ASUHAN
KEPERAWATAN
GERONTIK
LATAR BELAKANG
Sebelum 1983, Keperawatan sebagai
pelayanan vokasional→Orientasi pada satu
pekerjaan
ex : hanya bisa balut luka dll
Pada tahun 1983
Keperawatan sebagai pelayanan
profesional tapi belum ada spesifikasi
IPTEK
Daya emban ekonomi masyarakat →Bisa
memilih pelayanan yang sesuai dengan ekonomi
Karena perbaikan gizi →usia harapan hidup
meningkat
→Populasi lansia : 1990 : ±10 juta (5,5 %)
2020 : ±29 juta (11,4%)
Sekarang dan yang akan datang,
Gerontik
Apa Yang Dimaksud Dengan
“Keperawatan Gerontik???
Gerontologi +Geriatrik
Gerontologi : Cabang ilmu →Proses & dampak
menua
Geriatrik : Cabang ilmu → Penyakit & kecacatan
pada lansia
Gerontik :
Pelayanan profesional
Ilmu & kiat keperawatan gerontik
Biopsikososiokultural & spiritual
Klien ≥ 60 tahun
Sehat-sakit
Tujuan Keperawatan Gerontik?
Memenuhi kenyamanan pada lansia ex :
klien yang inkontinensia
Mempertahankan fungsi tubuh (me ↓),
jadi dipertahankan untuk kemandirian
klien
Membantu menghadapi kematian
dengan tenang dan damai
Bidang Garapan??
Bidang Garapan:
Independen/mandiri
Interdependen/kolaborasi
Humanistik → Anggap lansia itu adalah
manusia juga, jangan beranggapan
bahwa dia akan mati besok
Holistik
TANGGUNG JAWAB PERAWAT??
Membantu klien
Memperoleh kesehatan lansia secara
optimal
Memelihara kesehatan
Menerima kondisinya (yang me ↓)
Menghadapi ajal
PERAN & FUNGSI PERAWAT
GERONTIK
Pemberi asuhan keperawatan
Pendidik lansia, keluarga dan
masyarakat
Motivator klien
Advokasi klien, ex : terhadap
penganiayaan
Konselor klien
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
LANSIA
TUBUH
P ↓ sel otak
P ↓ rasa & penciuman
Kulit keriput
Rambut memutih/beruban
Penglihatan mulai kabur
Pendengaran berkurang → Bicara harus perlahan,
didekati
Mudah lelah
Kelancaran aliran darah menurun
Fungsi jantung , ginjal, hati
Gerakan jadi lamban dan kehilangan kelincahan
PIKIRAN/MENTAL :
Daya ingat ↓
Mudah sedih & tersinggung
Mudah frustasi
Merasa sepi
Takut kehilangan kemandirian
SOSIAL/MASYARAKAT
Kehilangan pekerjaan →Pensiun
Kehilangan pasangan
Berpisah dengan anak
Menerima kehadiran cucu
CARA PENYESUAIAN PADA
LANSIA??
TUBUH
Kegiatan self care oleh karena pikun jadi dibantu
Melakukan senam
Pemeriksaan kesehatan rutin, jika sakit 1 bulan sekali, jika
sehat 6 bulan sekali
Mengikuti kegiatan yang masih mampu dilakukan, ex :
jalan-jalan, kegiatan sosial
Minum obat secara teratur
Makan makanan bergizi
Minum paling sedikit 8 gelas/hari
Catatan : untuk daerah perineal, pakai sabun mandi
khusus, untuk perawatan kuku direndam dahulu sebelum
digunting
PIKIRAN/MENTAL
Mengenal masalah → bahwa terjadi p ↓ dalam
segala hal
Meyakinkan klien dalam memandang masalah →
jadi jangan negatif pikirannya
Menerima proses penuaan
Beribadah secara teratur → Berikan ketenangan
Terlibat dalam kegiatan sosial maupun
keagamaan
Sabar & tawakal
SOSIAL/MASYARAKAT
Memiliki pandangan/wawasan
Saling mengunjungi
Melakukan kegiatan rekreasi’
Penyesuaian diri terhadap pensiun
PENGKAJIAN
Yang harus diperhatikan
Hubungan kondisi fisik-psikologik
Membedakan dampak penyakit dan ketuaan
Mekanisme homeostatik melemah →
respon terhadap stres (fisik & emosional) m
↓
Standar norma sehat-sakit sulit ditentukan
Perubahan presentasi & respon terhadap
penyakit khusus →tanda & gejala tidak khas
Indikator Penyakit Akut :
Perubahan kognitif (delirium, demensia)
Inkontinensia urin
Perubahan nafsu makan
Perubahan energi
Sering jatuh
Penyesuaian Pengkajian Pada
Lansia
Ruangan : tenang hangat, cukup cahaya /tidak
silau, dekat ke kamar mandi, tersedia air minum &
tempat untuk barang pribadi, privasi
Sesuai dengan tingkat energi lansia
Sabar, rileks, tidak tergesa-gesa
Kaji lebih dari satu kali dengan waktu yang berbeda
Gunakan bahasa tubuh untuk meningkatkan
partisipasi klien
Perhatikan emosi klien
Wawancara keluarga/orang yang merawat klien
untuk validasi
WAWANCARA
Jarak fisik awal wawancara yang menyenangkan
Sentuhan yang tepat →menurunkan kecemasan
Lakukan secara formal & informal
Sikap negatif perawat terhadap lansia
(penyakitan, lemah, ketergantungan)
Catatan :Biasanya perawat duduk sangat dekat,
berhadapan dengan klien lansia, duduk sedekat
mungkin 1 s/d 2 kaki, jika klien tampak berhati-
hati/takut, jarak dapat lebih diperbesar pada
waktu permulaan dan kemudian dikurangi sesuai
berkembangnya wawancara
SENTUHAN
Dapat menurunkan ansietas, akan tetapi
sentuhan sangat individual harus
disesuaikan dengan kepentingan dan
kenyamanan klien. Tetapi kebanyakan
lansia memerlukan dan menyukainya
(Burnside, 1988)
PENGKAJIAN FISIK
PEDOMAN UMUM :
1. Kehangatan, ketulusan, perhatian
2. Privasi, kenyamanan
3. Tingkat energi → efisien
4. Perubahan posisi minimum
5. Penjelasan alasan pemeriksaan &
hasilnya
6. Kembangkan format standar
INSPEKSI
Cahaya harus memadai
Observasi sejak awal pertemuan dan berlanjut pada
saat wawancara & pemeriksaan fisik saat
memberikan bantuan
Inspeksi dilakukan secara efisien, teliti (integritas
sistem persyarafan, muskuloskeletal, status mental,
emosional & minat serta kemampuan merawat diri)
Deteksi bau badan (mungkin karena faktor
higiene/penyakit)
Bau parfum yang terlalu kuat → bahaya kecelakaan
(gas, rokok, asap)
PALPASI
Instruksi harus dekat dan jelas
Waspada akan nyeri dan kelelahan
Pemeriksaan turgor di abdomen
Sensasi taktil menurun pada lansia → maka
palpasi dalam menjadi penting untuk
mendapatkan respons pada waktu mengkaji
sensasi tentang tajam/tumpul, panas/dingin &
nyeri tekan
Penebalan dinding arteri & p ↓ elastisitas
mengakibatkan p ↓/tidak terabanya nadi pada
palpasi
PENGKAJIAN
FUNGSIONAL
ADL (Mandi, berpakaian, berpindah,
makan, dsb )
TERIMA KASIH