Anda di halaman 1dari 2

1

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)


(Prosedur Operasional Tetap)
Judul SOP : Perawatan Luka Kraniotomi
No. Dokumen : ……./SOP/III/2012
No. Revisi : 001
Tanggal Mulai Berlaku : 1 Januari 2012
Halaman : 2 lembar

Penagnggung Jawab
Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:
Ketua STIKES Eka Harap,

Etty Eriyanti, Amd.Kep Putria Carolina, S.Kep., Ns Dra. Mariaty Darmawan, MM

1. Tujuan
a. Mencegah terjadinya kolaps kardiovaskular dan sirkulasi pada klien dehidrasi dan syok
b. Mencegah kelebihan cairan pada klien
2. Ruang Lingkup
Semua klien yang menggunakan selang infus.
3. Kriteria Pencapaian
Mahasiswa dapat menghitung tetesan infuse dengan benar.
4. Definisi
Menghitung kecepatan infus untuk mencegah ketidaktepatan pemberian cairan
5. Standar Tenaga
Dokter, Perawat, Bidan, Fisioterapis.
6. Standar Alat dan Bahan
a. Sarana Non Medis
1) Kertas dan pensil
2) Jam dengan jarum detik
7. Prosedur Tetap
a. Membaca program dokter dan ikuti enam benar untuk memastikan larutan yang benar
b. Mencari tahu kalibrasi dalam tetesan per milliliter dari set infuse (sesuai petunjuk pada bungkus)
- Tetes mikro (mikrodrip):1cc=60 tetes
- Tetes makro (makrodrip)
1 cc = 15 tetes
1 cc = 20 tetes
c. Memilih salah satu rumus berikut
- Milliliter per jam
Jumlah total cairan infuse (cc)
cc/jam =
Lama waktu pengimfusan (jam)

- Tetes permenit
Jumlah total cairan infuse (cc) x factor tetesan
Lama waktu pengimpusan (24x60)
d. Mencuci tangan
e. Memakai sarung tangan
f. Menetapkan kecepatan aliran dengan menghitung tetesan pada bilik drip selama satu menit dengan jam, kemudian atur klem
pengatur untuk menaikkan atau menurunkan kecepatan infuse.
g. Memeriksa kecepatan ini setiap jam
h. Mendokumentasikan pada catatan perawat mengenai larutna dan waktu

8. Prosedur Operasional Tetap (Standard Operasional Prosedure/SOP)


No Kegiatan / Tindakan
1 Membaca program dokter dan ikuti enam benar untuk memastikan larutan yang benar.
a. Benar pasien
Dengan cara memeriksa identitas pasien. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, dapat
menggunakan respon non verbal seperti menggeleng atau mengangguk. Jika pasien tidak sanggup
mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti
menanyakan langsung kepada keluarga, sedangkan bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.
b. Benar obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generic. Setiap obat yang nama dagangnya asing harus diperiksa nama
generiknya, bila perlu hubungi apoteker. Sebelum member obat kepada pasien, label pada botol atau
kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak
obat. Kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta. Ketiga saat obat dikembalikan kerak obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi. Jika pasien
meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya kembali. Saat memberikan obat perawat harus ingat fungsi
obat yang diberikan.
2
c. Benar dosis
Sebelum member obat, perawat harus memeriksa dosisnya, jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan
dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum dilanjutkan kepada pasien.
d. Benar rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Factor yang menentukan pemberian rute terbaik
ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta
tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topical, rectal, dan
inhalasi.
e. Benar waktu
Waktu pemberian obat sangat penting pada saat pelaksanaan pemberian obat, khususnya bagi obat yang
efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai.
f. Benar dokumentasi
Setelah obat diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila
pasien menolak meminum obat atau obat tidak dapat diminum harus dicatat alasannya dan dilaporkan
2 Mencari tahu kalibrasi dalam tetesan per milliliter dari set infuse (sesuai petunjuk pada bungkus)
a. Tetes mikro (mikrodrip) : 1 cc = 60 tetes
- Tetes makro (makrodrip)
1 cc = 15 tetes
1 cc = 20 tetes
3 Memilih salah satu rumus berikut
- Milliliter per jam
Jumlah total cairan infuse (cc)
cc/jam =
Lama waktu pengimfusan (jam)

- Tetes permenit
Jumlah total cairan infuse (cc) x factor tetesan
Lama waktu pengimpusan
4 Mencuci tangan
5 Memasang sarung tangan
6 Menetapkan kecepatan aliran dengan menghitung tetesan pada bilik drip selama satu menit dengan jam, kemudian
atur klem pengatur untuk menaikkan atau menurunkan kecepatan infuse.
Caranya: Tangan dominan memegang klem kemudian mengatur kecepatan tetesan sesuai dengan anjuran dokter,
dan tangan nondominan memegang jam didekat tempat menetesnya infuse
7 Memeriksa kecepatan ini setiap jam
8 Mendokumentasikan pada catatan perawat mengenai larutan dan waktu

9. SOP Terkait
SOP cuci tangan
SOP pemasangan skort
SOP masker

Anda mungkin juga menyukai