Anda di halaman 1dari 13

ASKEP

OSTEOPOROSIS
KELOMPOK 1
PENGERTIAN
• Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya
tulang, dan porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi,
osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang
mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau
berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan
penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan
kerapuhan tulang (Tandra, 2009).
• Osteoporosis adalah penyakit tulang sisitemik yang ditandai
oleh penurunan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi
rapuh dan mudah patah.
KLASIFIKASI
• Osteoporosis Postmenopause (Tipe I)
• Osteoporosis involutional (Tipe II)
• Osteoporosis idiopatik
• Osteoporosis juvenile
• Osteoporosis sekunder.
ETIOLOGI
• DETERMINAN MASSA TULANG
- Faktor Genetik
- Faktor Mekanis
- Faktor Makanan Dan Hormon
• DETERMINAN PENURUNAN MASSA TULANG
- Faktor Genetik
- Faktor Mekanis
- Kalsium
- Protein
- Estrogen
- Rokok Dan Kopi
- Alkohol
PATOFISIOLOGI
• Genetik, nutrisi, gaya hidup (misal merokok, konsumsi kafein,
dan alkohol), dan aktivitas mempengaruhi puncak massa
tulang. Kehilangan masa tulang mulai terjadi setelah
tercaipainya puncak massa tulang. Pada pria massa tulang lebih
besar dan tidak mengalami perubahan hormonal mendadak.
Sedangkan pada perempuan, hilangnya estrogen pada saat
menopouse  dan pada ooforektomi mengakibatkan percepatan
resorpsi tulang dan berlangsung terus selama tahun-tahun
pasca menopouse (Lukman, Nurma Ningsih : 2009).
MANIFESTASI KLINIS
a. Nyeri tulang akut..
b. Nyeri berkurang pada saat beristirahat di tempat tidur.
c. Nyeri ringan
d. Deformitas tulang.
e. Gambaran klinis sebelum patah tulang, klien (terutama wanita tua) biasanya datang dengan
nyeri tulang belakang, bungkuk dan sudah menopause sedangkan gambaran klinis setelah
terjadi patah tulang, klien biasanya datang dengan keluhan punggung terasa sangat nyeri
(nyeri punggung akut), sakit pada pangkal paha, atau bengkak pada pergelangan tangan
setelah jatuh.
f. Kecenderungan penurunan tinggi badan
g. Postur tubuh kelihatan memendek.
•  
FAKTOR RESIKO
a. Faktor resiko yang tidak dapat diubah :
- Usia,
- Jenis kelamin
- Ras,
- Riwayat keluarga/keturunan
- Bentuk tubuh
B. Factor risiko yang dapat diubah :
- Merokok
- Defisisensi vitamin dan gizi (antara lain protein)
- Gaya hidup
- Menopause dini
- Penggunaan obat-obatan tertentu
KOMPLIKASI
• Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
• DENSITOMETRI
• SINGLE PHOTON ABSORTIOMETRY (SPA)
• DUAL PHOTON ABSORPTIOMETRY (DPA)
• Quantitative Computer Tomography (QCT)
• Sonodensitometri
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
• Biopsi tulang dan Histomorfometri
• CT-SCAN
• PEMERIKSAAN LAB
PENATALAKSANAAN
• TERAPI MEDIS
• TERAPI HORMONE PADA WANITA
• TERAPI NON-HORMONAL
• TERAPI ALAMIAH
PENCEGAHAN
a. Merubah gaya hidup merupakan jalan terbaik untuk mencegah osteoporosis, yaitu:
- Pastikan kebutuhan kalsium mencukupi untuk diet (± 1000 - 2000mg/day sesuai usia)
- Pastikan kebutuhan vitamin D mencukupi (antara 400 – 1000 IU/hari sesuai usia)
- Jangan merokok
- Hindari minum minuman keras (alcohol)
- Olahraga
- Mengobati kondisi medis yang mendasari yang dapat menyebabkan osteoporosis
- Minimalkan atau mengubah obat yang dapat menyebabkan osteoporosis; tidak pernah
berhenti minum obat apa pun tanpa berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu
- Jika Anda berada pada risiko tinggi untuk jatuh, pertimbangkan untuk menggunakan
pelindung pinggul, yang dapat membantu mencegah patah tulang pinggul jika Anda jatuh
B. MEMBERIKAN PENKES
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.
• Hambatan mobilias fisik berhubungan dengan
gangguan muskuloskeletal.
• Ansietas berhubungan dengan ancaman status
kesehatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai