Indikator dianggap positif bila memiliki hubungan langsung (asosiasi, korelasi) dengan mutu RS.
Semakin tinggi nilai indikatornya, maka semakin baik keadaan mutu RS dalam populasi yang
diteliti. Misal: proporsi kasus tuberculosis yang sembuh, cakupan vaksin
Indikator dianggap negative bila memiliki hubungan terbalik (asosiasi, korelasi) dengan mutu RS.
Semakin rendah nilai indicator, semakin buruk keadaan mutu RS dalam populasi yang diteliti.
(AKB, AKI, dll)
• Adalah tolak ukur yang digunakan untuk
Indikator Mutu menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan
Berorientasi pada • Menyediakan pelayanan yang sesuai dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai
pasien/pengguna layanan individu
Tepat waktu • Mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian pelayanan kesehatan
Indikator proses
Indikator outcome
Indikator keseimbangan
(Balance)
Sistem kesehatan harus mendapat data yang lebih terperinci. Selain
mengukur hasil, juga harus melacak Langkah-Langkah proses berbasi bukti
Melacak indikator hasil saja tidak cukup untuk mencapai sasaran mutu
dan biaya.
Pastikan Proses Baik agar bisa berdampak hasil yang baik
MEMILIH INDIKATOR MUTU
KRITERIA PEMILIHAN INDIKATOR
Pengisian Assesment
Resiko Jatuh Di Rawat
Pengurangan resiko pasien jatuh
Inap
INDIKATOR PELAYANAN KLINIS
PRIORITAS
• Presentasi Pemeliharaan
Komputer
• Pemeliharaan Server
Rumah Sakit
Indikator Terkait Manajemen Resiko
INDIKATOR MUTU PRIORITAS
UNIT
INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT
NO UNIT INDIKATOR KETERANGAN