Jl. Olah Raga No.55 Telp./ Fax (0338) 891505, 891118 KECAMATAN BESUKI 68356 / email: rsud.besuki@gmail.com 1. SKP: Pengurangan Resiko Pasien Jatuh Nama indikator Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap Dimensi mutu Keselamatan pasien Tujuan Menurunkan angka pasien jatuh Definisi Setiap pasien dilakukan asesmen awal resiko jatuh, baik operasional melalui Morse fall Scale (MFS untuk pasien ≥ 18 tahun, Humpty Dumpty untuk pasien berusia < 18 tahun, dan Edmoson Scale untuk pasien lansia dan psikiatri) : a. Pemasangan gelang warna kuning, dipasangkan di pergelangan tangan kanan, dekat dengan gelang identitas b. Segitiga warna hijau untuk pasien dengan resiko rendah atau segitiga merah untuk pasien dengan resiko tinggi, ditempatkan pada sisi kanan tempat tidur pasien Selanjutnya pada pasien rawat inap, asesmen resiko jatuh ini direasses kembali setiap hari, dimana tentunya ada perubahan perjalanan penyakit ataupun terapi. Frekuensi 1 bulan pengumpulan Periode analisis 3 bulan Numerator Jumlah pasien rawat inap yang dilakukan asesmen resiko jatuh harian (diadmisi di UGD) sampai boleh pulang, dirujuk, meninggal ataupun pulang paksa Denominator Jumlah pasien rawat inap Sumber data Rekam medis Standar 100% Metode Retrospektif Inklusi - Eksklusi - Alasan Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan harian untuk meminimalkan resiko. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko pasien jatuh dengan menempatkan perawat profesional pada bangsal rawat inap pasien. Penanggung Ketua Komite Keperawatan. Koordinator Unit Rawat Inap. jawab Diawali di UGD. Dilanjutkan dan disensus di Unit Rawat Inap. PIC: 2. Mutu Pelayanan Unit: Unit Rawat Inap Nama indikator Kepatuhan jam visite dokter spesialis Dimensi mutu Kenyamanan Tujuan Mengetahui jam visite dokter spesialis Definisi Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah operasional kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk hari libur. Catatan : 1.pasien baru masuk 2.batasan pukul 14.00 3.hari libur 4. RS. Swasta Frekuensi 1 bulan pengumpulan Periode analisis 3 bulan Numerator Jumlah hari dokter spesialis visit pasien rawat inap sebelum pukul 14.00 WIB Denominator Total hari dokter spesialis visite dalam 1 bulan Sumber data Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik Standar 80% Metode Retrospektif Inklusi Semua pasien rawat Inap Eksklusi - Alasan - Penanggung Koordinator Unit Rawat Inap jawab PIC:
3. Mutu Pelayanan Unit: Unit Rawat Inap
Nama indikator Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan pasien Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi risiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis, dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta penggunaan sumber daya yg efisien dan konsisten sehingga menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan menggunakan praktek klinik yang berbasis bukti. Definisi Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para operasional staf medis/ DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis. Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS tersebut berdasarkan: a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High Volume) b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk) c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost) d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam pengelolaannya. Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan penunjang. Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah distandarisasi dalam CP. Frekuensi 1 bulan pengumpulan Periode analisis 3 bulan Numerator - Denominator - Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi Standar 80% Metode Retrospektif Inklusi Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP
Eksklusi - Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama
perawatan. - Pasien yang meninggal Alasan - Penanggung Koordinator Unit Rawat Inap jawab PIC:
4. Klinik: Penggunaan Darah dan Produk Darah
Nama indikator Kejadian reaksi tranfusi Dimensi mutu Keselamatan dan kompetensi Tujuan Terselenggaranya transfusi darah sesuai standar prosedur sehingga tidak menimbulkan komplikasi Definisi Yang dimaksud kejadian reaksi transfusi adalah reaksi yang operasional timbul akibat dilakukannya transfusi darah yang tidak sesuai dengan golongan darah pasien. (Reaksi incompatibilitas) Frekuensi 1 bulan pelaporan Periode analisis 3 bulan Numerator Jumlah kejadian reaksi tranfusi dalam satu bulan (IKP) Denumerator Jumlah pemasangan transfusi darah (kantong darah) dalam bulan tersebut Sumber data Status rekam medis pasien, laporan insiden Metode Prospektif Inklusi Transfusi darah yang diberikan tidak cocok dengan golongan darah pasien. Eksklusi Kelainan pada darah atau sepsis yang bukan disebabkan oleh transfusi darah. Alasan Kecepatan dan ketepatan pemberian transfusi akan mempercepat proses pengobatan pasien dan meningkatkan keselamatan pasien. Kejadian reaksi transfusi akibat perbedaan golongan darah dapat mengakibatkan kejadian sentinel. Standar 0% Penanggung Koordinator Unit Rawat Inap/ Koordinator Unit jawab Laboratorium Disensus Unit Rawat Inap PIC:
Nama indikator Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara kontinyu di status pasien Dimensi mutu Kenyamanan pasien Tujuan Teratasinya rasa nyeri Definisi Terjadinya ketidakpatuhan perawat dalam pendokumentasian operasional asesmen nyeri secara kontinyu di status pasien baik asesmen awal maupun ulang. Frekuensi 1 bulan pelaporan Periode analisis 3 bulan Numerator Jumlah status pasien yang tidak ada dokumentasi asesmen nyeri awal maupun ulang sesuai panduan manajemen nyeri per bulan Denumerator Jumlah seluruh pasien dengan keluhan nyeri dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis pasien Metode Retrospektif Inklusi Semua pasien dengan keluhan nyeri Eksklusi - Alasan Ketidakpatuhan pendokumentasian akan berakibat pada kesinambungan pelayanan pasien. Pendokumentasian asesmen nyeri pada status pasien belum sesuai dengan panduan asesmen nyeri, terutama asesmen nyeri ulang Standar 5% Penanggung Koordinator Unit Rawat Inap jawab PIC: 6. Klinik: Kejadian infeksi pasca operasi (IDO) Nama indikator Infeksi daerah operasi (IDO) Dimensi mutu Pencegahan dan pengendalian infeksi, kompetensi teknis Tujuan Keselamatan pasien Definisi Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi rumah sakit operasional (HAIs) pada semua kategori luka sayatan operasi yang dilaksanakan di rumah sakit dan ditandai oleh rasa panas (kalor), nyeri (dolor), kemerahan (rubor), bengkak (tumor) gangguan fungsi (fungsiolesa) dan keluarnya nanah (pus) yang muncul dalam waktu lebih 3 x 24 jam sampai dengan 30 hari pasca operasi, atau sampai dengan 1 tahun jika terdapat implant Frekuensi 1 bulan pelaporan Periode analisis 3 bulan Numerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu bulan Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dioperasi di rumah sakit dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis Metode Retrospektif Inklusi Semua infeksi pada daerah operasi yang terjadi minimal 3 x 24 jam pasca operasi sampai dengan 30 hari atau satu tahun jika dipasang implant. Eksklusi Jejunostomy, ileostomy, colostomy Alasan - Standar 2% Penanggung Koordinator Unit Rawat Inap dan Unit Rawat Jalan jawab PIC:
7. Klinik: Kejadian Infeksi Luka Infus (ILI/Plebitis)
Nama indikator Infeksi Luka Infus (ILI / Plebitis) Dimensi mutu Keselamatan, kompetensi Tujuan Tergambarnya pelaksanaan pemasangan infus yang sesuai standar. Definisi Keadaan infeksi yang terjadi disekitar tusukan atau bekas operasional tusukan jarum infus di pembuluh darah perifer dan timbul minimal 48 jam setelah pemasangan (sesuai pedoman surveilans infeksi Kemenkes RI tahun 2011). Frekuensi Tiap bulan pelaporan Periode analisis Tiap 3 bulan Numerator Jumlah kasus infeksi luka infus per bulan Denominator Jumlah hari pemasangan infus dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis pasien Metode Retrospektif Inklusi Pada daerah bekas tusukan dan daerah sekitarnya terdapat peradangan yang ditandai dengan salah satu dari gejala ini : rasa panas, pengerasan/ bengkak, kemerahan, dan terasa sakit bila ditekan (kalor, dolor, tumor, rubor dan functiolaesa) dengan atau tanpa nanah (pus) tanpa dilengkapi pemeriksaan kultur. Eksklusi • Infeksi kulit karena sebab-sebab lain • Adanya bakteremia dengan pemeriksaan kultur • Usia ≤ 1 tahun Alasan - Standar 20% Penanggung Koordinator Unit Rawat Inap jawab PIC:
8. Klinik: Kejadian Infeksi Saluran Kemih
Nama indikator Infeksi saluran kemih (ISK) Dimensi mutu Keselamatan, kompetensi Tujuan Tergambarnya pelaksanaan pemasangan kateter urin menetap yang bersih sesuai standar. Definisi Keadaan infeksi yang terjadi disekitar uretra atau selang operasional kateter dan timbul setelah 3 kali 24 jam dilakukan pemasangan kateter di rumah sakit. Frekuensi 1 bulan pelaporan Periode analisis 3 bulan Numerator Jumlah kasus infeksi karena pemasangan kateter per bulan Denumerator Jumlah hari pemasangan kateter dalam bulan tersebut Sumber data Rekam medis Metode Retrospektif Inklusi Pada daerah uretra terjadi iritasi, gatal-gatal, rasa sakit atau panas, pus, dan urine berwarna merah atau keruh Eksklusi Jika keadaan tersebut timbul oleh suatu tindakan lain atau oleh karena penyakitnya Alasan - Standar 10% Penanggung Koordinator Unit Rawat Inap jawab PIC: 9. Klinik: Kejadian Luka Dekubitus Nama indikator Kejadian dekubitus selama masa perawatan Dimensi mutu Keselamatan dan kompetensi Tujuan Tergambarnya mutu perawatan pasien tirah baring Definisi Kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, operasional bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secaraterus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat, yang timbul minimal 3 x 24 jam setelah rawat inap. Frekuensi 1 bulan pelaporan Periode analisis 3 bulan Numerator Jumlah kasus luka dekubitus per bulan Denumerator Jumlah pasien tirah baring pada bulan tersebut Sumber data Rekam medis Metode Retrospektif Inklusi Luka lecet pada bagian-bagian tubuh pasien yang terkena tekanan karena tirah baring Eksklusi • Luka lecet yang terjadi diluar area pada pasien tirah baring • Pasien yang sudah mengalami dekubitus sebelum rawat inap Alasan - Standar 0% Penanggung Koordinator Unit Rawat Inap jawab PIC: