assessment medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rumah sakit
38
target Angka menghimbau DPJP melengkapi bulan Oktober s.d Desember Medik dalam rapat rutin
Kelengkapan asesmen medis pasien rawat belum mencapai target,rata- 2. Verifikator status pasien
assessment medis inap dalam 24 jam rata menyerahkan status yg
dalam waktu 24 belumlengkap pada dokter
jam100% agar dilengkapi
3. Penyampaian hasil capaian
oleh panitia mutu dalam
rapat bulanan komite medik
4. Penguatan komitmen
100 Target
OKT 100.0 0
80 0
NOV 0.0
60 DES 0.0 0
40
20
0
OKT NOV DES
39
target Ketidakpatuhan assesment Nyeri bulan Oktober s.d standar hingga 0% dalam
pendokumentasian 2. Sosialisasi assessment Nyeri Desember belum mencapai waktu 3 bulan kedepan
assessment nyeri0% 3. Supervisi oleh Kepala Unit target, rata-rata 36.36% 2. Mengintensifkan sosialisasi
dan supervisi oleh kepala
unit
3. Pengecheckan status
pada pasien yang baru
oleh Ka ruangan
4. Audit status pasien secara
berkala oleh Ka Ruangan
5. Kejadian tidak dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bayi baru lahir
40
bayi baru lahir 0% IMD Pelaksanaan IMD
3. Sosialisasi ke pasien tentang 3. Sosialisasi ke pasien
pentingnya IMD ke pada Bayi tentang pentingnya IMD ke
4. Monitoring Ka Unit pada Bayi
4. Monitoring Ka Unit
41
target Kesalahan posisi Foto Radiography sudah mencapai target rata- 2. Sosialisasi kepatuhan
pasien pada saat 2. Supervisi kepala unit rata 0% terhadap SPO Posedur
3. Pelatihan mutu dan keselamatan Pemberian Identitas Foto
rontgent0%
pasien untuk semua pegawai Radiography
3. Supervisi kepala unit
4. Mengusulkan Indikator mutu
baru
7. Phelebitis
40 DATA INFEKSI LUKA INFUS/PHLEBITIS
35
Rerata Infeksi
30 Bulan Luka Target
25 Infus/Phlebitis
20
15 OKT 32.0 10
10 NOV 4.7 10
5 Target DES 7.8 10
0
OKT NOV DES
42
sesuai standar terjadi rata-rata 14,8% 4. Kepatuhan cuci tangan
5. Pemberian tanggal dan jam pada 5. Mengusulkan pengadaan iv cateter
dressing sesuai standar
6. Penggantian infus tiap 3 hari 6. Pemberian tanggal dan jam pada
7. Usulan memperbaiki penerangan di dressing
IGD 7. Penggantian infus tiap 3 hari
8. Monitoring dan Supervisi Kepala Unit 8. Usulan memperbaiki penerangan di
dan IPCN IGD
9. Monitoring dan Supervisi Kepala Unit
dan IPCN
8. IDO
6
OKT 0.0 5
Target NOV 0.0 5
5
DES 1.6 5
4
0
OKT NOV DES
43
Mempertahankan 1. Meningkatkan penerapan Capaian indikator 1. Mempertahankan standar
capaian target Data BundleIDO selama bulan Oktober capaian hingga 5%
Infeksi Daerah Operasi 2. Meningkatkan SOP Perawatan s.d Desember belum 2. Suvervisi TimIPCN
5% Luka Post operasi mencapai target.
3. Kepatuhan cuci tangan Infeksi Daerah
4. Edukasi pasien Post Op Nutrisi Uperasi yang terjadi
dan Personal Hygiena rata-rata 0,52%
5. Usulan memperbaiki penerangan
di IGD
6. Suvervisi Kepa Unit dan IPCN
44
Mempertahankan 1. Sosialisasi kepatuhan terhadap Capaian indikator selama 1. Mempertahankan standar
capaian target SPO Verifikasi Sebelum bulan Oktober s.d Desember capaian hingga 100%
Ketidaktepatan Pemberian Obat Kepasien sudah mencapai target rata- 2. Sosialisasi kepatuhan
pemberian obat (5 2. Supervisi kepala unit rata 0% terhadap SPO Verifikasi
benar)0% 3. Pelatihan mutu dan keselamatan Sebelum Pemberian Obat
pasien untuk semua pegawai Kepasien
3. Supervisi kepala unit
4. Pelatihan mutu dan
keselamatan pasien untuk
semua pegawai
Rerata
Bulan Kesalahan Diit Target
Pasien
OKT 2.34 0
NOV 1.56 0
DES 0.78 0
45
KESALAHAN DIIT PASIEN
2.5
1.5
0.5
Target
0
OKT NOV DES
46
KetidakLengkapan
100 Rerata
Bulan ketidaklengkapan Target
90
catatan medis
80
70
OKT 6,79 0
60
NOV 21,68 0
50 DES 18,84 0
40
30
20
10
0 Targe
OKT NOV DES t
12. Pasien yang kembali ke Instalasi pelayanan intensif (ICU) dengan kasus yang sama ≤ 72 jam
47
PASIEN YANG KEMBALI KE ICU DENGAN KASUS YANG SAMA ≤ 72
0.2
JAM Rerata PS kembali
0.18 Bulan
ICU≤72 jam
Target
0.16
0.14
0.12 OKT 0.00 0
0.1 NOV 0.00 0
0.08 DES 0.03 0
0.06
0.04
0.02
Target
0
OKT NOV DES
48
KETIDAKLENGKAPAN LAPORAN OPERASI
1
Rerata Ketidaklengkapan
0.9 Bulan
Laporan Operasi
Target
0.8
0.7
OKT 0.0 0
0.6
NOV 0.0 0
0.5
DES 0.0 0
0.4
0.3
0.2
0.1
Target
0
OKT NOV DES
49
KETIDAKLENGKAPAN LAPORAN ANASTHESI
1
Rerata
0.9 Ketidaklengkapan
Bulan
Laporan
Target
0.8
Anasthesi
0.7
0.6
OKT 0.0 0
0.5 0.0
NOV 0
0.4
DES 0.0 0
0.3
0.2
0.1
Target
0
OKT NOV DES
50
DATA TIDAK DILAKUKAN PENANDAAN OPERASI
100
Rerata Tdk
90 Bulan Dilakukan Target
Penandaan Op
80
70
OKT 56.25 0
60
NOV 0.0 0
50 DES 0.0 0
40
30
20
10
Target
0
OKT NOV DES
60
OKT 100 100
NOV 100 100
40
DES 100 100
20
0 Target
OKT NOV DES
52
Ketidaklengkapan Dokumen Penagihan Rerata
1
Ketidaklengkapan
0.9 Bulan Dokumen Target
0.8 Pendukung
Tagihan
0.7
0.6 0
Ketidaklengkapan
0.5 OKT 0.0 0
0.4 NOV 0.0 0
0.3 DES 0.0 0
0.2
0.1
Targe
0
OKT NOV DES t
53
TIDAK TERISINYA ANGKET KEPUASAN PASIEN
1 Rerata
Tidakterisinya
0.9 Bulan Angket Target
0.8 Kepuasan
Pasien
0.7
0.6
OKT 0.0 0
0.5 NOV 0.0 0
0.4 DES 0.0 0
0.3
0.2
0.1
Target
0
OKT NOV DES
54
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya peningkatan mutu wajib yang dijadikan mutu rumah sakit dilakukan
di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Polda Bengkulu saat ini sudah mendapatkan
dukungan maksimal dari pimpinan/ Karumkit.Seluruh staf/pelaksana juga
memberikan kerjasama dan kontribusi yang baik.Akan tetapi masihbutuh
koordinasi dan tata kelola yang baik dalam sistematika kerjanya.Kedisiplinan
dalam waktu pelaporan Mutu juga harus ditingkatkan.Kompetensi dan
pengetahuan seluruh anggotaKomite Mutu dan Keselamatan Pasiendan
penanggung jawabMutuunittentang upaya peningkatan mutuharus selalu
diupdate dan dilaksanakan. Sehingga dengan adanya perbaikan mutu SDM
bagaimana mengelola mutu yang baik di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Polda
Bengkulu dapat meningkatakan kwalitas pelayanan di rumah sakit dan
berdampak semakin percayanya masyarakat di Propinsi Bengkulu kepada
Rumah Sakit Bhayangkara TK III Polda Bengkulu.
B. Saran
1. Memaksimalkan pertemuan rutinKomite Mutu dan Keselamatan Pasien
sebagai upaya sosialisasi seluruh program peningkatan mutu kepada kepala
unit maupunpenanggung jawab Mutu unit.
2. Mengikuti pelatihan upaya peningkatan mutu baik bagianggotaKomite Mutu
dan Keselamatan Pasien dan penanggung jawab Mutu unit
3. Penataan dan pendistribusian ulang seluruh dokumen PMKP yangberupa
Program, Panduan, dan SPOsehingga setiap pegawai lebih memahami
upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit Bhangkara TK III Polda Bengkulu.
4. Mengoptimalkan upayavalidasi data mutu sehingga data mutu yang
ditampilkan benar-benar bisa dipertanggung jawabkan kepada public.
5. Mengadakan pertemuan/ forum mutu dengan komite mutu dari Rumah Sakit
sejenis sehingga menjadi sarana Benchmarking dan bertukar informasi
tentang upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit masing-masing.
55
6. Sosialisasi ulangprogram upaya peningkatan mutu kepada seluruh SDM
yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Polda Bengkulu.
7. Monitoring dan supervise kepala Unit untuk memantau kegiatan peningkatan
mutu yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Polda Bengkulu.
Mengetahui KETUA
56